I'LL Teach You Marianne

Seksi dress



Seksi dress

0Hotel Ritz Paris     

Tak biasanya jam 10 pagi Anne belum bangun, biasanya meski ia baru tidur 2 jam saja pasti jam 8 pagi Anne sudah membuka kedua matanya. Akan tetapi kali ini sampai matahari sudah tinggi ia masih terlelap dalam tidurnya dan membuat Jack tak tega untuk membangunkannya. Jack memilih untuk langsung mandi dan berganti pakaian bersih yang diberikan Rudolf, sang pemilik restoran pizza yang kembali ia repotkan untuk mencari pakaian bersih untuknya dan Anne. Rudolf datang pagi-pagi sekali ke hotel untuk mengantarkan pakaian pesanan Jack, meski awalnya kesulitan mencari pakaian yang diminta Jack namun akhirnya ia berhasil mendapatkan pakaian-pakaian itu setelah membangunkan salah satu temannya yang memiliki sebuah butik     

Saat Jack selesai mandi Anne masih belum juga bangun dan lagi-lagi Jack tak mempermasalahkannya, ia lebih memilih membalas puluhan pesan masuk dari Erick dan Nicholas yang sedang protes kenapa tak diajak ke Paris.      

"Silahkan dinikmati Tuan,"ucap seorang petugas hotel dengan sopan.     

"Terima kasih,"jawab Jack singkat sambil tersenyum.      

Setelah melakukan tugasnya, kedua petugas hotel yang baru mengantarkan makanan pun langsung meninggalkan kamar VIP itu untuk melanjutkan pekerjaannya yang lain. Aroma makanan yang ada diatas meja berhasil membuat Anne terbangun dari tidurnya, perlahan ia membuka kedua matanya saat aroma daging sapi terbaik mengusik indra penciumannya.      

"Awww…"     

"Anne, kau sudah bangun?"     

Anne menoleh ke arah Jack dan tersenyum tipis. "Aku haus."     

Mendengar perkataan Anne membuat Jack bergerak cepat, ia meraih air putih yang ada diatas meja makan dan membantu Anne untuk minum dengan hati-hati.      

"Sudah?"     

"Iya, cukup."     

"Baik, sekarang kau coba duduk tunggu sebentar lalu mandi setelah itu kita makan bersama,"ucap Jack lembut sambil merapikan rambut Anne yang acak-acakan.      

Anne menatap Jack dengan pandangan yang belum sempurna. "Jam berapa sekarang?"     

"Hampir setengah sebelas siang."     

"Oh my God!" Anne langsung menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya dengan cepat.      

Jack terkekeh. "Kenapa terkejut seperti itu?"     

"Kita harus kembali Jack, dirumah ada tamu. Rasanya sangat tidak sopan kalau kita pergi meninggalkan mereka."     

"Erick dan Nicholas sudah mengurusnya, saat ini bahkan kekasih Aaron itu sedang yoga bersama Alice dan kau tahu kakek senang sekali melihat banyak orang di rumah. Jadi kau jangan khawatir,"jawab Jack lembut mencoba untuk menenangkan Anne.      

Anne menghela nafas panjang, ia terlihat tenang saat ini. Anne merasa tak enak pada Aaron dan Rose jika ditinggal pergi begitu saja, walau bagaimanapun ia adalah nyonya rumah saat ini dan rasanya sangat tidak etis jika pergi begitu saja saat ada tamu yang berkunjung.      

Melihat Anne melamun membuat Jack gemas, perlahan ia membidik Anne menggunakan ponsel pintarnya dan menangkap beberapa foto Anne yang tanpa makeup dan benar-benar baru bangun tidur. Menyadari ada bunyi 'klik' yang terdengar Anne langsung menoleh dan kaget saat melihat suaminya sedang mencuri foto-foto bareface-nya, tanpa bicara Anne langsung berusaha merebut ponsel Jack akan tetapi ia kalah cepat dan tak berhasil merebut ponsel milik suaminya.     

"Hapus Jack!! Aku pasti seperti nenek sihir saat ini,"gerutu Anne dengan suara meninggi.     

Jack menggeleng, ia lalu menunjukkan satu foto cantik Anne yang sedang melamun. "See, kau terlihat sangat indah disini."     

"Dusta, aku benci padamu. Cepat hapus Jack!!"     

"Aku serius, aku akan menyimpannya dan akan aku perbesar dan aku pasang di ruang tamu."     

"Jack!!!"     

Jack tertawa lebar, ia senang sekali membuat Anne marah seperti itu. Akan tetapi tak lama kemudian Jack menyudahi candaannya dan meminta Anne untuk mandi karena hari sudah siang, saat ini Anne hanya menggunakan piyama tidur saja tanpa menggunakan apapun lagi dibaliknya dan tentu saja itu adalah hasil perbuatan Jack yang membuat Anne tidur nyaris telanjang.     

Dengan menahan sedikit rasa sakit dikepalanya Anne berjalan menuju kamar mandi, ia berusaha berjalan dengan tenang supaya tak membuat Jack khawatir. Setelah berhasil sampai di bathtub yang sudah diisi air oleh Jack sebelumnya Anne langsung masuk dan merendam tubuhnya, efek dari bath salt yang sudah dicampur dengan oleh Jack beberapa saat yang lalu berhasil membuat Anne relax. Sakit dikepalanya perlahan memudar, apalagi saat ini di bathtub itu muncul gelembung-gelembung air hangat yang memberikan sensasi menyenangkan.      

Jack benar-benar tahu cara memanjakan wanita.      

Saat Anne sedang mandi Jack dikejutkan dengan masuknya sebuah pesan dari Erick yang mengatakan saat ini di depan gerbang ada Leonardo Ganke dan asistennya datang, Jack pun langsung menghubungi Erick untuk bicara lebih jelas.      

"Tahan, jangan biarkan si brengsek itu masuk. Tembak saja kedua kakinya itu supaya dia lumpuh."      

Anne yang baru keluar dari kamar mandi mengernyitkan dahinya saat mendengar perkataan Jack.      

"Ada masalah apa Jack?"tanya Anne pelan mengagetkan Jack yang baru saja memutuskan teleponnya dengan Erick.     

"Tidak, tidak ada apa-apa. Kau sudah selesai mandi? Cepat sekali? Apa kau tak suka dengan aroma dari bath salt yang aku gunakan di bathtub?" Jack balik bertanya dengan bertubi-tubi.      

"Aku lapar, makanya aku tak mau lama-lama berendam,"jawab Anne jujur.      

Jack terkekeh, ia kemudian berjalan mendekati Anne yang masih membungkus rambutnya dengan handuk kecil.     

"Kita keringkan dulu rambutmu, baru setelah itu makan,"ujar Jack lirih saat melingkarkan tangannya ke pinggang Anne.     

"Kau mau membantuku?"     

"Sure, memangnya kau bisa mengeringkan rambut panjangmu sendirian?"     

Anne menggeleng sambil tersenyum, Jack kemudian menyentuh pucuk hidung Anne dengan gemas lalu membimbing Anne menuju meja rias. Tanpa bicara Jack langsung melepaskan handuk yang menggulung rambut Anne dan langsung meraih hair dryer yang sudah disiapkan oleh Anne, dengan cepat Jack mulai mengeringkan rambut panjang Anne. Sejak di Newcastle Upon Tyne Jack sudah suka dengan rambut Anne yang tebal dan panjang, ia selalu menjadi orang pertama yang protes ketika Anne memangkas rambutnya. Bagi Jack wanita terlihat lebih sempurna dengan rambut panjang.      

"Jangan potong rambutmu,"ucap Jack pelan saat sedang menyisir rambut Anne yang sudah setengah kering.      

"Tapi kepalaku berat dan sering pusing akhir-akhir ini Jack, sepertinya rambutku sudah terlalu berat,"jawab Anne takut-takut sambil menatap Jack melalui kaca yang ada di hadapannya dan bersiap untuk menghadapi kemarahan Jack.      

Seperti dugaan Anne, Jack langsung menatapnya tajam ke arah kaca yang sedang ia lihat juga. "Kita ke dokter tapi jangan potong rambutmu,"ucapnya dingin dengan penuh penekanan.     

"Ya sudah."     

"Ya sudah apa?"     

Anne menarik nafas panjang. "Ya sudah tak jadi potong rambut."     

"Good, hari masih pagi Anne. Jangan cari masalah,"sahut Jack dengan cepat, ia pun kembali meneruskan pekerjaannya mengeringkan rambut Anne dengan sempurna.      

Setelah yakin rambut Anne benar-benar kering Jack lalu memberikan pakaian yang disiapkan Rudolf untuk Anne, Anne yang sudah lapar pun tak banyak bicara saat menerima pakaian dari Jack. Tanpa rasa curiga Anne lalu memakainya dengan cepat, pakaian yang diberikan Rudolf adalah mini dres selutut berwarna peach yang menggunakan tali kecil di pundak. Dalam kantung berwarna hitam yang sebelumnya diberikan oleh Jack, Anne tak menemukan bra. Alhasil ia menggunakan dres tanpa bra dan membuatnya terlihat benar-benar seksi dan menggoda, awalnya Jack tak menyadarinya sampai akhirnya saat Anne duduk tenang di hadapannya kedua mata Jack langsung membeliak saat melihat belahan dada Anne terlihat jelas.      

"Anne, pakai pakaianmu dengan benar!!"     

Anne yang sedang makan dengan tenang perlahan mengangkat wajahnya dan menatap Jack yang tengah menatapnya tanpa berkedip. "Bukankah ini pakaian yang kau siapkan?"     

"Iya tapi...bra..kau tak memakai bra?"     

"Tanya pada dirimu sendiri, bukankah ini maumu."      

Rahang Jack langsung mengeras. "Rudolf brengsek!!!"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.