I'LL Teach You Marianne

Be the best, Jack!



Be the best, Jack!

0Anne terbangun saat matahari sudah tinggi, meski begitu tak ada yang berani mengganggu atau membangunkannya termasuk Jack yang sebenarnya sudah bangun sejak dua jam yang lalu. Jack yang awalnya masih ingin menikmati percintaan panas mereka menjadi tidak tega saat melihat Anne tertidur sangat pulas, ia terlalu kelelahan. Melayani permainannya lebih dari 5x dalam satu malam bukan hal mudah dan hal itu membuat Jack yakin dirinya adalah bajingan yang sama yang akan membuat banyak wanita menderita jika tidak menikah dengan Anne.     
0

Melihat Anne mulai menggeliat Jack langsung bergegas menuju ranjang, dengan membawa sepucuk mawar merah yang ia ambil dari vas bunga yang ada di ruang tamu Jack mendekati Anne.     

"Good morning princess."     

Ucapan Jack terdengar lirih dan lembut akan tetapi suaranya berhasil menembus alam mimpi Anne dan membuatnya benar-benar bangun.     

"Jack."     

Damn! Suara serak Anne berhasil membuat darah Jack berdesir, wanita itu membuatnya kembali bergairah hanya dengan mengucapkan satu kata saja. Dan itu sungguh membuatnya tersiksa.     

"Wake up, princess."     

Anne yang sudah sepenuhnya sadar menatap Jack dengan sayu. "Aku lapar."     

Jack terkekeh. "Ayo bangun, kau bisa makan setelah bangun."     

Anne memajukan mulutnya. "Tapi aku lelah sekali, ini salahmu. Membuatku kehabisan energi mungkin bahkan sampai minus saat ini."     

Senyum Jack semakin lebar. "Mana ada minus energi, ayo bangun aku bantu kau untuk bersiap dan makan."     

Jack langsung meletakkan bunga mawar yang ia bawa diatas tubuh Anne dan bersiap memutari sisi ranjang untuk membantu Anne bangun, akan tetapi belum juga Jack berhasil mendaratkan tangannya Anne langsung dengan keras menampik kedua tangan Jack yang terulur padanya.     

"Kenapa lagi?"     

Anne menggeleng dengan cepat sambil menutupi mulutnya menggunakan satu tangan sedang tangan lainnya digunakannya untuk mencengkram selimut. "Aku belum mandi dan sikat gigi, jangan sentuh aku."     

Alih-alih menjauhi Anne, Jack justru langsung meraih tubuh Anne dari balik selimut. Dalam sekali percobaan ia berhasil menggendong Anne gaya bridal, Anne yang tak menyangka akan digendong seperti itu terlihat sangat tidak senang dan akan meledak.     

"Kita akan bersama-sama membuatmu wangi kembali."     

"Kita?"     

Ucapan Anne dibalas sebuah anggukan cepat dari Jack, sedetik kemudian Anne pun langsung sadar bahwa ia harus bersiap menghadapi gempuran lainnya dari Jack. Seperti yang Jack katakan tadi malam, bahwa ia tak mau melepaskan Anne tadi malam. Dan dugaan Anne terbukti, Jack yang katanya ingin membuatnya kembali wangi ternyata tidak benar-benar melakukan perkataannya. Karena faktanya ia kembali memuaskan dirinya dengan membuat Anne kewalahan lagi di dalam kamar mandi, sungguh pria itu tak ada puasnya sama sekali bahkan setelah semua yang ia lakukan tadi malam. Anne pun hanya bisa pasrah saat lagi-lagi Jack menghujam tubuhnya dengan gerakan teratur maju mundur di dalam bathtub yang kini sudah basah terkena air dari shower yang mengalirkan air hangat dan menyentuh kulit tubuh keduanya, dalam keadaan basah seperti itu gairah Jack semakin meluap. Jack membimbing Anne untuk melakukan gaya lain, sungguh kedua kaki Anne sudah sangat lemas bagi tak memiliki sendi namun Jack dengan menyebalkannya meminta Anne untuk bertumpu dengan kedua lututnya. Jack memasuki Anne dengan gaya doggy style, salah satu gaya favoritnya selain woman on top. Dalam posisi itu ia bisa memasuki Anne lebih dalam, ia bisa memaksimalkan gerakannya dan tentunya akan mempercepat pelepasan Anne yang datang berkali-kali. Ya, Anne selalu kalah jika bercinta. Ia tak pernah bisa menahan diri lebih lama, setiap kali gerakan Jack yang memasuki tubuhnya lebih dalam Anne mendesah keras. Sungguh Jack benar-benar hafal semua titik kelemahan Anne.     

Sebuah teriakan cukup keras dari Anne membuat Jack sadar kalau istrinya sudah kembali mencapai pelepasan untuk yang keempat kalinya, padahal ia belum sama sekali. Dan itu sungguh tidak adil untuk Jack yang memimpin pertempuran mereka kali ini.     

"Jack...please,"erang Anne hampir tak terdengar, seluruh tubuhnya bagai tanpa tulang saat ini.     

Jack tersenyum, ia terlihat sangat puas. "Not yet baby, i'm not finish yet."     

Bersamaan dengan jawaban Jack, Anne kembali merasakan Jack lagi-lagi menyatukan tubuh mereka lagi. Meski saat ini Anne berada dibawah dan Jack memimpin dari atasnya akan tetapi tetap saja Anne kepayahan, Jack benar-benar seperti bison yang tenaganya tak habis-habis.     

Jack baru mencapai puncak pelepasannya saat sudah hampir 40 menit, damn itu adalah waktu yang sangat lama untuk mencapai puncak. Akan tetapi mengingat tadi malam Jack sudah melakukannya berkali-kali, wajar saja kalau ia membutuhkan waktu lama untuk mencapai puncaknya kembali.     

Nafas Anne terdengar berat, wajahnya merah. Ia tak punya tenaga lagi untuk berbicara, sungguh otak Anne tak bisa bekerja. Diberikan kenikmatan bertubi-tubi oleh Jack membuatnya blank, ia tak mempedulikan lagi kalau saat ini semua orang sudah menunggu mereka di ruang makan untuk menikmati makan siang bersama. Yang Anne butuhkan saat ini adalah tidur, ia ingin tidur yang lama tanpa diganggu siapapun supaya energinya kembali lagi.     

"Sekarang kau bisa istirahat dengan tenang, Anne,"bisik Jack lirih tepat ditelinga Anne sudah ia bantu berbaring diatas tempat tidur mereka, dalam keadaan telanjang dan hanya tertutup selimut. Setelah membantu Anne mandi, Jack kemudian segera membawa Anne kembali ke kamar. Ia tak mau Anne sakit karena berlama-lama di kamar mandi.     

Anne tak merespon perkataan Jack, meskipun saat ini ia sangat lapar namun karena tubuhnya bagai tanpa tulang akhirnya rasa lapar itupun hilang. Yang Anne inginkan saat ini benar-benar hanya ingin tidur saja, tak ingin yang lain.     

Jack tersenyum kecut saat menyadari Anne langsung tidur, ia benar-benar brengsek. Tak memberikan kesempatan sedikitpun untuk Anne beristirahat sejak tadi malam, dan kini Jack berjanji untuk menjauhi Anne. Suara ketukan di pintu membuat Jack akhirnya meninggalkan ranjang.     

"Maaf Tuan muda, saya diperintahkan Tuan besar untuk mengantar makanan,"ucap seorang pelayan wanita paruh baya dengan sopan.     

Damn, kakek i love you!     

Jack tersenyum lebar. "Ok, aku saja yang membawa makanan ini masuk. Terima kasih."     

Pelayan itu pun langsung pergi dari hadapan sang tuan muda, ia tahu kalau tuan mudanya sedang tak ingin diganggu seperti yang diucapkan sang tuan besar yang memerintahkan semua pelayan jangan ada yang mengusik kegiatan Jack dan Anne di kamar. Tuan David Clarke sudah tak sabar ingin melihat cicit dari Jack, ia sudah berdoa tiap malam agar diberi extra perpanjangan waktu hidup setidaknya sampai melihat wajah cicitnya. Karena itulah ia tak akan membiarkan semua orang mengganggu Jack.     

"Kakek sudah melakukan bagian kakek, Jack. Kini giliranmu yang harus berusaha, berikan kakekmu ini cicit yang lucu-lucu. Kau pasti bisa cucuku, keturunan Clarke tidaklah mungkin gagal. Aku bangga padamu Jack,"ucap tuan David Clarke dalam hati saat melihat pelayan yang ia minta mengantarkan makanan untuk Jack turun dari lantai dua.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.