I'LL Teach You Marianne

True love



True love

0Dalam waktu satu jam Anne mendapatkan dua berita yang membuatnya nyaris pingsan, dua berita yang berkaitan dengan satu orang yang sama. Setelah dokter Leo dan dokter Caitlyn menceritakan semuanya secara gamblang tiba-tiba Luis datang, pria itu ikut bergabung dengan kedua dokter pribadi itu untuk meminta maaf secara langsung pada Anne karena sudah memisahkannya dengan Jack.     

"Salahkan saya nona, semua kekacauan ini adalah salah saya. Saya adalah orang pertama yang menemukan dan membawa Tuan muda pada Tuan besar, jangan salahkan para dokter itu apalagi Tuan besar. Mereka hanya melakukan tugasnya setelah saya membawa Tuan Jack dan satu lagi saya mohon jangan benci Tuan besar, beliau hanyalah seorang kakek yang sangat menyayangi cucunya. Seorang kakek yang mencoba mencari tahu siapa pembunuh cucu kesayangannya yang tewas secara mengenaskan, saya mohon nona. Tolong jangan benci Tuan besar, satu-satunya orang yang patut disalahkan disini adalah saya."     

Anne memejamkan kedua matanya mengingat kata demi kata yang Luis ucapkan sebelumnya, mantan polisi khusus itu meminta maaf pada Anne sambil berlutut. Ia melepaskan semua nama besarnya dihadapan seorang gadis lemah seperti Anne untuk meminta maaf, pria itu rela menerima semua amarah Anne demi sang tuan. Mengingat itu semua kepala Anne terasa sangat sakit, ia masih belum bisa menerima semua penjelasan semua orang itu saat ini. Rahasia besar yang disembunyikan keluarga itu terlalu besar untuk Anne terima sekarang.     

"Alan yang asli dibunuh dengan kejam, setelah itu Luis membawa Jack untuk dijadikan Alan karena ternyata mereka saudara kembar. Aarggghhh memusingkan sekali....tapi tunggu, kalau memang Alan yang asli dibunuh berarti semua orang tak ada yang tahu kalau Alan sudah meninggal. Ya Tuhan kasihan sekali dia, pasti jiwanya diatas sana tak tenang apalagi pembunuhnya masih bebas. Ya Tuhan kenapa aku harus terlibat masalah sebesar ini, otakku yang kecil ini tak mampu menerima semua ini Tuhan,"ucap Anne pelan sambil memejamkan kedua matanya, bayangan semua perlakuan Alan padanya kembali berputar dalam memorinya.     

Udara dingin yang berhembus di tempat Anne duduk saat ini tak membuatnya beranjak pergi, ia justru sedang mendinginkan otaknya yang tiba-tiba panas karena mengetahui rahasia-rahasia besar yang disimpan keluarga Clarke selama dua tahun ini dengan rapat. "Lalu sekarang apa yang harus aku lakukan Tuhan, semua ini terasa sangat membingungkan."     

Dari dalam rumah sakit dokter Leo dan Luis masih berdiri menatap Anne dari kejauhan, kedua pria itu sejak tadi memperhatikan gerak gerik Anne.     

"Apakah nona Anne akan menerima Tuan muda kembali dok?"tanya Luis lirih.     

"Aku tak tahu Luis, yang aku tahu saat ini nona Anne pasti sedang sangat bingung,"jawab dokter Leo pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari Anne yang sedang duduk seorang diri ditaman.     

"Itu pasti, hanya saja..."     

"Kita tunggu saja Luis, berikan waktu pada nona Anne untuk sendiri saat ini. Aku yakin ia pasti bisa mengambil keputusan yang terbaik, nona Anne gadis baik. Percaya padaku." Dokter Leo memotong perkataan Luis dengan cepat.     

"Aku harap begitu."     

Dokter Leo tersenyum saat mengingat kata-kata Anne sebelum ia masuk kedalam rumah sakit, kini ia semakin yakin kalau Anne adalah obat yang tepat untuk Jack mengembalikan semua ingatannya. Kedua orang pria itu akhirnya meninggalkan tempat itu karena dipanggil Nicholas karena tuan David mencari mereka berdua dan Nicholas diperintahkan Luis untuk mengawasi Anne menggantikan dirinya, Luis takut kalau Anne akan kabur setelah mengetahui semua rahasia keluarga Clarke.     

Nicholas yang sangat penasaran sekali dengan apa yang terjadi kemudian memutuskan keluar menemui Anne yang berada di taman, Nicholas berdehem kecil memberitahukan kedatangannya pada Anne yang sedang menatap ke arah jalan raya.     

"Boleh saya duduk disini Nyonya?"tanya Nicholas sopan.     

Anne menoleh dan tersenyum pada Nicholas. "Duduklah Nick."     

"Terima kasih Nyonya."     

Anne menganggukkan kepalanya merespon perkataan Nicholas.     

"Kau sudah berapa lama bersama Alan?"tanya Anne pelan tak lama setelah Nicholas duduk disampingnya.     

"Sudah lebih dari 10 tahun Nyonya."     

"Cukup lama juga ternyata, Alan Knight Clarke....seperti apa pria itu dulu Nick?" Anne kembali memberikan pertanyaan pada Nicholas.     

Tanpa rasa curiga Nicholas pun menceritakan seperti apa tuannya dulu tanpa ada yang ditutup-tutupi, beberapa kali Anne tersenyum saat Nicholas mulai menceritakan beberapa hal konyol tentang Alan Knight Clarke.     

"Ternyata dia pria yang menyenangkan,"ucap Anne pelan.     

"Tuan muda terlalu baik Nyonya, sampai beberapa kali dimanfaatkan teman-temannya ia diam saja,"sahut Nicholas dengan cepat.     

"Lalu wanita-wanita yang pernah dekat dengannya ada berapa? Maksudku sudah berapa wanita yang naik keatas ranjangnya?"     

Nicholas langsung menatap Anne dengan tatapan bingung. "Nyonya..."     

"It's ok Nick, aku hanya ingin tahu saja,"imbuh Anne lembut.     

"Anda tak marah?"tanya Nicholas polos.     

Anne tersenyum mendengar perkataan Nicholas. "Untuk apa aku marah atas semua kejadian yang sudah berlalu?"     

"Anda serius tak marah, jika tahu tentang kehidupan pribadi Tuan muda?"     

Anne menggelengkan kepalanya kembali, menyakinkan Nicholas bahwa ia tak akan marah. Karena dipaksa Nicholas akhirnya menceritakan sepak terjang Alan selama ini bersama para wanita-wanita cantik yang memuja dirinya, selama Nicholas bercerita Anne tak menyela sama sekali. Ia justru sangat serius mendengarkan setiap kata yang Nicholas ucapkan.     

"Perjanjian kontrak itu Tuan muda buat karena ia sudah terlalu kesal pada wanita-wanita yang mengerubutinya Nyonya, karena sejak menggunakan sistem kontrak para wanita yang masih mengejar-ngejar Tuan akan ditangani secara langsung oleh kekasih kontrak Tuan itu. Jadi Tuan tak harus mengurusnya kembali, jadi dengan kata lain kekasih kontrak Tuan akan menjaga Tuan dengan baik dari godaan para wanita yang masih mengejar-ngejarnya. Kalau kata Tuan muda dulu yang ia lakukan adalah melawan api dengan api, begitu kira-kira Nyonya,"ucap Nicholas pelan mengakhiri ceritanya.     

"Dasar playboy, bisa-bisanya berpikir seperti itu. Sangat menyebalkan,"gumam Anne lirih.     

"Tapi cara yang Tuan lakukan berhasil Nyonya, wanita-wanita yang masih mengincar Tuan langsung mundur satu persatu saat Tuan menjalin hubungan dengan seorang wanita. Saya saja masih penasaran sampai saat ini,"sahut Nicholas jujur.     

Anne tersenyum samar, hampir tak terlihat kalau sedang tersenyum. "Kau tahu kenapa wanita-wanita itu bisa melakukan itu Nick?"     

"Tidak Nyonya,"jawab Nicholas singkat.     

"Itu karena kami kaum wanita akan melakukan apapun untuk menjaga apa yang sudah menjadi miliknya Nick, baik barang kesayangan maupun pasangan. Wanita adalah makhluk Tuhan yang paling pintar menyembunyikan perasaannya, mereka hanya pura-pura bodoh saja untuk menyusun stategi yang selanjutnya Nick. Sama seperti yang dilakukan para wanita-wanita Alan terdahulu, jadi kau tak usah heran jika saat Alan menjalin hubungan dengan salah satu wanitanya para lebah-lebah yang lain menjauh,"ucap Anne pelan sambil tersenyum.     

Nicholas terdiam, ia mencerna kata demi kata yang baru saja Anne ucapkan. Selama puluhan tahun bekerja bersama Alan, baru kali ini ia mendengar kalimat seperti itu dari seorang wanita yang sama sekali tak cemburu saat mendengar sepak terjang pasangannya dengan para wanita-wanita yang lain. Nicholas benar-benar tak mengerti dengan jalan pikiran Anne.     

"Anda mau kemana Nyonya?"tanya Nicholas kaget saat melihat Anne tiba-tiba bangun dari kursinya dan berjalan menuju jalan setapak.     

"Masuk kedalam, menemui suamiku. Banyak hal yang ingin aku bicarakan dengannya saat ia sudah sadar nanti, dia berhutang banyak sekali penjelasan padaku,"jawab Anne singkat tanpa menoleh ke arah Nicholas.     

Nicholas menelan ludahnya dengan susah payah. "Anda tak marah pada Tuan kan Nyonya?"     

Anne langsung menghentikan langkah kakinya mendengar perkataan Nicholas, perlahan ia membalik tubuhnya menghadap Nicholas yang sedang berjalan cepat menuju tempatnya berdiri. "Marah? Aku marah padanya? Hahaha mana mungkin, aku hanya ingin memberi beberapa pertanyaan saja pada suamiku berkaitan dengan janji-janjinya dulu padaku. Itu saja Nick, tidak lebih." Kedua mata Anne berkilat saat berbicara seperti itu dan membuat Nicholas merasa tertekan.     

Setelah berkata seperti itu Anne kembali meneruskan langkahnya masuk kedalam rumah sakit, meninggalkan Nicholas yang masih mematung.     

"Haha aku marah? Tidak mungkin, aku tak akan mungkin marah. Aku hanya ingin memberi sedikit pelajaran saja pada pria brengsek yang sudah berani melupakanku itu, bersiaplah kau Jack brengsek."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.