I'LL Teach You Marianne

Pelajaran baru



Pelajaran baru

0Setelah mendapatkan kabar dari Erick yang mengatakan kalau Edmund dan ayahnya Jhonny Iglesias sudah tiba di Inggris Jack menjadi lebih pendiam, padahal sebelumnya ia sangat bersemangat sekali menggoda Anne yang sedang kesal karena tak menemukan pakaian yang nyaman untuk ia pakai.      

Dengan membawa secangkir teh hijau kesukaannya, Anne berjalan mendekati Jack yang terlihat sedang serius di depan laptopnya.     

"Apa ada hal serius yang terjadi?"tanya Anne pelan.     

Jack mengangkat wajahnya saat mendengar Anne bicara, kedua mata indahnya langsung menangkap cangkir teh yang dibawa Anne. Tanpa meminta izin Jack langsung meraih cangkir teh milik Anne dan langsung menenggaknya hingga tandas, padahal sebenarnya teh itu masih sedikit panas.      

"Kau baik-baik saja kan Jack?"tanya Anne kembali.     

"Tentu saja aku baik-baik saja, kenapa bertanya seperti itu?"Jack bertanya balik pada Anne     

Anne menghela nafas panjang. "Entah lah, hanya saja setelah kau menerima telepon dari Erick sikapmu langsung berubah."     

Sebuah senyum tersungging di wajah tampan Jack, ia senang Anne memperhatikan dirinya. Perlahan Jack meraih tangan Anne yang berdiri tak jauh darinya dengan cukup kuat sehingga membuat Anne langsung terduduk di pangkuan Jack.      

"Jack.. "     

"Tenang Anne, aku hanya ingin memelukmu. Sebentar saja."Jack langsung memotong perkataan Anne dengan cepat sambil menyandarkan kepalanya ke dada Anne.      

Wajah Anne langsung memerah saat Jack bersandar di dadanya, jantungnya pun berpacu dengan cepat dan mungkin saja Jack bisa mendengar suara detak jantungnya itu saat ini.      

"Ada orang tak tahu malu datang lagi mencari ku Anne, sepertinya mereka belum menyerah juga untuk mencuri harta peninggalan kedua orang tuaku,"ucap Jack serak tanpa mengangkat kepalanya dari dada Anne.      

"Si-siapa orang tak tahu malu itu?"tanya Anne tergagap.      

"Adik angkat ayahku dan anaknya yang pernah bekerja denganku di kantor pusat, mereka masih mengincar warisan kedua orang tuaku Anne. Padahal jelas-jelas masih ada aku sang pewaris tunggal yang sah, tapi mereka tak menyerah sedikitpun. Bahkan setelah aku menang pasca menggugat mereka di pengadilan untuk tak menggunakan nama belakang Muller kembali, mereka masih juga tetap berusaha untuk mendapatkan uang yang bukan hak mereka"jawab Jack dengan suara berat.     

"Kalau memang pengadilan saja sudah menegaskan mereka tak boleh memakai nama belakang Muller kembali, kenapa mereka masih berusaha untuk meminta bagian uang yang bukan miliknya itu Jack,"Anne tanpa sadar.      

Perkataan Anne membuat Jack tersenyum, ia lalu mengangkat kepalanya dari tubuh Anne dan menengadahkan wajahnya ke atas sedikit untuk menatap wajah Anne yang saat ini mirip kepiting rebus.      

"Ya karena mereka orang tak tahu malu Anne, manusia tanpa otak yang sudah putus urat malunya. Jadinya ya seperti itu, masih saja mencari celah untuk mendapatkan uang lagi dari perusahaanku."     

Anne diam, ia tak membuka mulutnya lagi setelah mendengar perkataan Jack. Ia benar-benar bingung dan takut dengan kehidupan orang-orang kaya yang saling menjatuhkan demi harta, padahal menurut Anne sumber kebahagiaan tak melulu tentang harta. Bisa tertawa tanpa beban dan hidup tanpa hutang saja bagi Anne merupakan hal yang sangat membahagiakan.      

Setelah Jack bicara tak ada percakapan lagi yang terjadi, Anne diam dalam kebingungannya dan Jack yang diam karena berpikir harus dengan cara apa saat ini ia menyingkirkan ayah dan anak yang masih berusaha merongrong harta peninggalan orang tuanya itu. Hanya suara detak jarum jam besar yang berada tak jauh dari tempat Anne dan Jack berada saat inilah yang terdengar, sampai akhirnya Jack tersadar dari lamunannya saat tiba-tiba ponselnya yang berada di atas meja berdering dengan keras. Anne pun juga langsung tersadar dan segera bangun dari pangkuan Jack, melihat tingkah Anne membuat Jack terkekeh. Ia pun lalu meraih ponselnya dan terdiam saat melihat nama Edmund muncul di layar ponselnya, karena tak mau membuat moodnya bertambah rusak Jack lalu menolak panggilan masuk dari Edmund itu.     

"Kenapa dimatikan?"Anne bertanya dengan cepat saat melihat Jack menolak panggilan masuk di ponselnya.      

Jack mengangkat ponselnya ke udara untuk ditunjukan pada Anne. "Yang menghubungiku adalah pria tak tahu malu itu, aku malas berurusan dengannya Anne. Berbicara dengannya membuat emosi dan gula darahku naik, aku bisa mati muda jika terus bertengkar dengannya. Karena itu menghindarinya adalah cara paling tepat."      

Bibir Anne menipis mendengar perkataan Jack. "Bukankah kau sendiri yang mengatakan padaku untuk tak lari dari masalah, lalu yang kau lakukan ini apa Jack?"     

"Beda Anne, Edmund adalah tipe manusia gila yang akan terus menggigit meskipun kau sudah beri ia makan. Dan manusia jenis ini tak bisa didekati, karena semakin kau mendekat semakin kau akan terluka olehnya,"jawab Jack ketus dengan melipat kedua tangannya di dada.      

"Memangnya ada manusia seperti itu?"Anne bertanya tanpa sadar dengan tatapan polos, yang membuatnya terlihat semakin menggemaskan karena ekspresi wajahnya yang sangat cute itu.      

"Banyak Anne, didunia ini banyak manusia yang memakai topeng. Yang akan baik di depanmu tapi membicarakan kejelekanmu di belakang, yang akan menusukmu dari belakang demi harta seperti yang Steffi lakukan padamu atau jenis manusia yang akan berbohong demi kepentingan pribadinya meskipun ada orang lain yang dirugikan atas perbuatannya itu seperti yang dilakukan keluarga Higgins itu. Jadi jangan pernah berpikir bahwa manusia itu baik, ya memang manusia terlahir suci tapi itu pada saat ia masih bayi Anne. Namun saat ia beranjak dewasa sifat aslinya akan terlihat, karena itulah kau harus bisa bersikap. Tak semua orang bisa menerima niat baik kita, karenanya kita harus pintar-pintar bersikap dan mengambil keputusan. Seandainya kau sudah dikecewakan sekali kau masih baik aku masih memakluminya, namun jika kau jatuh di lubang yang sama itu tak bisa ditolerir Anne. Manusia makhluk cerdas, gunakan kecerdasan itu untuk bertahan hidup. Karena kau tak tahu apa yang ada dalam otak orang-orang yang ada disekitarmu, sama seperti yang harus kau lakukan sekarang. Meskipun Steffi adalah wanita dan kau adalah teman baiknya namun percayalah kalau wanita itu bisa berbuat hal yang lebih jahat lagi padamu, begitu juga dengan Leon. Aku tak memintamu untuk tidak memaafkan kesalahan mereka, tapi kadang kala kau harus tegas pada orang-orang seperti itu Anne. Yang namanya pengkhianat akan tetap jadi penghianat, apalagi jika sudah berurusan dengan perut. Hal itulah yang aku lakukan sekarang, Edmund dan ayahnya Jhonny adalah orang-orang jenis tak tahu malu. Karena itu cara terbaik untuk menghadapi mereka adalah tak terprovokasi dengan apa yang mereka lakukan, menghindari mereka bukan berarti kabur dari masalah akan tetapi kadang-kadang itu adalah cara terbaik untuk tak terlibat lebih dalam lagi dengan permainan licik yang sedang mereka buat untuk menjebakku." Jack bicara panjang lebar menjelaskan alasannya menghindari Edmund dengan membuka mata Anne agar tetap waspada pada Steffi dan Leon, dua orang yang masih berusaha mengganggu Anne. "Apa kau mengerti dengan maksud perkataan tadi Anne?"     

Anne menatap Jack dengan kedua mata sayunya dan berkata, "Kau bicara terlalu panjang Jack."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.