I'LL Teach You Marianne

Cemburu pada diri sendiri



Cemburu pada diri sendiri

0Anne tak bisa berbuat apa-apa ketika semua persiapan pernikahannya hampir selesai, ia tak menyangka kalau semua hal yang paling menyulitkan para calon pengantin itu akan siap dalam dua hari saja. Mulai dari gaun pernikahannya, dekorasi altar dan beberapa hal penting lainnya sudah siap. Bahkan kamar pengantinnya pun juga sudah dihias dengan sangat cantik dan itu semua membuat Anne semakin tak berkutik.      

"Tuhan, padamu aku meminta. Tolong selamatkan aku, aku tak mau menikah dengan monster itu. Kembalikan Jack padaku Tuhan, meskipun dulu kami belum menikah secara resmi tapi kamu sudah mengikat janji suci di York Minster. Kembalikan suamiku padaku Tuhan."     

Deg     

Deg     

Alan yang sedang berada di depan pintu kamar Anne mendengar semua yang baru saja Anne ucapkan, hatinya tiba-tiba terasa sangat sakit saat Anne berdoa meminta bantuan Tuhan untuk tak jadi menikah dengannya.     

Dengan dada yang terbakar api cemburu Alan merangsek masuk ke kamar Anne, sehingga membuat Anne yang sedang duduk menghadap jendela besar yang terbuka kaget.      

"Alan!!!"     

"Ya ini aku, kenapa kaget? Apa kau berharap orang lain yang datang?"     

Deg     

"A-apa maksudmu Alan?"tanya Anne terbata.      

Senyum sinis mengembang di wajah Alan. "Jangan pura-pura bodoh Anne, kau tak sebodoh dan sepolos itu. Menikah, York Minster...oh jadi kau sudah mengikat janji suci dengan kekasihmu di salah satu gereja yang ada di Inggris itu rupanya, tapi kau harus ingat Anne bahwa akulah orang yang mendapatkan kesucianmu bukan kekasihmu yang sudah mengikat janji suci denganmu itu. Dan satu hal lagi yang perlu kau garis bawahi adalah kita akan menikah besok pagi, otomatis aku akan menjadi suamimu bukan kekasihmu yang yang kau harapkan kehadirannya itu. Jadi jangan bermimpi kalau kau bisa bersamanya lagi, karena nanti setelah kita menikah aku tak akan melepaskanmu pergi dan jangan berharap pernikahan kita akan menjadi pernikahan yang inginkan. Karena pernikahan kita akan aku buat menjadi mimpi burukmu dan itu adalah hukumanmu karena berani mengkhianati Alan Knight Clarke,"ucap Alan lantang penuh emosi dengan wajah yang semerah tomat.      

Brakk     

Alan kemudian membanting sebuah kotak perhiasan yang kakeknya perintahkan untuk diberikan pada Anne, Anne yang sangat terkejut langsung menutup rapat kedua matanya ketika Alan membanting kotak berwarna merah itu. Ia masih sangat terkejut dengan kalimat yang baru saja Alan ucapkan.      

Setelah melakukan tugasnya Alan pun bergegas pergi dari kamar calon pengantinnya, ia merasa sangat kesal dan marah sekali saat mendengar perkataan Anne sebelumnya.     

"Lihat saja Anne, kau akan menyesal karena berani membuatku marah. Bersiaplah menghadapi nerakamu Marianne,"umpat Alan dalam hati sambil terus melangkahkan kakinya menuju kamar tamu yang berada di lantai satu, ia tak bisa tidur dikamarnya sendiri karena kamar yang biasa ia pakai sebelumnya sudah dihias dan dijadikan kamar pengantin.      

Setelah Alan pergi Anne langsung berlari menuju pintu dan menguncinya rapat, ia tak menyangka Alan akan masuk mendengar doa yang baru saja ia ucapkan.      

"Sepertinya dia marah sekali, bagaimana ini. Apa yang harus aku lakukan Tuhan...Jack hikss kau dimana? Aku yakin kau belum mati, datanglah Jack...tolong aku hikss.."     

Anne menangis tanpa suara sambil terduduk dilantai tepat didepan pintu, mendengar perkataan Alan membuatnya takut. Karena terlalu lelah Anne akhirnya tertidur sambil duduk dengan air mata yang masih membasahi wajahnya, hari pernikahan yang harusnya sangat membahagiakan untuk seorang wanita tak dirasakan oleh Anne. Ancaman dari Alan membuat Anne semakin hancur, harapannya untuk kabur setelah dokter Caitlyn menemukan paspornya pun sia-sia. Pasalnya semua identitasnya sudah dipegang tuan David Clarke pasca Nicholas memberikan padanya, kini tak ada jalan lain untuk Anne selain pasrah dan menerima takdir baru yang akan ia jalani ini dengan baik.      

Setelah kembali dari kamar Anne yang berada dilantai dua Alan nampak sibuk didepan laptop, ia mencari York Minster di internet. Pesta lajang yang sudah dibuat oleh teman-temannya pun tak dihadirinya, padahal pesta itu untuk merayakan hari terakhir seorang Alan Knight Clarke lajang sebelum besok pagi menikah. Alan sibuk dengan dunianya mencari info tentang York Minster dan kehilangan minatnya untuk berpesta, kata-kata yang Anne ucapkan masih teringat dalam memorinya.      

"Brengsek, aku harus mencari tahu pria seperti apa yang sudah beraninya mengucap janji suci dengan wanitaku. Dia harus aku bunuh secepatnya, Anne adalah milikku. Tak ada siapapun yang boleh masuk dalam hatinya kecuali aku,"ucap Alan dingin sambil terus mencari akun media sosial Anne yang ternyata sudah di nonaktifkan oleh Anne pasca Jack hilang, Anne tak memiliki akun media sosial lagi. Karena itulah Alan kesulitan saat ini mencari orang-orang yang pernah dekat dengan Anne, meskipun sudah tahu Linda dan Paul namun tetap saja Alan tak dapat mencari tahu tentang pria yang pernah dekat dengan Anne.     

Prank     

"Brengsek... brengsek!!! Alan Knight Clarke brengsek!!!"jerit Cassandra Lim di kamarnya saat ia diberitahu perihal pesta pernikahan Alan yang akan dilakukan besok pagi.      

Cassandra yang baru kembali dari Jepang untuk berlibur tak tahu jika Alan memiliki kekasih dan akan menikah, karena itulah saat ia diberitahukan soal pesta pernikahan Alan yang akan dilakukan besok pagi Cassandra menggila. Selama satu tahun terakhir ia benar-benar menargetkan Alan untuk menjadi suaminya, karena itulah sekarang ia sangat marah.      

"Kenapa ayah tak langsung mengabari aku tentang hal ini, kenapa ayah tak memberitahuku kalau Alan sudah memiliki kekasih ayah!!"teriak Cassandra histeris pada sang ayah yang sedang berdiri di depan pintu bersama ibunya.      

"Tenang anakku, semuanya bisa dibicarakan baik-baik,"jawab Nelson Lim ayah Cassandra.     

Prank     

Cassandra melempar parfum mahal harga ribuan dolar ke kaca riasnya.      

"Bicara baik-baik apa? Alan akan menikah besok pagi dan kita diundang untuk datang untuk pestanya, bagaimana aku bisa sabar huaaaa…"     

Margaret Lim berjalan dengan hati-hati memasuki kamar sang putri, dengan penuh kasih ia memeluk putrinya yang tengah terduduk dilantai yang penuh dengan pecahan kaca itu.      

"Tenang Cassie, diluar sana masih banyak Alan Alan yang lain. Kau cantik, pintar dan anggun. Masih banyak pengusaha kaya yang bisa kau jadikan suami nak,"ucap Margaret Lim mencoba untuk menenangkan sang putri.      

"Tidak, aku hanya mau Alan Knight Clarke saja. Aku hanya mau dia huaaaa…"     

Tangisan Cassandra terdengar semakin keras, ia belum pernah sesedih ini. Biasanya ia yang selalu membuat banyak pria tergila-gila, namun kali ini ia yang tergila-gila pada Alan. Satu-satunya pria yang menolaknya berkali-kali.     

      

Nelson dan Margaret Lim pun hanya bisa menenangkan sang putri, mereka tak bisa berbuat apa-apa karena perusahaan mereka di bawah perusahaan keluarga Clarke.     

Connery Corporation, Inggris.     

"Apa kau sakit bos?"tanya Daniel kaget saat melihat Aaron memegangi dadanya.      

Aaron menggeleng. "Tidak, hanya saja tiba-tiba jantungku berdetak sangat cepat. Aku tak tahu kenapa, tapi perasaanku tak enak sekali Daniel."     

"Itu hanya perasaanmu saja bos, kau akhir-akhir ini terlalu bekerja keras. Jadi kau kelelahan, makanya kau merasa tak nyaman seperti itu. Lebih baik kita ke rumah sakit untuk memastikan jantung anda itu,"ucap Daniel pelan.     

"Aku baik-baik saja Daniel, hanya ada rasa aneh yang sedikit mengganggu. Perasaan yang tak pernah aku rasakan sebelumnya." Aaron langsung menolak usulan Daniel untuk ke rumah sakit, karena memang ia sehat-sehat saja. Bahkan sakit maag yang pernah ia derita kini sudah sembuh total pasca ia makan dengan teratur.      

Dengan perlahan Aaron bangun dari kursinya dan berjalan menuju jendela, ia menatap langit malam yang indah.     

"Apa kabarmu Anne, aku rindu."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.