I'LL Teach You Marianne

Demi Jack



Demi Jack

0Tak lama setelah tuan David Clarke keluar dari kamarnya Anne masih diam membisu, ia masih tak percaya dengan semua perkataan tuan David Clarke yang baru ia dengar.     

"Aku tak memiliki keinginan apapun saat ini Anne, di usiaku yang hampir mendekati batas maksimal ini aku hanya ingin melihat cucuku menikah. Aku tahu cucuku sudah membuatmu terluka, tapi aku mohon maafkan dia. Alan hanya terlalu takut kehilanganmu Anne, sampai akhirnya ia berbuat seperti itu. Tapi percayalah Alan benar-benar sangat mencintaimu, tak ada wanita lain yang pantas mendampinginya selain dirimu Anne. Aku David Clarke meminta maaf atas semua kesalahannya di masa lalu padamu dan aku mohon terima pernikahan ini, melihatnya pingsan tadi pagi membuatku hampir gila. Setidaknya kalau besok kau mati setelah melihatnya menikah aku akan tenang Anne, jadi aku mohon sekali lagi tolong terima Alan sebagai suamimu. Aku tahu kau anak baik, setidaknya kabulkan lah permintaan terakhir orang tua yang hampir mati ini Marianne. Aku mohon sekali lagi menikahlah dengan cucuku."     

Bug      

Anne melempar bantal yang sejak tadi ia peluk ke dinding, saat mengingat kembali kata demi kata yang diucapkan tuan David Clarke ketika memintanya untuk menikah dengan cucunya.     

"Arrgghh kenapa harus anda sampai memohon seperti itu tuan!!"pekik Anne dengan keras sambil menyembunyikan wajahnya di kasur.      

Anne masih tak bisa berpikir jernih setelah mengiyakan permintaan sang tuan rumah, ia kini merutuki kebodohannya yang tak berpikir dua kali itu. Anne benar-benar ingin menghilang dari bumi saat ini juga.     

"Akhh akhhh kau bodoh Anne...kau bodoh!!!"jerit Anne menggila sambil berguling-guling di ranjangnya yang super nyaman itu.      

Karena tak tega melihat tuan David Clarke yang menangis saat memintanya menikah dengan Alan akhirnya Anne pun menyerah, hati kecilnya tersentuh melihat orang baik seperti tuan David Clarke sampai menangis seperti itu.     

"Tamat riwayatmu Anne, kini kau harus merelakan sisa hidupmu bersama monster itu. Jack, kau dimana? Datanglah Jack, aku mohon. Setidaknya kali ini selamatkan aku dari pernikahan ini, aku mohon Jack,"ucap Anne dalam hati sambil terlentang dengan air mata yang berlinang di wajahnya, Anne menatap langit-langit kamarnya yang putih dan bersih.      

Tak lama kemudian ia kembali berguling-guling diatas ranjang sehingga menimbulkan suara yang cukup mengganggu, para pelayan yang berjaga di depan pintu pun hanya bisa diam dan tak bisa berbuat apa-apa ketika mendengar Anne menangis dan mengacak-acak kamarnya seperti itu. Atas perintah Luis para pelayan sekarang diminta untuk berjaga di depan kamar Anne, hal ini terpaksa dilakukan agar Anne tak berbuat hal-hal yang tak diinginkan.      

Sementara itu Alan yang sudah sadar saat ini masih disuapi makan oleh Noah, ia dengan sabar membantu sang tuan muda makan. Meskipun laki-laki yang normal namun Noah sangat terampil ketika melakukan hal-hal seperti ini, pernah bekerja di salah satu panti jompo yang cukup besar di kota membuat Noah terbiasa melakukan hal-hal semacam ini.      

"Anda harus cepat sehat Tuan, calon pengantin tak boleh sakit,"ucap Noah pelan.      

"Ca-calon pengantin? Apa maksudmu Noah?"tanya Alan hampir tersedak.     

"Lho anda tidak tahu kah? Kan anda yang akan menikah dengan nona Anne dalam.."     

Prank     

Mangkuk sup asparagus kepiting yang ada di tangan Noah langsung terjatuh saat Alan meraih tangan Noah dengan cepat, sehingga membuat Noah kehilangan keseimbangan dan membuat mangkuknya hancur di lantai      

"Kau yang kau katakan Noah? Katakan sekali lagi cepat!!!"     

Noah yang saat ini ditarik di bagian kerah bajunya nampak kesulitan bicara, ia berkali-kali menepuk tangan Alan agar mau melepaskannya. Alan yang menyadari kesalahannya langsung melepaskan tangannya dari leher Noah.      

"Uhuk uhuk apa anda benar-benar ingin membunuhku tuan?"     

"Jangan mengalihkan pembicaraan, cepat jawab pertanyaanku tadi!!"sahut Alan dengan cepat.      

"Nona Anne, dia sudah bersedia menikah dengan anda tuan dan saat ini tuan besar serta Luis sedang mengurus acara pernikahan kalian berdua,"jawab Noah dengan cepat.     

Alan membuka kedua matanya lebar-lebar, ia tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya itu. Suaranya pun tak bisa keluar dari lehernya saat ini.     

"Kau tak bergurau kan Noah?"tanya Alan dingin.     

Noah menggelengkan kepalanya. "Mana berani saya berkata bohong tuan."     

Secara tiba-tiba Alan melompat dari ranjangnya, namun ketika akan melangkahkan kaki rasa sakit di kepalanya datang kembali. Sehingga membuat Noah panik, dengan cepat ia meraih tubuh sang tuan muda dan membimbingnya kembali berbaring di ranjang.      

"Anda harus istirahat tuan, itu pesan dokter Leo,"ucap Noah pelan mencoba untuk menenangkan Alan.      

"Aku harus bertemu kakekku, aku ingin bertanya langsung padanya,"jawab Alan lirih menahan rasa menusuk di kepalanya.     

"Tak bisa sekarang tuan, percayalah semuanya sedang dipersiapkan oleh tuan besar. Anda tak perlu khawatir, pernikahan anda akan tetap terjadi dengan nona Anne. Nona Anne saat ini juga sedang sibuk karena beberapa desain baju pengantin datang untuk mengukur tubuhnya dan karena anda masih belum sepenuhnya sehat lebih baik anda istirahat tuan,"imbuh Noah kembali dengan cepat berusaha menutupi kegugupannya, ternyata yang dikatakan dokter Leo benar.      

Alan tak bisa langsung menerima berita yang mengejutkan, karena hal itu akan membuatnya shock. Maka dari itu Noah diperintahkan Luis untuk memberitahukan kabar pernikahannya pada Alan, awalnya Noah menolak. Ia takut akan melukai tuan mudanya, namun karena Luis berkali-kali meyakinkan dirinya akhirnya Noah pun setuju untuk memberitahukan kabar bahagia itu secara langsung pada Alan meskipun ia sangat takut dan gugup.      

Alan memejamkan kedua matanya beberapa saat supaya rasa sakit yang menusuk-nusuk di kepalanya hilang, ia pernah mengalami hal seperti ini dua tahun lalu pasca keluar dari rumah sakit. Karena itulah Alan tak terlalu panik.      

Melihat sang tuan mulai tenang Noah menarik nafas panjang. "Yang anda butuhkan saat ini adalah istirahat Tuan dan biarkan obat yang diberikan dokter Leo bekerja, tenanglah Tuan semuanya akan baik-baik saja."     

"Terima kasih Noah, aku ingin tidur Noah. Entah kenapa tiba-tiba saja aku mengantuk sekali,"jawab Alan lirih tanpa membuka kedua matanya.      

"Baik Tuan, saya keluar. Selamat istirahat,"sahut Noah dengan cepat, setelah berkata seperti itu Noah lalu merapikan pecahan mangkuk yang berserakan di lantai dengan sup asparagus yang sudah berceceran dimana-mana.     

Tanpa suara dan gerakan cepat akhirnya kamar itupun kembali bersih, Alan juga sudah tertidur pulas. Obat yang diberikan dokter Leo benar-benar langsung bekerja, dengan hati-hati Noah pun keluar dari kamar Alan dan hampir berteriak keras saat melihat Luis sudah berdiri didepan pintu.     

"Luis kau…"     

"Bagaimana Tuan muda?"tanya Luis setengah berbisik.     

"Sudah tidur kembali, seperti yang dikatakan dokter Leo sebelumnya Tuan muda kembali sakit kepala saat aku memberitahukan soal kabar pernikahannya Luis,"jawab Noah dengan cepat.      

Luis menganggukan kepalanya. "Tak apa, itu rangsangan yang bagus. Selama itu positif akan baik-baik saja untuk Tuan muda, ya sudah kalau begitu ayo pergi. Biarkan Tuan istirahat.".     

Noah menganggukkan kepalanya, kedua pria itu akhirnya pergi meninggalkan kamar Alan untuk melanjutkan pekerjaan mereka yang lain. Beberapa hari ke depan mereka akan sangat sibuk dengan persiapan upacara pernikahan sang tuan muda.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.