I'LL Teach You Marianne

Berkumpul



Berkumpul

Radisson Blu Hotel, Tromso     

Sejak pertemuannya dengan Alan tadi malam Aaron merasa gelisah, ia yakin sekali kalau orang yang dilihatnya itu adalah Jackson Patrick Muller. Seorang pria yang ia benci karena berhasil merebut Anne darinya.     

Rose yang baru saja kembali dari meja buah-buahan langsung meletakkan beberapa potong kiwi diatas piring Aaron. "Coba ini, buah ini sangat manis."     

"Aku mana?"celetuk Daniel tanpa rasa malu.     

"Ambil sendiri, kau punya kaki Daniel,"jawab Rose dengan cepat.     

Daniel menyipitkan matanya merespon perkataan Rose, karena ingin mencoba buah yang sama seperti yang sedang dinikmati sang bos dan wanita barunya itu akhirnya Daniel pergi menuju tempat dimana buah-buahan berada.     

Melihat pertengkaran kecil antara Daniel dan Rose senyuman tipis mengembang di wajah Aaron. "Kau ini senang sekali mencari masalah dengannya Rose."     

"Aku? Mencari masalah dengan Daniel?" Rose langsung bertanya dengan cepat sambil menunjuk hidungnya sendiri.     

"Tentu saja kau, memangnya siapa lagi,"jawab Aaron singkat, tangannya langsung meraih hidung mancung Rose dan mencubitnya dengan gemas.     

Rose menjerit kesakitan karena hidungnya terasa sakit akibat perbuatan Aaron, sementara Aaron hanya tersenyum tanpa merasa bersalah sedikitpun. Kepribadian Rose yang ceria mengingatkan Aaron dengan Anne, karena itulah ia merasa lebih cepat akrab denan Rose. Dari kejauhan Daniel tersenyum saat melihat sahabat baik sekaligus bosnya itu tersenyum seperti dulu, karena tak mau makanannya dingin Daniel pun mempercepat langkahnya menuju meja untuk kembali bergabung dengan Rose dan Aaron.     

Ketika mereka makan dengan tenang tiba-tiba terdengar suara perempuan menjerit dengan keras sambil menyebut nama Aaron yang sontak membuat Aaron dan kedua orang yang duduk satu meja dengannya menoleh ke arah sumber suara.     

"Candice,"gumam Aaron lirih saat melihat gadis yang sudah memanggil namanya itu.     

Rose yang melihat gadis itu datang mendekati meja tempatnya makan bersama Aaron dan Daniel tak asing dengan Candice Skyriver, sebagai wartawan ia sangat mengenal baik para model yang sedang naik daun di London dan Candice Skyriver adalah salah satu model yang berhasil comeback dengan baik setelah berita keburukannya tersebar.     

Dengan tersenyum lebar Candice mendekati Aaron dan duduk disampingnya. "Akhirnya aku menemukanmu Aaron."     

"Apa yang membuatmu datang ke tempat ini Candice?"tanya Aaron dingin.     

"Tentu saja kau Aaron,"jawab Candice dengan cepat sambil mencoba meraih tangan Aaron.     

Namun Aaron yang tak suka pada Candice langsung menangkis tangan gadis itu dan meraih tangan Rose untuk diajak berdiri. "Aku sedang berlibur bersama kekasihku Candice, tak seharusnya kau datang dan merusaknya."     

Kedua mata Candice terbuka lebar. "Kekasih? Siapa yang kau sebut sebagai kekasih Aaron?"     

Aaron tersenyum, perlahan ia melingkarkan tangannya kepinggang Rose dengan cepat. "Ini kekasihku Rose."     

"Rose...kekasih.."     

"Yes, Rose kekasihku dan dalam waktu dekat kami akan menikah." Aaron langsung memotong perkatan Candice.     

"Apa?!!     

"Aaron.."     

"Bos.."     

Ketiga orang yang berdiri dihadapan Aaron kaget, termasuk Daniel dan Rose sendiri.     

"Kau bergurau kan Aaron, aku tahu kau sedang bergurau,"sahut Candice dengan mata berkaca-kaca.     

Aaron menatap tajam pada Candice. "Aku tak pernah bergurau dengan setiap hubungan yang sedang aku jalani Candice, kau tahu itu dengan baik bukan?"     

"Betul...bos dan nona Rose akan menikah dalam waktu dekat ini." Tiba-tiba Daniel ikut bicara.     

"Tapi kenapa? Kenapa kau menikah dengannya Aaron, gadis ini tak sebanding denganku. Aku jauh lebih cantik darinya, aku jauh lebih terkenal darinya, aku jauh lebih seksi darinya. Apa kau tak bisa melihat itu Aaron?"     

Dada Rose terasa panas mendengar perkataan Candice yang merendahkan dirinya, secara perlahan Rose menyandarkan tubuhnya pada Aaron dan menatap Candice dengan tatapan menghina. "Aku memang tak secantik dirimu nona Skyriver, aku juga tak seterkenal dirimu, tak juga seseksi dirimu tapi aku punya sesuatu yang tak kau miliki sehingga Aaron lebih memilihku yang tak sebanding dengan dirimu ini."     

"Kau...."     

Perkataan Candice terhenti seiring gerakan tangannya yang akan menampar Rose karena Aaron bertindak cepat dengan mencengkram tangan mantan kekasihnya itu.     

"Jangan sekali-kali kau melukai calon istriku Candice, karena aku tak akan tinggal diam,"ucap Aaron dingin mengancam Candice, kedua matanya berkilat saat berbicara seperti itu pada Candice.     

Candice yang sangat mencintai Aaron langsung menangis, air matanya mengalir deras membasahi wajahnya saat mendengar Aaron bicara seperti itu kepada dirinya.     

"Bukankah kau sangat mencintaiku Aaron?"tanya Candice lirih saat Aaron melepaskan tangannya.     

"Dulu, jauh sebelum kau mengkhianati aku. Dan aku Aaron Sean Connery sangat membenci pengkhianat, apalagi saat aku sudah melakukan banyak kebaikan untukmu dan kedua orang tuamu Candice,"jawab Aaron ketus. "Dan mulai saat ini lebih baik kau menjaga jarak denganku, aku tak mau Rose terganggu karena keberadaanmu yang terus mengusikku. Kau tentu tak mau bukan jika karir modelmu kembali hancur di London?"     

Kedua kaki Candice terasa lemas dan tak mampu menahan berat tubuhnya sehingga ia akhirnya jatuh terduduk dihadapan Aaron dan Rose. Ia menangis tanpa suara sambil memegangi dadanya yang terasa sakit, melihat Candice seperti itu tak ada rasa iba sedikitpun pada Aaron. Ia justru meraih tangan Rose dan mengajaknya pergi dari restoran meninggalkan Candice yang saat ini menjadi tontonan banyak orang karena ditolak mentah-mentah oleh seorang pria yang sudah memiliki calon istri, Daniel yang masih lapar pun terpaksa pergi juga dari tempat itu menyusul sang tuan. Ia membawa dua buah apel segar di kedua tangannya.     

Karena Daniel terlambat ia tak berhasil mengejar Aaron yang sudah berada didalam lift, meski sedikit kesal akhirnya Daniel pun sadar bahwa saat ini tuannya itu sedang sangat marah pada Candice. Tanpa diperintah Daniel kemudian mendekati sang manager hotel dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada pria yang usianya masih cukup muda itu.     

"Tolong perketat pengawasan pada hotel ini karena tuan saya sangat tidak suka ada wanita seperti itu datang lagi menggangunya yang sedang berlibur dengan calon istrinya,"ucap Daniel pelan berpesan pada manager hotel agar menjauhkan Candice dari hotel.     

"Baik tuan, mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Saya berjanji hal seperti ini tak akan terulang lagi,"jawab sang manager hotel sungguh-sungguh.     

Daniel tersenyum mendengar perkataan pria yang ada dihadapannya itu, ia kemudian membalik tubuhnya dan bersiap pergi dari tempat itu. Akan tetapi langkahnya terhenti karena manager hotel itu bertanya siapa tuannya.     

"Aaron Sean Connery, CEO dari Connery Corporation salah satu perusahaan properti terbaik di London,"ucap Daniel lantang menjawab pertanyaan sang manager hotel yang masih berdiri dihadapannya. "Dan kau tahu kan kalau seorang CEO perusahaan properti kecewa pada pelayanan hotel maka bersiaplah kau akan terkena amarah pemilik hotel ini atau..."     

"Tidak Tuan, saya akan melakukan apa yang anda perintahkan. Wanita itu saya jamin tak akan bisa masuk lagi ke area hotel ini, saya berjanji,"sahut sang manager hotel memotong perkataan Daniel.     

Daniel terkekeh mendengar perkataan pria yang sedang ketakutan dihadapannya itu, karena lift sudah tiba kembali dilantai satu akhirnya Daniel pun pergi dari hadapan manager itu untuk segera naik ke kamar menyusul sang tuan. Setelah Daniel pergi, manager hotel itu lalu memerintahkan anak buahnya untuk mengusir Candice dari hotel, meski Candice adalah seorang model namun tetap saja kenyamanan tamu adalah hal paling penting. Tepat saat Candice dibawa keluar dari hotel nampak sepasang suami istri masuk ke hotel itu diikuti beberapa orang pria.     

"Cih...dasar wanita mabuk tak punya attitude,"gumam wanita yang baru saja tiba dengan suaminya itu mencibir Candice.     

Melihat ada tamu VIP datang manager hotel itu lalu langsung menyambut mereka. "Maaf Tuan, Nyonya anda harus melihat hal yang tidak pantas tadi. Kalau saya boleh tahu apakah anda sudah melakukan reservasi sebelumnya atau belum?"     

"Stefanny Ganke...aku membuat reservasi atas nama itu."     

Bersambung     

Hallo sahabat pembaca \(^_^)/     

Terima kasih sudah menunggu novel saya terbit. Bagi yang ingin membaca novel berikutnya, Saya rekomendasikan novel sahabat saya "dewisetyaningrat" dengan judul "CIUMAN PERTAMA ARUNA" aku yakin kakak-kakak penasaran. So, tambahkan ke daftar pustaka. ^_^     

Salam hangat Anne-Jack     

Dan jangan lupa ikuti kisah Angelica dalam Cruel CEO : The Forgotten Princess, secepatnya Angelica akan di update secara rutin di webnovel tentunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.