I'LL Teach You Marianne

Hamili aku



Hamili aku

0Dengan angkuh Stefi berjalan mengikuti seorang staf hotel menuju kamar VIP yang sudah ia pesan jauh-jauh hari sebelum datang ke Tromso, sebagai istri seorang ceo Stefi harus selalu uptodate dengan apapun yang sedang trend dikalangan masyarakat. Seperti kali ini, tujuannya datang ke Tromso, Norwegia adalah karena teman-teman sosialitanya banyak yang membiacarakan soal aurora di langit Tromso serta keindahan Milky Way yang juga akan terlihat jelas jika sedang beruntung. Karena itukah ia memaksa Leon untuk datang ke Tromso.     

"Silahkan Nyonya, ini adalah salah satu kamar terbaik yang ada di Tromso,"ucap staf hotel yang mengantarkan Stefi dan Leon ke kamar mereka.     

Steffi yang sudah langsung masuk ke dalam kamar VIP itu terkesima melihat pemandangan dari balkon kamarnya. "Wah luar biasa, aku suka kamar ini. Pemandangannya sangat indah."     

"Akan lebih indah lagi jika malam hari Nyonya."     

"Wow, benarkah? Akh aku sudah tak sabar!!"pekik Stefi girang.     

Di depan pintu Leon masih berdiri bersama Wayne Scott sang tangan kanan yang sangat tahu betapa benci dirinya pada Stefi. "Sabar Tuan, semua akan ada waktunya. Biarkan wanita ini puas terlebih dahulu sebelum anda mendepaknya pergi dari hidup anda."     

"Aku hanya sudah muak melihat wajahnya Wayne, wanita ini semakin lama semakin terlihat menjijikan,"jawab Leon pelan merespon perkataan Wayne.     

"Saya mengerti Tuan, tapi percayalah. Semua akan berjalan sesuai rencana kita, anda pasti akan bisa terlepas dari wanita ular ini secepatnya,"bisik Wayne kembali.     

Leon tersenyum merespon perkataan Wayne, ia benar-benar sudah tak sabar menunggu waktu kebebasannya itu tiba. Menjalin hubungan bersama Stefi selama 5 tahun ini membuat Leon benar-benar sudah muak, ia sudah sangat tidak sabar untuk menceraikan Stefi dan kembali rujuk dengan Anne. Marianne lah wanita yang selama ini selalu berada dalam ingatannya meski ia sedang bercinta dengan Stefi ataupun dengan jalang-jalangnya yang lain, hanya Anne satu-satunya wanita yang membuatnya sangat gelisah.     

Melihat perkembangan Anne dari hari ke hari dari anak buahnya yang berada di lingkungan kampus UAL untuk memata-matai Anne membuat Leon selalu bersemangat, bahkan ia baru bisa on fire saat akan bercinta jika sudah membayangkan betapa cantik dan indah tubuh Anne. Karena itulah ia sudah sangat bertekad lepas dari Stefi, perempuan yang membuatnya berpisah dengan Anne 4 tahun yang lalu.     

Senyum diwajah Stefi mendadak hilang saat melihat suaminya beserta asisten pribadinya yang sangat ia benci itu masih berdiri didepan pintu. "Pergilah ke kamarmu sendiri Wayne, memangnya kau ingin terus mengikuti kami?"     

"Aku masih membahas bisnis dengan Wayne, lebih baik kau jangan cari masalah Stef,"sahut Leon ketus.     

Mendengar jawaban dari Leon membuat Stefi sedih, ia lalu berjalan mendekati suaminya itu dan bersandar pada tubuhnya. "Aku hanya ingin merayakan hari jadi ke 5 tahun kita dengan sempurna Leon, tapi kenapa kau melakukan ini padaku? Apa kau tak suka jika kita berada ditempat ini saat aniversary ke 5 tahun ini?"     

"Bukan begitu, aku tentu saja senang. Hanya saja saat ini aku benar-benar sedang membahas hal penting dengan Wayne,"jawab Leon kembali mencoba untuk menenangkan Stefi, dalam hati ia mengutuk tindakannya yang masih sebaik itu pada Stefi.     

"Sepenting apa? Apakah lebih penting dari aku?"tanya Stefi kembali menggoda Leon, satu tangannya mencoba meraba dada Leon. Akan tetapi Leon yang suah bersiap langsung menangkap tangan Stefi.     

"Aku akan kekamar Wayne sebentar, setelah itu aku akan kembali lagi. Lebih baik kau istirahat, aku yakin kau lelah setelah penerbangan kita dari London."     

Stefi terdiam mendengar perkataan Leon, meski kecewa akhirnya ia pun mengalah dan membiarkan suaminya itu pergi bersama Wayne meninggalkan dirinya seorang diri. Stefi baru masuk ke dalam kamarnya saat Leon dan Wayne beserta beberapa bodyguard menghilang dibalik lift.     

"Oh, iya!!!"pekik Stefi girang, ia tiba-tiba teringat akan sesuatu yang sangat berharga dalam tasnya.     

Tanpa menunggu lama Stefi lalu menutup pintu kamarnya dan bergegas menuju tas chanel keluaran terbaru yang berada diatas ranjang super besar yang berseprai putih itu, karena tak sabar Stefi mengeluarkan semua isi tasnya sekaligus. Kedua matanya langsung tertuju pada sebuah botol kecil berwarna putih yang mirip botol travel parfum, senyum jahatnya mengembang saat menggenggam botol itu. "Akan kupastikan kau tak bisa keluar kamar sampai besok Leon, kau harus segera menghamiliku. Aku harus memastikan posisiku sebagai Nyonya Ganke aman."     

Di tangan Stefi saat ini sudah berada sebuah obat perangsang super kuat yang ia dapat dari seorang kenalannya, Stefi selama ini memang sudah jarang menggunakan obat perangsang untuk Leon. Ia tak mau membahayakan nyawa Leon jika terlalu sering menggunakan obat perangsang, Stefi sudah memiliki mainan baru untuk melampiaskan hasratnya jika Leon tak menyentuhnya. Sex toys, ya Stefi menggunakan alat bantu sex untuk melepaskan semua hasratnya. Bermacam-macam jenis alat bantu itu tersimpan dalam kotak khusus yang ia simpan rapat dikamarnya, bahkan para pelayan yang sering merapikan kamarnya saja pun tak mengetahui keberadaan benda-benda kesukaannya itu. Jadi meskipun Leon tak menyentuhnya dalam waktu lama Stefi tak marah, ia hanya tinggal mengunci dirinya seharian dikamar dan bermain dengan dirinya sendiri menggunakan alat-alat itu sampai ia puas. Karena itulah Leon tak pernah bisa memergoki Stefi berselingkuh dengan pria lain meski ia sudah lama di abaikan, Stefi benar-benar sangat pintar. Dan Leon sama sekali tak tahu akan hal itu.     

Karena Leon masih ada diluar kamar, Stefi kemudian beraksi. Ia mengeluarkan semua air minum yang berada didalam kulkas dan mulai memasukkan obat persangsang yang ada ditangannya secara merata pada semua minuman itu tanpa merusak botolnya, Stefi menggunakan sebuah jarum super kecil yang ia gunakan untuk menyuntikan obat perangsang itu ke tiap botol minuman yang berada dihadapannya.     

"Maaf Leon, aku terpaksa melakukan ini. Aku harus hamil anakmu secepatnya,"gumam Stefi lirih, kedua matanya menunjukkan betapa besar keputus asaannya saat ini.     

Setelah memastikan semua minuman itu tercampur obat yang masih sangat banyak ditangannya itu, Stefi kemudian memasukkan kembali satu demi satu botol minuman itu ke dalam kulkas dan menyiman obatnya itu kedalam tas bersamaan dengan isi tasnya yang berserakan diatas ranjang. Karena sudah selesai melakukan persiapan utama Stefi pun bergegas masuk kedalam kamar mandi untuk melakukan rencana selanjutnya, Stefi tahu Leon sangat menyukai dirinya memakai lingerie berwarna hitam. Maka dari itu Stefi memutuskan untuk mandi sebelum memakai lingerie super seksi yang ia pesan khusus pada perancang pakaian dalam terkenal asal Inggris untuk beraksi hari ini.     

Stefi menatap dirinya didepan kaca kamar mandi selama hampir 5 menit pasca ia selesai mandi, tubuhnya saat ini sudah terbalut sebuah lingerie super seksi berwarna hitam yang tembus pandang. Kedua payudaranya yang volumenya lebih bertambah pasca melakukan sebuah metode khusus untuk memperbesar payudara tanpa operasi terlihat sangat menggiurkan dibalik bra yang dipakainya. "Kau tak akan bisa menolakku Leon, aku bersumpah. Kau harus membuatku hamil kali ini."     

Brak     

Bunyi pintu yang ditutup secara kasar membuat Stefi sadar bahwa saat ini suaminya sudah kembali ke kamar.     

"It's show time Stefi...you can do it."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.