I'LL Teach You Marianne

York Minster



York Minster

0Anne hanya bisa pasrah, ia tak bisa melawan Jack. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan saat ini adalah menurut, selama hampir empat jam perjalanan menuju York Minster dari London. York Minster adalah katedral yang terletak di York, Inggris, dan merupakan salah satu katedral Gothik terbesar di Eropa Utara.     

"Kita sampai,"ucap Jack dengan penuh semangat saat mobil yang ia kendarai tiba di halaman York Minster, Jack mengendarai mobilnya sendiri menuju katedral luar biasa itu dari London.      

"Jack…"     

"Disini Anne, tempat ini akan menjadi tempat bersejarah kita. Kita akan mengikat janji suci ditempat ini sesaat lagi, mungkin menurutmu ini gila. Tapi percayalah Anne, aku melakukan ini demi hubungan kita. Aku ingin menunjukkan padamu bahwa aku benar-benar serius, aku tak main-main menjalani hubungan ini Anne." Jack langsung memotong perkataan Anne dengan cepat.      

Anne menatap bangunan York Minster tanpa berkedip, Anne tersihir dengan keindahan bangunan yang ada di depannya. Saat Anne masih mematung tanpa suara, Jack mendekatinya dan memeluknya erat dari belakang.      

"Pilihanku tak salah bukan? Kau suka kan kita mengikat janji ditempat ini?""bisik Jack lirih tepat ditelinga Anne.     

"Aku suka,"jawab Anne tanpa sadar, ia tak fokus dengan apa yang Jack katakan.     

Mendengar jawaban Anne membuat Jack senang, ia pun melepaskan pelukannya dan mengajak Anne memasuki bangunan bersejarah itu dengan penuh semangat. Karena Jack sudah menghubungi pihak pengurus gereja, mereka dipermudah saat masuk kedalam salah satu ruangan yang sudah Jack atur untuk acara malam ini. Meskipun ini bukanlah pernikahan yang sesungguhnya namun karena Anne dan Jack memakai baju yang rapi, mereka berdua terlihat luar biasa saat berjalan bersama menuju altar. Tanpa ada pendeta dan orang lain ditempat itu Jack membimbing Anne berjalan mendekati altar, sesampainya di depan altar Jack menundukkan kepalanya beberapa saat sebelum akhirnya mereka saling berhadap-hadapan.      

"Aku Jackson Patrick Muller dengan segenap hati dan jiwaku memintamu Marianne untuk menjadi istriku, menjadi bagian dari hidupku dalam suka maupun duka. Aku berjanji akan mencintaimu selama-lamanya sampai maut memisahkan kita."     

Jack mengucapkan kalimat indah dengan segenap hati sembari menggenggam tangan Anne dengan kuat.      

"A-aku Marianne dengan segenap hati dan jiwaku menerimamu Jackson Patrick Muller sebagai suamiku, menerimamu dalam suka dan duka. Aku juga akan mencintaimu selama sisa hidupku dan mengabdikan diri dengan baik sebagai pasanganmu."      

Segera setelah Anne mengucapkan kalimat itu, Jack lalu mendaratkan ciuman di bibir Anne dan memainkan lidahnya menyusuri bagian dalam mulut Anne.      

"I love you,"ucap Jack pelan, sesaat setelah melepas ciumannya dari bibir Anne dan memeluknya dengan erat.     

"Kau tak akan meninggalkan aku demi wanita lain kan Jack?"tanya Anne lirih dengan suara yang hampir tak terdengar.      

Jack yang sedang mendekap tubuh Anne dan menikmati aroma tubuh wanita yang sudah berhasil ia miliki itu tiba-tiba mengangkat wajahnya, ia pun langsung melepaskan pelukannya dari tubuh Anne dan mencengkram pundak Anne dengan kuat.      

"Kau meragukan aku?"tanya balik Jack dengan suara meninggi.     

"Bukan begitu, aku hanya takut kalau aku akan mengalami apa yang aku alami dulu. Ditinggalkan karena wanita lain,"jawab Anne lirih sambil menundukkan wajahnya.     

Jack meraih dagu Anne dan mengangkatnya ke atas. "Aku tak sebodoh singa idiot itu, aku tak gila dengan menyakiti wanita yang aku cintai."     

"Meskipun wanita itu jauh lebih cantik dariku?"     

"Dengarkan aku baik-baik, meskipun ada seratus wanita telanjang di depan mataku aku tak akan mungkin horny. Jadi jangan ragukan aku, aku hanya ingin memiliki anak denganmu."     

Blush      

Wajah Anne memerah mendengar perkataan Jack, jantungnya pun berdetak sangat kencang saat ini. Jack tersenyum saat menyadari perubahan wajah Anne, ia kemudian mendaratkan kecupan lagi di pipi Anne.     

"Jack...berhenti menciumku!!"protes Anne kesal.     

"Kenapa? Memangnya salah jika aku mencium istriku sendiri?"tanya Jack tanpa rasa bersalah.     

"Jack…"     

"Hahahaha...ok ok, aku minta maaf. Ya sudah ayo kita ambil foto, aku ingin menyimpan foto-foto bersejarah ini dalam ponselku,"ucap Jack dengan cepat sembari mengeluarkan ponsel pintarnya dari dalam saku kemejanya dan langsung mengeratkan pelukannya pada tubuh Anne, ketika kamera ponselnya ia arahkan ke wajahnya dan wajah Anne.      

Anne yang sangat jarang mengambil foto dirinya sendiri nampak sangat canggung pada awalnya, namun karena Jack terus memaksanya untuk berfoto akhirnya Anne pun melakukan beberapa pose mengimbangi Jack. Meskipun malam sudah mulai larut, namun untuk sepasang anak manusia yang sedang saling memandangi satu sama lain diatas mobil yang terparkir di jalanan yang akan menuju York Minster itu tak merasa kalau sudah menghabiskan waktu berjam-jam ditempat itu. Meskipun hanya Tuhan yang menjadi saksi janji suci mereka namun Jack sudah sangat senang sekali, ia bahagia dan sedikit tenang karena sudah bisa mengikat Anne dengan tahap yang lebih jauh lagi.      

"Setelah kita pulang aku akan meminta Erick untuk mengurus semua pernikahan kita di Swiss, aku ingin menikahimu lagi di gereja tempat ayah dan ibuku menikah puluhan tahun yang lalu,"ucap Jack pelan.      

"Swiss?"     

"Ya, Swiss. Tanah kelahiranku, aku ingin memperkenalkanmu secara resmi pada semua orang disana. Supaya mereka tahu bahwa istriku sangat cantik,"jawab Jack penuh semangat dengan mata yang berbinar-binar.     

      

"Tapi apa kau tak akan mendapat masalah Jack?"     

"Masalah? Masalah apa?"     

Anne menatap Jack dengan kedua mata yang sendu. "Aku yatim piatu Jack, silsilah orang tuaku tak jelas. Aku tak punya uang…"     

"Lalu masalahnya dimana?"tanya Jack dengan cepat memotong perkataan Anne, ia terlihat tak senang sekali mendengar kalimat yang baru terucap dari bibir Anne.      

"Kau orang kaya Jack, kau adalah orang terpandang di Swiss. Mantan tunanganmu adalah Selma yang sangat terkenal dan dipuja banyak orang, dibanding aku yang bukan siapa-siapa ini aku yakin sekali kau akan mendapatkan masalah nantinya Jack. Jadi sebelum terlambat lebih baik kita sudahi saja semuanya, aku gak mau membuatmu mendapat kesulitan,"jawab Anne lirih.      

"Aku mencari istri untuk dijadikan tempatku bersandar, aku mencari istri untuk kujadikan tempat berbagi keluh kesah bukan untuk kujadikan trofi yang bisa aku pamer-pamerkan pada banyak orang. Aku justru tak mau mengekspos mu terlalu berlebihan, aku tak mau banyak pria yang menikmati kecantikanmu. Dan asal kau tahu, saat ini Shopia adalah wanita yang paling dibenci di Swiss. Cap-nya sebagai pencuri lagu tak akan hilang, nama besar keluarganya juga sudah hancur. Kau dan Shopia tak sebanding, kau masih 1000 x jauh lebih baik dari wanita itu. Jadi jangan pernah lagi bicara seperti itu." Jack bicara dengan serius pada Anne. "Dan satu lagi Anne, uangku sangat banyak, aku tak membutuhkan wanita yang kaya ataupun wanita yang punya uang untuk menjadi istriku. Jadi berhenti bicara seperti itu lagi, hanya kaulah wanita yang aku inginkan. Dan hanya kau saja yang pantas menjadi istriku, menjadi ibu dari anak-anakku."      

Kedua mata Anne berkaca-kaca mendengar perkataan Jack, secara tiba-tiba Anne mencium bibir Jack. Ini adalah pertama kalinya Anne berinisiatif terlebih dahulu dan Jack tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas itu, perlahan Jack mendorong Anne sampai berbaring diatas mobil dan mengambil kendali atas ciuman yang dimulai Anne terlebih dahulu.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.