I'LL Teach You Marianne

Pencarian Alan



Pencarian Alan

0Setelah berada cukup lama di kediaman sang kakek, Alan pun memutuskan untuk pergi. Ia ingin mencari Anne sampai dapat, berlama-lama di dekat Luis membuatnya semakin yakin kalau Luis lah yang membawa Anne pergi. Namun karena ia tak punya bukti jelas ditambah pernyataan sang kakek yang mengatakan kalau asistennya itu tak meninggalkan dirinya sejak pagi akhirnya Alan tak bisa berbuat apa-apa.     

"Kau yakin tak mau ikut makan siang?"tanya tuan David Clarke pelan pada sang cucu yang baru saja bangun dari kursi.     

"Aku tak lapar, semua nafsu makanku hilang,"jawab Alan singkat sambil terus menatap ke arah Luis, ia masih sangat menaruh curiga pada Luis.     

"Lalu apa kau akan tetap tinggal di villa? Ini rumahmu Alan, kau harusnya tinggal bersama kakek. Hanya kau yang kakek miliki,"ucap tuan David Clarke tiba-tiba yang sangat membuat kaget Luis dan Noah.     

Alan mengalihkan pandangannya dari Luis dan menatap sang kakek. "Aku sudah memutuskan untuk tinggal di villa sementara waktu kek, tapi kakek tenang saja karena aku akan sering mengunjungi kakek."     

Tuan David Clarke tersenyum kecut mendengar perkataan sang cucu, meskipun sudah tahu akan mendengar kalimat itu akan terucap dari bibir sang cucu namun tetap saja ia merasa sedikit sedih ketika cucu kesayangannya mengatakan kalimat itu. Tak lama kemudian Alan dan para pengawalnya pun pergi meninggalkan kediaman Clarke.     

Setelah Alan dan anak buahnya pergi tuan David Clarke pun masuk kedalam rumah bersama Luis dan Noah untuk menemui Marianne, ia ingin bicara banyak dengan gadis yang sedang dicari-cari oleh cucunya itu.     

"Maaf nona, maafkan perbuatan cucuku. Aku terlalu memanjakannya selama ini,"ucap tuan David Clarke penuh sesal.      

"Aku tahu apa yang dilakukan Alan salah sekali, karena itulah aku sebagai kakeknya ingin meminta maaf dengan tulus padamu nona..."     

"L-lepaskan aku tuan, biarkan aku pulang,"sahut Marianne terbata memotong  perkataan tuan David Clarke, kedua matanya kembali berkaca-kaca.     

"Pulang? Kau mau pulang kemana nona? Ini rumahmu sekarang, apakah kau tak akan menuntut tanggung jawab pada cucuku?"tanya tuan David Clarke bertubi-tubi.     

Wajah Anne kembali pucat saat diingatkan kembali soal Alan, keberingasan Alan pun kembali berputar dalam memorinya. Dengan cepat Anne meraih ujung selimut dan mencengkramnya dengan kuat ia gunakan untuk menutupi tubuhnya. "Aku tak mau bertemu dengannya lagi, aku tak mau bertemu dengan monster itu lagi. D-dia jahat sekali, a-aku takut."     

Saat berbicara tubuh Anne bergetar hebat, sehingga membuat semua orang yang ada di ruangan itu merasa iba kepadanya. Bahkan seorang Noah yang terkenal sangat tegas pada pelayan wanita terlihat berkaca-kaca melihat reaksi yang Anne.     

Tuan David pun memerintah kan Luis, Noah dan seorang pelayan wanita untuk meninggalkan dirinya berdua dengan Anne. Ia perlu berbicara empat mata dengan kekasih cucunya itu, tanpa menunggu diperintah dua kali ketiga orang itu pun pergi dari ruangan itu. Luis sebagai orang terakhir yang keluar nampak menutup pintu dengan hati-hati.     

"Aku tahu kau pasti sangat marah dan benci pada cucuku, aku memakluminya dan sangat wajar jika kau marah. Tapi percayalah nona, cucuku pasti mau mempertanggung jawabkan perbuatannya..."     

"No!!! Aku tak meminta pertanggung jawabannya, aku tak mau. Aku hanya mau pergi dari tempat ini, pergi menjauh darinya sejauh mungkin,"sahut Anne dengan keras memotong perkataan tuan David Clarke.     

"K-kau tak mau cucuku menikahimu?"     

Dengan cepat Anne menggelengkan kepalanya, kedua matanya yang basah dengan air mata terlihat sangat penuh kemarahan dan kebenciaan saat membahas Alan.     

"Nona Marianne, aku tahu saat ini kau sedang sangat marah. Tapi coba pikirkan lagi baik-baik, Alan adalah pria baik. Hanya saja ia kehilangan kontrolnya saat bersamamu, jadi aku mohon..."     

"Pria baik anda bilang, mana ada pria baik yang menawarkan perjanjian kontrak untuk menjalin hubungan? Mana ada pria baik yang rela membayar wanita untuk menjadi teman tidurnya, itukah yang anda sebut pria baik? Dia adalah monster bagiku dan aku tak mau merelakan sisa umurku menjadi pemuas nafsunya."Anne kembali memotong perkataan tuan David Clarke dengan cepat, kedua matanya menatap tajam ke arah tuan David Clarke.     

"Tapi nona..."     

"Pergi!!! Aku tak mau berbicara dengan siapapun, aku tak mau bertemu siapapun!!"jerit Anne histeris mengusir tuan David Clarke.     

Tuan David Clarke menghela nafas panjang, gadis yang ada dihadapannya saat ini benar-benar memiliki trauma yang besar seperti yang dikatakan dokter Caitlyn. Pria tua itu akhirnya membiarkan Anne berada dalam kamar sendiri, ia tak mau membuat mental Anne semakin hancur jika terus membahas soal Alan. Karena secara otomatis hal itu pasti akan mengingatkan soal pemerkosaan yang menimpanya.     

"Bagaimana Tuan?"tanya Luis pelan saat berhasil membawa David Clarke keluar dari kamar Anne.     

Tuan David Clarke menggelengkan kepalanya. "Seperti yang dikatakan dokter Caitlyn, Marianne memiliki trauma yang sangat besar sehingga sulit mengajaknya berbicara. Dan aku tak menyalahkannya, dia adalah korban disini. Alan akhh...anak itu kenapa tak bisa bersabar sedikit."     

"Kalau begitu kebih baik kita beri waktu pada nona itu untuk menenangkan diri Tuan, mungkin dengan bantuan dokter Caitlyn trauma nona Marianne akan hilang sedikit demi sedikit tuan. Biasanya jika sesama wanita berbicara akan lebih mudah,"sahut Luis dengan cepat memberikan masukan pada tuan David Clarke.     

"Oh iya dokter Caitlyn, kenapa aku melupakan hal ini. Cepat hubungi dokter Caitlyn sekarang juga Luis,"pekik tuan David Clarke penuh semangat.     

"Siap tuan."     

Sesuai perintah sang tuan, Luis lalu menghubungi dokter Caitlyn. Satu-satunya dokter wanita yang dipercaya tuan David Clarke untuk menjadi dokter keluarganya, semua dokter yang dipilih tuan David Clarke tak hanya memeriksa ia dan Alan saja. Akan tetapi semua pegawai juga ditangai oleh dokter-dokter pilihan itu, karena itu ada dokter wanita yang menjadi salah satu dokter keluarga Clarke.     

Sementara itu di dalam mobilnya Alan menggila, ia mengumpat, mengutuk Luis berkali-kali. Ia yakin sekali kalau Luis lah orang yang sudah membawa Anne pergi darinya, namun karena sang kakek memberikan alasan yang sangat masuk akal akhirnya selama hampir satu jam ia berada di rumah sang kakek tadi ia tak mendapatkan apa-apa kecuali kekecewaan.     

"Fuck...bisa-bisanya dia berakting seolah tak terjadi apa-apa, Luis Cobb kau benar-benar brengsek,"umpat Alan untuk kesekian kalinya, urat diwajahnya bahkan sampai terlihat karena benar-benar sangat marah.     

"Sabar Tuan, anda harus berpikir tenang saat ini. Jangan terpancing dengan provokasi yang ia buat, karena jika anda marah maka anda akan kalah dan aku yakin sekali Luis pasti menginginkan hal itu. Maka dari itu anda harus bisa mengontrol emosi anda Tuan, apalagi anda tahu bukan siapa orang dibalik Luis. Ada Tuan besar yang melindunginya,"ucap Nicholas pelan mencoba untuk menenangkan Alan. "Yang perlu anda lakukan saat ini adalah terus mengawasi semua pergerakan Luis dengan hati-hati supaya tak membuatnya dan Tuan besar curiga, kalau Luis dilindungi Tuan besar bukankah seharusnya Tuan besar juga terlibat dalam hal ini. Jadi anda tak boleh gegabah Tuan."     

Alan terdiam mendengar perkataan Nicholas, ia mencerna kata demi kata yang diucapkan oleh tangan kanannya itu.     

"Aku rasa kau benar Nick, sepertinya kakek memang terlibat dalam hal ini. Aku yakin sekali, baiklah kalau begitu. Aku akan meladeni permainan ini, lihat saja aku pasti akan mendapatkan Marianne ku kembali. Dia adalah milikku, tak ada siapapun yang bisa menjauhkan Marianne dariku,"ucap Alan dingin dengan tangan terkepal kuat.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.