I'LL Teach You Marianne

Alan Knight Clarke



Alan Knight Clarke

0Luxembourg     

Di Sebuah kastil mewah milik keluarga Clarke terlihat seorang pria tua yang sangat berwibawa tengah duduk di taman menatap cucu semata wayangnya yang sedang berkuda, senyumnya mengembang ketika menatap sang cucu baru saja berhasil melakukan lompatan dengan kuda kesayangannya.     

"Tuan muda semakin hebat tuan,"ucap seorang pelayan yang sudah cukup tua berbicara pelan pada tuannya.     

"Iya kau benar Luis, Alan semakin luar biasa. Aku senang melihatnya bisa seperti ini,"jawab tuan David Clarke sang pemilik beberapa perusahaan besar di Luxembourg selama beberapa tahun terakhir ini.     

Tuan David Clarke menatap penuh kebanggaan pada sang cucu Alan Knight Clarke yang merupakan satu-satunya pewaris dari semua kekayaannya, Alan yang pernah mengalami kecelakaan mobil dan sempat koma beberapa waktu kini terlihat sudah sangat sehat dan bisa melakukan beberapa kegiatan favoritnya mulai dari berkuda, menembak dan beberapa olahraga lainnya. Meskipun tuan David Clarke melarang cucunya untuk melakukan kegiatan yang cukup ekstrim itu, namun dokter pribadi keluarga Clarke yang menangani Alan saat ia kecelakaan mengatakan kalau kondisi Alan sudah benar-benar sangat sehat dan tidak masalah jika ia melakukan kegiatan fisik.     

"Tuan muda, sepertinya Tuan besar ingin bicara pada anda itu,"ucap Nicholas asisten pribadi Alan.     

Alan yang baru saja selesai melakukan lompatan dengan kuda kesayangannya langsung menoleh ke arah taman dimana sang kakek sedang duduk bersama pelayannya.     

"Ayo ke atas, sepertinya yang kau katakan itu benar Nick,"jawab akan pelan sambil memacu kudanya agar berjalan menuju taman dimana sang kakek berada.     

Melihat sang tuan pergi menuju taman, Nicholas pun mengekor di belakangnya. Tak lama kemudian kedua pemuda itu pun turun dari kudanya masing-masing dan berjalan menuju taman, mendekati tuan David Clark yang sedang menikmati secangkir teh hijau tanpa gula favoritnya.     

"Kenapa ada diluar kek? Bukankah dokter meminta kakek untuk lebih banyak istirahat di dalam,"protes Alan pelan alih-alih menyapa sang kakek.     

Tuan Davin meletakkan cangkir tehnya diatas meja. "Kakek sudah sangat sehat, lagipula udara sore seperti ini sangat bagus untuk dinikmati secara langsung. Apalagi ditambah melihatmu bermain kuda, rasanya kesehatan kakek melonjak 100%."     

"Akh kakek selalu seperti itu, menyebalkan sekali. Dan kau Luis, harusnya kau bisa menahan kakek agar tetap berada didalam rumah. Kau adalah pelayan pribadinya, kau tahu dengan sangat baik kan kondisi kakekku seperti apa,"ucap Alan dingin menatap Luis yang berdiri dibelakang tuan David Clarke.     

"Maaf tuan muda, saya sebenarnya sudah…"     

"Jangan salahkan Luis, aku yang memaksanya membawaku keluar. Lagipula kakek benar-benar sehat Alan, kau tak usah khawatir. Kakek sudah sangat sehat sekarang, apalagi kalau misalkan kau mau segera menikahi Cassandra yang…"     

Mendengar sang kakek menyebut Cassandra Lim, sang putri tunggal dari salah satu rekan kerja dari kakeknya itu ekspresi wajah Alan berubah. "Aku tak menyukai gadis itu kek, kakek tahu alasannya kan. Cassie hanyalah gadis manja yang suka sekali uang, aku tak yakin aku bisa membiayai kebutuhannya atau tidak. Karena percayalah kek,semakin banyak hobby gadis itu maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Dan aku tak mau menghabiskan uang yang aku cari dengan susah payah untuk satu gadis seperti Cassie, karena aku bisa mendapatkan sepuluh gadis sekaligus dengan jumlah uang yang aku keluarkan untuk sekali pergi makan dengan Cassie. Jadi stop untuk menjodohkannya aku dengannya kek, Cassie tak seberharga itu untuk menjadi nyonya Knight Clarke."     

Tuan David Clarke tersenyum kecut mendengar perkataan cucu kesayangannya itu, memang apa yang diucapkan Alan hampir sepenuhnya benar. Pasalnya Cassandra adalah gadis penggila barang-barang mewah, ia tak segan menghabiskan puluhan ribu dolar untuk sekali berada di sebuah toko. Namun karena kedua orangtuanya yang sangat memanjakan gadis itu akhirnya kebiasaan jelek Cassandra itu masih terus berlanjut selama ini, ayahnya adalah wakil direktur di perusahaan yang Alan pimpin saat ini. Dan Alan meyakini kalau uang yang dipakai Cassandra hidup mewah adalah uang dari perusahaannya, karena itulah ia tak mau menikahi gadis itu. Meskipun ayahnya selalu menjodohkan Cassandra putri kesayangannya itu dengan Alan.     

"Lalu kau mau menikahi gadis seperti apa nak? Kau tahu kan usia kakek sudah tak muda lagi, kapan kau akan memberikan kakek kado terindah itu Alan,"tanya tuan David Clarke lirih.     

"Secepatnya, ketika aku bertemu seorang gadis cantik yang memiliki rambut indah, tubuh yang ramping, senyum yang mematikan dan kepribadian yang luar biasa. Saat aku bertemu gadis itulah aku akan langsung memintanya melahirkan anakku dan langsung membawanya ke hadapan kakek,"jawab Alan dengan lancar tanpa dosa.     

Tuan David terkekeh mendengar perkataan sangat cucu. "Di mana kau akan menemukan gadis sesempurna itu Alan."     

"Entahlah, yang pasti aku yakin sekali akan mendapatkan gadis itu. Dan meskipun saat ini aku memiliki banyak sekali wanita, tapi tak ada satupun yang bisa seperti gadis itu. Jadi aku minta kakek untuk tetap bersabar dan menunggu aku menemukan gadis impianku itu, karenanya kakek harus tetap sehat. Bukan untukku saja tapi untuk bayi lucu yang kakek mau itu,"jawab Alan penuh percaya diri.     

"Baiklah...baiklah, kakek mengerti. Kakek akan tetap sehat sampai saat itu tiba, tapi berjanjilah satu hal pada kakek setelah kau menemukan gadis impianmu itu segera nikahi dia dan bawa pulang ke rumah,"ucap tuan David Clarke pelan.     

Alan yang masih berdiri langsung membungkuk dan memeluk kakeknya dengan penuh kasih. "Tentu kek, tentu saja. Aku akan menepati janjiku itu dan kakak juga harus menepati janji kakek untuk tetap sehat sampai saat itu tiba."     

"Iya, dasar anak nakal. Pintar sekali bicara,"sahut tuan David sambil tertawa lebar, kedua tangannya menepuk-nepuk punggung Alan penuh kasih sayang.     

Alan Knight Clarke adalah seorang pengusaha hebat dari Luxembourg, sebuah negara yang tidak berbatasan dengan laut di Eropa bagian barat laut. Luxembourg merupakan salah satu negara paling kaya di Eropa dan merupakan satu-satunya negara di Eropa yang masih dipimpin oleh seorang Adipati. Dan keluarga Clarke menjadi salah satu keluarga yang sangat disegani oleh masyarakat karena jumlah kekayaan keluarga itu yang hampir setingkat dengan para pemimpin negara itu, karenanya popularitas Alan Knight Clarke yang merupakan satu-satunya pewaris dari seorang David Clarke sangat meroket tajam. Bahkan ketika ia mengalami kecelakaan mobil beberapa waktu lalu semua publik sempat dibuat geger karena beberapa kabar miring yang berhembus tentangnya, beberapa surat kabar bahkan dengan berani menyebutkan kalau seorang Alan Knight Clarke tidak mungkin selamat dalam kecelakaan mobil itu. Namun setelah beberapa pekan berselang pihak keluarga Clarke lalu menampilkan kondisi terkini seorang Alan yang masih bujur di ruang ICU yang masih dalam kondisi koma, dibawah pengawasan ketat tim dokter terbaik. Sampai akhirnya Alan benar-benar sembuh dan bisa beraktivitas lagi seperti sedia kala walaupun saat itu ia harus berada di kursi roda dalam waktu yang cukup lama.     

Beberapa model dan putri pengusaha lainnya sempat digosipkan dekat dengan seorang Alan, namun tak ada satupun diantara mereka yang berhasil mendekati Alan. Karena setiap kesempatan Alan muncul di publik, ia selalu pergi bersama wanita yang berbeda dan hal ini membuat para pemburu berita kepayahan karena tak berhasil menemukan sosok calon istri yang sebenarnya dari seorang Alan Knight Clarke.     

Alan berdiri dengan gagah melihat sang kakek dibawa masuk ke dalam rumah besarnya oleh Luis karena angin semakin dingin.     

"Tapi maaf tuan, memangnya kau sudah menemukan gadis yang kau sebutkan tadi tuan?"tanya Nicholas penasaran.     

"Belum, lagipula aku masih muda Nick. Aku belum mau menikah dan menghabiskan sisa hidupku dengan satu wanita, karena kau tahu kan di luar sana masih banyak wanita seksi dan cantik yang menungguku hahaha…"jawab Alan sambil tertawa lebar, ia lalu melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah menyusul sang kakek.     

Nicholas hanya diam sambil menggelengkan kepalanya. "Kau masih belum berubah Tuan, masih menyebalkan."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.