I'LL Teach You Marianne

Long night



Long night

0Berita tentang Aaron dan Rose yang menggemparkan media Inggris akhirnya didengar Jack, Jack yang sedang membahas Muller Finance Internasional bersama Erick dan Nicholas tersenyum saat membaca artikel tentang Aaron.     

"Ingatkan aku soal Aaron dan Rose, aku harus datang saat mereka menikah,"ucap Jack pelan sambil tersenyum.     

Erick dan Nicholas menatap Jack dengan bingung, mereka berdua tak tahu kemana arah pembicaraan sang tuan.     

Aaron pun terkekeh geli saat melihat ekspresi kedua anak buahnya. "Aku membahas soal pengakuan Aaron pada wartawan, lihatlah ponsel kalian."     

Secara serempak Erick dan Nicholas membuka ponselnya masing-masing untuk memastikan ucapan Jack, kedua terlihat cukup terkejut saat melihat cara media Inggris membahas soal Aaron dan Rose. Melihat ekspresi kedua asistennya Jack tersenyum lebar, ia pun kemudian pergi meninggalkan mereka berdua untuk pergi ke kamar.     

Jack masuk ke kamar dengan perlahan, ia tak mau mengganggu istirahat Anne. Senyumnya merekah saat melihat Anne sudah meringkuk diatas ranjang.     

"Kau tak tahu betapa besar rasa cintaku padamu Anne, maaf kalau aku masih sering melukaimu,"ucap Jack lembut sesaat setelah merapikan selimut Anne lebih rapat.     

Karena di Eropa sudah musim panas alhasil meski masih sore udara terasa sangat panas, tanpa pikir panjang Jack kemudian memasang AC pada suhu yang lebih dingin. Setelah memastikan kamarnya dingin Jack lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya sebelum tidur, tak lama setelah Jack masuk ke dalam kamar mandi Anne merapatkan selimut ke tubuhnya. Anne yang tak terlalu suka dingin membungkus tubuhnya dengan selimut lebih rapat.     

Setelah 30 menit berendam di bathtub Jack lalu keluar dari kamar mandi, ia terlihat sangat segar dan wangi. Dengan menggunakan piyama tidurnya Jack kemudian naik ke atas ranjang untuk bergabung dengan Anne yang sudah tertidur pulas, namun baru saja kepalanya menyentuh bantal Anne sudah melingkarkan tangannya ke perut Jack.     

"Anne…"     

"Dingin."     

Jack tersenyum. "Kau kedinginan?"     

"Iya."     

"Apa perlu aku matikan AC?"     

Anne menggelengkan kepalanya sambil merapatkan tubuhnya ke tubuh Jack, aroma dari tubuh Jack membuat Anne nyaman. Jack pun hanya bisa diam mencoba menjauhkan keinginannya untuk menyentuh Anne, berada sedekat ini dengan Anne ditempat yang nyaman membuatnya tak bisa berpikir jernih. Apalagi ditambah dengan nafas hangat Anne yang menyentuh lehernya, Jack tak bisa bertahan lebih lama. Tanpa bicara Jack lalu melepas selimut yang membungkus tubuh mereka dan langsung naik ke atas tubuh Anne yang sudah ia buat terlentang.     

"Jack, apa yang kau lakukan?"pekik Anne kaget.     

"I want you."     

"Tidak Jack, aku lelah. Ayo tidur."     

Jack menggeleng, alih-alih menuruti permintaan Anne, Jack justru menurunkan kepalanya dan mendarat di leher Anne. Menciumnya lembut dan memberikan gigitan kecil di area itu yang berhasil membuat Anne mengerang.     

"Tunggu princess, tahan suara seksimu itu. Aku belum mulai."     

Anne langsung menutup mulutnya, ia mengutuk dirinya yang bodoh karena sudah berani mendesah hanya karena ciuman kecil dari Jack. Tunggu itu bukan ciuman kecil, Jack sudah meninggalkan dua tanda kemerahan di lehernya yang pasti akan terlihat jelas besok pagi. Setelah puas bermain dengan area leher Jack lalu melumat bibirnya dengan lumayan nikmat sehingga membuat Anne bukanlah dirinya lagi, otaknya blank dan tak bisa berpikir. Permainan lidah Jack yang mahir membuat Anne kewalahan pada awalnya karena Anne mencoba menahan lidahnya, akan tetapi setelah Anne memasrahkan diri dan membiarkan Jack melakukan apa yang ia inginkan Anne pun terbawa permainan. Setelah puas mencumbu bibir wanita yang selalu ia inginkan sejak pertama kali bertemu itu Jack lalu menurunkan tubuhnya dan bermain di area dada, bibir lelaki itu menyentuh kulit dada Anne yang lembut dan hangat. Mengecupnya dan memainkan lidahnya di bagian puncak yang langsung membuat suara erangan Anne terdengar lebih keras dari sebelumnya, meski Anne marah pada Jack akan tetapi ia tak bisa menolak sentuhan yang diberikan olehnya. Lelaki itu terlalu tahu kelemahannya dan berhasil membuatnya berhasrat dengan cepat.     

Setelah memberikan kenikmatan pada Anne bertubi-tubi Jack menaikkan tubuhnya dan membuat wajah mereka berhadapan, kedua mata Jack yang tajam menunjukkan betapa besar hasratnya saat ini pada Anne. Sementara Anne yang sudah tak bisa menguasai dirinya hanya memberikan tatapan pasrah dan tak menunjukkan perlawanan apapun.     

"Kau tahu Anne, hasratku padamu sudah tak terbendung. Keinginanku untuk memilikimu sangat besar, malam ini aku akan menebus kesalahan besar yang aku buat saat aku sedang tak mengingatmu. Kesalahan besar yang membuat kita kehilangan momen indah berdua, jadi jangan pernah memintaku untuk berhenti. Malam ini akan menjadi malam panjang kita,"bisik Jack serak sebelum kembali memberikan sebuah ciuman panjangnya kembali di sisi leher Anne yang lain, sebuah ciuman yang membuat Anne menggerakkan tangannya secara tak sadar ke rambut Jack dan meremasnya dengan kuat sampai akhirnya kedua tangan Anne berakhir di leher Jack. Ia mengalungkan lengannya dan pasrah menerima apapun yang Jack ingin lakukan padanya.     

Sampai akhirnya terdengar suara-suara surga di kamar itu, udara yang dingin dari AC tak membuat keduanya berhenti. Anne yang sebelumnya merasakan dingin kini justru kepanasan, setiap gerakan Jack yang memasukinya lebih dalam membuatnya menggila. Bukan hanya sekali, Jack melakukannya berkali-kali. Dua kali, tiga kali dan empat kali dengan berbagai gaya, seolah tak memiliki rasa lelah sama sekali. Dan Anne yang sudah terbawa permainan Jack, menerima semua sentuhan yang Jack berikan padanya.     

"Aku mencintaimu Anne!!"     

Sebuah teriakan keras dari Jack mengakhiri pergumulan panjangnya, bercinta lebih dari 5 kali membuatnya sangat kelelahan. Seluruh tubuhnya berkilat, begitu juga dengan Anne. Keringat mereka bercampur dan membuat tubuh mereka terasa lebih hangat.     

"Tidurlah Anne, aku tahu kau lelah,"ucap Jack pelan saat masih berada diatas tubuh Anne, ia belum mau memisahkan tubuhnya dari Anne.     

"Jack...berat,"desah Anne lirih.     

Jack pun langsung merebahkan tubuhnya di samping Anne yang terlihat sangat kepayahan, nafasnya naik turun menunjukkan betapa lelah dirinya saat ini. Mengimbangi permainan Jack selama hampir 3 jam bukanlah sebuah pekerjaan mudah, dengan penuh kasih Jack meraih selimut yang sudah terjatuh di lantai. Ia tersenyum kecut saat melihat kondisi ranjangnya yang sudah tak terbentuk, malam ini ia benar-benar liar dan belum puas. Astaga, Jack merutuki birahinya yang masih membara. Melihat kemolekan tubuh Anne membuatnya kembali berhasrat, namun karena tahu Anne sangat lelah Jack akhirnya menahan diri untuk tak menghajar Anne kembali. Ia lebih memilih untuk tidur, mendekap tubuh Anne untuk meredakan api yang masih membara dalam tubuhnya. Akan tetapi Jack salah.     

"Damn! Kenapa kau tak kunjung tidur junior, ayolah kali ini patuh padaku. Kita harus tidur, setidaknya untuk satu jam. Berikan waktu pada Anne mengambil nafas, setelah itu kita kembali lagi. Malam masih panjang boy."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.