I'LL Teach You Marianne

Wanita milik Alan Knight Clarke



Wanita milik Alan Knight Clarke

0"Kau wanita pertama yang membuatku merasa beruntung terlahir sebagai laki-laki Anne dan aku tak akan melepaskanmu, kau milikku Anne. Milik Alan Knight Clarke, kekasihmu yang kau sebut sebagai suami itu tak ada apa-apanya dibanding aku Anne. Mulai detik ini kau adalah wanita Alan Knight Clarke, tak ada satupun yang bisa merebutmu dariku,"bisik Alan lirih saat selesai mendaratkan ciuman di punggung Anne yang terbuka, perlahan Alan pun memejamkan kedua matanya.     

Alan tidur dengan sangat damai, bahkan dalam tidurnya ia tersenyum. Malam ini ia benar-benar sangat bahagia dan bersumpah tak ingin membiarkan Anne pergi menjauh darinya, tanpa Anne ketahui Alan sudah menyelidiki soal latar belakangnya mulai dari asal-usulnya hingga siapa saja orang terdekatnya. Karena itulah tadi saat Anne mengatakan kalau dirinya sudah menikah, Alan tak terkejut. Ia justru berkata dengan sangat vulgar pada Anne sampai akhirnya memutuskan untuk memiliki Anne secara utuh tanpa menunda-nunda lagi dan ia sangat mensyukuri keputusannya tadi karena ia akhirnya menjadi lelaki pertama dalam hidup Anne yang belum tersentuh sebelumnya.     

Anne yang belum bisa tidur setelah apa yang terjadi hanya bisa diam dalam posisinya saat ini, tak ada yang bisa ia lakukan. Ia terlalu lemah untuk melawan seorang Alan Knight Clarke. Anne menyesali keputusannya yang sudah menolak tawaran yang Alan berikan padanya beberapa saat yang lalu, seandainya tadi ia bisa berpikir lebih jernih mungkin saat ini Alan tak akan berani menyentuhnya.     

"Tidak Anne, kau tidak bersalah. Hanya wanita tidak waras saja yang mau menjalani hubungan kontrak dengan seorang pria, yang kau lakukan tadi sudah benar."     

"Tidak, ini salahmu Anne. Seandainya kau tadi menerima tawaran pria ini mungkin saja hal ini tak akan menimpamu, kau lah yang patut disalahkan karena sudah memprovokasi pria ini."     

"Jangan dengarkan dia, Anne. Kau sudah benar, yang kau lakukan tidak salah. Pria kurang ajar inilah yang patut disalahkan, bukan dirimu."     

"Kau ini terlalu naif, pria bernama Alan Knight Clarke ini terlalu kuat untuk dilawan apalagi ditolak. Coba saja tadi Anne bisa menggunakan akal sehatnya dan berpikir jauh mungkin saja kejadian ini tak terjadi, sudah sangat jelas kalau Anne adalah penyebab semua ini. Jadi stop menyalahkan siapapun, ini adalah kesalahan Anne."     

Dalam diri Anne terjadi pergulatan yang sangat hebat antara dua sisi hatinya yang berlawanan, satu sisi hatinya menyalahkan keputusannya yang menolak tawaran Alan dan satu sisi hatinya yang lain mendukung keputusannya untuk menolak tawaran gila yang Alan berikan padanya. Anne masih tak percaya dengan apa yang sudah terjadi padanya. Meski Alan mengatakan akan menjadikannya istri tapi Anne tetap masih tak habis pikir kenapa ada pria gila seperti Alan yang menawarkan hubungan kontrak pada seorang wanita.     

Air mata Anne mengalir membasahi pipinya saat ia teringat dengan Jack, meskipun sikap Jack berubah-ubah tapi Jack sangat menghargainya. Jack sangat menjaganya meski dengan caranya yang kadang sedikit tidak wajar dan berlebihan.     

"Maafkan aku, Jack. Maafkan aku yang tak bisa menjadi wanita yang kau harapkan, maafkan aku yang terlalu naif dan bodoh ini. Maafkan aku juga yang sudah menyamakanmu dengan pria jahat ini, aku mencintaimu, Jack. Aku sangat mencintaimu,"ucap Anne dalam hati dengan air mata yang masih menganak sungai.     

Pada saat Anne akan memejamkan kedua matanya tiba-tiba ia meraskan tangan besar Alan melingkar ke perutnya kembali dari arah belakang.     

"Tidurlah sayang, aku tak mau calon istriku sakit. Masih banyak hal yang ingin aku lakukan denganmu, Anne. Marianneku sayang, aku jatuh cinta padamu sejak pertama kali aku melihatmu. Kau adalah wanita terbaik yang dikirim Tuhan untukku, jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu Anne."     

Alan bicara pelan tepat dibelakang telinga Anne, ia mengira Anne sudah tidur setelah percintaan panas mereka.     

Cup     

Alan kembali memberikan kecupan di pundak Anne yang terbuka dengan lembut.     

"Aku mencintaimu, maaf jika caraku terlalu kasar dan salah. Hanya ini satu-satunya cara yang ada dalam otakku untuk membuatmu menjadi milikku, aku bersumpah tak akan melepaskanmu, Anne. Kau akan menjadi milikku selama-lamanya,"bisik Alan kembali, nafasnya yang hangat langsung menyentuh kulit lembut Anne yang terlihat sudah memiliki tanda keungan di beberapa tempat karena perbuatannya.     

Setelah berkata seperti itu Alan mulai kembali memejamkan kedua matanya, senyumnya mengembang lebar diwajah tampannya yang terlihat sangat bahagia. Sementara itu Anne yang masih belum tidur hanya diam, ia tak memberikan respon apapun atas apa yang Alan katakan beberapa saat yang lalu. Ia terlalu lemas untuk bicara, seluruh tubuhnya remuk saat ini. Apa yang Alan lakukan tadi padanya benar-benar membuat Anne tak bisa banyak bergerak.     

"Maafkan aku Jack, maafkan aku yang tak bisa menjaga diriku untukmu."Anne kembali bicara dalam hati menyesali perbuatannya yang sudah larut dalam permainan yang Alan mainkan.     

Sentuhan yang Alan berikan tadi benar-benar membuatnya terlena sampai akhirnya ia kehilangan kesadaran dan ikut larut dalam percintaan panas yang Alan mainkan sehingga membuatnya kehilangan satu-satunya kebanggan dalam hidupnya sebagai wanita.     

Sementara itu Nicholas yang tengah berada di luar gerbang villa hanya bisa menikmati junk food bersama para bodyguard lainnya di dalam mobil, mereka dengan patuh meninggalkan tuannya hanya berdua saja dengan Anne di villa. Yang mana hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, biasanya setiap Alan membawa wanita pulang maka ia akan membiarkan anak buahnya berada di villa. Karena setelah selesai memuaskan diri Alan akan langsung memerintahkan anak buahnya itu untuk mengantarkan wanita yang tidur dengannya pulang, Alan tak pernah mau tidur satu tempat tidur dengan wanita yang sudah melayaninya. Namun kali ini sebuah pengecualian yang sangat besar, Alan justru memerintahkan semua anak buahnya menjauh dari villa saat ia sedang bersama Anne. Alan seperti sangat menjaga privasinya dengan Anne yang berhasil ia taklukkan.     

"Tuan ini ada telepon dari manager hotel,"ucap Billy pelan memecahkan keheningan di dalam mobil limosin.     

"Aku tak mau berbicara dengannya, kau saja yang urus Bill. Ingat, pastikan semua mahasiswa itu tak kembali ke hotel. Sesuai perintah tuan muda, kita harus menjaga nama baik nona Anne,"jawab Nicholas sambil menguap.     

"Baik, saya mengerti Tuan."     

Billy kemudian menerima panggilan masuk dari sang manajer hotel tempat para mahasiswa UAL menginap, sesuai dengan perkataan Nicholas sebelumnya Billy pun memberikan ultimatum yang sama kepada manajer hotel itu untuk tak membiarkan para mahasiswa itu kembali ke hotel malam ini. Dengan patuh sang manager hotel itupun berjanji untuk tak membiarkan para mahasiswa kembali ke hotel, sesuai permintaan Alan Knight Clarke yang tak mau nama Anne tercoreng.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.