I'LL Teach You Marianne

Rakus



Rakus

0Jack berdiri di depan sebuah ruangan IGD sebuah rumah sakit sambil sesekali melihat jam tangannya, rencananya untuk menjemput Anne pun gagal. Suara langkah sepatu beberapa orang pria membuat wajah Jack yang sebelumnya tanpa ekspresi kini pun menyunggingkan senyum.      

"Maaf telat Tuan,"sapa Erick yang baru datang bersama beberapa pria berbadan besar lainnya.     

"Its ok, kau sudah melakukan apa yang aku minta sebelumnya?"Jack langsung bertanya pada tugas yang sebelumnya ia berikan pada Erick saat ia membawa Shopia ke rumah sakit, bersama seorang pria yang menemukannya pertama kali sudah terkapar di tanah yang dingin dengan tangan yang sudah tersayat pisau.      

"Orang tuan nona Shopia sedang dalam perjalanan menuju London Tuan, mereka menggunakan pesawat jet pribadi keluarga Higgins. Kalau tak ada halangan satu jam lagi mereka akan tiba di London,"jawab Erick dengan cepat.     

"Good, ya sudah kau urus semuanya. Ingat aku tak mau terlihat terlibat dalam hal ini, biarkan pria yang menolongnya itu jadi pahlawannya. Aku benar-benar muak pada wanita ini."      

Suara Jack terdengar dingin tanpa belas kasih pada Shopia yang masih belum sadarkan diri, pasalnya luka goresan pada tangan kirinya cukup dalam dan hampir mengenai pembuluh darah arteri yang merupakan pembuluh darah paling penting.      

"Siap Tuan, kami akan melakukan sesuai perintah anda."Erick menjawab perkataan Jack dengan sopan sambil menundukkan kepalanya.     

Setelah Erick dan anak buahnya datang, Jack pun memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit dimana Shopia dirawat. Tadi saat Shopia tahu bahwa Edmund bukanlah seorang Muller ia sangat shock, dan sikap Shopia itu semakin membuat Jack yakin bahwa memang sudah terjalin sebuah hubungan diantara keduanya. Karena Jack merasa sudah tak ada urusan dengan Shopia ia memutuskan untuk pergi, setelah Jack menolak Shopia yang ingin kembali ia langsung masuk ke dalam mobilnya dan bersiap memacu mobilnya menuju jalan raya kembali.      

Akan tetapi Jack tak bisa langsung pergi karena Shopia mengeluarkan pisau lipat dari dalam bajunya, ia mengancam Jack untuk bunuh diri kalau Jack menolaknya. Jack yang sudah tak memiliki perasaan apapun pada Shopia mengabaikan wanita itu, ia hanya mengeluarkan tangannya dari jendelanya membuat simbol jempol kebawah dengan tanpa bicara apapun. Setelah itu ia langsung menginjak gas mobilnya dan pergi meninggalkan Shopia yang menjerit-jerit, Jack baru menyadari Shopia benar-benar melakukan ancamannya saat secara tak sengaja ia melihat ke arah spion dan melihat Shopia jatuh tersungkur. Karena jalan yang ia lalui adalah jalan satu arah, jadi mau tak mau Jack harus terus memacu mobilnya dan mencari putaran balik.      

Setelah berhasil menemukan jalan untuk berputar Jack langsung pergi ke tempat Shopia, ketika Jack tiba di tempat Shopia sudah ada beberapa orang ditempat itu. Tak lama kemudian mereka pun membawa Shopia pergi ke rumah sakit karena khawatir nyawa Shopia terancam, pasalnya darah yang keluar dari tangannya sangat deras. Beruntung diarea itu tak ada CCTV, sehingga tak ada jejak apapun yang ditinggalkan oleh Jack. Pada awalnya Jack hanya ingin memastikan Shopia sampai dirumah sakit dengan selamat saja dan berniat langsung pergi untuk menjemput Anne, akan tetapi hati nuraninya masih berfungsi dengan baik. Ia pun kemudian menghubungi Erick dan meminta Erick untuk mengabarkan peristiwa ini pada orang tua Shopia yang ada di Swiss, karena kini sudah ada Erick yang mengurus semuanya Jack akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah sakit itu.     

"Anne, apa kau masih menungguku?"      

Jack terus bicara sendiri didalam mobil saat dalam perjalanan menuju Ganke Inc Production, ia sudah telat empat jam dari janji yang sudah dibuat sebelumnya. Dan Jack sebenarnya tak yakin Anne masih akan menunggunya. Karena salju semakin tebal Jack harus lebih hati-hati mengendarai mobilnya dan ini membuatnya semakin lama menuju kantor Leon, hatinya pun semakin gelisah. Pasalnya sejak tadi Anne tak mengangkat panggilannya.      

"Angkat Anne, aku perlu bicara denganmu,"gumam Jack lirih saat panggilannya tak dijawab lagi oleh Anne untuk kesekian kalinya.      

Karena sudah sangat tak tenang Jack pun akhirnya memutuskan untuk langsung pergi ke apartemen Anne, ia yakin Anne sudah pulang. Karena Jack yakin tak ada orang yang mau menunggu di kondisi sedingin ini dalam waktu berjam-jam, apalagi untuk seorang wanita. Makhluk yang paling sulit dipahami.      

Drrrtt     

Drrrtt     

Ponsel yang tergeletak di kursi sebelahnya berbunyi, tanpa melihat sang penelfon Jack langsung menerima panggilan masuk itu dengan menekan salah satu tombol ada di setir mobilnya yang sudah tersambung secara otomatis dengan ponsel pintarnya.     

"Anne…"     

"Hallo Jack, dimana kau saat ini?"     

Deg     

Jack tak melanjutkan perkataannya saat mendengar suara seorang wanita yang sangat ia kenal tengah tersambung dengannya, wanita berambut blonde bermata biru yang merupakan nyonya Higgins generasi ke enam. Yang tak lain adalah ibu dari Shopia Higgins, nyonya Hannah Higgins      

"Nyonya Higgins." Jack menjawab pelan dengan suara datar.      

"Shopia, putriku. Dia mendapatkan musibah Jack, saat ini ia ada di London menyusulmu cinta sejatinya…"     

"Mantan kekasih Nyonya, tolong anda ingat itu. Kami tak ada hubungan apapun, anda juga tahu akan hal itu bukan?" Jack memotong perkataan Hannah Higgins dengan ketus.     

Hannah Higgins dan suaminya Roberts Higgins yang baru mendarat di bandara langsung menghentikan langkahnya saat mendengar perkataan Jack, ia terlihat shock Jack mampu bicara seperti pada dirinya. Padahal ia yakin sekali kalau seorang Jackson Patrick Muller masih menggilai putrinya, Shopia. Setidaknya informasi itu masih ia yakini sampai sekarang.     

"Jack," Hannah Higgins menyentuh dadanya perlahan, ia terlihat menahan diri supaya tak meledak saat ini. "Kau tahu kan kalau kalian sudah dijodohkan sejak beberapa tahun yang lalu, kalian juga bahkan sudah bertunangan. Lalu kenapa kau bisa berkata seperti ini Jack, Shopia masih tunanganmu. Dia adalah calon istrimu yang dipilihkan kedua orangtuamu beberapa tahun lalu Jack, jadi aku rasa kau tak pantas jika berbicara seperti itu disaat Shopia sudah…"     

"Sudah sadar akan kesalahannya maksud anda Nyonya? Sadar bahwa Esteban Shevchenko itu tak sekaya aku? Akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan pemain bola itu dan kembali lagi padaku, itu maksud anda? Saya bukan anak kecil bodoh yang bisa ditipu Nyonya, lagipula hanya orang bodoh saja yang mau menerima seorang pengkhianat yang sudah memberikan kesuciannya pada orang lain dan kembali tidur dengan pria lain berkali-kali di saat tunangannya sibuk bekerja demi membangun istana impian wanitanya. Dan satu lagi saya ingatkan pada anda Nyonya, jangan bawa-bawa lagi mendiang ayah dan ibuku. Mereka tak ada hubungan dengan ini, hubunganku dan Shopia sudah berakhirnya sejak Shopia memutuskan pergi dengan Esteban. Jadi stop mengatakan kalau dia adalah calon istriku,"sahut Jack dengan cepat memotong perkataan Hannah Higgins. "Maaf saya sibuk, tolong jangan ganggu saya. Selamat sore." Jack langsung menutup panggilan Hannah Higgins tanpa rasa bersalah.     

Hannah Higgins yang mendengar Jack bicara panjang lebar masih berdiri mematung dengan tangan yang masih menggenggam ponsel yang berada di telinganya, ia tak percaya seorang Jack yang ia kenal sangat penurut dan pendiam itu bisa bicara sekasar itu.      

"Kenapa istriku?" Robert Higgins bertanya pelan pada istrinya yang masih mematung tanpa suara.     

"Jackson, Jackson Patrick Muller yang bodoh itu ternyata sekarang sudah pandai bicara Robert. Dia sudah menjadi seorang pembangkang,"jawab Hannah Higgins lirih, ia masih tak percaya Jack bisa sekadar itu pada dirinya.     

"Apa maksudmu?"tanya Robert Higgins bingung.     

"Jackson sudah tak penurut seperti dulu, ia kini menjadi pria yang sangat kasar. Aku tak menyangka anak bodoh seperti itu bisa bicara padaku penuh intimidasi seperti tadi, aku merasa sedikit terganggu dengannya Robert." Hannah Higgins menjawab pelan perkataan suaminya. "Tapi kau tenang saja Robert, akan kupastikan dia tetap menjadi suami Shopia. Tak akan kubiarkan ladang uang kita hilang, Shopia harus menjadi nyonya Muller,"ucapnya kembali penuh ambisi.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.