I'LL Teach You Marianne

Off shoulder dress



Off shoulder dress

0"Haruskan aku membeli hak paten pizza supaya anak kita bisa menikmati semua jenis pizza yang ia mau?"     

Kedua mata Anne membeliak saat membaca pesan yang dikirimkan Jack, ia tak percaya hal gila apalagi yang terlintas dalam otak pria itu sampai punya keinginan membeli hak paten pizza. Makanan yang sudah ada ratusan tahun yang lalu itu. Bahkan video menggemaskan di Christian tak mampu membuat Anne tersenyum, pikirannya masih tertuju pada pesan yang baru saja ia baca itu.      

"Maaf Nyonya, tolong jangan menunduk. Saya khawatir tatanan rambut anda akan berantakan,"ucap seorang hair stylist yang sedang mengatur rambut Anne.     

Anne menatap kaca besar yang ada di hadapannya. "Sudahlah, jangan ditata lagi. Aku rasa sudah cukup, aku tak mau berlebihan."     

"Tidak bisa Nyonya, acara malam ini sangat spesial. Karena itulah saya harus memberikan layanan yang spesial juga untuk anda, tak mungkin saya membiarkan anda tampil biasa saja ketika nanti makan malam bersama Tuan,"jawab sang hair stylist dengan cepat.      

"Aku hanya akan makan malam dengan Jack, bukan dengan presiden ataupun ratu jadi tak usah berlebihan seperti ini karena aku tidak suka,"sahut Anne ketus.     

"Tapi Nyonya…."     

Anne menatap tajam pada sang hair stylist yang berdiri di belakangnya tanpa berkedip.      

"Baik Nyonya, saya tak akan mengubah lagi tatanan rambut anda,"jawab sang hair stylist lirih, ditatap seperti itu oleh nyonya Clarke membuatnya tak bisa melawan lagi.      

Erick yang sedang duduk tak jauh dari tempat Anne nampak tersenyum, ia senang melihat cara Anne mengintimidasi sang hair stylist. Meskipun sudah berhasil membawa in ke sebuah salon terbaik di Aberdeen namun Erick tak lantas pergi meninggalkan tempat itu, ia harus memastikan semuanya berjalan dengan lancar sampai sang nyonya tiba di tempat makan malam yang sudah disiapkan.      

Meskipun makan malam dengan Jack baru akan dilakukan 1 jam lagi namun Anne sudah mendapatkan semua peralatan eksklusif dari pihak salon, mulai dari meni pedi, mandi susu, creambath dan perawatan wajah lainnya sudah ia lakukan bahkan saat ini rambutnya yang sudah mendapatkan berbagai perawatan itu juga sudah selesai diatur. Anne menolak rambutnya disanggul tinggi, ia ingin membiarkan rambutnya tergerai saja. Karena menurut Anne rambutnya yang pendek akan cepat berantakan jika disanggul, karena itu ia memilih menguraikan rambutnya begitu saja dengan memasang satu aksesoris di bagian atas. Walaupun saat ini wajahnya belum selesai dirias namun Anne sudah terlihat sangat berbeda dari sebelumnya, ia terlihat lebih cantik dan elegan dengan makeup yang sudah menghias wajahnya saat ini.     

"Anda benar-benar cantik Nyonya Clarke, pantas saja Tuan Clarke begitu tergila-gila pada anda,"ucap seorang make up artist memuji kecantikan Anne.      

Anne tersenyum tipis. "Kami akan segera bercerai, jadi jangan panggil aku dengan sebutan Nyonya Clarke lagi, karena nama itu sudah aku lepaskan sejak 3 tahun yang lalu."     

Kedua mata sang make up artist terbeliak lebar. "Anda pintar melucu juga Nyonya, saya benar-benar beruntung bisa mengenal anda."     

Anne menghela nafas panjang ia malas merespon perkataan sang make up artis yang sedang mengaplikasikan bulu mata palsu padanya, Anne sudah sangat lelah sekali dengan semua yang ia lalui hari ini. Ia ingin segera menyelesaikan semuanya dengan cepat supaya bisa kembali ke kamarnya dengan memeluk putra kesayangannya.      

Setelah proses panjang yang melelahkan akhirnya Anne saat ini sudah berada di mobil menuju tempat makan malam bersama Erick yang menjadi supir pribadinya, berkali-kali Anne menanyakan soal keberadaan Christian. Namun Erick tak memberikan jawaban yang memuaskan dan hal itu membuat Anne kesal, ia juga sudah bertanya pada Jack namun Jack justru tak mengaktifkan ponselnya sama seperti Linda dan Paul. Semua orang benar-benar membuat Anne kesal hari ini.      

"Kita sudah sampai Nyonya,"ucap Erick pelan pada Anne begitu mobil yang ia kendarai berhenti.     

Anne mengedarkan pandangannya. "Ini di hotel bukan?"     

"Betul Nyonya dan tempat…"     

"No, aku tak mau ke hotel. Katakan pada Tuanmu yang mesum itu untuk segera pergi ke psikiater supaya ia segera sembuh,"sahut Anne dengan cepat memotong perkataan Erick dengan cepat.     

"Tapi tuan muda ada disini Nyonya."     

Deg     

Anne langsung terdiam dan mati kutu, niatnya yang ingin segera pergi dari tempat itu pun langsung sirna seketika.      

"Christian, dia ada disini?"tanya Anne lirih mengulangi perkataan Erick.     

"Iya Nyonya, sedang tidur bersama Linda dan Paul di salah satu kamar di hotel ini."     

Kedua mata Anne berkilat penuh kemarahan. "Kenapa kau tak mengatakan hal ini sejak awal, Erick?"     

"Maaf Nyonya, saya tak mempunyai keberanian sebesar itu untuk mengatakan dimana keberadaan tuan muda pada anda tanpa izin Tuan,"jawab Erick tanpa rasa bersalah.     

"Jesus!!"     

Anne benar-benar frustasi, ia tak tahu harus dengan cara apa menghadapi Jack. Pria itu sudah memotong semua jalannya untuk lari, sehingga mau tak mau ia harus patuh dan menuruti kemauannya. Setelah menenangkan diri cukup lama akhirnya Anne pasrah, ia berdamai dengan dirinya sendiri dan memutuskan untuk mengikuti apa yang Jack inginkan.      

"Dimana tempatnya?"     

"Rooftop, Nyonya,"jawab Erick sambil tersenyum.     

"Ok, antarkan aku ke tempat itu."     

Erick tersenyum lebar. "Dengan senang hati, Nyonya."      

Anne tak menggubris senyum yang diberikan oleh Erick, ia sudah terlalu kesal dengan apa yang sudah Jack lakukan padanya hari ini. Meski bukan Jack yang secara langsung memberikan perintah padanya namun tetap saja pria itu adalah satu-satunya orang yang dapat disalahkan atas semua yang ia alami hari ini, Anne tak menunggu Erick. Ia terus mempercepat langkahnya menuju lift, menggunakan sepatu hak tinggi dan dress ketat tak membuat Anne kesulitan berjalan.      

Ketika Anne masuk kedalam lobby semua orang yang ada di tempat itu menatapnya tanpa berkedip, mereka terhipnotis dengan pesona yang Anne berikan.      

"Silahkan masuk Nyonya, nanti ada Nicholas yang akan membimbing anda menemui Tuan,"ucap Erick sopan saat mempersilahkan Anne masuk ke dalam lift.     

"Ok."      

Erick menganggukkan kepalanya memberikan hormat kepada Anne yang baru saja melintas di hadapannya, masuk ke dalam lift yang akan membawanya ke rooftop hotel Marks @ The Manor.      

Tanpa Anne ketahui sebenarnya sejak di salon Jack mendengar semua yang dikatakan olehnya, pasalnya Erick sudah memasang sebuah alat sadap di dalam tas yang dibawa sehingga apapun yang ia katakan Jack akan langsung mendengarnya. Dan Jack bisa langsung memberikan perintah kepada Erick, karena Erick juga tersambung dengan Jack melalui ear piece yang ia gunakan.      

Anne menatap dirinya di dalam lift tanpa berkedip, meskipun saat ini ia sudah memiliki Christian namun tubuhnya tetaplah sama seperti dulu tanpa cela dan terlihat sangat menggoda. Apalagi saat ini ia memakai dress yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, Anne menghela nafas panjang saat menyadari betapa menggiurkannya dirinya saat ini. Memakai off shoulder dress beberapa hitam yang ketat, Anne merasa bentuk tubuhnya terlalu terekspos menggunakan pakaian itu. Tanpa pikir panjang Anne meraih bagian bawah dressnya dan..     

Sreeetttt…     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.