I'LL Teach You Marianne

Mr & Mrs Clarke



Mr & Mrs Clarke

0Dalam hitungan menit status Anne akan berubah, ia akan resmi menjadi nyonya Clarke. Meskipun pernikahan ini bukan keinginannya, akan tetapi tetap saja Anne merasa gugup.     

"Kau cantik sekali Anne, tak heran jika tuan muda tergila-gila padamu,"kata dokter Caitlyn jujur saat sedang memasang kerudung Anne.     

Anne yang sejak tadi gugup perlahan menatap dokter Caitlyn. "Apa tak ada jalan keluar lain dok?"     

Anne masih berharap bisa melarikan diri dari upacara pernikahan yang akan segera mengikat statusnya itu.     

Dokter Caitlyn menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Percayalah Anne, banyak wanita yang mendambakan posisimu ini. Keluarga Clarke bukan keluarga sembarangan, banyak wanita diluar sana yang bermimpi untuk menjadi wanita yang bisa memberikan penerus untuk keluarga ini."     

Anne tersenyum kecut mendengar perkataan dokter Caitlyn, ia tak tahu harus bersyukur atau menangis kali ini. Rasanya ingin sekali ia mengatakan pada semua orang bahwa ia tak menginginkan pernikahan ini, akan tetapi Anne tak sejahat itu. Ia tak mungkin melemparkan kotoran ke wajah tuan David Clarke, pria tua baik hati yang ramah sekali itu. Anne benar-benar sangat dilema saat ini, ia masih mengingat kata-kata yang Alan ucapkan tadi malam.     

Tok     

Tok     

"Sudah waktunya pengantin wanita keluar." Seorang wanita berpakaian jas hitam dengan ear piece ditelinganya tiba-tiba masuk ke kamar rias Anne dan memintanya keluar.     

Dokter Caitlyn pun melakukan sentuhan terakhir. "Ok ini saatnya, ayo bangun dan hati-hati melangkah."     

Anne pun pasrah, menyadari ia tak bisa melarikan diri. Tanpa bicara Anne bangun dari kursinya dan melangkah perlahan mengikuti dokter caitly yang membimbingnya menuju tempat pengucapan janji suci, Anne menunduk karena terlalu takut bertemu dengan orang-orang asing yang menjadi saksi pernikahannya kali ini.     

"Angkat kepalamu Anne,"bisik dokter Caitlyn lirih pada Anne, saat mereka berdua tiba tempat acara.     

Dengan patuh Anne mengikuti instruksi dokter Caitlyn, perlahan Anne mengangkat wajahnya menatap orang-orang yang berada dihadapannya. Dari balik kerudung putih tembus pandang yang berada dikepalanya Anne melihat ada puluhan pasang mata yang sedang menatapnya tanpa berkedip dan hal itu semakin membuatnya gugup, Anne bahkan hampir menjatuhkan bouquet bunga yang sedang ia pegang. Sampai akhirnya kegugupan Anne sedikit berkurang saat melihat Luis berjalan ke tempatnya berada bersama dokter Caitlyn.     

"Luis yang akan membimbingmu menuju altar Anne,"ucap dokter Caitlyn kembali.     

"B-bukan anda dok?"tanya Anne spontan.     

"Tentu saja bukan sayang,"jawab dokter Caitlyn terkekeh.     

Luis yang sudah tiba didepan Anne langsung mengulurkan tangannya agar Anne pegang. "Mari nona."     

"Luis…"     

"It's fine, relax and take a deep breath." Luis langsung memotong perkataan Anne.     

Anne mengikuti instruksi Luis, setelah merasa lebih baik Anne pun mulai melangkah menuju ke tempat Alan. Musik dari piano pun mengiringi langkah Anne menuju altar, ia benar-benar masih tak menyangka akan berada di keadaan seperti ini. Pergi ke Luksemburg, bertemu pria mirip Jack, diperkosa olehnya dan sekarang dipaksa menikah dengannya oleh keluarganya. Semuanya seperti mimpi untuk Anne, mimpi buruk yang bertubi-tubi menimpanya.     

"Menikah dengan seorang pemerkosa,"ucap Anne lirih.     

Luis tersenyum mendengar perkataan Anne, ia tak mau menambah suasana hati Anne semakin buruk. Sementara itu Alan yang sudah lebih dari 20 menit berdiri menanti kedatangan pengantinnya, nampak sangat terkejut saat melihat penampilan Anne. Meski Anne memakai penutup akan tetapi kecantikannya masih bisa dilihat dengan jelas, keindahan tubuhnya pun luar biasa. Anne nampak seperti boneka barbie saat ini, pinggang yang ramping, panggul yang berisi serta pundak yang tinggi menyempurnakan semua penampilannya.     

Alan menelan ludahnya berkali-kali, ia benar-benar terpesona melihat calon pengantinnya dalam balutan gaun pengantin itu. Meski sudah melihat seluruh tubuh Anne, akan tetapi saat ini ia benar-benar tersihir akan pesona calon istrinya itu. Anne akhirnya tiba di hadapan Alan dan Luis angsung mengulurkan tangan Anne ads Alan.     

"Thank Luis,"ucap Alan pelan.     

"Siap Tuan."     

Tanpa bicara Alan pun membimbing Anne untuk mengahdap ke arah pendeta yang sudah bersiap di posisinya, tak lama kemudian acara inti pun dimulai. Pengcapan janji suci antara Anne dan Alan, saat mengucapkan janji sehidup sematinya Alan tak mengalami kesulitan apapun. Lancar dan selesai dalam satu kali percobaan, begitu pula dengan Anne walaupun ia sangat lambat mengucapkan kata-kata itu.     

"Dengan ini kalian kunyatakan sah sebagi suami dan istri, silahkan pengantin pria buka penutup wajah pengantin anda dan berikan ciuman sebagai tanda kalian sudah resmi menjadi suami istri,"ucap sang pendeta kembali saat Anne sudah selesai bicara.     

Tanpa diperintah dua kali Alan pun langsung meraih ujung penutup wajah Anne dan membukanya secara perlahan, sekali lagi ia pun tersentak saat melihat betapa cantiknya Anne.     

Make up yang digunakan Anne tidaklah tebal dan bold seperti para pengantin wanita kebanyakan, akan tetapi dalam make up tipis itu Anne justru terlihat sangat cantik. Bulu matanya yang elntik dan pipinya yang merah terlihat makin sempurna dengan lipstik berwarna pink yang menghias bibirnya, Anne benar-benar sangat mempesona. Tanpa pikir panjang Alan pun mendaratkan sebuah ciuman di bibir Anne dengan lembut, segera Anne menutup matanya saat Alan menciumnya. Meski sudah resmi menjadi suami istri akan tetapi Anne belum sepenuhnya menerima Alan.     

Tak lama kemudian twrsry suara tepuk tangan yang sangat meriah dari semua orang yang hadir dan menjadi saksi pernikahan mereka, termasuk Cassandra Lim yang menatap Anne penuh kebencian. Ia berkali-kali mengutuk Anne yang sekarang sudah resmi menjadi istri Alan Knight Clarke yang menjadi mimpinya, kedua orang tua Cassandra pun dengan sekuat tenaga menenangkan putrinya agar tak membuat kekacauan.     

Sementara itu tuan David Clarke menyeka air mata yang mengalir di wajahnya menggunakan sapu tangan berkali-kali, ia sangat bersyukur sekali bisa melihat cucunya menikah dengan wanita yang tepat. Setidaknya ia berhasil membuat pasangan kekasih itu menikah, tuan David Clarke tak mau cucunya akan semakin membenci dirinya jika dinikahkan dengan wanita lain jika ingatannya kembali. Karena itulah ia berusaha sekuat tenaga menikahkan mereka berdua, walau sebelumnya keduanya menolak dengan alasan masing-masing.     

Luis yang menyadari tuan yang ia layani masih menangis kemudian menepuk pundaknya dengan perlahan. "Semuanya akan baik-baik saja tuan, tenang saja. Tuan muda pasti akan sangat berterimakasih pada anda nantinya."     

"Semoga Luis, semoga saja cucuku tak membenciku,"ucap tuan David Clarke dengan suara parau menahan haru.     

Luis tersenyum mendengar perkataan sang tuan, ia kemudian kembali menatap Alan dan Anne yang sedang membubuhkan tanda tangan mereka diatas akta pernikahan mereka.     

"Semoga kau bahagia cucuku dan maafkan kakek atas semuanya, semua keegoisan kakek,"ucap tuan David Clarke dalam hati sambil terus menatap sepasang pengantin baru itu dengan penuh kebahagiaan.     

Anne dan Alan yang sudah menandatangani akta pernikahan mereka kemudian diminta berpose untuk diambil gambarnya sebagai pasangan suami istri pertama kali, Anne yang masih sangat canggung tak tersenyum sama sekali saat fotografer mengambil gambarnya. Sampai akhirnya Alan mendekati telinganya dan berkata, "Tersenyumlah sayang, belajarlah untuk tersenyum supaya nanti saat aku menyetubuhimu lagi kau tak menangis seperti waktu itu."     

Blush     

Wajah Anne terasa sangat panas mendengar perkataan Alan yang sudah menjadi suaminya itu, bukan karena tersipu atau bahagia akan tetapi ia sangat marah pada Alan. Anne kesal dengan kalimat yang Alan ucapkan.     

"Nah seperti ini, kau tersenyum. Wajahmu terlihat sangat cantik istriku,"ucap Alan spontan saat melihat pipi Anne yang memerah.     

Sang fotografer pun kembali mengambil foto mereka berdua, ia tak menyia-nyiakan momen yang romantis itu. Pasalnya Alan dengan posesif sudah melingkarkan tangannya di pinggang Anne saat ini, sehingga membuat semua orang yang melihatnya iri saat ini. Kecantikan Anne benar-benar sempurna bersanding dengan ketampanan seorang Alan Knight Clarke, karena itulah para tamu yang hadir memuja sepasang pengantin baru itu tanpa tahu bahwa si pengantin wanita terpaksa melakukan pernikahan ini.     

Dan hanya ada satu orang yang kesal akan pernikahan ini, ia adalah Cassandra Lim yang sejak tadi tak mengalihkan pandangannya sedetikpun dari Anne.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.