I'LL Teach You Marianne

Salah Sasaran



Salah Sasaran

0Saat waktu menunjukkan pukul tiga Jack langsung bangun dan berjalan menuju tempat dimana jasnya tergantung lalu memakainya dengan cepat, sehingga membuat Erick dan Alice yang sedang duduk di depannya kaget.     

"Anda mau kemana Tuan? Meeting kita belum selesai,"Erick yang kaget langsung memberikan berbagai pertanyaan pada Jack.      

Seolah tak mendengar perkataan dari Erick, Jack memilih meneruskan langkah menuju ke pintu.     

"Tuan…"     

"Kalian selesaikan sisanya, lagi pula kalian berdua. Aku rasa tanpa kehadiranku, kalian pasti bisa menyelesaikan dengan baik."Jack memotong perkataan Erick sambil mengangkat satu tangannya ke udara tanpa menoleh kebelakang, ia justru meraih handle pintu dan langsung keluar dari ruangannya menuju lift meninggalkan Erick dan Alice berdua di ruangannya.      

Melihat Jack pergi begitu saja Erick menggertakkan giginya karena kesal, sementara Alice nampak menggenggam kuat pulpen yang sedang ia pegang sambil mengutuk Jack.     

"Bisa-bisanya ia pergi begitu saja saat memberikan kita tambahan pekerjaan baru, mengurus kontrak kerja sama dengan Ganke Inc Production. Benar-benar tak bertanggung jawab, aku benci padamu Jack. Bukankah kau sudah tenggelam bersama kapal Titanic, lalu kenapa kau muncul lagi,"umpat Alice penuh dendam, ia sangat kesal diberikan pekerjaan baru oleh Jack di saat sudah mendekati waktu pulang.     

"Tenggelam bersama kapal Titanic? Haha, kau terlalu banyak menonton film Alice. Sudahlah lebih baik kita selesaikan ini, supaya bisa cepat pulang,"ucap Erick pelan sambil tertawa.     

"Bagaimana bisa kita cepat pulang Erick, kita harus membuat kontrak baru dengan Ganke Inc Production yang baru diberikan beberapa menit yang lalu. Sedangkan kau juga tahu bahwa untuk mengurus kontak seperti ini membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam karena kita harus mencari beberapa hal penting yang harus dimasukkan ke dalam kontrak belum lagi kita harus konfirmasi dengan pengacara juga...akhhh menyebalkan sekali,"sahut Alice kesal.     

"Semakin lama kau mengerjakannya semakin lama pula kita pulang, jadi lebih baik kita langsung mengerjakannya supaya kita bisa cepat pulang Alice. Karena menggerutu seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah."Erick menyahut pelan mencoba untuk menenangkan Alice. "Lagipula harusnya kita bersyukur karena diberi kepercayaan oleh Tuan, percayalah Alice diluar sana banyak sekali yang ingin sepertimu,"imbuh Erick kembali.     

Alice langsung terdiam mendengar perkataan Erick, diingatkan soal banyaknya orang yang mencari pekerjaan membuat Alice tak bisa berkata-kata. Pasalnya ia juga pernah ada dalam posisi itu, posisi orang yang kesulitan mencari kerja dan direndahkan oleh teman-temannya yang sudah memiliki banyak barang-barang mewah dari hasil gajinya. Melihat perubahan sikap Alice membuat Erick tersenyum, ia tahu kalau sekretaris cantik itu masih memiliki emosi yang labil. Oleh karena itu ia sengaja menyinggung soal para pencari kerja.      

Sementara itu Jack yang sudah ada dalam mobilnya terlihat sangat bersemangat sekali untuk menjemput Anne, ia bahkan sudah berganti pakaian bersih yang memang ia sediakan di mobil jika ada meeting mendadak atau keadaan darurat seperti ini. Ketika baru dua puluh menit mengendarai mobil Jack menyadari bahwa ada yang mengikutinya dari belakang, sebuah mobil Jeep warna hitam yang mengekor tak jauh darinya. Karena tak mau membuang-buang waktu menghadapi penguntit Jack akhirnya menambah kecepatan mobilnya keluar dari jalur yang harus ia ambil jika ingin pergi ke Ganke Inc Production, awalnya Jack berpikir mobil Jeep itu tak mengikutinya lagi. Akan tetapi ternyata ia salah, mobil itu masih membuntuti. Bahkan kini si pengendara mobil itu berkali-kali menyalakan lampu tembak, sebagai kode agar ia mau menghentikan mobilnya.     

"Fuck, siapa orang ini. Cari masalah saja denganku,"umpat Jack kesal dalam mobilnya, ia merasa jengkel dan tak tenang karena dikejar-kejar seperti ini. Pasalnya mobilnya hampir kehabisan bensin, ia lupa kalau belum mengisinya tadi pagi.      

Karena tak mau berhenti mendadak dijalan raya, akhirnya Jack memutuskan untuk mengalah. Ia mencari tempat yang dekat dengan tempat pengisian bahan bakar untuk berhenti, tak lama setelah Jack menghentikan mobilnya. Mobil Jeep hitam yang mengekor dari belakang pun melakukan hal yang sama, karena yakin kalau pengemudi mobil ini tak berbuat jahat Jack membatalkan niatnya untuk meraih pistol yang ada di bawah kursinya.      

"Shopia,"guman Jack lirih saat melihat sang pengemudi mobil Jeep yang sejak tadi membuntutinya.      

Karena sudah tahu siapa sang penguntit, Jack lalu masuk kedalam mobilnya lagi dan langsung masuk ke dalam area pengisian bahan bakar. Shopia yang sedang merapikan bajunya kaget ketika melihat Jack masuk kembali kedalam mobilnya, ia pun bergegas masuk lagi dalam mobilnya dan kembali membuntuti mobil Jack. Meskipun ia tak ingin mengisi bahan bakar, akan tetapi Shopia tetap masuk kedalam area pengisian bahan bakar.      

Didalam mobilnya Jack menyunggingkan senyum sinis melihat tingkah Shopia yang tak berubah, Shopia adalah tipe wanita nekat yang tak tahu malu. Karena itu tak heran jika ia ikut masuk ke area pengisian bahan bakar meskipun tak mengisi bahan bakarnya, setelah pengisian bahan bakar mobilnya selesai Jack lalu kembali memacu mobilnya di jalan raya yang tentu saja masih diikuti Shopia. Karena tak mau Shopia mengetahui keberadaannya Anne, Jack pun mengendarai mobilnya semakin jauh menuju ke arah timur. Meninggalkan kota London, karena Shopia terus menerus membunyikan klakson Jack akhirnya menghentikan mobilnya kembali. Ia akhirnya memutuskan untuk menghadapi Shopia karena kesal dengan adegan kejar mengejar seperti ini.     

"Apa yang kau mau Shopia?"hardik Jack dengan keras saat sudah berdiri di samping mobilnya pada Shopia yang sedang berjalan mendekatinya.      

"Aku ingin bicara dari hati kehati padamu Jacky, aku…"     

"Stop, jangan panggil aku Jacky. Aku muak mendengarnya, panggil aku Jack atau nama lengkapku Jackson." Jack memotong perkataan Shopia dengan cepat.      

Shopia yang kaget tak pernah mendengar Jack bicara sekasar itu padanya terlihat membatu beberapa saat, kedua matanya bahkan sampai terlihat berkaca-kaca menahan tangis.     

"Kau berubah Jack, kau bukan Jack yang aku kenal dulu. Kau sekarang kasar dan jahat,"ucap Shopia lirih menahan tangis.     

Jack membasahi bibir bawahnya sambil tersenyum tipis. "Kau pikir aku akan tetap baik pada orang yang sudah mengkhianatiku? Kau pikir aku bodoh Shopia, sebelum kau memutuskan untuk pergi dengan Esteban Shevchenko kau terlebih dahulu berselingkuh dengan Edmund sepupu brengsek yang tidak tahu diri itu kan? Jangan kira aku tak tahu apa-apa Shopia, aku diam bukan berarti aku tidak tahu. Aku diam karena menunggu kejujuranmu, namun ternyata kau tak pernah mengucapkan kata maaf atau pun mengatakan hal yang sesungguhnya padaku sampai akhirnya kau benar-benar rakus dan memutuskan untuk pergi bersama Esteban Shevchenko si pemain bola yang tidak tahu balas budi itu,"sahut Jack sinis mencoba untuk mengingatkan tentang perselingkuhan Shopia sebelumnya saat mereka masih bertunangan.     

Wajah Shopia mendadak pucat saat Jack mengungkit soal perselingkuhannya dengan Edmund, pria yang sudah merebut kesuciannya. Pria yang sangat ingin Jack cari karena berani menikmati madu dari bunga yang ia rawat.      

"Aku tak melakukan apapun dengan Edmund saat itu Jack, aku dan dia hanya teman. Lagipula aku tak segila itu berselingkuh dengan seorang sepupu dari kekasihku sendiri,"jawab Shopia lirih mencari iba dari Jack.     

"Fuck, kau kira aku bodoh Shopia. Aku tak sebodoh itu, aku bukan anak kecil yang mudah percaya pada omongan seorang wanita yang sudah pintar berselingkuh sepertimu Shopia. Aku dulu sudah memaafkanmu ketika mengetahui kau sudah tak perawan dan bahkan menerimamu dengan tangan terbuka, karena aku tak perduli akan selaput dara itu. Asalkan kau setia padaku dan tak mengulang kesalahan yang sama aku menerimamu dengan lapang dada, namun ternyata kebaikanku kau salah artikan Shopia. Kau justru memanfaatkan kebaikanku itu dengan berselingkuh dengan Edmund, saudara sepupu tak satu darah itu,"hardik Jack dengan keras, mematahkan perkataan Shopia.     

Shopia tertegun mendengar perkataan Jack. "Apa maksudmu dengan sepupu tak sedarah?"tanyanya bingung.     

Jack kembali menyunggingkan senyum penuh ejek pada mantan wanita yang pernah ia cintai setulus hati itu.      

"Jhonny ayah Edmund hanyalah anak angkat dari kakekku, dalam diri mereka tak mengalir sedikitpun darah Muller. Mereka sudah resmi dilarang memakai nama Muller dibelakang namanya dan pria yang kau selingkuhi itu tak memiliki sedikitpun kekayaan keluargaku Shopia, karena mulai saat pengadilan melarang mereka memakai nama Muller semua harta dan fasilitas keluargaku yang mereka pakai ditarik oleh pengadilan untuk dikembalikan padaku,"jawab Jack pelan sambil tersenyum penuh kemenangan pada Shopia yang terlihat sangat shock itu.     

"Ja-jadi Edmund adalah orang miskin? D-dia tak memiliki warisan apapun dari keluargamu?"     

"Yes." Jack menjawab dengan cepat pertanyaan dari Shopia.     

Bibir Shopia bergetar menahan amarah, ia terlihat pucat secara tiba-tiba. Semenit kemudian kedua kakinya tak mampu menahan beban tubuhnya sampai akhirnya ia benar-benar jatuh terkulai di tanah yang dingin.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.