I'LL Teach You Marianne

Bertemu lagi



Bertemu lagi

0Anne yang sudah mau ikut makan bersama tuan David Clarke nampak menambah kehangatan rumah megah itu, kalau biasanya setiap makan tuan David hanya ditemani oleh Luis dan Noah namun kali ini ada dokter Caitlyn dan Anne yang ikut makan siang bersama.     

"Tolong jangan sungkan dok,"ucap tuan David pelan pada dokter Caitlyn sambil menyodorkan piring besar yang berisi daging panggang dari domba terbaik kearahnya.     

"Iya Tuan, nanti saya akan ambil lagi. Ini saja piring saya masih penuh,"jawab dokter Caitlyn pelan menolak secara halus penawaran tuan David Clarke.      

"Ok, tapi janji jangan sungkan dok. Rasanya menyenangkan sekali ada banyak orang yang duduk bersamaku saat makan seperti ini,"sahut tuan David Clarke sambil tersenyum lebar.      

Mendengar perkataan sang tuan rumah membuat Anne merasa sedikit tak enak, pasalnya selama ia tinggal di tempat itu ia selalu menolak ajakan pria itu untuk ikut makan bersama. Karena itulah ia merasa sedikit canggung saat ini, apalagi mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh sang pria baik itu.      

Luis yang duduk tepat di samping tuan David Clarke tersenyum tipis saat melihat Anne mau makan, sebagai orang yang membawanya pertama kali ke rumah ia merasa senang melihat sedikit perubahan sikap Anne yang sudah mulai mau berbicara meskipun harus dipancing terlebih dahulu. Ia paham sekali apa yang dirasakan oleh Anne, karena itulah ia tak merasa marah padanya. Pasalnya Luis adalah orang tegas yang tak suka melihat ada gadis-gadis pencari perhatian dengan pura-pura lemah, seperti gadis-gadis yang selama ini mendekati tuan mudanya.      

"Berry, kau harus banyak makan buah Anne,"ucap dokter Caitlyn pelan saat memasukkan beberapa butir buah blueberry dan raspberry ke dalam piring Anne.     

"Cukup dok, makanan saya masih banyak,"tolak Anne dengan cepat, namun gerakannya masih kalah cepat dengan dokter Caitlyn yang berhasil memasukkan dua sendok buah-buahan itu ke dalam piringnya.      

"Buah Anne sayang, kau harus makan makanan seimbang. Jangan hanya daging seperti itu,"sahut dokter Caitlyn lembut sambil mengedipkan satu matanya.      

"Tapi dok.."     

Perkataan Anne terhenti saat dokter Caitlyn membelai kepalanya. "Kau ingat pembicaraan kita tadi di taman bukan?"     

Kedua mata Anne langsung membulat sempurna mendengar perkataan sang dokter, senyumnya juga mengembang lebar dan membuat tuan David Clarke beserta Luis kaget karena tak percaya melihat Anne bisa tersenyum. Keterkejutan mereka pun belum berakhir sampai disitu, pasalnya saat ini mereka melihat Anne makan dengan lahap. Padahal beberapa menit yang lalu ia hanya memainkan makanannya, tanpa benar-benar memakan.      

Dokter Caitlyn pun menganggukan kepalanya perlahan ke arah tuan David Clarke dan Luis,memberikan kode pada kedua pria itu yang dibalas sebuah senyuman hangat dari tuan David Clarke. Ia senang dokter Caitlyn mampu mendapatkan kepercayaan Anne, saat sedang menikmati makanan dengan penuh kehangatan tiba-tiba terdengar kegaduhan di luar dan suara langkah beberapa sepatu yang semakin mendekat ke ruang makan.     

Prank     

"Anne!!!"     

Anne menjatuhkan garpu yang ada di tangannya secara tak sengaja saat melihat dengan jelas sosok yang ia benci tengah berdiri dihadapannya.      

Bukan hanya Anne saja yang kaget, tuan David Clarke, Luis dan dokter Caitlyn pun juga menunjukkan keterkejutan yang sama pula.      

"Alan,"ucap tuan David Clarke lirih sambil menatap kearah sang cucu yang saat ini terlihat sangat marah besar.      

Brak     

Dengan penuh emosi Alan memukul meja makan yang terbuat dari marmer yang dialasi kaca itu secara tiba-tiba, sehingga seketika kaca yang menjadi pelindung dari meja makan yang terbuat dari batu marmer itu retak karena kerasnya pukulan tangan Alan.      

"Kenapa kakek berbohong padaku? Bukankah kakek tahu dari awal kalau aku mencari Anne seperti orang gila, kenapa kakek diam saja dan membiarkan si brengsek Luis menyembunyikan Anne di rumah ini. Kenapa kakek membelanya      

? Kenapa kakek melindungi Luis, aku cucumu kek, aku yang seharusnya kakek dukung bukan Luis si brengsek ini."teriak Alan menggila, kedua matanya bahkan sampai merah saat bicara. Menandakan betapa besar amarahnya saat ini, Alan menatap tajam pada Luis. Dugaannya ternyata terbukti, Luis lah orang yang sudah membawa Anne pergi darinya.     

"Tenang Alan, duduklah dulu. Semuanya bisa dibicarakan baik-baik,"ucap tuan David Clarke lembut sambil tersenyum, ia terlihat sangat tenang menghadapi sang cucu yang sedang menggila.      

Alan mengalihkan pandangannya pada sang kakek dengan tanpa mengendurkan emosinya yang meledak-ledak. "Apa yang bisa dibicarakan baik-baik kek, Luis asisten brengsekmu itu sudah menculik wanitaku dan kakek melindunginya lagi sekarang seperti kemarin. Sebenarnya yang cucu kakek itu siapa? Aku atau si brengsek Luis ini kek!!"     

"Kakek tidak membela Luis seperti yang tuduhkan itu, kakek hanya memintamu untuk duduk terlebih dahulu. Supaya kita bisa bicara dengan baik tidak seperti ini kakek duduk dan kau berdiri sambil marah-marah seperti itu, semuanya bisa dibicarakan dengan baik Alan tak perlu menggunakan emosi,"jawab tuan David Clarke kembali dengan tenang, yang harus ia lakukan saat ini adalah menenangkan sang cucu yang sedang marah besar dihadapannya.      

Sementara itu Anne yang sudah ketakutan nampak menunduk kepalanya sembari memainkan jemarinya, nafasnya pun terdengar berat seperti sedang menahan tangis.      

Dokter Caitlyn yang melihat perubahan sikap Anne lalu mengulurkan tangannya dan mencengkeram tangan Anne dengan lembut. "Tenanglah, tuan muda tak akan bisa berbuat macam-macam. Ada tuan besar, kau aman Anne,"bisiknya lembut mencoba menenangkan Anne.      

"A-aku takut dok,"cicit Anne lirih dengan suara serak.      

"Kau aman Anne, jangan takut. Banyak orang yang melindungimu, ada tuan David, Luis, Noah dan aku. Tuan muda tak akan bisa menjangkaumu, kau tak usah takut,"ucap dokter Caitlyn kembali sambil menepuk-nepuk pundak Anne lembut dengan harapan agar tubuh Anne tak gemetaran lagi.      

"Aku datang kemari tak untuk duduk dan berbincang kek, aku datang kemari untuk membawa pulang wanitaku lagi. Waktu berbincang ku sudah habis tiga hari yang lalu saat aku datang dan kakek saat itu dengan tanpa rasa bersalah mengatakan kalau Luis tak melakukan tuduhan yang aku berikan padanya, kakek dengan tegas mengatakan Luis ada disamping kakek sejak pagi. Jadi aku tak mau melakukan hal itu lagi, yang ingin aku lakukan saat ini adalah membawa pulang Marianne. Dia milikku jadi aku akan membawa pulang dirinya bersamaku,"sahut Alan dengan tegas menolak permintaan sang kakek untuk duduk.      

"Kakek tak akan mengulang permintaan kakek untuk kedua kalinya Alan…"     

"Kek ayolah, aku seperti ini itu karena kakek. Kakek yang sudah membohongi aku, kakek bilang tak tahu apa-apa. Tapi ini apa kek? Marianne, yang aku cari seperti orang gila selama beberapa hari terakhir ini ternyata ada bersama kakek. Kalau bulan Luis yang membawanya paksa aku yakin Marianne pasti tak akan bisa keluar dari villa, kenapa kakek mempersulit hidupku seperti ini? Atau jangan-jangan kesibukanku selama beberapa hari di kantor juga karena ulah kakek yang memberikan banyak pekerjaan baru secara mendadak seperti itu. Kenapa kek? Kenapa kau harus melakukan ini padaku? Aku tak berbuat salah atau mengecewakan kakek, kenapa kakek merusak kesenanganku seperti in?"Alan yang sedang kehilangan akal sehatnya berbicara tak jelas memotong perkataan tuan David Clarke.      

"Kesenangan apa yang kau sebut itu Alan? Apa merusak hidup seseorang kau sebut dengan kesenangan?"Anne yang sudah mengumpulkan tenaganya sejak tadi akhirnya bisa berbicara dengan lantang saat ini, merespon perkataan Alan. Kedua matanya yang indah berkaca-kaca menatap Alan dengan pandangan penuh kebencian.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.