I'LL Teach You Marianne

The first time



The first time

0Mendengar kata demi kata yang terucap dari bibir Anne membuat emosi Jack naik, bahkan suara gertakan gigi yang saling beradu pun terdengar jelas saat Anne menceritakan soal apa yang Leon dan Steffi lakukan sebelumnya.     

"Cih, makin menjijikan saja sepasang manusia tanpa moral itu. Memangnya mereka sudah kehabisan uang sampai tak mampu menyewa hotel atau menunggu sampai tiba di rumah, benar-benar sepasang manusia otak udang yang dungu,"umpat Jack kesal mengutuk tindakan Leon dan Steffi, meskipun sebenarnya tindakan mereka sah karena mereka saat ini adalah suami istri. Akan tetapi bagi Jack hal itu tak pantas dilakukan di kantor. "Sudahlah Anne dengarkan aku, berhentilah dari perusahaan itu. Kalau kau mau bekerja, pintu kantorku terbuka lebar untukmu. Kau mau posisi apa tinggal bilang padaku, kita bisa berangkat dan pulang bersama jika kau bekerja di kantorku."     

Kini giliran Anne yang diam saat Jack bicara, banyak hal yang masih ingin ia lakukan di perusahaan Leon yang tentu saja tak mungkin ia beritahukan pada Jack. Karena jika Jack tahu, maka ia tak akan pernah bisa melakukan hal yang sangat ingin ia lakukan itu. Melihat Steffi tersiksa secara perlahan, akan tetapi sepertinya hal itu tak akan mudah baginya. Seperti hari ini contohnya, justru Steffi lah yang menyerangnya bertubi-tubi. Anne yakin Steffi sengaja melakukan hal itu untuk membuatnya terluka, Anne sangat mengenal Steffi lebih dari siapapun.     

Melihat Anne melamun membuat Jack menghela nafas panjang, perlahan ia menyeka air mata yang masih tertinggal di pipi Anne menggunakan jemarinya sehingga membuat Anne kaget.     

"Apa yang kau pertimbangkan lagi Anne? Mengenai profesor Gilbert? Aku bisa bicara secara langsung dengannya, sehingga ia tak akan mungkin bisa melarangmu berhenti dari Ganke Inc Production,"ucap Jack pelan dengan tatapan hangat.     

"Jangan Jack, aku tak bisa mundur di tengah jalan seperti ini. Aku tak mau kabur dari masalah lagi seperti dulu, bukankah kau yang mengatakan padaku untuk tak menjadi seorang pengecut Jack." Anne menolak usulan Jack untuk berhenti bekerja di perusahaan Leon, Anne menundukkan kepalanya perlahan karena tak mau bertatapan secara langsung dengan Jack.     

"Kalau kau memilih bertahan seandainya kejadian seperti ini terulang lagi bagaimana? Apa kau siap menghadapinya lagi? Aku yakin Steffi melakukan ini dengan sengaja. Hari ini ia baru memprovokasimu dengan menyinggung soal nama belakang Leon, entah apa yang akan ia lakukan selanjutnya Anne. Apa aku siap menghadapinya?"     

"Aku harus siap, aku ingin membuktikannya kalau aku tak selemah dulu Jack,"jawab Anne dengan cepat sembari mengangkat wajahnya dan menatap Jack penuh semangat, ia tiba-tiba memiliki satu cara ampuh untuk membuat Steffi tak mengganggu konsentrasinya.     

Jack menipiskan bibirnya mendengar perkataan Anne, ia sebenarnya ingin melarang Anne. Akan tetapi ia tahu bahwa saat ini ia belum sepenuhnya berhak atas semua keputusan yang Anne buat, karena belum ada ikatan resmi antara dirinya dan Anne. Karena udara semakin dingin Jack lalu mengajak Anne untuk bangun, Jack menyalakan penghangat ruangan sementara Anne merapikan barang belanjaannya ke kulkas.     

"Aku dulu atau kau dulu?"tanya Jack tiba-tiba mengagetkan Anne yang sedang mengelus adonan pancake dari kulkas.     

"Pertanyaan macam apa itu?"tanya balik Anne bingung.     

"Mandi, aku dulu atau kau dulu? Tapi kalau kau mau kita bisa mandi bersama dan…"     

"Jangan gila Jack, sama pergilah ke kamar mandi. Jangan ganggu aku!"pekik Anne keras memotong perkataan Jack.     

Jack terkekeh saat berhasil menggoda Anne, karena sudah semakin malam dan ia sudah tak nyaman dengan tubuhnya yang penuh keringat Jack akhirnya memutuskan untuk segera masuk kamar mandi. Ia ingin menyegarkan diri dan melupakan apa yang sudah ia lewati hari ini.     

"Aku yakin Hannah dan Robert Higgins pasti akan berusaha keras untuk menyatukan aku dan Shopia lagi, kedua orang tamak yang tak tahu malu itu pasti sudah membuat rencana besar dibalik kedatangan Shopia ke London. Sepertinya aku harus bersiap, aku harus menyembunyikan keberadaan Anne terlebih dahulu dari mereka. Tak akan kuijinkan mereka menyakiti Anne,"ucap Jack pelan saat sedang berendam air hangat di dalam bathtub, ia lalu meraih ponselnya dan berbicara cukup lama dengan anak buahnya yang di Swiss. Berkali-kali ia menyebut nama Shopia dan kedua orang tuanya dengan nada penuh kebencian. "Pastikan tak ada yang bisa menyentuh wanitaku, akan kukirimkan data-data Anne padamu setelah ini,"imbuh Jack lirih menyudahi perbincangannya karena ia mendengar Anne mengetuk pintu kamar mandi.     

Tok     

Tok     

"Jack, apa aku sudah selesai?"tanya Anne pelan dari balik pintu.     

"Apa Anne? Aku tak mendengar apa yang kau ucapkan,"jawab Jack dengan sebuah senyum penuh arti.     

"A-aku ingin buang air kecil Jack, keluarlah. Aku sudah tak tahan,"pinta Anne penuh harap.     

Mendengar perkataan Anne membuat Jack tak tenang, sebagai lelaki normal otaknya langsung bekerja dengan baik.     

Tok     

Tok     

"Jack, please...aku sudah tak tahan." Suara Anne makin lirih tak terdengar, ia bahkan sampai berkeringat karena menahan ingin buang air kecil. Keberadaan pembalut yang masih ia pakai semakin membuatnya tak nyaman.     

Karena merasa kasihan pada Anne yang memohon-mohon, Jack akhirnya meraih handuk bersih yang ada di dalam kamar mandi Anne. Ia lalu asal melilitkannya di pinggang tanpa benar-benar kuat dan berjalan menuju pintu kamar mandi yang sebenarnya tak ia kunci sama sekali, ketika ia membuka pintu Anne langsung menarik tangan Jack dan menerobos masuk ke dalam kamar mandi. Ia benar-benar tak tahan lagi, tanpa Anne sadari saat ia masuk ke dalam kamar mandi ujung handuk yang Jack pakai tersangka di pintu dan ketika ia menutupnya secara otomatis handuk itu terlepas dari sang pemakai. Sehingga saat ini Jack berdiri didepan kamar mandi dalam posisi telanjang bulat, bukannya marah Jack justru tertawa.     

Setelah menuntaskan panggilan alam Anne menghela nafas panjang, karena belum menyelesaikan aktivitasnya di pantry Anne hanya mengganti pembalutnya dengan pembalut baru. Ia lalu berjalan tanpa rasa curiga menuju pintu kamar mandi dan membukanya secara perlahan tanpa memperhatikan ada sedikit ujung handuk yang tersangkut di pintu kamar mandinya.     

"Jack!!! Kau gilaaaa…."     

Anne menjerit secara spontan ketika melihat Jack berdiri dengan santai sambil tanpa memakai handuk sambil memainkan ponselnya, wajah Anne pun langsung memerah seketika saat melihat junior Jack yang tak tertutup apapun.     

Mendengar jeritan Anne secara spontan Jack menoleh ke arah Anne yang saat ini sudah menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.     

"Kau kenapa Anne?"tanya Jack tanpa rasa bersalah.     

"K-kau kenapa begitu, kenapa tak memakai baju?!"sahut Anne dengan keras.     

"Oh itu, tadi handukku tersangkut di pintu kamar mandi. Dan saat aku akan meraihnya kau langsung menutup pintu kamar mandi dengan rapat, jadi jangan salahkan aku jika aku tak memakai handuk saat ini."Jack menjabarkan apa yang terjadi pada Anne sambil berkacak pinggang dan menghadap ke arah Anne.     

"Pakaian Jack, kenapa kau tak memakai pakaianmu?"tanya Anne kembali.     

"Lihat laundry bag yang ada di belakangmu,"jawab Jack dengan cepat.     

Anne langsung menoleh ke arah laundry bag yang disebut oleh Jack, seketika amarahnya memuncak kembali.     

"Jack!!!!!"jerit Anne dengan penuh amarah, ia yakin Jack sengaja membasahi pakaiannya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.