I'LL Teach You Marianne

I love u baby



I love u baby

0Sentuhan demi sentuhan yang Alan berikan langung membuat Anne bereaksi, tubuhnya meremang setiap kali pria itu memberikan kecupan. Mulai dari betis, lutut hingga paha tak ada satupun yang terlewat dari ciuman Alan dan hal itu benar-benar membuat Anne lemas tak bertenaga.     

"Alan..."     

Rintihan Anne kembali terdengar saat jemari Alan menyentuh area kewanitaannya yang masih terlindungi kain tipis berwarna peach. Alan tersenyum, meski gairahnya sudah sangat tinggi namun ia masih belum mau bermain ke inti. Alan masih ingin bermain-main dengan Anne yang sudah seperti kucing yang haus belaian.     

Alan menaikkan satu kakinya dan bertumpu menggunakan lututnya di ranjang tepat disamping Anne yang masih duduk di pinggiran ranjang dengan wajah yang sudah memerah, Alan mendekatkan wajahnya ke leher Anne dan meninggalkan sebuah kecupan di tempat itu yang akhirnya membuat tubuh Anne bergetar. Seluruh tulangnya seperti hampir terlepas dari tubuhnya saat ini.     

"Aku mencintaimu Anne, hanya kau satu-satunya wanita yang aku cintai sedalam ini. Jangan pernah tinggalkan aku Anne,"bisiknya lirih ditelinga Anne.     

Anne tak merespon perkataan pria yang sudah membuatnya nyaris pingsan itu, ia tak mau membuat kesalahan dengan memanggilnya dengan nama Jack. Karena itu Anne lebih memilih untuk memejamkan kedua matanya dengan mulut yang tertutup rapat. Satu alis Alan terangkat saat melihat Anne tak merespon perkataannya, tanpa berpikir lama Alan segera mendorong tubuh Anne kearah ranjang dan menindihnya dengan cepat.     

"Kenapa kau diam Anne, apa kau tak mencintaiku?"tanya Alan sedikit kesal dengan terus menatap Anne yang masih memejamkan kedua matanya.     

Perlahan Anne membuka kedua matanya dan langsung menatap Alan yang berada beberapa centi dari depan wajahnya. "Kau meragukanku?"     

"Kau tak menjawab pertanyaanku Anne, jadi wajar jika aku bertanya padamu,"jawab Alan ketus.     

Bibir Anne menipis mendengar perkataan pria yang sangat ia cintai itu, Anne ingin sekali berteriak saat ini dan mengatakan betapa besar rasa cintanya pada pria yang saat ini sedang memakunya diatas ranjang itu.     

"Seharusnya kau tahu jawaban dari pertanyaan yang kau...akhh...Alan..."     

Anne memekik saat Alan meremas bokongnya, satu tangan Alan rupanya berhasil menyelinap ke bawah tubuh Anne. Tubuh Anne terangkat ke atas saat Alan masih meresmas-remas bokongnya, melihat reaksi yang Anne berikan membuat Alan semakin berhasrat. Niat awalnya yang hanya ingin memberikan sedikit hukuman pada Anne yang tak menjawab ucapannya kini berlanjut dengan permainan yang sebelumnya sempat terhenti, Alan menggunakan kekuatan tubuhnya untuk membalik tubuh Anne. Dalam sekali percobaan Alan berhasil membuat Anne tengkurap, Anne memekik kecil saat Alan dengan mudah membalik tubuhnya dan belum hilang keterkejutannya itu tiba-tiba seluruh tubuh Anne meremang sata Alan mendaratkan ciuman di punggung bawahnya. Satu area yang selalu Anne larang untuk disetuh, jika sedang mendapatkan pijatan ketika pergi ke spa bersama Linda. Karena itulah saat bibir Alan menyentuh area itu seluruh tubuhnya terasa lemas, sel-sel sarafnya seolah mencair karena perbuatan Alan.     

Melihat seluruh tubuh Anne menegang beberapa detik sebelum akhirnya lunglai Alan akhirnya menyadari bahwa area belakang sang istri adalah titik lemahnya, tanpa pikir panjang ia kembali melakukan hal serupa. Memberikan ciuman di area tulang belakang Anne dari bawah sampai atas tanpa melepas bra dan celana dalam yang masih terpasang di tubuh Anne.     

"Alan..stop,"desah Anne lirih dengan nafas tersengal-sengal.     

"Aku belum melakukan apa-apa sayang, kenapa kau memintaku berhenti hemm?"     

"Aku hhmmmm akuuu tak bisa Alan.."     

Alan yang sudah mendaratkan ciumannya kembali ke seluruh tubuh belakang Anne membuat wanita itu tak bisa berbicara lagi, seluruh tubuhnya sudah sangat menginginkan lebih dari sekadar ciuman itu. Melihat Anne mengeliat-liat membuat Alan gemas, ia ingin sekali memberikan ciuman panas diseluruh tubuh Anne, akan tetapi Alan ingat bahwa tubuh Anne tak bisa menerima ciuman sejenis itu. Bekas ciumannya akan tertinggal ditubuh Anne dalam waktu lama dan Alan tak mau jika hal itu terjadi, ia tak mau ada orang yang menatap Anne lebih dari 1 menit. Karena itulah Alan tak mau meninggalkan kissmark ditubuh Anne, Alan akhirnya melepas pengait bra yang masih melekat ditubuh Anne dalam sekali percobaan. Setelah itu dalam gerakan lembut Alan menarik satu-satunya kain pelindung tubuh bagian bawah Anne dan melemparnya begitu saja ke lantai, melihat keindahan tubuh Anne dari belakang membuat Alan tak bisa menahan diri lebih lama. Tanpa pikir panjang Alan pun langsung melepas ikat pinggang dan celana panjangnya, dalam waktu singkat tubuhnya sudah tak terlindungi apapun.     

Satu detik     

Dua detik     

Alan terdiam, ia masih menimbang-nimbang dengan keputusan yang akan ia lakukan sesaat lagi. Sampai akhirnya dalam satu hentakan Alan berhasil meraih kedua pinggang Anne dan membuatnya bertumpu menggunakan kedua lututnya, selanjutnya dengan sedikit usaha Alan berhasil menyatukan dirinya dengan Anne dari belakang. Sebuah jeritan terdengar cukup keras saat bagian tubuh Alan berhasil memenuhi tubuh Anne, bercinta dengan posisi doggy style pertama kali membuat Anne nyaris gila. Rasanya saat ini seluruh tubuh Anne bak agar-agar yang lemas tanpa tenaga, kedua lututnya yang bertumpu pada ranjang tak mampu menopang tubuhnya lebih lama sampai akhirnya Alan menahan tubuh Anne agar tetap dalam posisi seperti ini menggunakan kedua tangan kekarnya yang memegani pinggang ramping Anne.     

"Alan..."     

"Enjoy Anne, ini akan terasa lebih nikmat. Trust me,"bisik Alan dengan cepat saat akan mulai menggerakan tubuhnya.     

Kedua tangan Anne langsung mencengkram seprai dengan kuat saat Alan mulai bergerak, gerakan teratur maju mundur dari Alan memberikan sensasi berbeda untuk Anne. Setiap kali Alan kembali memasuki tubuhnya rasa sakit dan nikmat itu bergantian memberikan pengalaman baru untuk Anne, Alan tersenyum menatap Anne menggerakkan kepalanya saat ia memacu tubuhnya. Meski tak bisa melihat wajah cantik Anne saat ini namun Alan yakin Anne pasti terlihat sangat cantik saat ia memasukinya.     

"Alann...stop..aku lelah,"erang Anne lirih saat Alan menambah kecepatan gerakannya.     

"Not yet baby..."sahut Alan dengan cepat, Alan yang hampir sampai pada puncaknya mulai menambah tempo kecepatan geraknya dan hal itu membuat Anne kewalahan. Pasalnya ia sudah dua kali mencapai klimaks dan Alan masih belum mau menyudahi permainannya, ia masih ingin terus menikmati tubuh Anne. Menyatukan diri dengan Anne selama mungkin yang ia mampu.     

"Alannnn..." sebuah teriakan keras keluar dari bibir Anne bersamaan dengan munculnya cairan hangat yang membasahi bagian tubuh Alan yang masih berada ditubuh Anne, cairan hangat itu kembali menetes membasahi seprai setelah mengalir melalui kedua paha Anne bercampur sedikit cairan pelumas yang dikeluarkan secara alami oleh tubuh Anne saat sedang bercinta.     

Melihat Anne mencapai puncak kenikmatan untuk ketiga kali membuat Alan tersenyum bangga, karena merasakan tubuh Anne semakin lemas Alan kemudian melepaskan dirinya dari Anne. Anne yang sudah lemah langsung jatuh ke ranjang dengan tubuh yang sudah dibanjiri keringat, nafasnya naik turun karena kembali mencapai peleburan yang dashyat.     

"Aku belum selesai sayang,"ucap Alan pelan sambil merangkak naik ke ranjang mendekati Anne.     

Anne yang sudah tak punya tenaga menatap Alan dengan sayu. "Aku lelah."     

"It's ok..setelah ini aku akan menyelesaikannya dan hmmpp..."     

Ucapan Alan terhenti saat ini kembali menyatukan diri dengan Anne kembali, meski ia sudah bercinta dengan Anne beberapa kali namun tetap saja ketika kembali menyatukan diri dengan wanitanya itu Alan merasakan kenikmatan yang tiada tara. Karena tahu Anne sudah tak mampu melayaninya lebih lama lagi Alan pun mempercepat permainanya, dengan meletakkan kedua kaki Anne diatas pundaknya Alan memacu tubuhnya lebih cepat dan memaksa Anne kembali harus menikmati permainan yang Alan berikan sampai akhirnya sebuah teriakan keras terdengar dari Alan saat ia menembakkan benih-benih cinta kedalam rahim Anne. Anne memejamkan kedua matanya ketika merasakan ada cairan hangat mengalir memenuhi tubuhnya.     

Alan yang sudah kehabisan tenaga lalu menurunkan kedua kaki Anne dari pundaknya dan menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh Anne tanpa melepaskan diri dari Anne, ia membiarkan tubuhnya masih menyatu dengan tubuh Anne.     

"I Love you Anne, I love you."     

Tiga kata yang terucap dari bibir Alan menutup percintaan panas mereka siang ini, Alan menepati janjinya untuk membuat kamar mereka terasa lebih panas dari matahari yang sedang menyinari bumi di luar saat ini.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.