I'LL Teach You Marianne

Demi Alan



Demi Alan

0Ketegangan semua orang yang ada di ruang perawatan Alan hilang saat melihat Anne datang bersama Nicholas, tuan David Clarke yang sejak tadi hanya diam tanpa berbicara apapun perlahan tersenyum ketika melihat cucu menantunya itu sedang duduk dengan tenang seolah tidak terjadi apapun.      

"Jadi anda sekarang percaya padaku kan, Tuan,"bisik dokter Leo pelan kepada tuan David Clarke.     

Tuan David Clarke tersenyum mendengar perkataan dokter pribadinya itu. "Anne benar-benar seorang gadis yang baik."     

"Bukan hanya baik Tuan, sepertinya cucu menantu anda itu memang sangat tulus mencintai tuan muda. Karena jika tidak, ia pasti sudah meninggalkan tempat ini setelah kita memberitahu semuanya,"ucap dokter Caitlyn ikut bicara.      

"Iya, anda benar dok. Kalau begini rasanya aku sudah siap meninggalkan dunia fana ini, menyusul anak-anakku, Yolanda serta Alan. Aku bisa mati dengan tenang melihat Jack bersama seorang wanita yang tepat,"celetuk tuan David Clarke lirih.      

"Tuan!!"     

Tuan David Clarke tersenyum saat mendengar Luis dan para dokter pribadinya langsung bereaksi atas kalimat yang baru ia ucapkan.      

"Aku serius, rasanya aku benar-benar tenang. Aku memiliki kalian yang akan membantu Jack mengungkap kematian saudara kembarnya, aku juga memiliki Anne yang akan mendampingi Jack. Apalagi yang harus kulakukan saat aku sudah memiliki kalian semua? Tidak ada bukan? Aku percayakan kelangsungan hidup keluarga Clarke pada kalian semua, orang-orang terbaikku."      

Luis dan para dokter yang mendengar perkataan tuan David Clarke tak ada yang berani membuka mulutnya, mereka semua larut dalam perasaannya masing-masing yang mendadak kacau. Seketika keheningan pun terjadi, sampai akhirnya terdengar rintihan perlahan dari Alan membuat semua orang tersadar.      

"Cucuku…"     

"Tuan muda.."     

Para dokter pun kembali fokus pada Alan, memeriksa semua organ vitalnya. Memastikan Alan baik-baik saja dan dapat merespon segala sentuhan yang diberikan padanya.      

"Dimana aku?"tanya Alan lirih saat menyadari dirinya sedang tidak bersama Anne.     

"Anda ada di rumah sakit tuan, tenanglah,"jawab dokter Leo dengan cepat.     

"Rumah sakit... Anne, dimana Anne?"      

Tuan David Clarke yang berada di sisi ranjang Alan tersenyum, perlahan ia meraih tangan cucunya itu dengan penuh kasih. "Istrimu ada di luar bersama Nick, kami yang memintanya keluar untuk beristirahat."      

"Memangnya kenapa aku tiba-tiba dibawa kerumah sakit? Aku tadi tadi sedang bersama Anne di penginapan lalu…"     

"It's ok Tuan, semuanya baik-baik saja. Anda hanya sedikit lelah saja, tak ada hal besar yang harus anda khawatirkan,"ucap dokter Leo memotong perkataan Alan.     

"Benarkah? Tapi kenapa kalian ada disini kalau aku baik-baik saja?"tanya Alan kembali.     

"Kami ada disini karena khawatir padamu anak nakal, bisa-bisanya kau memerintahkan Nicholas dan para bodyguard pulang. Memangnya kau tak khawatir kalau ada yang mengganggu kalian? Ingat Alan, kau bukan orang sembarangan. Banyak orang jahat yang mengincarmu, kau tak bisa pergi seorang diri seperti ini. Apalagi kau sudah menikah, selain nyawamu sendiri yang harus kau pikirkan kau juga harus memikirkan Anne. Jadi jangan lakukan hal konyol seperti ini lagi,"jawab tuan David Clarke dengan cepat.      

Alan tertawa lebar tanpa suara mendengar perkataan sang kakek, ia memang salah karena sudah mengusir Nicholas dan anak buahnya pulang. Namun ia tak punya pilihan lain karena ingin memiliki privasi lebih bersama Anne.      

Melihat sang cucu bisa tersenyum kembali tuan David Clarke menjadi tenang, ketakutannya pun sirna seketika. Apalagi setelah mendengar laporan dokter Leo yang mengatakan kalau Alan baik-baik saja, Alan hanya membutuhkan waktu beberapa jam lagi untuk memaksimalkan kondisinya sebelum diperbolehkan pulang. Selama menjawab pertanyaan dari dokter Leo, Alan tak memberitahu perihal kejadian terakhir yang ia alami sebelum tak sadarkan diri. Alan sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Anne, karena itu ia hanya menjawab pertanyaan dokter Leo dengan singkat.      

"Jadi kapan saya boleh pulang?"tanya Alan untuk kesekian kalinya saat dokter Leo membantu seorang suster melepas berbagai alat kesehatan yang terpasang di tangannya.      

"Sebentar lagi, tapi anda harus menunggu sampai inpus ini habis,"jawab dokter Leo singkat.     

"Tapi dok, saya baik-baik saja. Saya tak butuh infus,"protes Alan kesal.      

Dokter Leo tersenyum. "Anda lebih baik patuh atau anda tak akan bisa melanjutkan honeymoon anda ini Tuan."      

Seketika Alan langsung diam, ia menutup rapat mulutnya. Ancaman dokter Leo benar-benar membuatnya mati kutu, Alan tentu saja tak mau mengakhiri momen indahnya dengan Anne begitu saja. Karena itulah ia memilih untuk menuruti perintah dokter Leo, masih banyak hal yang ingin ia lakukan bersama Anne di negara ini. Alan sudah berniat ingin membawa pulang Alan junior ketika honeymoonnya selesai, maka dari itu ia tak boleh pulang sekarang.      

Sementara itu tuan David Clarke dan Luis saat ini sudah bersama Anne, mereka bertiga terlibat pembicaraan serius.      

"Jadi kau benar-benar memaafkan aku Anne?"tanya tuan David Clarke kembali kepada Anne.      

"Sepertinya begitu, aku tak bisa menyalahkan anda. Karena walau bagaimanapun, apa yang anda lakukan ini juga demi kebaikan Jack. Aku justru tak bisa membayangkan jika seandainya waktu itu Luis tak menolong Jack, mungkin saat ini kita tak akan pernah bisa mengenal satu sama lain dan yang pasti kita sama-sama kehilangan orang yang sangat kita sayangi,"jawab Anne jujur. Setelah mendengar penjelasan Dokter Leo dan dokter Caitlyn beberapa saat yang lalu, Anne merasa sangat bersyukur sekali karena mereka menolong Jack. Karena kalau tidak ada Luis waktu itu mungkin saja Jack benar-benar sudah tak dapat ia lihat lagi saat ini.      

Air mata tuan David Clarke tiba-tiba mengalir deras, ia tak menyangka Anne semudah itu memaafkan dirinya. Padahal ia sudah mengira kalau Anne pasti sangat marah kepadanya, karena ia sudah merusak kebahagiaannya dengan membuat Jack menjadi Alan yang notabene adalah orang lain dalam kehidupan Anne.     

"Lalu sekarang apa yang harus saya lakukan? Tadi malam dokter Leo sudah menjelaskan beberapa hal terkait kondisi Jack saat ini, saya takut membuat kesalahan."     

Dokter Caitlyn tersenyum. "Kau tak perlu melakukan apa-apa Anne, yang perlu kau lakukan hanyalah terus bersamanya dan buat dirinya mengingat memori-memori indah kalian dulu. Karena dengan itu perlahan memori tuan Alan yang kami tanamkan kepadanya akan hilang perlahan, berganti dengan memori lamanya."     

"Apakah itu berhasil dok?"tanya Anne serius.      

"Hopefully berhasil, karena terapi yang kami berikan setiap 2 bulan sekali selama 2 tahun terakhir ini sudah kami hentikan sejak kau datang dalam kehidupannya. Maka dari itu kami sangat yakin bahwa kau akan menjadi jalan untuknya mengingat semua kembali kenangan yang sudah hilang, tanpa membahayakan nyawanya,"jawab dokter Caitlyn serius.      

Anne menelan ludahnya perlahan. "Lalu luka di kepalanya?"     

"Selama ia tak mengalami benturan maupun pukulan benda tumpul di kepala lagi, kami menjamin ia akan baik-baik saja. Kami sudah melakukan operasi dengan baik 2 tahun yang lalu, jadi tak ada hal yang perlu kau khawatirkan."Tiba-tiba dari arah belakang dokter Leo menjawab pertanyaan Anne.      

"Baik saya mengerti,"ucap Anne singkat penuh semangat.     

Tuan David Clark tersenyum tipis melihat Anne sangat antusias membantu ingatan Jack kembali, saat akan meminta Luis membawanya pergi dari tempat itu tiba-tiba tuan David Clarke dikagetkan dengan Anne yang berlutut di hadapannya.     

"Anne…"     

"Tenang Tuan, aku bersumpah akan membantu anda menemukan siapa pembunuh Alan. Tak akan kubiarkan Alan terus tak tenang diatas sana karena pembunuhnya belum tertangkap dan sampai saat itu tiba anda harus tetap sehat, aku dan Jack akan membuat pembunuh itu membayar semua kejahatannya,"ucap Anne serius, kedua matanya berkilat saat berbicara.      

Seketika tubuh tuan David Clarke bergetar hebat, air matanya pun mengalir deras saat mendengar perkataan Anne. Perlahan tangisnya terdengar, tangis pilu seorang lelaki tua yang sudah hampir kehilangan semua anggota keluarganya.      

"Terima kasih Tuhan...terima kasih sudah mengirimkan malaikat-malaikat ini datang ke dalam sisa hidupku ini...terima kasih Tuhan."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.