I'LL Teach You Marianne

Sakit yang tak terlihat



Sakit yang tak terlihat

0Kuku-kuku Anne menusuk kuat di kulit Alan ketika pria itu mulai menyatukan diri dengannya, rasa perih dan sakitnya masih sama seperti saat pertama kali Alan melakukan itu padanya. Sementara Alan yang sangat menikmati percintaan mereka terus saja memacu tubuhnya dengan gerakan cepat yang membuat Anne tersentak-sentak naik turun.     

"Cantik, kau cantik sekali Anne,"ceracau Alan saat akan mencapai puncak.     

"Sa-sakittt.."     

Hanya kata itu yang terus terucap dari bibir Anne dari pertama kali Alan memulai semuanya, meskipun Alan sudah melakukan pemanasan terlebih dahulu akan tetapi Anne masih saja merasakan sakit. Anne tak menginginkan Alan, karena itulah ia merasakan sakit yang sama seperti malam dimana Alan memperkosa dirinya. Namun untuk Alan yang sedang mendapatkan kenikmatan luar biasa tak mengetahui kalau Anne kesakitan, ia terus saja menikmati gesekan demi gesekan yang ia buat dalam tubuh Anne. Alan benar-benar dibuat melayang oleh Anne.     

Meskipun punggungnya terasa perih akibat luka dairi kuku Anne yang terkena keringat namun Alan belum mau menyudahi permainanya, ia masih menikmati permainannya. Meskipun hanya menggunakan gaya missionaris namun Alan tak mau berhenti, padahal biasanya ketika ia bercinta dengan wanita-wanitanya terdahulu gaya missionaris adalah gaya yang paling tak ia suka karena ia tak suka sekali melihat ekspresi para wanitanya yang sedang ia cumbu, pura-pura kesakitan mereka saat ia memberikan gerakan-gerakan sensual. Namun kali ini berbeda, Anne memberikan ekpresi yang tak dibuat-buat, ia benar-benar kesakitan bahkan ketika ini bukan pertama kali untuknya. Dan melihat eskpresi Anne itu membuat Alan menggila, Anne terlihat sangat menggairahkan dimata Alan dengan semua ekpresi dan erangan kesakitannya itu.     

Kesakitan Anne bertambah saat Alan mulai menambah kecepatan geraknya, Alan yang sudah hampir mencapai puncak memacu tubuhnya lebih cepat dari sebelumnya. Cengkraman tangannya pada kedua payudara Anne pun semakin kuat sampai akhirnya ia mendorong kuat-kuat tubuhnya saat mencapai puncak yang disertai jeritan puas penuh kenikmatannya.     

"Anne...aku mencintaimuu!!!"     

Tiga patah kalimat yang Alan ucapkan saat ia sudah menembakkan benih-benih cinta kedalam rahim Anne, ia belum beranjak dari atas tubuh Anne yang sudah lemah tanpa tenaga. Keringat mereka pun menyatu dalam pergumulan panas malam ini, nafas Alan masih naik turun. Ia masih sangat kelelahan atas 30 menit percintaan panasnya dengan Anne, sementara Anne yang tak menginginkan Alan hanya bisa menangis dalam hati. Ia menjerit, memaki dan mengumpat Alan. Kesakitan Anne benar-benar tiada obat, tubuh yang ia jaga kesuciannya untuk pria yang ia cintai kini sudah dinikmati pria lain dan itu membuat Anne sakit tersiksa. Rasa bersalahnya pada Jack membuat Anne hancur dari dalam.     

Alan yang masih merebahkan kepalanya dipundak Anne terganggu saat merasakan air membasahi wajahnya, perlahan ia mengangkat wajahnya dan terkejut saat melihat wajah Anne sudah dipenuhi air mata.     

"Anne..."     

Anne menatap Alan dengan mata basah.     

"Le-lepaskan aku,"pintanya lirih dengan suara yang hampir tak terdengar.     

Alan tersentak, ia tak menyangka Anne menangis setelah percintaan yang baru saja mereka lakukan. Alan memang belum memisahkan diri dari Anne, ia masih membiarkan kejantanannya tenggelam dalam tubuh Anne.     

"Sakit Alan..."     

Mendengar perkataan Anne akhirnya Alan menarik keluar kebanggannya dari dalam tubuh Anne, pada saat Alan menariknya Anne kembali menancapkan kukunya pada lengan Alan. Rasa sakitnya benar tak dibuat-buat, sementara itu Alan yang tak tahu Anne kesakitan memilih pergi ke kamar mandi untuk membersihkan kejantanannya dari cairan cinta miliknya dan milik Anne yang sudah menyatu.     

Dengan menggunakan tenaga terakhirnya Anne meraih selimut yang ada di sebelah kakinya untuk menutupi tubuh polosnya, Anne menahan rasa sakit yang mengigit di area kewanitaannya demi melindungi tubuhnya dari pandangan Alan. Setelah berhasil menutupi tubuhnya dengan selimut Anne mencoba memejamkan matanya dan berharap rasa sakitnya hilang.     

Alan yang baru keluar dari kamar mandi langsung mendekati kulkas dan meraih sebotol minuman energi, minuman penambah tenaga yang selalu ia minum ketika selesai bercinta. Setelah menenggak habis minuman itu Alan kemudian meraih sebotol air mineral dan hendak diberikan pada Anne, akan tetapi saat ia menoleh ke arah ranjang ia menemukan Anne sudah meringkuk menghadap dinding tenda membelakanginya.     

"Aku tak akan melepasmu Anne, akan kubuat kau mencintaiku,"ucap Alan lirih penuh keyakinan.     

Karena hari sudah sangat larut dan seluruh tenaganya habis Alan kemudian ikut merebahkan tubuhnya disamping Anne, dengan menggunakan piyama tidur Alan mencoba untuk tidur. Alan tak memakai apapun dibalik piyama tidurya, meskipun udara sangat dingin saat ini. Ia tak takut kedinginan karena mempunyai seseorang yang akan menghangatkan tubuhnya saat ini.     

***     

Villa tuan Antonio     

Sejak pertemuannya dengan Alan ditempat acara amal, Erick tak tenang sama sekali. ia terus mencari informasi tetang Alan Knight Clarke sebanyak-banyaknya meskipun malam sudah sangat larut, bahkan Alice sudah tertidur sejak mereka selesai bercinta dua jam yang lalu. Erick masih sangat penasaran sekali dengan pria yang memiliki wajah sama persis dengan tuannya itu.     

"Apakah teknologi operasi plastik sudah secanggih itu sekarang, sampai bisa mengubah suara mereka sangat mirip,"ucap Erick lirih mengomentari video Alan Knight yang sedang memberikan sambutan di peresmian perusahaan barunya beberapa minggu yang lalu di Luksemburg.     

Entah mengapa Erick yakin sekali kalau Alan adalah tuannya, akan tetapi di lain sisi ia tak bisa menjelaskan juga kenapa ada banyak sekali foto-foto Alan di internet sejak ia masih remaja.     

"Arrgghhh Tuhan, cobaan apa lagi ini. Kalau pria ini adalah Tuan, tapi kenapa ia tiba-tiba bisa menjadi Alan Knight Clarke. Tapi kalau pria ini bukan Tuan kenapa wajah dan suara serta gesture tubuhnya sangat tuan Jack sekali."     

Erick benar-benar tak tenang sekali, padahal biasanya saat ia tegang karena terlalu banyak pikiran bercinta dengan Alice akan membuatnya tenang. Akan tetapi kali ini tidak, pikirannya masih tertuju pada pria bernama Alan Knight Clarke itu. Apalagi ia mengingat Anne yang notabene adalah wanita tuannya kini justru menjadi istri pria itu.     

"Kasihan sekali nasibmu nona, nasib buruk selalu menghampiri kisah percintaanmu,"ucap Erick lirih dengan mata berkaca-kaca, ia kembali teringat akan perkataan Anne yang mengatakan kalau ia dipaksa menikah dengan pria yang sudah memperkosanya.     

Karena tak bisa tidur akhirnya Erick memutuskan untuk minum wine, ia meneguk minuman keras itu langsung dari botolnya dan berharap segera tertidur dan bangun dari mimpi buruk yang membingungan ini. Erick melupakam Edmund Immanuel dan ayahnya Jhonny yang selalu mengusiknya itu, bertemu dengan Alan Knight Clarke dan Anne membuatnya benar-benar tak bisa berpikir dengan tenang.     

Perlahan Erick berjalan menuju balkon dan menatap langit kota Tromso yang indah. "Kembalilah Tuan, wanitamu membutuhkan kehadiranmu. Nona Anne yang kau cintai itu sedang dalam masalah besar Tuan, kembalilah Tuan Jack dan selamatkan nona baik hati itu."     

Bersambung     

Hallo sahabat pembaca \(^_^)/     

Terima kasih sudah menunggu novel saya terbit. Bagi yang ingin membaca novel berikutnya, Saya rekomendasikan novel sahabat saya "dewisetyaningrat" dengan judul "CIUMAN PERTAMA ARUNA" aku yakin kakak-kakak penasaran. So, tambahkan ke daftar pustaka. ^_^     

Salam hangat Anne-Jack     

Dan jangan lupa ikuti kisah Angelica dalam Cruel CEO : The Forgotten Princess, secepatnya Angelica akan di update secara rutin di webnovel tentunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.