I'LL Teach You Marianne

Who are you silly girl?



Who are you silly girl?

0Anne duduk dengan memakai pakaian yang cukup tebal di restoran hotel, sembari menikmati segelas teh hangat dengan semangkuk sup asparagus kepiting yang sengaja ia pesan untuk menghangatkan tubuhnya. Pelayan restoran yang sudah tahu Anne adalah salah satu mahasiswa yang beras dari Inggris dan menginap di hotel selama 4 minggu itu terlihat sangat ramah saat melayaninya, ia bahkan menawarkan Anne susu hangat juga secara gratis. Namun Anne menolak dengan sopan, ia sudah memiliki segelas teh hangat dan itu sudah lebih dari cukup untuknya.     

Saat Anne sedang menikmati sup asparagus tiba-tiba ponselnya berdering, nama Linda pun muncul di layar ponselnya. Tanpa meletakkan sendok ke mangkuk Anne menerima panggilan video dari Linda.      

"Yes…"     

"Marianne!!!! Kau dimana!!!"jerit Linda dengan keras.      

Anne tersenyum, ia lalu meletakkan sendok yang masih berada di mulutnya ke mangkuk dan menyeka bibirnya menggunakan tisu. "Aku ada di hotel dan saat ini sedang menikmati segelas teh hangat dan sup asparagus kepiting yang sangat enak ini di restoran hotel, kenapa?"     

"Kenapa kau bilang, kalau ini benar-benar sangat menyebalkan Anne. Tadi kau bilang sedang kehujanan karena ingin menyusulku, tapi kenapa sekarang kau bilang di hotel yang bener yang mana Anne?"hardik Linda jengkel, sebenarnya Linda tidak benar-benar marah. Ia hanya khawatir kepada Anne karena di luar saat ini hujan masih sangat lebat dengan petir yang masih sesekali terdengar, sebagai orang yang sangat dekat Linda tahu Anne sangat takut sekali dengan petir.      

"Iya tadi aku memang kehujanan tapi sekarang aku sudah ada di hotel, oh ya kau dimana sekarang Linda? Kau tidak sedang berada di luar kan? Kau pasti ada di dalam ruangan bukan?"Anne balik bertanya pada Linda dengan khawatir.      

Alih-alih menjawab pertanyaan dari Anne, Linda lalu mengubah tangkapan kamera depan menjadi kamera belakang sehingga Anne bisa melihatnya saat ini berada.      

"Mall, itu kau dengan yang lain kan?"tanya Anne kembali, ia khawatir Linda tak bisa menemukan jalan pulang karena Linda tak bisa bahasa Jerman.     

"Iya Anne, aku dengan yang lain. Kami akan makan siang di tempat ini sembari menunggu hujan reda, setelah hujan reda kami akan mengambil beberapa foto sebentar lalu pulang dan kau lebih baik jangan pergi ke mana-mana awas aja kalau kau pergi tanpa diriku Anne,"jawab Linda penuh ancaman.      

Anne tersenyum mendengar perkataan Linda, ia menatap wajah Linda kembali dengan hangat. Tak lama kemudian Linda pun mengakhiri panggilannya, karena makanan yang sudah ia pesan bersama teman-teman yang lain sudah datang. Anne pun kembali melanjutkan menikmati sup asparagus kepiting yang luar biasa enak itu, seluruh tubuhnya yang dingin kini jauh lebih baik. Bahkan flu yang datang tiba-tiba tadi juga sudah sedikit reda, bersin-bersinnya juga sudah hilang. Teh chamomile hangat dan sup asparagus benar-benar perpaduan yang sempurna, setelah menghabiskan makanan dan minumannya Anne lalu naik kembali menuju kamarnya. Meskipun flunya sudah reda namun karena kepalanya terasa sangat sakit, Anne memutuskan untuk pergi tidur. Ia sepertinya benar-benar butuh istirahat saat ini, karena hotel tempatnya menginap itu hampir seluruh kamarnya di booking oleh pihak kampus alhasil saat ini kondisi hotel sangat sepi. Karena semua mahasiswa UAL sedang pergi, maka dari itu langkah Anne terdengar sangat jelas sekali saat berjalan di lorong hotel setelah keluar dari lift. Anne yang sudah tak mampu menahan rasa sakit di kepalanya lalu memutuskan untuk segera masuk ke dalam kamar, Anne merasa ada tangan besar yang sedang mencengkram kepalanya.      

Karena itu ia bergegas membuka kunci kamarnya dan langsung menguncinya kembali dari dalam menggunakan kunci ganda dan tepat saat Anne masuk ke dalam kamar ada seorang pria berambut gimbal langsung berlari menuju kamarnya, pria itu sudah beberapa hari ini memperhatikan Anne yang berada di hotel sendiri saat semua orang pergi dan kali ini ia berniat ingin melancarkan aksinya. Namun langkahnya masih lambat karena Anne sudah masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya dari dalam, sebuah kebiasaan yang sudah ia lakukan sejak bertahun-tahun lalu. Dimana ia selalu mengunci pintu kembali dari dalam ketika sudah masuk ke dalam kamar, alhasil pria yang ingin berbuat jahat itu tak dapat melancarkan aksinya. Padahal sejak di restoran ia sudah mengamati gerak gerik Anne.      

"Fuck, aku kurang cepat,"gumam pria berambut gimbal yang ingin berbuat jahat pada Anne itu dengan kesal, karena pintu kamar Anne terkunci rapat.      

Akhirnya pria itu pun pergi meninggalkan depan pintu kamar Anne karena takut diketahui petugas hotel, ia lalu turun menggunakan lift dan keluar dari hotel. Berakting seperti salah satu penghuni hotel supaya tidak dicurigai petugas hotel, pria itu adalah penjahat spesialis penyamar penghuni hotel untuk menguras kamar para turis yang datang. Namun saat beberapa hari yang lalu ia melihat Anne sendirian dikamar saat semua teman-temannya pergi, niat jahatnya pun berubah. Ia ingin memperkosa Anne karena tergiur akan kecantikan wajah Anne, karena itulah sejak pagi ia sudah berada di hotel untuk menunggu Anne lengah. Namun karena Anne pergi ia akhirnya tak mendapatkan apa-apa, barulah ketika jam makan siang tiba ia datang ke restoran hotel dan berhasil melihat Anne yang sedang menikmati sup asparagus sendirian. Maka dari itu ia langsung mengkonsumsi obat kuat dan menyiapkan obat perangsang untuk membuat Anne takluk, namun saat ia sudah hampir berhasil melakukan aksinya entah kenapa tiba-tiba tali sepatunya terlepas di tangga dan tak sengaja terinjak olehnya sendiri yang menyebabkan ia terjatuh dan tak berhasil menyusul Anne yang sudah sampai lebih dulu di kamarnya.      

Sementara itu di sebuah ruangan besar yang ada di sebuah gedung tingkat 30 milik keluarga Clarke terlihat sepasang mata tajam menatap pergerakan pria berambut gimbal itu dari layar laptopnya, kedua tangannya mengepal kuat penuh kemarahan saat melihat apa yang dilakukan pria berambut gimbal itu di depan kamar hotel Anne. Rupaya setelah sampai di kantor Alan meminta Nicholas untuk mencari tahu soal Anne karena ia merasa bersalah setelah meninggalkan Anne begitu saja di depan hotel dalam kondisi Anne bersin-bersin, karena itu ia meminta Nicholas untuk membajak kamera cctv hotel dan cukup terkejut ketika melihat ada pria yang terlihat sangat mencurigakan mengikuti Anne dari area restoran sampai Anne naik lift.      

"Cari tahu siapa pria ini Nick, aku yakin dia pasti punya niat jahat. Kau lihat caranya berlari menyusul Anne yang akan masuk ke kamarnya bukan,"ucap Alan dingin, setiap kata yang ia ucapkan penuh dengan penekanan dan kemarahan yang sangat besar.      

"Anda serius Tuan?"tanya Nicholas tak percaya, pasalnya ia tahu tuannya itu adalah pria yang tak peduli dengan wanita manapun. Karena itu ia merasa heran saat melihatnya tiba-tiba perhatian pada seorang gadis yang baru ditemui beberapa jam yang lalu itu.      

Alan mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya ke arah Nicholas. "Kurang serius apa aku Nick?"     

Nicholas langsung terpundur kebelakang melihat tatapan penuh amarah dari sang tuan, tanpa bicara lagi ia lalu bergegas pergi dari ruangan Alan untuk melakukan tugas yang baru didapatkannya itu. Sementara itu Alan kembali menatap pintu kamar Anne yang masih tertutup rapat dari luar di satu potongan video dan melihat video lainnya saat pria berambut gimbal itu berusaha mendorong-dorong pintu kamar Anne, sebagai sesama pria Alan yakin sekali kalau pria berambut gimbal itu punya niat jelek pada Anne. Dan melihat itu semuanya kemarahannya tak terbendung lagi, sebuah perasaan yang tak pernah ia rasakan selama ini. Sebuah rasa ingin melindungi yang sangat besar tiba-tiba muncul dari diri Alan pada gadis yang baru ia temui sebelumnya itu, sebuah rasa posesif yang tak ia tahu muncul dari mana. Yang pasti ia tak mau gadis berambut panjang itu terluka, sehingga ia berbuat sejauh ini.      

"Who are you, why do you make me always think of you silly girl,"ucap Alan lirih dengan tangan yang masih terkepal kuat satu sama lain diatas meja.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.