I'LL Teach You Marianne

Look at me



Look at me

0Anne menahan nafasnya tatkala bibir Alan mulai menjamah kulit tubuhnya, seketika dadanya terasa sesak karena ia kesulitan bernafas saat merasakan Alan mulai beraksi. Seluruh bulunya meremang saat nafas Alan yang panas mengenai tubuhnya.     

"Relax, aku tak ingin membuat tubuhmu terluka kembali,"bisik Alan lirih tanpa mengangkat bibirnya dari atas dada Anne.     

Anne tak merespon perkataan Alan, ia berusaha keras untuk sadar supaya hal memalukan di Oslo tak terulang lagi malam ini. Akan tetapi Alan yang sudah mahir tak mungkin membiarkan Anne tenang, perlahan ia menggerakkan telapak tangannya ke bagian bawah tubuh Anne, menyibak piyama yang masih menutupi tubuh Anne bagian bawah. Setelah berhasil membuat piyama tidur itu terbuka Alan kemudian meraba-raba paha Anne dengan gerakan sensual yang membuat Anne mengeliat.     

"Jangan berontak, nikmati permainanku,"ucap Alan kembali dengan suara parau tanpa menghentikan aktivitas tangannya yang sedang meraba setiap jengkal tubuh Anne.     

Alan meraba paha Anne ke aras menuju perutnya yang rata melewati area kewanitaan Anne yang masih tertutup selembar kain tipis, pergerakan jari Alan sungguh membuat Anne tersiksa. Apalagi saat pria itu mulai mengusap-usap peut bawah Anne dan sekitar pusar, sangat menggelikan dan menyiksa. Apalagi untuk Anne yang tak pernah melakukan hal-hal semacam itu sebelumya dengan siapapun, seluruh wajah Anne kini sudah memerah menahan gejolak gairah yang dipaksa datang oleh Alan. Melihat Anne masih belum bereaksi membuat Alan semakin tertantang, perlahan Alan menggerakkan tangannya ke atas dan meremas dada Anne yang masih sangat kencang dan kenyal itu, gerakkannya sangat sensual dan menggoda mencoba membuat Anne bereaksi. Meskipun masih ada bra yang melindungi dada Anne akan tetapi karena bra itu terlalu tipis tetap saja Anne bisa merasakan betapa kuatnya jari-jari Alan yang sedang menari-nari diarea itu.     

Anne akhirnya mengerang saat Alan menjepit puncak dadanya yang sudah mengeras akibat sentuhan-sentuhan yang Alan buat, ternyata apa yang Alan lakukan benar. Anne mulai tak bisa menguasai dirinya saat puncak dadanya yang membusung indah itu dimainkan.     

"S-stopp Alan.."desah Anne tanpa sadar, kedua tangannya yang sejak tadi sudah dilepaskan oleh Alan setelah sebelumnya di kunci diatas kepalanya kini sudah meremas seprai dengan kuat sehingga saat ini kondiri ranjang yang sebelumnya rapi sudah tak berwujud karena Anne sudah menarik seprai itu dengan kuat.     

Alan mengangkat wajahnya menatap Anne yang sudah kepayahan. "Aku bahkan belum memulainya sayang, apa yang harus aku hentikan?"     

Anne tak merespon perkataan Alan, pasalnya meski Alan saat ini bicara padanya akan tetapi kedua tangannya masih terus menjamah tubuhnya. Menyusuri setiap jengkal tubuh Anne yang menggiurkan.     

"Alan Argh..."     

Anne tersentak saat jemari Alan mulai menyusup ke celana dalamnya, meraba-raba area itu dengan geraskan yang sensual. Meskipun jari-jari Alan hanya berasa dibagian luar namun Anne sudah bereaksi, ia tak bisa memungkiri permainan Alan kali ini lebih lembut dari yang sebelumnya saat di hotel Oslo. Akan tetapi karena itulah Anne justru semakin tersiksa, karena tak mau Alan lebih lama berada diarea itu Anne kemudian menggerakkan tubuhnya keatas. Mencoba untuk melepaskan dirinya dari Alan, karena Alan sedang tak menindih tubuh Anne gerakan yang baru saja Anne lakukan berhasil. Ia mampu membuat tubuhnya terbebas dari semua jamahan Alan, melihat Anne mencoba menolaknya Alan menjadi kesal. Dengan kasar Alan meraih pinggang Anne dan menariknya paksa kebawah kembali, sehingga Anne sudah kembali pada posisinya semula.     

"Jangan ulangi lagi Anne, kau tak bisa melepaskan diri dariku malam ini. Jadi nikmati saja permainanku,"geramnya mengancam Anne yang sudah kepayahan.     

Karena tak mau Anne melarikan diri lagi Alan kemudian melepas pakaian hangatnya melewati kepalanya dan membuangnya sembarangan ke lantai setelah itu ia melepas celananya dengan cepat dan hanya menyisakan celana dalam yang sudah terlihat sangat sempit karena dibagian pangkal pahanya sudah mengeras. Anne tak mau menatap Alan, ia memejamkan kedua matanya dengan paksa agar tak melihat yang Alan lakukan. Namun Alan yang tak menyukai perbuatan Anne kemudian merangkak ke atas tubuhnya dan berhenti tepat didepan wajah Anne yang sudah menutup rapat kedua matanya.     

"Buka, aku tak suka bercinta dengan wanita yang tak menatap wajahku,"ucap Alan dingin tepat ditelinga Anne yang sudah memerah.     

Anne tak langsung melakukan perintah Alan, ia masih tak mau menatap monster jahat yang kini sudah mengusasi tubuhnya kembali. Anne tak sudi menatap pria yang sudah merebut mahkotanya dengan brutal itu.     

"Keras kepala, baiklah aku akan memberikan hukuman padamu sayang,"gumam Alan lirih.     

Tanpa menunggu lama Alan sudah membuktikan perkataannya, dalam satu gerakan ia berhasil melepas paksa bra tipis nan seksi yang menutup dada Anne dan membuat dada Anne yang luar biasa indah itu terlihat sempurna tanpa penutup apapun. Tanpa pemberitahuan Alan langsung melahap salah satu puncak dada Anne dan membuat Anne memekik keras tatkala dengan rakus Alan menghisapnya kuat di dalam mulutnya, Anne mengerang dengan keras karena sakit dan nikmat yang Alan berikan. Cengkraman tangannya pun semakin kuat sehingga membuat seprai itu semakin kacau dan Alan tersenyum melihat itu, karena Anne masih menutup rapat matanya Alan kemudian menggunakan tangannya untuk meremas-remas dada Anne yang lain sehingga membuat Anne mengeliat-liat. Menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri menahan sebuah kenikmatan yang Alan paksakan padanya.     

"A-alann..."     

"Hmmm.."     

"Aku akhhh...stopp..."     

Alan melirik ke arah wajah Anne yang sudah dibanjiri keringat, padahal saat ini diluar udara sangat dingin. Seluruh wajahnya memerah dan membuatnya semakin cantik, karena Anne mulai membuka kedua matanya Alan pun melepaskan kulumannya di dada Anne, dengan mulut yang masih basah karena aktivitas sebelumnya Alan kemudian melumat bibir Anne yang terbuka. Ia memasukkan lidahnya kedalam mulut Anne, mencoba meraih lidah Anne dan menghisapnya kembali. Dengan tanpa melepaskan tangan kanannya yang masih meremas-remas dada Anne, ketika Anne mulai tak bisa bernafas karena ciuman Alan akhirnya ia melepaskan cengkraman tangannya dari seprai dan menjambak rambut Alan dengan kuat. Memberi kode pada pria itu kalau ia tak bisa bernafas, karena merasakan kuku-kuku Anne yang lain menancap kuat di kulitnya Alan pun melepaskan ciumannya pada Anne.     

"Lihat aku, aku tak suka bercinta dengan wanita yang menutup matanya. Aku ingin kau melihatku pada saat kita menyatu nanti,"bisik Alan lirih.     

Anne tak merespon perkataan Alan, ia masih berusaha memasukkan banyak oksigen ke dalam paru-parunya yang terasa kering akibat ciuman Alan. Alan pun mulai bergerak, ia melanjutkan aktivitasnya. Dengan perlahan Alan bergerak turun dan berhenti saat sudah sampai dikaki Anne, ia kemudian meraih tali g-string yang terpasang dipinggang Anne. Dalam sekali tarikan ia berhasil melepas kain itu dari area favoritnya, Anne kali ini benar-benar polos tanpa ada selembar benangpun menutupi tubuhnya.     

Meski nafsunya sudah membuncah Alan tak mau langsung main ke inti, ia masih ingin memberikan kenikmatan pada Anne yang tak tahu apa-apa itu. Alan meraih kedua paha Anne dan membukanya lebat sehingga kedua matanya bisa langsung melihat daerah inti milik Anne yang masih sangat ranum menggoda, meski ia sudah berhasil menembus dan memasuki area itu sebelumnya namun bentuknya masih tertutup dan cantik sempurna tak seperti wanita-wanita lain yang ia tiduri. Untuk menghilangkan tegang Alan meraba-raba kulit paha Anne dan menyentuh area yang terlindungi bulu-bulu halus yang terawat indah itu, tanpa rasa jijik Alan menjulurkan lidahnya menjilat area itu dengan cepat.     

"Arrgghhh Alan!!!" Anne menjerit keras, seluruh tubuhnya menegang.     

Bersambung     

****     

Hallo sahabat pembaca \(^_^)/     

Terima kasih sudah menunggu novel saya terbit. Bagi yang ingin membaca novel berikutnya, Saya rekomendasikan novel sahabat saya "dewisetyaningrat" dengan judul "CIUMAN PERTAMA ARUNA" aku yakin kakak-kakak penasaran. So, tambahkan ke daftar pustaka. ^_^     

Salam hangat Anne-Jack     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.