I'LL Teach You Marianne

Kejutan untuk Anne



Kejutan untuk Anne

0Dikantornya Leon menggila, ia menghancurkan barang-barang yang ada di ruangannya. Leon bukan hanya marah karena Jack yang menarik investasinya dari Ganke Inc Production, tapi juga karena Anne. Sang mantan istri yang ia incar dan ia harapkan bisa kembali lagi padanya ternyata memiliki hubungan spesial dengan seorang Jackson Patrick Muller yang tak pernah ia sangka sama sekali.     

"Fuck...calon istri kau bilang!!! Marianne adalah istriku, dia adalah milikku."     

"Hubungan kami memang sedang tak baik tapi aku yakin Marianne pasti akan kembali lagi padaku."      

"Aarrgghh...brengsek kau Jackson Patrick Muller."      

Berbagai umpatan keluar dari mulut Leon yang marah besar, ia kesal sekali karena kehilangan Anne. Sementara itu Wayne yang berjaga di depan ruangan Leon hanya bisa diam sambil menundukkan kepalanya, ia benar-benar tak menyangka akan melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Marianne wanita ketinggalan jaman yang ia kenal dulu kini sudah berubah menjadi seorang wanita dewasa yang sangat cantik dan anggun bahkan Marianne juga sangat cerdas.      

"Pantas saja tuan ingin mendapatkan Nyonya Marianne lagi, ternyata memang sekarang Nyonya Marianne sangat cantik sekali,"ucap Wayne dalam hati.      

Wayne pun mengingat lagi pertemuan pertamanya dengan Anne tahun-tahun yang lalu saat ia sedang datang ke rumah untuk menjemput Leon, Anne yang sangat sederhana benar-benar sangat berbeda dengan Anne yang sekarang dan hal itu membuat Wayne menyesal karena sudah bersikap kasar pada Anne dulu. Para karyawan yang sedang bekerja hanya bisa diam saat mendengar Leon marah-marah, mereka tak ada yang berani bicara karena takut terkena amarah Leon juga.     

Sementara itu Anne yang sedang duduk di sofa menunggu Jack selesai bekerja nampak sangat tidak tenang, ia berkali-kali mengubah posisi duduknya karena tak nyaman menggunakan mini dres. Meskipun saat ini hanya ada jack dihadapannya namun Anne tetap tidak nyaman, Jack yang sedang fokus pada berkas-berkasnya yang lain akhirnya menyadari kalau ada yang salah dengan Anne. Setelah menyelesaikan berkas berakhir Jack lalu mengirimkan pesan kembali pada Alice sang sekretaris pribadinya dan mendekati Anne dengan membawa jas yang baru ia ambil dari standing hanger yang berada di belakang kursinya.      

"Maaf, tunggu sebentar lagi ya. Setelah ini baru kita pergi,"ucap Jack pelan saat meletakkan jas yang ia pakai di paha Anne.     

"Pulang?"tanya Anne cepat.     

"Hmmm no, aku ingin mengajakmu ke tempat lain,"jawab Jack datar.     

"Kalau tidak pulang lalu pergi kemana?"tanya Anne kembali.     

Jack tersenyum, ia kemudian menurunkan wajahnya dan mendaratkan ciuman di kening Anne dengan penuh cinta. "Kau akan tahu saat kita tiba disana."      

"Jack...kenapa rahasia-rahasia seperti ini,"protes Anne kesal.     

"Karena ini adalah kejutan, kalau aku memberitahukan padamu maka itu bukan kejutan lagi,"jawab Jack dengan cepat.      

"Tapi…"     

"Jangan membantah, duduklah dengan tenang. Aku akan menyelesaikan semua pekerjaanku setelah itu kita pergi."Jack langsung memotong perkataan Anne dengan cepat.      

Anne pun akhirnya mengalah, ia tak lagi membantah Jack dan duduk manis lagi di sofa menanti dengan sabar Jack menyelesaikan pekerjaannya. Tanpa ponsel yang bisa dimainkan benar-benar membuat Anne jenuh, apalagi di ruangan Jack tak ada satupun majalah yang bisa dibaca. Alhasil satu-satunya hal yang bisa Anne lakukan adalah tidur, ia memilih untuk memejamkan kedua matanya untuk membunuh waktu. Tak lama setelah Anne tidur pintu ruangan Jack diketuk dari luar dan masuklah Alice bersama Erick dengan membawa beberapa kantong belanjaan yang cukup besar, rupanya tadi Jack memerintah Alice untuk pergi menjemput barang-barang yang sudah ia pesan jauh-jauh hari.     

"Diletakkan dimana ini Tuan?"tanya Alice dengan tersengal-sengal.      

"Letakkan saja di dekat sofa, tapi jangan berisik Anne baru tidur,"jawab Jack dengan cepat.      

Alice dan Erick langsung menoleh ke arah sofa secara bersamaan, bukan untuk meletakkan barang-barang yang mereka bawa akan tetapi untuk melihat Anne yang memang sedang tertidur pulas dalam posisi duduk. Karena tak mau mengganggu Anne akhirnya kedua tangan kanan Jack beda posisi itu pun meletakkan dua kantong belanjaan besar di dekat sofa dengan hati-hati, setelah menjalankan tugasnya mereka lalu pergi keluar meninggalkan ruangan Jack untuk melanjutkan pekerjaannya lagi yang tertunda. Setelah Alice dan Erick pergi Jack lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam laci mejanya dengan tersenyum.      

"Tonight you will be completely mine Anne,"ucap Jack pelan, senyumnya mengembang menatap ke arah isi box yang sedang ia keluarkan dari dalam laci.      

Karena pekerjaannya masih banyak Jack lalu fokus kembali dengan kertas-kertas yang bertumpuk diatas mejanya, apalagi ia juga harus mengurus pembatalan kerja sama dengan Ganke Inc Production yang pastinya akan menyita banyak waktunya. Waktu pun berlalu dengan cepat, Jack yang fokus pada pekerjaannya tak menyadari kalau hari sudah hampir sore. Ia baru sadar kalau semua pekerjaannya sudah selesai saat melihat kertas-kertas perjanjian kerjasama yang harus ia tanda tangani sudah berpindah tempat, hampir lima belas kontrak baru Jack urus hari ini. Menjalankan perusahaan yang berfokus pada pembiayaan dana membuat Jack harus sangat selektif memilih rekan kerja, karenanya ia selalu turun langsung jika ada kontrak masuk. Dan kontrak-kontrak yang baru ia selesaikan hari ini adalah hasil dari seleksinya bersama tim legal dan Erick, karena itulah berkas-berkas itu harus ia selesaikan supaya tak menjadi masalah kedepannya.      

"Dia benar-benar lelah rupanya, tenang Anne. Setelah malam ini Leonardo Ganke sialan itu tak akan bisa mengganggumu lagi, dia juga tak akan bisa memaksamu bekerja dikantornya itu,"ucap Jack pelan sambil menatap Anne yang masih tidur dalam posisi yang sama, Anne tak pernah banyak bergerak ketika tidur.     

Tanpa Anne tahu rupanya Jack baru saja berkomunikasi dengan profesor Gilbert, ia menceritakan semua yang dilakukan oleh Leon pada Anne. Termasuk umpatan-umpatan kasar Leon pada Anne, Jack sengaja mengatakan itu semua pada profesor Gilbert supaya profesor itu tak mengirim Anne lagi ke Ganke Inc Production. Jack bahkan menawarkan perusahaannya untuk tempat magang para mahasiswa UAL pada sang profesor, akan tetapi karena bidang perusahaan Jack tidak sesuai dengan jurusan para mahasiswa di kampus seni yang ada di London itu akhirnya profesor Gilbert menolak dengan halus tawaran Jack. Namun Jack berjanji pada profesor Gilbert akan membantu para mahasiswa UAL mendapatkan tempat magang di perusahaan lain yang sesuai dengan jurusan para mahasiswa seni itu.      

Setelah semua pekerjaannya selesai Jack merapikan berkas-berkas yang akan diserahkan pada pengacaranya untuk di sahkan itu Jack lalu berjalan perlahan menuju pintu untuk menguncinya dari dalam, Jack ingin mandi sebelum pergi kesebuah tempat bersama Anne. Karena itu ia mengunci pintu ruangannya dari dalam supaya tak ada orang yang masuk ketika ia mandi, Jack tak mau terjadi hal yang tak diinginkan pada Anne yang sedang tidur meskipun saat ini Erick dan para pekerja yang lain sudah pulang sejak lima belas menit yang lalu. Jack memang sengaja membuat para pekerjanya pulang cepat termasuk Erick dan Alice agar ia bisa mengeksekusi kejutannya untuk Anne dengan sempurna.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.