I'LL Teach You Marianne

I love you my Lioness



I love you my Lioness

0Anne memejamkan kedua matanya saat mendapatkan sentuhan dari Jack, ia tak menolak ataupun marah ketika pria itu mulai menjelajah bagian tubuhnya yang lain. Bahkan ketika Jack sudah melepaskan gaun yang menyiksanya itu Anne pasrah, sungguh tubuhnya sangat menginginkan sentuhan dari Jack.     

Saat Jack sedang menjelajah tubuh Anne tiba-tiba gerakannya terhenti saat melihat sayatan akibat pisau bedah dibagian perut bawah, kedua mata Jack menyipit mencoba mengenali sayatan itu.     

"Kau melakukan melahirkan dengan caesar?"tanya Jack serak tanpa mengangkat wajahnya dari area bekas operasi caesar milik Anne.     

Anne yang sudah pening hanya menjawab lirih pertanyaan yang Jack berikan, ia tak mampu mengangkat kepalanya. Meskipun samar namun Jack berhasil mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang sebelumnya ia berikan.     

Perlahan Jack merangkak naik mendekati wajah Anne yang sudah merona dan menggairahkan. "Terima kasih, terima kasih sudah memberikan aku anak lelaki yang hebat Anne."     

"J-jackk...please…."Anne mengerang keras saat Jack mencium lehernya, memberikan gigitan di area itu cukup lama dan dapat dipastikan akan meninggalkan jejak.     

"Not yet, baby,"bisik Jack lirih di telinga Anne, lidahnya sengaja dijulurkan untuk menaikkan gairah lebih tinggi lagi.     

Mendapat sentuhan seperti itu Anne semakin lemah, ia tak bisa menguasai dirinya sendiri. Secara tidak sadar kedua tangan Anne justru bergerak dan melingkar di leher Jack, seolah memberikan sambutan kepada Jack untuk melakukan apapun yang ia inginkan. Menyadari penyerahan diri Anne sebuah senyum tersungging lebar di wajah Jack, ia kemudian kembali menerima serangannya. Jack kembali mencumbu Anne dengan kecupan-kecupan dalam di sekitar leher dan dadanya, entah sudah berapa kali Anne memohon pada Jack untuk berhenti menyiksanya dan langsung pada inti percintaan mereka. Namun Jack yang masih belum apa-apa itu tak menghiraukan rengekan Anne, ia masih belum puas menikmati tubuh Anne. Menikmati dalam arti sebenarnya, Jack mencium dan menggigit beberapa bagian tubuh Anne. Tanda merah keunguan selalu terlihat setelah Jack menarik bibirnya dari tubuh Anne, Anne yang tak bisa melawan hanya mampu mendesah kuat dengan terus sesekali mengerang menyebut nama Jack dengan suaranya yang seksi.     

"Jack…"     

Anne kembali merintih, menahan rasa nikmat yang sedang diberikan Jack. Betapa tidak, saat ini Jack sedang bermain-main dengan puncak kedua dadanya, menyesapnya kuat-kuat, memainkan lidahnya dengan sekali-kali memberikan gigitan kecil pada area puncaknya yang sensitif. Sementara tangan kanannya sudah bergerilya di pusat tubuhnya, meraba-raba area inti Anne dengan gerakan yang membuat Anne selalu menggelinjang saat dua jemari Jack menyeruak masuk kedalam tubuhnya. Mendapatkan sentuhan bertubi-tubi di dua spot tersensitifnya membuat Anne hampir menangis merasakan kenikmatan dunia yang Jack paksakan padanya, rambut Jack yang sudah tersisir rapi kini tak terlihat lagi wujudnya. Salahkan kedua tangan Anne yang sudah mengacak-ngacak bagian itu, Anne selalu menggenggam erat sejumput rambut Jack saat pusat intinya disentuh Jack. Sungguh meski hanya menggunakan jari namun Anne sudah dibuat mencapai puncak pelepasannya dua kali, Jack benar-benar sialan. Dia pintar sekali menyiksa Anne, sementara dirinya sendiri masih utuh. Ia belum melepaskannya kain terakhir yang melindungi tubuhnya, Jack belum mau bermain ke inti. Ia masih terlalu menikmati tubuh Anne, bahkan tanda kemerahan yang kini sudah hampir memenuhi area dada Anne tetap saja Jack belum puas.     

Jack seperti sedang memuaskan dahaga yang menyiksanya selama 3 tahun terakhir ini, sementara Anne yang belum melakukan percintaan yang sebenarnya sudah sangat lelah. Tenaganya habis, Jack benar-benar membuatnya kewalahan.     

Karena tak tega terus menerus mendengar rengekan dari Anne yang memintanya untuk menuntaskan permainan, akhirnya Jack melepas kain terakhir yang melindungi tubuhnya. Ia kemudian mengarahkan dirinya ke pusat tubuh Anne dan mulai menyatukan tubuh mereka dalam dua kali percobaan, meski Anne sudah sangat basah dan siap menerima dirinya namun 3 tahun tidak bercinta membuatnya kembali seperti gadis. Apalagi ditambah Anne melahirkan secara caesar, sungguh Jack terkejut saat merasakan betapa sempitnya sang istri.     

"Anne kau luar biasa,"erang Jack serak.     

Anne tak merespon perkataan Jack, ia terlalu fokus untuk menerima setiap hujaman yang Jack berikan. Setiap gerakan yang Jack berikan benar-benar membuat Anne gila, Jack menggerakkan pinggulnya penuh irama mengikutiku detak jantungnya yang berpacu sangat cepat. Jack berkali-kali menyebut nama Anne setiap kali ia memasuki tubuh Anne lebih dalam, sudah tak terhitung berapa banyak gigitan yang Anne berikan pada pundak Jack. Sepasang suami istri yang sudah berpisah selama 3 tahun itu benar-benar saling memuaskan dahaganya masing-masing kali ini, tubuh keduanya sudah berkilat bercampur keringat masing-masing. Tak ada kemarahan ataupun kebencian lagi dari keduanya, hanya panggilan panggilan mesra saja yang terdengar dari bibir masing-masing saat merasakan kenikmatan yang mendera.     

Sebuah teriakan keras yang keluar dari bibir Jack menyudahi permainan panas mereka malam ini, Anne memejamkan kedua matanya saat merasakan cairan hangat memenuhi rahimnya kembali. Ia sudah tak mampu membuka kedua matanya lagi, Anne terlalu lemas untuk itu. Jack masih berada diatas tubuh Anne selama beberapa menit saat mencapai puncaknya, tubuh keduanya masih menyatu. Jack masih mengagumi betapa cantiknya wanita yang ia nikahi.     

"Kita akan bahagia lagi setelah ini, Anne. Kita akan bahagia bersama Christian dan adik-adiknya nanti,"ucap Jack lembut.     

Setelah memberikan kecupan di kening Anne, Jack kemudian melepaskan dirinya dari Anne dan membanting tubuhnya di samping Anne. Jack sudah kehabisan tenaga, sama seperti Anne. Namun di sisa tenaga terakhirnya Jack masih mampu mengirimkan pesan pada Nicholas agar mengurus putranya, sementara Erick diberi tugas untuk mengantar keberangkatan Linda dan Paul. Dan pesan terakhir yang ia kirimkan adalah pada pemimpin the warrior, Jack meminta agar tak ada yang mengganggunya selama dua hari kedepan. Jack sudah bersumpah tak akan membiarkan Anne turun dari ranjang untuk dua hari kedepan, banyak hal yang ingin ia lakukan bersama Anne. Jack ingin meminta denda pada Anne atas apa yang ia alami selama 3 tahun ini, karena itu ia tak mau diganggu.     

Jack mulai memejamkan matanya, tangan kekarnya bergerak, melingkari perut Anne. Ia tersenyum saat merasakan kulit tubuh Anne yang basah, Anne benar-benar berkeringat malam ini dan Jack bangga akan itu. Ia sudah berhasil menaklukkan dan mendapatkan kembali singa betinanya yang marah padanya, Jack berjanji apa yang terjadi tiga tahun yang lalu itu adalah kali terakhir Anne pergi jauh darinya. Jack bersumpah tak akan membiarkan Anne menjauh lagi darinya, Anne adalah miliknya. Satu-satunya orang yang bisa meredam dahaga yang menyiksanya selama ini.     

"Good night, Mommy. Sleep well, Give your energy back, we still have a long way to go. I love you Anne, i love you my Lioness."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.