I'LL Teach You Marianne

Membongkar rahasia



Membongkar rahasia

0Ruangan ICU tempat Alan dirawat menjadi lebih ramai karena keberadaan tim dokter keluarga Clarke, tuan David, Luis dan dokter dari Rumah Sakit Universitas Norwegia Utara yang menangani Alan pertama kali. Setelah dokter dari rumah sakit universitas Norwegia Utara pergi dokter Leo lalu mendekati tuan David Clarke dengan membawa hasil CT-scan kepala Alan.      

"Apa ini yang anda maksudkan dulu dok?"tuan David Clarke langsung memberikan pertanyaan pada dokter Leo.      

"Betul tuan, karena kita menghentikan terapinya maka perlahan-lahan memori lama tuan muda akan kembali seiring hilangnya memori tuan Alan,"jawab dokter Leo serius.      

Tuan David Clarke menatap sayu pada cucunya yang terbaring diatas ranjang pesakitan. "Apa ini artinya aku harus benar-benar merelakan Alan selamanya dokter, rasanya aku belum rela."     

"Anda harus memilih Tuan, tuan muda tak bisa terus memakai ingatan saudaranya disaat ingatan lamanya mulai datang. Apalagi ditambah dengan datangnya wanita yang sangat ia cintai, aku yakin hal itu menjadi salah satu penyebab tuan muda mulai bereaksi,"ucap dokter Leo serius.      

"Tapi pembunuh itu, aku belum berhasil menemukan pembunuhnya. Bukankah hal pertama yang ingin kita temukan waktu itu adalah mencari pembunuh Alan cucuku, tapi kenapa setelah dua tahun kita tak berhasil menemukan pembunuh Alan meski ingatannya sudah kita pindahkan pada Jack dokter. Apa ada yang salah?"     

Anne yang nyawanya belum terkumpul sempurna pasca tertidur di kursi secara tak sengaja mendengar perkataan terakhir tuan David, seketika kesadarannya pun langsung kembali. "Apa maksud perkataan anda tuan David? Bukankah ini adalah Alan, tapi kenapa anda bilang Alan sudah meninggal?"     

Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut saat mendengar perkataan Anne, mereka lupa bahwa dalam ruangan itu masih ada Anne. Wajah tuan David Clarke memucat saat melihat Anne sudah bangun dari tidurnya dan memberikan pertanyaan yang sangat ia takuti.      

"Nak, dengarkan kakek baik-baik…"     

Anne mengangkat tangannya ke udara, meminta tuan David Clarke berhenti bicara. "Tadi kalian juga menyinggung soal Jack, kalau Alan sudah meninggal apakah pria ini adalah Jack.. Jackson Patrick Muller kekasihku?"     

"Nona Anne, tolong tenang kita bisa bicara baik-baik nona…"     

"Kita? Jadi kalian juga tahu akan hal ini? Jadi benar kalau pria yang sedang terbaring ini adalah Jack bukan Alan?" Dengan penuh emosi Anne memotong perkataan dokter Leo.      

"Nona…"     

"Stop...jangan mengalihkan pembicaraan, jawab pertanyaanku. Apakah pria ini Jack, Jackson Patrick Muller?"tanya Anne dengan suara bergetar menahan keterkejutannya.      

Tuan David Clarke memejamkan kedua mata rentanya mendengar pertanyaan dari Anne, ia terlihat sangat rapuh saat ini. Karena tak menduga hal yang paling ia takuti terjadi secepat ini.      

"Tuan... Tuan David, jawab pertanyaanku. Apakah laki-laki yang aku nikahi adalah Jack bukan Alan cucumu, apakah pria yang sudah sangat aku benci ini adalah pria yang selama 2 tahun ini aku cari keberadaannya? Apakah pria ini adalah lelaki yang aku cintai Tuan, apakah pria ini adalah…"     

"Dia cucuku, cucu kandungku. Keturunan Clarke murni,"jawab tuan David Clarke dengan suara parau.      

Anne yang belum puas mendengar jawaban tuan David kembali menatap pria renta itu dengan pandangan mengiba. "Katakan lebih jelas Tuan, apakah pria ini adalah Alan Knight Clarke cucumu atau bukan?"      

Air mata tuan David Clarke menetes membasahi wajah senjanya, bibirnya bergetar tak mampu menjawab pertanyaan Anne.     

"Kakekk...aku berhak tahu siapa pria yang aku nikahi kek, tolong jawab pertanyaanku,"pinta Anne memelas, air matanya juga sudah mengajak sungai membasahi wajahnya.     

Dokter Caitlyn yang sejak tadi hanya diam merasa tak tega melihat kondisi Anne, Anne adalah satu-satunya orang diruangan itu yang tak tahu keberadaannya. Setelah meminta izin dokter Leo sang atasan dokter Caitlyn mendekati Anne dan memeluknya erat. "Ikut aku Anne, kita bicara diluar. Ingat suamimu saat ini sedang tak sadarkan diri."      

"Tapi dok, aku ingin mendengar jawaban dari kakek David,"jawab Anne lirih.     

"Aku tahu, kita bicara diluar."     

"Tapi dok…"     

"Percaya padaku Anne." Dokter Caitlyn langsung memotong perkataan Anne.      

Anne mengalihkan pandangannya dari dokter Caitlyn ke tuan David Clarke dengan berurai air mata.      

"Anda berhutang penjelasan padaku kek," ujarnya lirih saat berjalan bersama dokter Caitlyn yang membimbingnya keluar dari ruang perawatan Alan.      

Tuan David Clarke hanya menundukkan kepalanya tanpa bicara mendengar perkataan Anne, hatinya sangat hancur saat ini. Ia ternyata belum rela melepaskan cucunya pergi selama-lamanya, padahal sejak kedatangan Anne dalam hidup Alan ia sudah berjanji akan membiarkan gadis itu mengembalikan semua ingatan cucunya. Tapi pada saat waktu itu tiba ia tak bisa melakukan itu semua, rasanya sangat berat harus melepaskan semua usahanya selama ini. Namun di lain sisi ia juga tak bisa berlama-lama mengorbankan cucunya yang lain, sungguh sebuah pilihan yang sangat sulit untuk tuan David Clarke ambil saat ini karena pembunuh cucunya belum ditemukan. Ia masih belum rela melepaskan cucu tercintanya disaat sang pembunuh masih hidup bebas di luar sana.      

Luis sebagai orang yang ikut bertanggung jawab atas semua ini nampak menguatkan sang tuan dengan memberikan dukungan kepadanya. "Apa yang anda lakukan tidak salah Tuan, percayalah. Nona Anne dan tuan muda pasti akan mengerti niat baik anda."      

"Begitukah Luis? Aku sudah kehilangan satu cucuku, apakah disisa umurku yang sudah tak lama ini harus kehilangan cucu-cucuku yang lain juga Luis? Apakah ini karma dari Tuhan karena sudah menjadi pria egois di masa laluku dulu Luis?"     

"Tidak Tuan, jangan bicara seperti itu. Kami semua tahu apa yang anda lakukan ini juga karena ingin menyelamatkan tuan muda, percayalah Tuan. Nona Anne dan tuan muda pasti tak akan marah pada anda,"jawab Luis dengan cepat memberi dukungan pada tuannya yang terlihat sangat hancur itu.      

Tuan David Clarke hanya bisa diam saat mendengar perkataan Luis, ia benar-benar tak bisa berkata-kata saat ini. Hanya air mata penuh kesedihan saja yang mengalir tanpa henti dari kedua mata senjanya tanpa mengalihkan pandangannya dari sang cucu yang masih tak sadarkan diri.      

Setelah membawa ke tempat yang nyaman dokter Caitlyn lalu melepaskan pelukannya dari Anne dan menatapnya penuh kasih, dokter Leo yang juga ikut bergabung nampak sedang berusaha tenang sebelum memulai percakapan yang tentunya akan sangat panas itu. Kedua dokter itu sudah siap menjelaskan pada Anne jika hari ini tiba, pasalnya mereka ikut bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Alan saat ini.      

"Apa yang sebenarnya kalian sembunyikan dariku dok?"tanya Anne pelan, menatap kedua dokter yang ada dihadapannya.      

"Sebelum kami menjawab pertanyaan-pertanyaan anda lebih baik anda lihat ini dulu nona Anne,"jawab dokter Leo dengan cepat sembari menyerahkan tablet pintar miliknya pada Anne.      

Anne ragu menerimanya tablet pintar itu, ia kembali teringat kejadian beberapa jam yang lalu dimana Alan pingsan setelah memberikan tablet pintar padanya.      

Melihat keragu-raguan Anne membuat dokter Leo tersenyum. "Kau ingin tahu tentang tuan Jackson Patrick Muller bukan? Lihatlah tablet ini beberapa pertanyaanmu akan sedikit terjawab jika melihat ini."     

"Jack.."     

"Iya tuan muda Jack,"jawab dokter Leo kembali.      

Tanpa diperintahkan 2 kali Anne lalu menerima tablet pemberian sang dokter, kedua matanya langsung membulat sempurna ketika melihat foto pertama yang ia lihat di tablet pintar itu.     

"I-ini…"     

"Itu kondisi tuan Jack saat berhasil ditemukan dari dinginnya air di selat Inggris, hampir 70% otaknya rusak akibat terlalu lama berada di air dingin."      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.