I'LL Teach You Marianne

Misterius man



Misterius man

0Setelah melihat rekaman CCTV di ruang kontrol yang berada ada di kapal pesiar, Anne terduduk tanpa suara di sofa dengan mata berkaca-kaca saat melihat dengan jelas bagaimana Jack terjatuh di laut yang dingin.      

"Untuk manusia normal yang terjatuh di laut yang dingin kemungkinan ia akan selamat sangat kecil." Seorang polisi muda berbisik lirih pada temannya pasca melihat dengan jelas bagaimana Jack terjatuh ke laut.     

"Ssst jaga ucapanmu, banyak orang disini. Jangan sampai kau mendapat masalah,"sahut sang rekan kerja dengan cepat, ia berusaha menyadarkan temannya itu untuk tidak asal bicara karena saat ini mereka sedang berada di belakang Anne.     

      

"Nona ini sepertinya punya hubungan khusus dengan tuan Muller, jadi kecilkan suaramu,"imbuhnya kembali sambil menunjuk ke arah Anne.      

Sang polisi pertama pun langsung menutup mulutnya dengan rapat saat menyadari kesalahannya, tak akan kemudian kedua polisi itu pun pergi menjauh dari sisi Anne karena takut Anne akan mengenali mereka. Meskipun Anne tak meneteskan air mata dengan deras akan tetapi raut kesedihan sangat tergambar di wajahnya, ia terlihat seperti orang linglung saat ini.      

"Ini sudah hampir tujuh jam pencarian dan hasilnya masih nihil, kita mau mencari sampai kapan pak?"Seorang perwira muda bertanya pelan pada komandannya, ia merasa kasihan pada anak buahnya yang masih mengitari lautan tempat dimana Jack terjatuh.      

"Tunggu, kita masih harus meneruskan pencarian. Lagipula ini masih sangat pagi untuk menyudahi pencarian ini James,"jawab seorang pria yang cukup berumur dengan bijaksana menjawab pertanyaan anak buahnya itu.     

"Tapi anak buahku kedinginan pak, berada diluar dalam cuaca seperti ini sangat beresiko. Apalagi saat ini kita sedang ada diatas air, aku tak mau anak buahku menjadi korban selanjutnya pak,"sahut perwira muda yang bernama James itu dengan cepat, ia kesal karena baru saja mendapat laporan kalau anak buahnya yang sedang berusaha mencari Jack menggunakan kapal kecil hampir mengalami hipotermia setelah berpatroli selama lebih dari 5 jam di udara sedingin saat ini.      

Sang perwira senior yang bijaksana itu terlihat ragu, ia bingung harus berbuat apa. Pasalnya pencarian dalam udara sedingin saat ini di atas laut memang sangat beresiko, apalagi Jack sudah terjatuh cukup lama dan perihal jatuhnya Jack pun baru diketahui oleh orang-orang di kapal tiga puluh menit kemudian. Sang perwira senior yang menjadi kepala operasi pencarian seorang Jackson Patrick Muller pun bimbang, ia tak mungkin mengorbankan prajuritnya dalam misi tak mungkin ini. Karenanya ia terdiam cukup lama dan secara tak sengaja melihat ke arah Anne yang sedang duduk bersandar pada sofa tanpa suara, ia memicingkan kedua matanya melihat Anne seperti itu.      

"Biarkan aku berkoordinasi dengan tim SAR juga, kita tak boleh memutuskan hal sepenting ini secara sepihak James. Kau tahu itu bukan?"     

Sang perwira polisi muda yang bernama James itu menatap atasannya yang bernama Cody itu tanpa berkedip. "Saya mengerti pak, tapi sebagai komandan saya tak mungkin mengorbankan anak buah saya. Karena itulah saya mengatakan semua ini pada anda."     

"Aku tahu, kau adalah atasan yang baik James. Sekarang kau awasi anak buahmu, jangan sampai jatuh korban lagi,"ucap Cody pelan.      

"Yes, sir!!!" James menjawab dengan keras sambil memberikan hormat kepada atasannya itu, tak lama kemudian ia pun pergi meninggalkan ruangan itu sambil berlari. Ketika berjalan melewati pintu dengan sinis ia menatap Anne yang dianggapnya terlalu berlebihan.     

Setelah James pergi Cody lalu mendekati Erick yang sedang berbincang dengan tuan Kevin Cormier di luar ruangan, ia berbicara serius membahas apa yang baru saja James keluhkan padanya. Mendengar perkataan perwira polisi itu Erick jatuh terduduk, ia tak percaya kalau pencarian tuannya akan dihentikan. Begitu juga dengan tuan Kevin Cormier yang langsung memejamkan kedua matanya, ia merasa sangat menyesal telah mengundang Jack ke acara jamuan makan malam yang sebenarnya tidak terlalu penting itu.     

"Tapi tenang tuan, sampai batas waktu akhir pencarian saya akan meminta anak buah saya lebih memaksimalkan lagi kerjanya. Kita berdoa saja semoga Tuan Muller segera ditemukan,"ucap Cody pelan saat mengakhiri perkataannya mencoba menenangkan Erick dan tuan Kevin.      

"Saya mohon pak, tolong jangan hentikan pencarian. Anda semua pasti berhasil menemukan majikan saya pak, tolong pak… jangan hentikan,"pinta Erick lirih dengan wajah yang sudah penuh air mata, ini adalah pertama kali dalam hidup Erick menangis. Sudah ikut Jack selama puluhan tahun membuatnya sangat dekat dengan sang majikan, sehingga ia benar-benar sangat kehilangan.      

"Kami akan melakukan tugas kami dengan maksimal Tuan, semoga saja Tuan Muller segera ditemukan,"sahut Cody pelan, karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan perwira polisi senior itu akhirnya meninggalkan Erick dan tuan Kevin Cormier untuk melanjutkan tugasnya yang lain.     

Tak lama setelah Cody pergi tangis Erick terdengar cukup keras, ia benar-benar tak menyangka kalau pertemuannya dengan Jack beberapa jam yang lalu akan jadi pertemuan terakhir mereka. Alice yang sejak tadi sibuk menerima telepon dari para kolega Muller Finance Internasional yang terkejut melihat berita tentang jatuhnya Jack dari kapal pesiar akhirnya ikut menangis, ditanya berkali-kali oleh banyak orang perihal atasannya membuat hati Alice hancur dan sedih. Tuan Kevin Cormier pun menepuk-nepuk pundak Erick mencoba untuk menenangkan Erick, di saat semua orang sedang menunjukkan kesedihan karena hilangnya Jack tadi malam Anne menjadi satu-satunya orang yang berubah pendiam. Setelah sebelumnya histeris saat mendengar berita ini pertama kali, saat ini Anne justru tak memberikan reaksi apapun. Ia hanya diam menatap layar monitor yang sudah gelap, tempat dimana ia melihat Jack berjalan menuju pinggiran kapal dan sampai akhirnya ia terjatuh ke laut.      

Semua suara yang sebelumnya keluar dari bibir Anne kini hilang, seperti ada besi panas yang menahan di tenggorokannya dan membuatnya tak bisa bicara. Hanya kedua matanya saja lah yang tak bisa menutupi betapa hancurnya ia saat ini, Anne tak menyangka kalau pertengkarannya tadi malam dengan Jack akan menjadi pertengkaran terakhir dalam hidupnya dengan Jack yang kini keberadaannya tidak diketahui. Dan saat ini seluruh media massa baik cetak maupun elektronik seorang Jackson Patrick Muller dinyatakan sudah tewas, namun  Anne masih memiliki keyakinan kalau Jack masih hidup.     

"Kau sudah berjanji padaku Jack, kau tak akan mencampakkan aku. Kau sudah berjanji Jack, tepati janjimu Jack... a-aku membutuhkanmu. Bagaimana aku melanjutkan hidup tanpamu Jack, bagaimana aku bisa bertahan di dunia yang kejam ini Jack,"ucap Anne dalam hati dengan tangan yang mencengkram dadanya yang kini terasa sangat sakit.      

Sementara itu di sebuah mobil hitam yang berada di dermaga nampak seorang pria berkacamata hitam dengan rambut pirang mencengkram kuat tangannya saat melihat berita di ponselnya, berita tentang kejadian yang baru saja terjadi dan menghebohkan dunia bisnis karena seorang Jackson Patrick Muller dinyatakan tewas karena terjatuh dari kapal pesiar saat sedang menghadiri jamuan makan malam bersama para pebisnis hebat lainnya.      

"Bagaimana mungkin aku bisa salah, aku yakin sekali kalau pria itu adalah dia. Tapi kenapa sekarang pria itu bernama Jackson Patrick Muller...akh shit!!! Sia-sia aku mengotori tanganku,"desis sang pria berkacamata hitam penuh kecewa.      

Ganke Inc Production     

Leon yang sedang bekerja dengan serius dikagetkan oleh Wayne Scott yang melaporkan berita yang sedang heboh saat ini, ia langsung tertawa terbahak-bahak saat membaca berita yang ada di ponsel pintar milik Wayne.      

"Bagus hahaha...orang arogan sepertimu memang pantas mati, membusuklah kau Jack di lautan. Kini tak ada orang yang bisa menghalangiku untuk mendapatkan Marianne kembali hahahaha… terima kasih Tuhan terima kasih…"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.