I'LL Teach You Marianne

The last message



The last message

0Hari pernikahan Aaron dan Rose tiba, seperti yang Jack katakan sebelumnya bahwa mereka tak akan bisa datang jika kondisi sang kakek masih belum stabil. Saat ini tuan David Clarke sudah dipasang alat bantu bernafas dan jarum infus di kamarnya, ia menolak dibawa ke rumah sakit. Tuan David Clarke bersikeras untuk tetap ada dikamarnya, kamar pengantinnya sekaligus kamar tempat meninggalnya sang istri puluhan tahun yang lalu. Ia mengatakan ingin mengakhiri perjalanan hidupnya di kamar yang sama seperti sang istri dan hal itu tak bisa diganggu gugat, sehingga membuat Jack akhirnya mengalah dan membiarkan kakeknya mendapatkan perawatan dirumah.     

Sejak pagi semua tim dokter keluarga Clarke yang dipimpin oleh dokter Leo sudah berada di kamar tuan David Clarke, mereka berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik. Akan tetapi kondisi fisik tuan David Clarke justru semakin melemah dan hal itu membuat Jack khawatir, ia tak bisa berkata-kata saat mendengar perkataan dokter Leo yang mengatakan kalau tubuh sang kakek sudah menolak semua obat yang mereka berikan.     

"Jack…"     

Perkataan Anne terhenti saat Jack tiba-tiba langsung memeluknya dengan erat, Anne yang sudah tahu kondisi sang kakek makin menurun berusaha tegar dan menguatkan Jack. Meski ia sangat sedih saat ini namun Anne berusaha tegar supaya Jack bisa bertahan.     

"It's ok, kakek pasti bisa melewatinya. Tenanglah, jangan khawatir. Semua dokter terbaik ada disini,"bisik Anne lirih pada Jack yang tengah memeluknya dengan erat dihadapan sepuluh orang dokter di kamar sang kakek.     

Dokter Leo tersenyum simpul mendengar perkataan Anne, sebagai dokter ia sudah melakukan yang terbaik. Sudah dari pagi buta ia standby di samping sang tuan sampai saat ini ketika jam makan siang sudah lewat, mereka semua tak punya selera untuk makan. Terlebih Luis yang hanya bisa berdiri mematung melihat tuannya mulai melemah dan hilang kesadaran, Luis memang tak menangis namun wajahnya saat ini sudah seputih kertas.     

Jack terus memejamkan kedua matanya selama memeluk Anne, ia benar-benar tak sanggup untuk melihat kakeknya pergi. Dadanya terasa sangat sesak sekali, secara tiba-tiba dokter Leo menepuk pundak Jack.     

"Ada apa dok?"tanya Anne pelan pada dokter Leo.     

Dokter Leo melirik ke arah ranjang tuan David Clarke. "Sepertinya Tuan besar ingin bicara pada anda berdua."     

Jack spontan langsung melepaskan pelukannya dari Anne. "Kau bicara apa dok?"     

"Jack…"     

Suara panggilan dari tuan David Clarke membuat semua orang langsung menoleh ke arah sang empunya suara, meski sangat lirih namun semua orang bisa mendengarnya.     

Mendengar panggilan sang kakek, Jack langsung mendekat. "Ya kek, aku disini."     

Tuan David Clarke tersenyum, ia kemudian menoleh ke arah Anne. Anne yang mengerti langsung mendekat tanpa diminta dan langsung berlutut di samping Jack.     

"Ka-kalian harus bahagia, maafkan kakek yang sempat memisahkan kalian. Kakek senang sekali melihat kalian menikah."     

"Kek, sudah jangan banyak bicara. Lebih baik kakek sekarang ikuti semua yang dikatakan dokter, supaya kakek bisa cepat sembuh." Dengan lembut Jack langsung di merespon perkataan sang kakek.     

Tuan David Clarke memejamkan kedua matanya perlahan...sedetik dua detik ia masih terpejam, saat suasana mulai sedikit tegang pria tua itu kembali membuka kedua matanya yang sudah sangat sayu.     

"Terima kasih sudah hadir dalam keluarga kami Anne, padamu aku titipkan penerus keluarga ini,"ucap tuan David Clarke terbata dengan suara yang sangat lirih dan hampir tak terdengar.     

"Kek…"     

Tuan David Clarke lalu menoleh ke arah Luis, ia tersenyum menatap Luis yang masih tak bergeming. Perlahan ia memejamkan kedua matanya kembali bersamaan dengan helaan nafas terakhirnya, tuan David Clarke meninggal dunia.     

"Kakek!!!"jerit Jack histeris saat merasakan tangan sang kakek yang ia pegang lemas.     

Luis pun langsung menunduk dan terjatuh sambil berlutut, pria tegar itu kembali menangis. Sumpahnya untuk tak mengeluarkan air mata lagi seumur hidupnya tak berhasil ia tepati, nyatanya saat sang tuan meninggal dalam damai di depan matanya ia tak mampu menahan dirinya. Ternyata hatinya yang sudah beku langsung mencair saat ini. Semua dokter yang ada di ruangan itu tak bicara apa-apa selain menundukkan wajahnya termasuk dokter Leo yang langsung bersandar pada dinding dan memegangi dadanya, pria baik hati yang selalu lemah lembut itu meninggal dalam perawatannya. Sungguh sebuah pukulan yang sangat besar sekali untuknya setelah melayani sang tuan selama hampir karirnya menjadi dokter, seperti Luis yang menangis tanpa suara dokter Leo juga melakukan hal yang sama.     

Sedangkan Anne yang tak percaya sang kakek meninggal langsung terduduk di lantai, tepat di belakang Jack yang sudah memeluk tubuh kakeknya yang sudah tak bernyawa. Meski sudah banyak sekali mengalami kejadian yang menghancurkannya berkali-kali, namun melihat secara langsung sang kakek meninggal adalah hal yang paling menyakitkan. Jack yang tak terima dengan kepergian sang kakek terus memanggil-manggil nama kakeknya, ia masih tak rela ditinggalkan seorang diri. Suara tangisan Jack mendominasi suara di kamar tuan David Clarke, para pelayan yang sejak tadi ia berjajar di depan kamar sang tuan besar pun langsung menangis begitu tahu sang tuan sudah berpulang.     

Bahkan anggota the warrior yang merupakan pembunuh berdarah dingin nampak meneteskan air mata, mereka terbawa suasana. Apalagi saat mendengar suara tangisan sang tuan yang terus memanggil nama kakeknya, Alice yang tak mampu menahan diri langsung memeluk erat Erick. Sedangkan Nicholas langsung berlari keluar, ia terduduk di anak tangga. Nicholas mengingat jelas bagaimana ramahnya tuan David Clarke saat pertama kali ia datang ke rumah besarnya itu. Langit yang sedang sangat panas tiba-tiba tertutup awan membuat suasana di mansion keluarga Clarke semakin haru.     

Erick menjadi satu-satunya orang yang paling tegar, setelah mendudukkan Alice di sofa pria itu lalu mendekati Noah yang masih duduk sambil menangis di anak tangga.     

"Ayo urus semuanya Noah, beritahukan kabar kematian Tuan besar,"ucap Erick pelan sambil menyentuh pundak Noah.     

Noah mengangkat wajahnya dan menatap Erick. "Bagaimana caranya aku tak tahu, Luis yang biasa mengurus semuanya."     

"Jangan ganggu Luis, saat ini Luis praktis dan sangat terpukul. Lebih baik kita urus semuanya, aku akan meminta Nicholas menemaniku dan kau tolong hubungi pihak gereja yang biasa dikunjungi Tuan besar untuk beribadah."     

Noah menganggukkan kepalanya. "Baik, aku mengerti Erick."     

Erick tersenyum, ia kemudian mengedarkan pandangannya mencari sosok Nicholas. Awalnya ia ingin berteriak, namun ekor matanya berhasil menangkap sosok Nicholas yang sedang duduk di anak tangga yang ada di depan pintu utama sambil menunduk. Tanpa pikir panjang Erick kemudian menghampiri Nicholas, ia lalu mengatakan apa yang sebelumnya ia katakan pada Noah. Awalnya Nicholas terlihat marah namun setelah Erick menjelaskan apa yang ia lakukan ini demi kebaikan tuan David Clarke akhirnya Nicholas sadar bahwa jenazah tuan David Clarke harus segera diurus, ia harus segera mendapatkan sebuah upacara yang baik untuk menghantar kepergiannya setelah menyeka air matanya Nicholas kemudian berdiri dan langsung lakukan apa yang sebelumnya dikatakan oleh Erick.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.