I'LL Teach You Marianne

Tersiksa



Tersiksa

0Selama berada di Swiss Jack melakukan penyelidikan menyeluruh mengenai foto palsu Anne dan Leon, ia meminta beberapa hacker professional untuk mengaktifkan kembali email yang sudah mengirimkan foto-foto palsu tersebut. Jack bahkan mengontak pihak google secara langsung untuk mencari tahu siapa pemilik email yang sudah dinonaktifkan itu, setelah proses yang cukup melelahkan akhirnya Jack mengetahui bahwa Shopia Higgins adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas foto-foto palsu tersebut. Hal itu semakin dikuatkan dengan sebuah fakta baru yang menunjukkan kalau Leon tak mengenal Shopia.     

Jack sebenarnya bisa saja langsung mengurus Shopia sejak dua tahun yang lalu, akan tetapi karena Jack masih membutuhkan Robert Higgins untuk membantunya mengambil aset-aset Muller Finance Internasional yang berhasil dibawa Edmund Immanuel akhirnya Jack tetap membiarkan Shopia berkeliaran di sekelilingnya. Jack membiarkan Shopia menikmati hari-hari bahagianya, sebelum pembalasan yang ia lakukan tiba.     

"Kita sudah sampai Tuan,"ucap Erick pelan membangunkan Jack yang masih memejamkan kedua matanya.     

Perlahan Jack membuka kedua matanya, ia terdiam beberapa saat sebelum akhirnya turun dari mobil tanpa bicara apa-apa pada Erick. Sejak Anne pergi sikap Jack berubah tiga ratus enam puluh derajat, tak ada lagi senyum yang mengembang di wajahnya. Tak ada lagi ucapan tolong, terima kasih dan maaf yang terucap dari bibir Jack.     

Deretan pelayan berpakaian seragam hitam putih nampak berbaris, menyambut kedatangan Jack dibawah pimpinan Luis yang juga terlihat berdiri tegak di depan pintu.     

"Selamat datang kembali Tuan,"sapa Luis sopan.     

Jack menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Luis. "Tak melihatmu dua tahun kau semakin tua saja, Luis."     

Luis tersenyum. "Tentu saja Tuan, kita semua berubah. Begitu juga anda."     

Jack tak merespon perkataan Luis, ia lebih memilih melanjutkan langkahnya untuk naik ke kamarnya mengabaikan para pelayan yang lain. Melihat Jack pergi begitu saja Luis tersenyum tipis.     

"Apa Tuan masih seperti itu?"tanya Luis pelan pada Erick dan Nicholas.     

"Ya seperti yang baru saja kau lihat ini Luis, setiap pulang dari kantor ia pasti akan langsung masuk ke kamarnya dan baru keluar lagi pagi hari ketika akan berangkat bekerja,"jawab Erick lirih.     

Luis menghela nafas panjang. "Lalu bagaimana kabar tentang Nyonya?"     

"Nihil, kami sudah mengerahkan berbagai cara untuk mencari keberadaannya namun tetap saja tidak terlacak Luis. Nyonya Tak memiliki saudara ataupun banyak teman, ruang sosialnya sangat terbatas sehingga kami benar-benar mengalami kesulitan untuk mencarinya,"jawab Nicholas dengan cepat.     

"Linda dan suaminya itu?"     

Erick menggeleng. "Keberadaan mereka juga tak kami ketahui, kami sudah mencari ke kampung halaman Linda namun tetap saja hasilnya nol besar."     

Luis menghela nafas panjang. "Pantas saja Tuan sekacau itu."     

"Sikap dinginnya itu belum apa-apa Luis, kau akan tahu jika nanti melihatnya marah. Dia sudah berubah menjadi monster yang tak punya hati, tak punya belas kasih. Sungguh mengerikan, makanya ketika ia marah kami semua memilih pergi menjauh darinya untuk cari aman,"ucap Nicholas kembali.     

Erick tersenyum kecut mendengar perkataan Nicholas, selama dua tahun terakhir ini akhirnya Nicholas tahu Jack seperti apa. Berbeda dengan Erick yang sudah mengenal Jack puluhan tahun, jadi ia tak terkejut sama sekali ketika melihat perubahan sikapnya yang fantastis. Setelah berbincang selama hampir 30 menit akhirnya Luis mengajar Erick dan Nicholas untuk masuk, ia tahu kedua pemuda itu pasti lelah sekali. Melayani seorang pria yang sedang patah hati bukanlah hal mudah.     

Jack yang sudah sampai di kamar tak langsung masuk, ia masih berdiri menatap seisi kamar yang sudah ia tinggalkan selama lebih dari dua tahun di depan pintu yang baru ia buka. Selama ia pergi Jack memerintahkan Luis untuk mengubah desain kamar, mulai dari letak ranjang, meja dan barang-barang yang lain. Akan tetapi meski sudah dirubah sejauh itu tetap saja Jack masih mengingat posisi kamarnya yang dahulu, Jack masih mengingat jelas keberadaan Anne dikamar itu terakhir kali.     

Saat sedang menatap posisi ranjangnya yang lama tiba-tiba kejadian malam itu kembali berputar dalam memorinya, semua kata-kata kasar yang ia ucapkan pada Anne teringat jelas termasuk pada saat ia mencengkram leher Anne dengan kasar. Jack hampir terjatuh kalau saja ia tidak langsung berpegangan pada daun pintu yang ada di sampingnya, mengingat kembali kejadian malam itu selalu membuatnya merasa menjadi laki-laki paling brengsek di dunia.     

"Anne, berapa lama lagi kau akan menyiksaku dengan rasa bersalah ini? Berapa lama lagi aku harus hidup dengan semua penyesalan ini Anne, seandainya saat ini kau sudah bahagia dengan pasanganmu yang baru aku rela tapi tolong beri kesempatan padaku untuk meminta maaf padamu. Pada anak kita yang kau bawa pergi,"ucap Jack lirih, wajahnya kembali basah terkena air mata.     

Tak ada seorang pun yang tahu kalau Jackson Knight Clarke bisa menangis, bahkan kedua asistennya sekalipun. Karena merasa dua kakinya semakin lemah Jack kemudian berjalan menuju ranjang untuk berbaring, tanpa melepas jas dan sepatu terlebih dahulu Jack langsung membanting tubuhnya ke atas ranjang.     

"Anne mengandung bayi kembar, saat ini kondisinya belum stabil. Meski tadi malam saya sudah memberikan obat untuk penguat janin namun ia harus tetap datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, kita harus memberikan perawatan ekstra kepada kandungan Anne. Apalagi mengingat satu bayinya sudah meninggal."     

"Kondisinya sangat lemah, kau harus segera membawanya kembali untuk mendapatkan perawatan. Karena jika tidak maka kau harus bersiap kehilangan bayi keduamu juga."     

"Aku tak percaya ada laki-laki seegois anda Tuan, seandainya aku tahu tadi malam kalian bertengkar aku mungkin akan membawa paksa Anne keluar dari rumah anda. Bukan hanya nyawa bayi anda yang terancam, tapi nyawa Anne juga. Percayalah sakit karena keguguran itu rasanya sepuluh kali lipat dari melahirkan normal."     

Jack yang baru memejamkan matanya sepuluh menit langsung terjaga saat kembali mengingat kata-kata dokter Caitlyn yang marah padanya ketika mengetahui Anne pergi dari rumah, bahkan dokter paruh baya yang lembut itu murka sampai memutuskan untuk berhenti bekerja pada Jack. Beruntung saat itu Luis berhasil membujuk dokter Caitlyn agar mau tetap bekerja pada Jack.     

Mengingat kata-kata yang diucapkan dokter Caitlyn kembali membuat dada Jack terasa sakit, sebuah kesakitan yang tak berhasil ditemukan oleh para dokter yang ada di Swiss. Pasalnya setiap kali ia memeriksakan diri terkait kondisinya semua dokter mengatakan dirinya sehat dan tak memiliki masalah kesehatan apapun, sampai akhirnya Jack tahu kalau sakit yang menderanya itu hanya bisa disembuhkan oleh Anne.     

Karena dadanya semakin sesak dan membuatnya kesulitan bernafas Jack langsung membuka pakaiannya dengan cepat dan melemparnya begitu saja ke lantai, dengan tubuh yang hanya terbalut celana kain tipis yang melindungi tubuh bawahnya Jack berjalan menuju balkon. Tubuhnya terlihat sangat berbeda, meskipun masih memiliki banyak otot yang akan membuat iman wanita goyah namun berat badan Jack turun drastis. Bahkan ukiran nama Anne yang ada di perut bawahnya juga terlihat menyusut. Satu bulan pasca kepergian Anne, Jack memutuskan merajah tubuhnya dengan jarum tinta dan mengukir nama Anne di bagian perut bawahnya.     

"Berikan aku kesempatan untuk membahagiakan istriku lagi Tuhan, aku mohon."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.