I'LL Teach You Marianne

Rahasia Rose



Rahasia Rose

Rose terdiam saat mendengar cerita Daniel perihal patah hatinya seorang Aaron Sean Connery yang sangat sempurna itu, seandainya ia mendengar semua yang Daniel ucapkan dari orang lain mungkin Rose tak akan percaya. Akan tetapi karena semua itu diucapkan Daniel yang notabene adalah orang terdekat Aaron akhirnya Rose mempercayai semua yang dikatakan pria berkacamata itu.     

"Jadi Saya mohon nona Rose, jangan pernah bawa berita ini ke publik. Mantan istri Leonardo Ganke adalah wanita yang sangat baik, dia pasti hancur saat berita soal masa lalunya dikulik dan dijadikan headline sebuah majalah,"ucap Daniel lirih menutup semua ceritanya.     

"Ya Tuhan, sebenarnya dia itu bodoh atau idiot!! Bisa-bisanya merelakan suaminya direbut wanita yang sudah ia tolong, kalau aku ada di posisinya sudah aku bunuh pasangan menjijikan itu,"sahut Rose menggebu-gebu dengan setiap penekanan di setiap kata yang ia ucapkan.     

Daniel menipiskan bibirnya. "Karena itulah bos sangat menyukai wanita itu, walau akhirnya ia ditolak mentah-menatah."     

Rose menoleh ke arah Daniel. "Aku ingin melihat wanita seperti apa yang sejak tadi kita bahas itu Daniel, apa kau punya fotonya?"     

"Tidak,"     

"Oh sayang sekali, padahal aku sangat penasaran. Aku sangat penasaran dengan wanita itu,"celetuk Rose penuh kecewa.     

"Apa anda mencintai bosku nona Rose?"tanya Daniel tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.     

Rose terdiam, ia tak bisa menjawab pertanyaan Daniel. Padahal sejak tadi ia sudah banyak bicara ketika membahas soal perselingkuhan Leonardo Ganke dan istrinya yang sekarang, rasanya pertanyaan sepele dari Daniel itu sulit sekali ia jawab saat ini.     

"Tuan Aaron, dia tak pernah tertawa lagi sejak dua tahun terakhir ini sampai akhirnya bertemu dengan anda. Saya yakin kau pasti sudah diberitahu soal Candice Skyriver wanita yang mengacau tadi siang oleh Tuan, tapi percayalah Rose meski tuan saat itu sudah bertunangan dengan Candice namun luka dihatinya jauh lebih dalam saat ditolak mentah-mentah oleh nona Anne."     

"Anne?"     

"Mantan istri Leonardo Ganke, nona Marianne." Daniel mempertegas ucapannya.     

"Apa sampai sekarang Aaron masih mencintai Anne?"tanpa sadar Rose memberikan pertanyaan itu pada Daniel.     

Daniel tersenyum. "Tidak, aku bisa menebaknya dengan sangat yakin."     

"Kenapa kau seyakin itu, sedangkan kau bukan Aaron. Maksudku yang punya perasaan itu adalah Aaron, jadi mana mungkin kau bisa mengatakan hal itu Daniel."     

Bodoh, kenapa aku bicara seperti ini!!     

Rose mengumpat dirinya dalam hati, ia menyesali kalimat yang baru saja ia katakan kepada Daniel.     

"Karena saat ini tuanku sudah jatuh cinta pada anda nona Lily-Rose Joseph, putri tunggal mentri pertahanan nasional Portugal."     

Kedua mata Rose membeliak, mulutnya pun terbuka lebar saat mendengar perkataan Daniel. Ia tak menyangka rahasia besar yang selama dua tahun ini ia simpan rapat-rapat dari semua orang yang ia kenal di Inggris dapat diketahui Daniel.     

Melihat ekspresi terkejut dari Rose membuat Daniel terkekeh. "Sejak hari pertama aku mengenal anda, aku sudah berhasil tahu siapa anda yang sebenarnya nona Rose. Namun saya masih menyimpan rapat-rapat hal ini karena saya tahu ini adalah sebuah rahasia yang anda simpan."     

"Aaron, apa dia tahu kalau aku..."     

"Sure, Tuan lah orang yang memberitahuku soal rahasia anda." Daniel memotong perkataan Rose dengan cepat.     

Rose menundukkan kepalanya, ia tak tahu harus bagaimana saat ini. Rahasia yang ia simpan serapat itu dengan mudah diketahui oleh Aaron Sean Connery, pria yang baru ia kenal selama dua minggu terakhir ini. Rasanya semua penyamarannya yang sudah berjalan dua tahun dengan rapi ini hancur seketika.     

"Tenang nona, Tuan Aaron adalah orang yang sangat baik menyimpan rahasia,"ucap Daniel pelan saat menepuk pundak Rose, mencoba menenangkan wanita cantik yang sangat frustasi itu.     

"Sebuah rahasia tak akan menjadi rahasia lagi kalau sudah ada orang yang mengetahuinya Daniel." Suara lemah Rose terdengar jelas meski ia sedang menunduk, menyimpan kepalanya diantara kedua lutut dengan tangan yang memegangi kepalanya.     

Daniel terkekeh, ternyata yang dikatakan tuannya benar. Rose adalah seorang gadis ajaib dan ia melihat sendiri tingkahnya yang aneh saat ini secara langsung.     

"Percayalah nona, tuan sangat serius padamu."     

Beberapa patah kata yang baru saja Daniel ucapkan berhasil membuat Rose bangun dan duduk dengan tegap kembali, kedua matanya berkilat menatap Daniel. "Kenapa kau sok tahu sekali Daniel."ketus Rose jengkel, ia masih tak terima rahasianya terungkap.     

"Karena saya lebih mengetahui diri Tuan Aaron ketimbang Tuan Aaron sendiri,"jawab Daniel singkat.     

Rose kembali diam, ia sudah malas berbicara dengan Daniel. Baru saja duduk berdua dengan pria itu rahasia besarnya terbongkar, ia pun memilih mengunci rapat bibirnya karena tak mau aibnya yang lain kembali bocor. Niatnya untuk mencari tahu lebih dalam soal Marianne mantan istri Leonardo Ganke yang dikhianati sahabatnya sendiri pun sirna karena Daniel mengucapkan rahasia besarnya yang ia ketahui dari Aaron, dalam benak Rose saat ini sudah ada ratusan pertanyaan yang siap ia berikan pada Aaron. Ia penasaran sekali pada Aaron, bagaimana mungkin pria itu bisa mengetahui rahasianya dengan mudah bahkan setelah ia mengganti semua info pribadi soal dirinya termasuk nama belakangnya.     

Seketika Rose bagai orang yang tak memiliki gairah hidup saat memikirkan Aaron yang berhasil mengetahui jati dirinya yang sebenarnya, Rose duduk bersandar pada sofa tanpa suara dengan terus menatap Aaron yang duduk tak jauh darinya. Sementara Daniel hanya bisa tersenyum melihat Rose yang hancur.     

"Kau memang cocok untuk bosku, nona Rose,"ucap Daniel dalam hati.     

***     

Stefi yang sedang menikmati makan malamnya dikamar benar-benar sudah hampir gila, Leon meninggalkan dirinya sejak mereka tiba dikamar sampai saat ini ketika hari sudah sangat malam untuk menghabiskan makan malam. Kalau saja perutnya sangat kelaparan Stefi tak akan mungkin mau makan, wanita itu sangat menjaga bentuk tubuhnya, aset masa depannya untuk menjaga Leon.     

"Aku sudah berdandan sangat cantik untukmu Leon, kau dimana!!! Dasar Wayne brengsek, aku benar-benar sudah tak sabar mencincang tubuhmu untuk kujadikan makan harimau. Kau sudah mengahabiskan kesabaranku Wayne Scott brengsek."     

Stefi membanting garpunya kepiring sehingga menimbulkan suara yang cukup keras, mengingat soal Wayne membuatnya kehilangan selera makan. Sejak Wayne datang ke dalam hidup Leon ia menjadi tersisihkan, perlahan-lahan Leon mulai menjaga jarak dengannya. Meski awalnya ia merasa hanya perasaannya saja, namun semakin lama ia semakin yakin kalau Wayne Scott adalah medusa versi pria yang mencoba mempengaruhi Leon. Membuat Leon tak seperti dulu yang selalu memanjakan dirinya.     

Meski sudah sangat marah kepada Leon namun Stefi tak bisa berbuat apa-apa selain menunggu pria itu kembali ke kamar, Stefi tak mau membuat semua rencananya hancur. Ia sudah menunggu malam ini selama satu bulan terakhir, karena itu ia mencoba menahan diri lebih lama lagi untuk sabar.     

Langkah sepatu banyak orang yang berhenti didepan kamar berhasil menyadarkan Stefi dari lamunannya dipinggir ranjang, seketika ia bangun dari tempat tidur super besar itu dan bersiap menyambut suaminya yang sudah kembali.     

"Leon..."     

"Tuan sangat mabuk, lebih baik anda tak mengganggunya Nyonya." Wayne langsung memotong perkataan Stefi saat membawa masuk Leon yang sudah dalam kondisi setengah sadar.     

"Aku tahu Wayne, tenang saja,"jawab Stefi lirih, berakting untuk mendapatkan simpati Wayne seperti yang sudah-sudah.     

Wayne tersenyum sinis. "Baguslah kalau anda benar-benar mencintai Tuan."     

Tak ada jawaban lagi dari Stefi, hanya tatapan penuh kebencian sajalah yang saat ini tertuju pada Wayne dari wanita seksi itu. Setelah memastikan Leon tidur dengan nyaman Wayne segera pergi dari kamar sang tuan, meninggalkan pria mabuk itu bersama istrinya yang sudah sangat lapar dan bersiap menerkamnya.     

Setelah mengunci rapat kamarnya, Stefi kemudian berjalan dengan cepat menuju ranjang. Ia kemudian melepas piyama tidurnya begitu saja dilantai dan membuat tubuh seksinya yang terbalut lingerie tereskpos.     

"Mabuk kau bilang, kita lihat Wayne...akan kubuat Leon sadar dari mabuknya sesaat lagi,"ucap Stefi lirih sambil mengeluarkan sebuah minuman yang mampu membuat seseorang sadar dari mabuknya, pemberian salah satu dokter terbaiknya dari Korea Selatan.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.