I'LL Teach You Marianne

Informasi Andriana Holsy



Informasi Andriana Holsy

0Nicholas terkejut, ia memutar otak dengan keras mencoba memberikan pendapatnya agar sang tuan tidak marah.     

"Kalau kita melakukan hal itu maka kita akan mendapat masalah Tuan, lagipula saat Nona menjadi idola di kampusnya ia belum bertemu dengan anda. Toh saat ini nona Anne sudah menjadi istri anda Tuan,"ucap Nicholas lirih. "Andalah pemenangnya Tuan."     

Alan terdiam mendengar perkataan Nicholas, ia mencerna kata demi kata yang terucap dari bibir asistennya itu. Tak lama kemudian sebuah senyum penuh kemenangan mengembang di wajah Alan.     

"Iya kau benar, Anne memang milikku sekarang. Tapi tetap saja aku tak suka kalau ada pria yang mengidolakannya, tak ada satupun orang yang boleh menatap istriku. Dan kau Nick, panggil dia nyonya Clarke. Dia bukan orang yang bisa dipanggil Nona lagi, dia sudah menikah denganku Nick,"ucap Alan dingin sambil menatap ke kaca spion.     

Deg     

"Ma-maaf Tuan, saya tak akan mengulanginya lagi." Nicholas langsung merespon perkataan tuannya dengan cepat, karena menyadari kesalahan yang sudah ia buat karena tetap memanggil Anne dengan sebutan nona padahal Anne sudah menikah dengan tuannya itu.     

"It's ok...ya sudah cepat kita ke kantor, ada benda penting yang ingin aku ambil,"ucap Alan kembali.     

"Siap Tuan."     

Nicholas lalu menambah kecepatan mobil yang sedang ia kendarai menuju ke kantor, sesuai perintah sang tuan. Meski harusnya libur karena baru menikah namun Alan tetap datang ke kantor, ia harus mengambil beberapa berkas penting dari ruangannya selagi ia pergi bulan madu bersama Anne seperti rencana yang sudah ia buat. Alan ingin menghabiskan waktu satu minggu kedepan dengan Anne di Norwegia, Alan ingin mengajak Anne melihat galaksi Bima sakti di langit Norwegia. Galaksi Bima sakti akan terlihat jelas di langit Norwegia saat musim dingin tiba, karena itulah Alan ingin mengajak istrinya pergi ke tempat itu.     

Setelah mengendarai mobilnya selama 20 menit akhirnya Nicholas pun tiba di tempat tujuan, tanpa diminta ia langsung turun dari mobil dan membukakan pintu untuk tuannya. Para staf yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing nampak sangat terkejut saat melihat sang bos datang, beruntung saat Alan datang mereka semua sedang fokus bekerja alhasil tak ada satupun yang terkena amarah dari Alan. Karena seorang Alan sangat membenci staf yang tak disiplin.     

"Tuan Nicholas."     

Nicholas menghentikan langkahnya saat ada seorang karyawan wanita yang memanggil dirinya, sementara Alan tetap meneruskan langkahnya menuju ruang kerjanya yang masih tertutup rapat.     

"Ada apa Gloria?"tanya Nicholas pelan pada asistennya.     

"Tadi pagi nona Andriana datang ke kantor, ia marah-marah dan menggila di lobby. Nona itu memaksa ingin naik ke atas, akan tetapi berhasil kami tahan…"     

"Lalu apa masalahnya? Bukankah kalian sudah berhasil menahannya?"Nicholas yang sudah malas membahas Andriana     

Holsy yang sangat tergila-gila dengan Alan.     

Asisten Nicholas yang bernama Gloria itu lalu menyerahkan sebuah amplop coklat pemberian Andriana pada Nicholas.     

"Ini…"     

"Dari nona Andriana untuk Tuan Alan,"jawab Gloria dengan cepat.     

"Ok, aku terima. Thanks Gloria dan lakukan terus pekerjaanmu dengan baik, awasi semua karyawan selama Tuan tak ada dikantor. Karena jika salah satu karyawan berbuat salah maka kau yang akan mendapatkan masalah Gloria,"ucap Nicholas pelan mengingatkan Gloria akan tugasnya dari Alan.     

Wajah Gloria kembali tegang, ia kembali teringat akan ancaman Alan padanya dua bulan lalu. Dimana ia akan dipecat jika membuat kesalahan satu kali lagi dan bukan hanya itu saja, Alan juga mengatakan akan membuat Gloria tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan apapun di Luxembourg itulah Gloria sangat takut.     

"Sa-saya mengerti Tuan,"jawab Gloria lirih penuh ketakutan, saat berbicara bibirnya terlihat bergetar.     

Nicholas hanya tersenyum melihat asistennya ketakutan, tanpa bicara lagi Nicholas pun bergegas masuk ke ruangan sang tuan untuk melaporkan amplop yang ada di tangannya.     

"Bawa semua ini Nick, aku harus menyimpan file-file ini di rumah. Aku tak mau kejadian waktu itu terulang lagi,"ucap Alan dengan keras saat Nicholas masuk ke ruangannya, saat ini Alan sedang mengeluarkan beberapa berkas penting dari brankasnya.     

Berkas-berkas itu merupakan desain terbaru perhiasan yang akan diluncurkan oleh perusahaannya dalam waktu enam bulan kedepan, Alan datang ke kantor demi design itu untuk menghindari bocornya desain-desain perhiasan yang sudah ia setujui itu. Karena beberapa bulan yang lalu perusahaannya sempat mengalami kegaduhan luar biasa setelah desain-desain perhiasan yang ia akan terbitkan ternyata sudah diluncurkan terlebih dahulu oleh Qjewel yang merupakan rival dari perusahaan milik keluarga Clarke. Meskipun sang pengkhianat yang sudah membocorkan desain-desain perusahaan perhiasan itu sudah ditangkap polisi, namun Alan tidak mau mengambil risiko. Pasalnya Gloria kekasih dari pria yang sudah mengkhianatinya itu masih bekerja di perusahaan dan tetap menjadi asisten pribadi Nicholas, maka dari itu Alan tak mau membuat kesalahan yang sama lagi. Apa lagi peluncuran perhiasan yang akan dilakukan dalam waktu beberapa bulan lagi itu sudah menelan biaya yang cukup besar untuk persiapannya saja, oleh karenanya Alan tak mau mengalami kegagalan untuk kedua kali.     

Nicholas akhirnya melakukan apa yang diperintahkan oleh Alan kepada dirinya, tanpa berbicara Nicholas mulai memasukkan satu-persatu berkas-berkas penting itu ke dalam koper kosong yang sejak tadi ia bawa. Alan sendiri masih berdiri di depan brankasnya yang masih terbuka, di dalam brankas saat ini hanya berisi beberapa potong emas batangan yang memang ia simpan di kantor untuk berjaga-jaga dan beberapa dokumen kontrak saja. Setelah merasa semua barang-barang pentingnya berhasil dibawa pulang Alan lalu menutup brankas pribadinya kembali, meski sang mekanik yang memasang brankas baru itu mengatakan kalau tak akan ada orang yang bisa membobol brankas itu lagi seperti brankas lamanya namun Alan tetap tak mau meninggalkan bekas-berkas pentingnya dikantor. Ia harus menyimpan dokumen itu kediaman sang kakek, di bawah pengawasan Luis tak ada satupun orang yang bisa merangsek masuk ke kediaman Clarke karena sistem keamanan yang dibuat Luis sangat aman.     

"Semuanya sudah berhasil saya amankan Tuan."Nicholas melaporkan kalau ia sudah berhasil menyimpan semua dokumen penting perusahaan ke dalam koper.     

"Bagus, kalau begitu ayo kita...wait..amplop apa itu? Aku merasa tak mengeluarkannya dari dalam brankas ku tadi,"ucap Alan penasaran pada amplop asing yang ada diatas meja.     

"Oh iya Tuan, ini dari Gloria. Tadi pagi nona Andriana Holsy datang dan mengacau, ia memaksa ingin naik ke ruangan ini dan bertemu dengan anda. Namun karena para petugas keamanan di bawah berhasil menghadangnya, nona Andriana akhirnya menitipkan dokumen ini ini kepada para petugas itu yang kemudian diserahkan kepada Gloria,"jawab Nicholas dengan cepat mencoba menjelaskan asal usul amplop yang ditanyakan oleh sang tuan.     

"Andriana...apa yang kau mau sebenarnya,"gumam Alan lirih bicara sendiri sembari meraih amplop yang menarik perhatiannya itu.     

Kedua mata Alan terbelalak saat saat melihat isi dari amplop yang Andriana berikan.     

"Ada apa Tuan? Kenapa anda…oh my God!!!"     

Nicholas ikut terkejut saat Alan menunjukkan isi amplop pemberian Andriana Holsy.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.