I'LL Teach You Marianne

Takdir indah Tuhan



Takdir indah Tuhan

0Aaron yang sedang meeting bersama anak buahnya terlihat beberapa kali tersenyum saat melihat ponselnya, sehingga Daniel harus mengambil alih jalannya meeting. Melihat sang bos seperti itu membuat para karyawan Connery Corporation yang sedang meeting bingung, tak biasanya bos mereka seperti itu.     

"Ok, meeting selesai sampai disini. Untuk yang info selanjutnya akan saya kirimkan ke email kalian masing-masing,"ucap Daniel pelan mengakhiri jalannya meeting.     

Satu persatu para karyawan itu kan mulai meninggalkan ruangan meeting meninggalkan Daniel dan Aaron, meskipun meeting belum sepenuhnya selesai namun mereka tak bisa menolak ketika Daniel menyudahi meeting. Karena percuma jika meeting tetap dilanjutkan saat sang bos besar tidak berkonsentrasi memimpin jalannya meeting.      

Brakk     

"Sebenarnya kau sedang kenapa bos? Bukan hanya sekali atau dua kali kau seperti ini,"hardik Daniel dengan keras, ia sudah habis kesabaran menghadapi Aaron yang menjadi aneh selama beberapa hari terakhir ini.     

Meskipun Daniel memukul meja dengan keras namun sungguh Aaron tidak terganggu sama sekali, ia justru memperbaiki posisi duduknya dan terus berkonsentrasi pada ponsel pintarnya. Berkomunikasi dengan Rose yang akan bertugas ke luar negeri.      

Melihat Aaron tak merespon dirinya Daniel pun akhirnya memberanikan diri untuk merebut ponsel Aaron yang sejak satu jam terakhir mencuri perhatiannya.     

"Daniel!!!"     

"No, aku akan menyita ponsel ini sampai kau mau bicara denganku,"sahut Daniel dengan cepat memotong perkataan Aaron yang protes karena ponselnya direbut paksa.     

Aaron menghela nafas panjang mendengar perkataan Daniel, ia pun akhirnya menyadari bahwa para karyawannya sudah tak berada satu ruangan dengannya lagi.     

"Meeting aku sudahi, karena percuma kami meeting membahas hal penting tapi kau tak fokus,"ucap Daniel dengan cepat, ia langsung membaca apa yang sedang dipikirkan oleh Aaron.     

"Hmmm ok sorry untuk itu, hanya saja aku…"     

"Bukan itu yang aku mau dengar, sebenarnya apa yang mengganggumu bos? Beberapa hari ini kau benar-benar menyebalkan." Daniel langsung memotong perkataan Aaron.     

"Aku baru akan menjelaskannya, makanya dengarkan aku. Berikan ponselku, akan kutunjukan sesuatu padamu,"jawab Aaron datar meminta ponselnya kembali.      

Daniel yang masih kesal pada Aaron belum mau memberikan ponsel milik bosnya itu, akan tetapi karena Aaron terus menengadahkan tangannya ke arahnya meminta ponselnya dikembalikan akhirnya Daniel pun mengalah. Ia akhirnya mengembalikan ponsel milik Aaron kepada sang empunya.       

Setelah ponselnya kembali Aaron pun kembali sibuk dengan ponselnya sebelum akhirnya ia mengarahkan ponselnya pada Daniel.     

"A girl?"     

"Rose, nama lengkapnya Lily-Rose Johansson. Seorang wartawan yang tinggal di apartemen lama milik Anne, aku bertemu dengan Rose secara tak sengaja saat aku ingin bernostalgia di tempat itu. Awalnya aku mengira Rose tinggal di kamar lain, akan tetapi pada saat ia mengajakku ke kamarnya akhirnya aku tahu ternyata ia tinggal di bekas unit apartemen milik Anne. Unit apartemen yang memiliki banyak kenangan untukku, aku benar-benar tak menyangka ternyata bisa semenyenangkan ini berkomunikasi dengannya disaat aku mengira tak akan bisa lagi dekat lagi dengan wanita lain,"ucap Aaron panjang lebar menceritakan semuanya pada Daniel.     

Selama Aaron bicara Daniel nampak membuka mulutnya lebar, ia tak percaya Aaron akan mengatakan semua itu. "Jadi kau begini karena seorang wanita?"     

"Begini bagaimana? Aku masih baik-baik saja seperti biasanya, memangnya ada yang aneh denganku?"tanya balik Aaron bingung.     

Wajah Daniel pun berseri-seri saat menyadari sang bos ternyata sedang menjalin hubungan dengan seorang wanita, satu hal yang selalu ia nanti-nantikan selama ini. Secara tiba-tiba Daniel memeluk Aaron yang masih duduk di kursinya dengan erat.      

"Aku mendukungmu bos, aku mendukungmu. Ya sudah kalau begitu aku urus saja gadismu yang bernama Rose itu, urusan pekerjaan serahkan padaku,"ucap Daniel penuh semangat sambil melepaskan pelukannya dari Aaron.     

Daniel belum pernah sebahagia ini selama bertahun-tahun. Sebagai orang yang sangat dekat dengan Aaron Sean Connery yang susah sekali jatuh cinta Daniel senang sekali saat ini, ia benar-benar tak bisa mendeskripsikan betapa bahagia dirinya sekarang. Tanpa bicara lagi Daniel pun langsung keluar dari ruangan meeting, ia berniat mengambil alih semua pekerjaan Aaron.      

"Kenapa anak itu, aneh sekali,"ucap Aaron pelan saat melihat Daniel terus berlari menuju ruangannya.      

Karena tak ada siapapun di ruang meeting Aaron berniat untuk pergi dari ruangan itu, akan tetapi tiba-tiba pesan baru dari Rose masuk. Dengan cepat Aaron membuka pesan itu dan membacanya secara perlahan, kedua alisnya menyatu saat melihat pesan yang dikirimkan Rose.      

"Norwegia, ada apa dengan di negara itu. Kenapa para wartawan berbondong-bondong ke tempat itu,"ucap Aaron lirih setelah membaca pesan dari Rose yang mengatakan akan pergi ke Norwegia bersama teman-temannya malam ini.      

Dengan rasa penasaran yang tinggi akhirnya Aaron pun mencari tahu tentang Norwegia melalui laptop yang masih berada di hadapannya, ia terlihat sangat fokus sekali membaca artikel yang muncul dihadapan itu. Berbagai peristiwa alam yang indah pun bermunculan saat Aaron mencari tentang beberapa hal tentang Norwegia yang hanya menempuh waktu perjalanan selama hampir dua jam itu, senyumnya mengembang saat melihat gambar Aurora yang muncul di layar laptopnya. Karena terlalu sibuk bekerja Aaron sampai tak menyadari ada tempat yang sangat indah seperti itu di dekatnya.     

"Sepertinya menarik, hmmm Daniel pasti suka jika diajak ke tempat seperti ini,"ucap Aaron lirih.      

Tanpa mematikan laptopnya Aaron pun keluar dari ruangan meeting dan mencari Daniel di ruangannya, senyum Aaron mengembang lebar saat melihat Daniel sudah memakai kacamata di depan laptop. Biasanya kalau Daniel sudah menggunakannya kacamata artinya ia sedang fokus dan sibuk dengan pekerjaannya, karena itulah Aaron tersenyum.      

"Apa yang kau lihat!!"hardik Daniel ketus.     

"Oh jadi kau tahu aku disini, ya sudah aku masuk saja kalau begitu,"ucap Aaron santai tanpa rasa bersalah berjalan masuk ke ruangan Daniel.     

"Tentu saja aku tahu, kau berdiri didepan pintu ruanganku seperti itu. Memangnya aku buta tak bisa melihatmu,"sahut Daniel ketus.     

"Haha relax Daniel, oh ya aku datang karena ingin mengajakmu pergi ke sebuah tempat yang cukup menarik dan…"     

"Aku sibuk, apa kau tak tahu bos. Sebagai asisten dari seorang CEO yang sedang kasmaran aku harus tahu diri, karena jika tidak maka semuanya akan kacau dan aku tak mau jika hal itu terjadi."Daniel langsung memotong perkataan Aaron.     

Aaron tersenyum lebar mendengar perkataan tangan kanannya itu, tanpa bicara lagi Aaron pun meletakkan laptopnya diatas meja kerja Daniel.      

"Apa ini?"tanya Daniel bingung.     

"Aurora dan milky way di Norwegia yang sedang laptopku tunjukkan,"jawab Aaron tanpa rasa bersalah.     

"Ayolah, aku serius bos,"ucap Daniel ketus, perasaan Daniel sudah tidak enak karena tiba-tiba bosnya itu menunjukkan soal fenomena alam indah yang ada di Norwegia.      

"Ayo kita pergi ke Norwegia malam ini Daniel!!"pekik Aaron penuh semangat.      

"Ke Norwegia, malam ini….what???!!!     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.