I'LL Teach You Marianne

Believe in God



Believe in God

0Anne akhirnya bisa sedikit tenang setelah menerima suntikan yang keempat dari dokter Caitlyn.     

"Aku tak bisa membantu lebih dari ini Anne, yang jelas saat ini kaulah yang harus berjuang,"ucap dokter Caitlyn lembut saat akan berpamitan pulang namun pada saat dokter Caitlyn akan pergi tiba-tiba Anne meraih tangan dokter baik hati itu dengan sisa-sisa tenaganya.     

"Ada apa Anne?"     

Anne menatap dokter Caitlyn dengan wajah pucatnya. "Terima kasih atas semuanya dok."     

Dokter Caitlyn tersenyum. "Ini sudah menjadi tugasku Anne, ya sudah sekarang kau tidur. Darahmu sudah berhenti, pakaianmu juga sudah diganti. Kau bisa tidur dengan nyaman, aku tahu kau wanita hebat."     

Anne tak merespon perkataan dokter Caitlyn, Anne terlalu lelah untuk membuka mulutnya. Tenaganya benar-benar habis, setelah berjuang selama satu setengah jam menahan rasa sakit yang menusuk membuatnya sangat lelah saat ini. Dokter Caitlyn yang sudah paham dengan kondisi Anne nampak tersenyum, ia pun mencium kening Anne dan langsung keluar dari kamar itu karena hari sudah sangat malam sekali. Ketika dokter Caitlyn keluar sudah tak ada siapapun yang berjaga di depan pintu, mereka semua sudah terlelap di kursi dalam posisi duduk dan hal itu membuat dokter Caitlyn tak mau mengganggu mereka. Akan tetapi pada saat akan menuruni anak tangga dokter Caitlyn tiba-tiba dikagetkan oleh Luis yang rupanya masih terjaga, sebagai mantan polisi khusus Luis memiliki kelebihan yang tak dimiliki orang lain.     

"Apa nyonya sudah tidak apa-apa dok?"tanya Luis kembali saat sudah sampai di depan pintu utama ketika akan mengantar dokter Caitlyn pulang.     

"Dia jauh lebih hebat dari yang kau bayangkan Luis, hanya saja saat ini ia butuh istirahat yang banyak. Percayalah sakit karena keguguran itu rasanya dua kali lipat saat melahirkan secara normal, karena itu saat ini jangan ganggu Anne. Biarkan dia istirahat, itu yang dibutuhkannya saat ini,"jawab dokter Caitlyn pelan.     

Luis menganggukkan kepalanya tanda mengerti ucapan sang dokter, menjadi orang yang bertanggung jawab pada kediaman keluarga Clarke membuat Luis harus tahu apa yang saat ini Anne alami. Luis tak memberitahukan soal pertengkaran Jack dan Anne, ia tak mau membuat dokter Caitlyn yang notabene adalah orang luar tahu tentang masalah rumah tangga tuannya. Karena itulah Luis tak berbicara banyak saat dokter Caitlyn menjelaskan kondisi Anne.     

"Terima kasih atas bantuan anda dok, maaf jika harus merepotkan anda selarut ini."     

Dokter Caitlyn menggeleng. "Ini tugasku Luis, lagipula jika kesibukanku masih berhubungan dengan keluarga Clarke rasanya tak jadi masalah. Ya sudah kalau begitu aku pamit, hari sudah hampir pagi. Aku rasa kau juga harus istirahat Luis, tugasmu semakin berat saat ini. Kau juga harus menjaga kesehatanmu dengan baik."     

"Siap dok, terima kasih atas saran yang anda berikan. Hati-hati dijalan dokter."     

Dokter Caitlyn menipiskan bibirnya, ia pun melambaikan tangannya ke arah Luis beberapa saat sebelum masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya. Meski sebenarnya berat, namun akhirnya dokter Caitlyn pergi meninggalkan mansion keluarga Clarke. Dokter Caitlyn yakin Anne pasti bisa melewati malam ini.     

"Tuhan akan menjagamu, Anne." Dokter Caitlyn bicara dalam hati mendoakan Anne.     

Luis baru masuk ke dalam rumah saat mobil yang membawa dokter Caitlyn sudah tak terlihat dihadapannya, ketika akan masuk ke kamarnya Luis menghentikan langkah kakinya saat menatap foto pernikahan Anne dan Jack yang terpasang di dinding.     

"Anda baru pergi sebentar Tuan, tapi masalah besar sudah menghampiri kehidupan rumah tangga cucu anda. Bantu dan kuatkan aku mengurus keluarga anda ini, Tuan,"ucap Luis lirih, ia merasakan sedikit rasa sakit saat mengetahui Anne mengalami keguguran.     

Meski sudah melihat foto yang ditunjukkan Erick namun entah mengapa Luis punya kenyakinan sang nyonya tak mungkin melakukan hal serendah itu, apalagi Luis juga sudah tahu kalau pria yang dituduh tidur bersama sang nyonya adalah mantan suami yang dibenci oleh sang nyonya itu sendiri. Karena itulah Luis punya keyakinan yang sangat besar, namun karena ia tak punya bukti lain akhirnya Luis tak bisa berbicara banyak. Namun dalam hatinya ia sudah bertekad akan menyelidiki kebenaran foto-foto menjijikan yang saat ini ada ditangannya itu, Luis pun mengabaikan tugas yang diberikan Jack untuk mengusir Anne malam ini. Ia masih punya hati untuk tak mengusir seorang wanita yang baru saja mengalami keguguran.     

Setelah dokter Caitlyn pergi Anne terlihat duduk di ranjang sembari menyentuh perutnya dengan air mata yang tak berhenti mengalir, dituduh berselingkuh dan mengalami keguguran adalah hal yang tak pernah ia bayangkan akan terjadi.     

"Maafkan Mommy tak bisa menjagamu dengan baik nak,"ucap Anne lirih sambil memejamkan kedua matanya.     

Anne kembali mengingat kata-kata yang beberapa saat lalu Jack ucapkan termasuk foto-foto yang diberikan Jack padanya, foto yang jelas-jelas hasil rekayasa karena Anne pasti akan lebih memilih mati daripada harus memberikan dirinya pada Leon. Pria yang sangat ia benci. Setelah merasa perutnya jauh lebih baik Anne kemudian bangun dari ranjangnya dengan hati-hati, hatinya kembali terasa sakit ketika melihat bercak darah yang tersisa di ranjang. Darah yang berasal dari tubuhnya, darah yang membuatnya merasakan kesakitan luar biasa.     

Anne melepaskan cincin berlian yang melingkar dijari manisnya diatas tumpukan kertas yang Jack lempar padanya dua jam yang lalu. "Aku menyerah bukan karena aku seorang pengecut, aku menyerah karena sudah lelah. Semoga kau bahagia Jack."     

Bibir Anne bergetar saat kembali menyebut nama Jack, dengan hanya membawa satu tas kecil yang berisi dompet, paspor dan sebuah catatan kecil. Anne meninggalkan ponselnya di samping cincin pernikahannya, beruntung saat Anne keluar semua orang sedang tertidur pulas. Tak ada yang menyadari dirinya keluar dari rumah, bahkan para penjaga yang biasanya tak pernah tidur malam ini tertidur pulas. Seolah ada kekuatan lain yang membuat mereka semua terlelap saat ini dan membiarkan Anne keluar dari rumah, setelah berhasil keluar dari rumah besar tempatnya tinggal selama beberapa bulan terakhir Anne berhasil menemukan sebuah taksi yang baru keluar dari pangkalan.     

"Anda yakin minta diantar ke tempat ini, nona?"tanya sang supir taksi terkejut saat melihat kertas yang Anne berikan.     

Anne tersenyum. "Yakin, apakah ada masalah?"     

"Tidak, tidak masalah. Hanya saja..."     

Perkataan supir taksi itu terhenti saat melihat tumpukan uang yang Anne berikan, seumur hidup menjadi supir taksi belum pernah ia melihat uang sebanyak yang ada dihadapannya saat ini.     

"Baik nona, saya akan mengantar anda ke tempat itu."     

"Terima kasih pak,"jawab Anne lirih berusaha tenang, ia kembali merasakan sakit di perutnya. Anne teringat pesan dokter Caitlyn yang memintanya untuk tidak panik saat merasakan sakit kembali. Karena itu saat ini Anne memilih berbaring di kursi belakang setelah meminum obat yang dokter Caitlyn berikan.     

Perlahan kesadaran Anne mulai menghilang, sebelum benar-benar tak sadarkan diri Anne sempat berdoa pada Tuhan agar menjaganya dalam perjalanan kali ini. Meski saat ini Anne berada di sebuah taksi yang dibawa orang yang tak dikenal namun Anne yakin kalau ia akan baik-baik saja, Anne percaya Tuhan belum meninggalkannya sendiri. Anne sudah menyerahkan hidupnya pada Tuhan, apapun yang akan terjadi padanya beberapa jam lagi Anne sudah pasrah atas kuasa Tuhan.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.