I'LL Teach You Marianne

New status



New status

0Meskipun hari sudah hampir pagi namun Jack memutuskan untuk tetap pulang ke London, ia tak mau menginap di York. Karena jika hal itu terjadi maka ia takut tak akan bisa menahan dirinya, seperti yang sudah diucapkan pada Anne sebelumnya Jack tak mau menyentuh Anne saat ini. Walaupun mereka sudah mengikat janji akan tetapi Jack belum mau melakukan itu selama Anne belum resmi menjadi istrinya di mata negara. Perjalan kembali menuju London terasa lebih cepat untuk Jack dengan Anne yang sudah ia miliki Jack merasa waktu berjalan sangat cepat, seolah waktu sedang menggoda imannya.      

"Selamat datang Tuan,"sapa seorang bodyguard yang berjaga di depan gerbang rumah Jack dengan sopan.      

"Tolong tahan pintu ini, aku ingin menggendong Anne masuk,"pinta Jack pelan.      

"Siap Tuan."      

Sang bodyguard itu lalu menahan pintu mobil Jack disebelah kanan, tempat dimana Anne tertidur. Jack menggendong Anne ala bridal style menuju ke dalam rumahnya, karena hari masih sangat pagi para pelayan belum ada yang bekerja. Keadaan rumah Jack pun masih sangat gelap dan hanya ada sedikit cahaya yang masuk dari lampu yang ada di luar rumah menerobos masuk melalui celah-celah tirai yang tak tertutup rapat, akan tetapi keadaan itu justru memberikan kesan tersendiri pasalnya semburat cahaya itu membuat gaun putih yang dipakai Anne menjadi lebih indah.      

Dengan hati-hati Jack menurunkan tubuh Anne diranjang besarnya, selama perjalanan kembali ke London Anne mencoba untuk terjaga. Namun karena ia sangat mengantuk akhirnya ia tertidur juga saat akan memasuki kota London dan membuatnya tak terbangun saat dibawa Jack masuk kedalam rumah. Jack pun ikut berbaring disamping Anne tanpa membuka kemejanya, wajahnya terlihat damai sekali ketika tidur.     

"Setelah hari ini kita akan bahagia bersama Anne,"gumam Jack lirih, sebelum akhirnya ia terlelap menyusul Anne ke alam buaian yang kini ia peluk.     

Sementara itu di kediaman Leon saat ini Steffi nampak menahan kantuk di sofa, ia berusaha menahan diri agar tak tertidur. Pasalnya saat ini Leon belum juga pulang, padahal pagi akan menjelang beberapa jam lagi.      

"Kau dimana Leon, kenapa kau tak bisa aku hubungi Leon,"ucap Steffi berkali-kali sembari melihat jam yang berada di atas meja.      

Steffi tak tahu kalau hari ini Leon sangat kesal pasca kembali dari Muller Finance Internasional, meskipun Wayne tahu kalau Steffi adalah istri Leon akan tetapi ia tak berani mengabarkan kondisi tuannya kepada istrinya itu karena tak mau membuat Leon bertambah marah. Alhasil sejak sore hari Steffi tak mendapatkan info apapun dari Leon karena ponsel Leon sudah mati, Steffi juga tak bisa menghubungi driver pribadi suaminya itu karena ia tak tahu nomor pria muda yang pernah bekerja di hotel itu. Jadi yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah menunggu kepulangan suaminya tanpa bisa berbuat apa-apa.      

Saat ini Leon sedang berada di bar, ia menghabiskan malam bersama para wanita cantik super seksi yang akan melakukan apapun perintahnya termasuk melayaninya di atas ranjang sekalipun. Namun karena Leon masih teringat akan Anne ia tak mau menyentuh wanita-wanita itu, yang dia lakukan hanyalah terus minum melampiaskan kekesalannya pada Jack yang dianggap sudah merebut Anne darinya. Sementara itu Wayne yang setia hanya duduk di sampingnya Leon tanpa meminum minuman alkohol itu, dia tak berani meminum minuman keras itu karena takut tidak bisa membawa Tuannya pulang. Padahal sebenarnya ada Alexander sang driver pribadi Leon yang berjaga di mobil, namun tetap saja ia tidak mau mengambil resiko apapun karena itulah dia berusaha untuk tetap sadar.     

"Jackson Patrick Muller bajingan...jangan panggil aku Leonardo Ganke kalau aku tak bisa menghancurkanmu."     

"Marianne adalah istriku, dia adalah wanita yang dipilihkan nenek untukku. Jadi kau tak bisa merebutnya dariku."      

"Marianne milikku arrgghhh… kau benar-benar brengsek Jack!!!!"     

"Jangan panggil aku Leonardo Ganke kalau aku tak bisa mengalahkanmu, lihat saja nanti. Kau pasti akan kubuat hancur berkeping-keping Jackson…"     

Berbagai umpatan keluar dari bibir Leon yang sedang berada diantara tiga wanita seksi yang mengapitnya, ketiga wanita cantik yang sudah nampak mulai tak mampu mengimbangi kemampuan Leon terlihat oleng. Sebenarnya wanita-wanita yang bekerja di bar adalah seorang wanita yang mampu minum dengan jumlah yang banyak, akan tetapi berhadapan dengan Leon yang merupakan raja minum kemampuan para wanita itu kalah. Mereka bukan lawan Leon, karena sejak umur 15 tahun Leon sudah mengenal berbagai alkohol. Mulai dari yang memiliki kandungan alkohol rendah sampai yang memiliki kandungan alkohol tinggi, karena itulah saat ini Leon masih sangat segar. Ia masih sadar dan mampu mengenali Wayne serta tahu dimana ia berada saat ini, meskipun cara bicaranya sudah tak jelas.      

Brakk     

Leon membanting gelas brendi kosong di tangannya ke atas meja dengan penuh emosi.     

"Wanita tak berguna, kalian bilang ingin menemaniku sampai pagi. Tapi kalian sudah KO seperti ini, dasar pelacur sampah,"umpat Leon penuh emosi saat melihat ketiga wanita yang sudah ia bayar terkapar di atas sofa dengan wajah yang memerah karena sudah sangat mabuk.     

"Lebih baik kita pergi dari tempat ini Tuan, tempat ini tak pantas untuk anda datangi Tuan,"ucap Wayne pelan mencoba merayu Leon untuk pulang.      

Leon diam, ia kemudian menatap Wayne dengan tajam. "Memangnya kau tahu tempat yang lebih bagus dari ini?"     

"Ada Tuan, saya tahu...makanya lebih baik kita keluar dahulu dari tempat ini. Saya jamin anda pasti akan puas dengan tempat yang akan saya tunjukkan nanti,"jawab Wayne penuh semangat.     

"Baik, kalau begitu ayo pergi. Aku benar-benar muak melihat para wanita ini, para makhluk bodoh menjijikan yang mencoba mendekati ini sangat membuatku ingin muntah. Tubuh palsu mereka sama sekali tak membuatku horny,"sahut Leon kesal menatap para wanita seksi yang memiliki payudara super besar hasil operasi itu, Leon adalah seorang pria yang tak suka dengan wanita yang mengubah bentuk tubuhnya karena itu dulu ia sangat mengagumi Steffi begitu pertama kali ia melihat istrinya itu.      

Steffi yang memiliki payudara dan pinggul lebih indah dari Anne berhasil membuatnya terpikat, karena itulah ia tergila-gila pada Steffi kala itu. Bahkan sampai sebelum mereka datang ke London beberapa bulan yang lalu Leon masih memuja Steffi yang dianggap mampu membuatnya puas jika sedang bercinta, sampai akhirnya semua kekaguman Leon pada Steffi hilang ketika Leon melihat Anne kembali. Setelah melemparkan uang pada wanita-wanita  Leon kemudian berjalan dengan sedikit terhuyung menuju ke pintu keluar ruangan VIP itu diikuti Wayne. Para petugas keamanan bar itu memberikan hormat pada Leon dan Wayne, mereka tahu kalau kedua pria yang baru melintas di hadapannya itu bukanlah orang biasa. Karena itulah mereka memberikan hormat sebagai bentuk penghargaan karena bersedia datang ke bar tempat mereka bekerja.      

Ketika Leon dan Wayne keluar Alexander sang driver langsung membuka pintu mobil untuk mempersilahkan Leon masuk, Alexander terlihat sangat sigap karena sebelumnya ia sudah tidur tepat saat Leon dan Wayne masuk ke bar beberapa jam yang lalu. Alexander memilih tidur daripada ikut minum, ia tak mau membuat Leon kecewa jika ia ikut mabuk. Karenanya ia beristirahat di mobil sembari menunggu tuannya kembali. Tak lama kemudian mobil mewah milik Leon pun melesat pergi meninggalkan Zetter Townhouse bar menuju bar lainnya untuk menghabiskan malam.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.