I'LL Teach You Marianne

Singa kelaparan



Singa kelaparan

0Selama makan malam berlangsung Anne sama sekali tak tersenyum, ia terus fokus pada makanan lezat yang silih berganti. Tak makan sejak siang membuatnya bisa melahap banyak makanan dan hal itu membuat Jack bahagia, diam-diam Jack memperhatikan tubuh Anne yang jauh lebih kurus dari tiga tahun yang lalu. Karena itulah ia meminta koki untuk memasak berbagai hidangan lezat malam ini, Jack mempersiapkan semuanya dengan matang untuk Anne.     

"Kenapa berhenti?"     

Anne meletakkan garpunya diatas piring dan menatap Jack dengan tatapan penuh permusuhan. "Apa kau sudah memberikan sesuatu yang berbahaya di makanan-makanan ini?"     

Jack menaikkan satu alisnya. "Apa maksudmu?"     

"Sejak tadi aku makan dengan lahap, hampir setiap menu yang datang aku coba. Tapi kau tidak, kau hanya terus menatapku dengan senyum jahatmu itu. Sekarang katakan, apa yang sudah kau masukkan ke makanan-makanan ini?!" Anne mengambil kesimpulan sendiri dan langsung mengintrogasi Jack.     

"Aku tahu aku bersalah padamu Anne, tapi tolong jangan gunakan alasan itu untuk terus menuduhku dengan hal-hal yang tidak masuk akal seperti itu. Aku sangat mencintaimu, mana mungkin aku menyakiti wanita yang sangat aku cintai. Sejak pertemuan pertama kita di Newcastle Upon Tyne aku sudah bersumpah untuk menjadikanmu milikku, jadi sangat mustahil jika aku mencelakaimu. Harus dengan cara apa lagi aku meminta maaf padamu? Apa hukuman yang kau berikan selama 3 tahun ini belum cukup? Apa rasa sedih dan bersalah yang aku alami selama 3 tahun ini belum cukup untuk menuntaskan semua kemarahanmu padaku, Anne?"tanya Jack bertubi-tubi, kedua matanya basah saat bicara panjang lebar seperti itu.     

Anne diam, ia mengepalkan tangannya yang ada dibawah meja dengan kuat. Ia merasa seperti tersangka saat ini, padahal jelas-jelas Jack-lah penjahatnya.     

"Kau tahu Anne, saat mengetahui kau hamil saat itu aku hampir gila. Kukerahkan semua anak buahku untuk mencarimu di Luksemburg, Jerman dan Inggris. Tiga negara sekaligus. Aku bahkan sampai menyewa beberapa detektif swasta untuk menemukan keberadaanmu selama 3 tahun ini dan hasilnya nihil, karena kau benar-benar bersembunyi dengan baik sama Paul dan Linda sampai akhirnya kemarin Erick mengabarkan kalau ia berhasil menemukan keberadaanmu di kota ini. Kau tahu Anne, aku merasa seperti pria yang terlahir kembali saat mengetahui kalau baik-baik saja di kota ini. Bahkan saat aku melihat Christian rasanya nyawaku diisi ulang sampai 1000 tahun, semua rasa sedihku langsung hilang saat melihat Christian tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang sehat dan ceria. Selama 3 tahun terakhir ini, hampir setiap malam aku selalu terbangun setiap dua jam sekali. Aku benar-benar tak bisa tidur dengan nyenyak, hampir setiap malam aku selalu memimpikan pertengkaran terakhir kita sebelum akhirnya kau pergi. Aku sangat menyesal Anne, seandainya aku bisa memutar waktu aku pasti aku minta kembali saat itu sehingga aku tak melakukan kesalahan paling bodoh itu. Seharusnya aku menyelidiki terlebih dahulu kebenaran foto-foto itu bukannya langsung marah padaku yang akhirnya membuat saudara Christian meninggal, satu-satunya orang yang patut disalahkan atas meninggalnya anak pertama kita adalah aku. Aku yang seharusnya disalahkan karena kepergiannya bukan kau, Anne." Jack kembali berbicara panjang lebar berusaha menjelaskan kepada kondisi 3 tahun terakhirnya di Swiss, air mata yang ia bendung sejak tadi akhirnya menetes membasahi wajahnya.     

Seketika lidah Anne kelu, semua suaranya tercekat di tenggorokan. Kata demi kata yang Jack ucapkan membuat dadanya terasa sakit, Anne tiba-tiba merasa bersalah atas apa yang sudah dialami oleh Jack selama 3 tahun terakhir ini. Rasanya semua yang ia alami tak sebanding dengan semua yang sudah Jack lalui. Meskipun hidup sederhana namun Anne bahagia karena memiliki Christian dan mempunyai dua sahabat yang selalu menguatkannya, sementara Jack benar-benar tersiksa seorang diri. Dadanya pun semakin terasa sesak ketika melihat Jack meneteskan air matanya.     

Saat sedang dilema harus berbuat apa tiba-tiba Anne dikejutkan oleh perbuatan Jack yang langsung berlutut di hadapannya, seorang Jackson Knight Clarke yang kejam dan dingin pada semua rival bisnisnya saat ini sudah merendahkan dirinya dihadapan seorang wanita.     

"J-jack…"     

Jack meraih tangan Anne dan mencengkramnya dengan kuat. "Kembalilah padaku Anne, pulang ke rumah kita. Berikan kesempatan padaku untuk menjadi ayah yang baik untuk Christian, biarkan aku merasakan apa yang dirasakan pria-pria lain yang sudah memiliki anak Anne. Aku mohon padamu, kembalilah padaku. Kalau kau belum bisa memaafkanku, katakan saja apalagi yang harus aku lakukan. Hukuman apalagi yang harus aku terima agar kau memaafkan semua kesalahanku di masa lalu, aku akan menerima semua hukuman yang kau berikan itu dengan senang hati. Aku akan melakukan semuanya untukmu jika itu bisa membuatmu senang, asalkan kau dan Christian pulang bersamaku ke rumah kita di Swiss."     

"A-aku…"     

"Aku janji tak akan mengulang kesalahan yang sama lagi, Anne. Aku bahkan juga sudah memberikan hukuman kepada orang yang sudah memfitnahmu melakukan hal mengerikan itu, Anne,"ucap Jack dengan cepat memotong perkataan Anne.     

Anne mengernyitkan keningnya. "Menghukum pelakunya?"     

"Huum, aku sudah menghukum dalang dibalik foto-foto itu."     

Anne menaikkan satu alisnya. "Leon maksudmu?"     

Jack menggelengkan kepalanya. "Awalnya aku juga berpikir kalau Leon adalah orang yang bertanggung jawab atas foto-foto itu, namun ternyata dugaanku salah. Pasalnya orang yang sudah membuat foto itu dan mengirimkannya padaku ternyata adalah orang yang sama-sama sudah melukai kita di masa lalu."     

"Sebut saja langsung namanya Jack, jangan membuatku berpikir lagi,"sahut Anne ketus.     

Jack terkekeh, perlahan ia membawa kedua tangan Anne yang sejak tadi ia cengkram ke bibirnya. Jack memberikan kecupan panjang di kedua tangan Anne, bergantian.     

"Jack,"desah Anne tak sabar.     

"Shopia Higgins, wanita itu yang sudah membuat kita hidup terpisah selama 3 tahun."     

Kedua mata Anne membulat sempurna mendengar perkataan Jack, secara spontan ia turun dari kursi dan langsung berlutut di hadapan Jack. Akan tetapi Anne lupa kalau belahan pada dress yang ia pakai adalah buatan tangannya sendiri yang bukan berasal dari tangan penjahit pakaian mahalnya itu, sehingga saat Anne berlutut di hadapan Jack hal yang tak diduga terjadi. Belahan itu sobek makin tinggi dan menyebabkan hampir seluruh paha kiri Anne terekspos.     

"Akhhh…"     

"Shit...kau ceroboh Anne!"     

Jack langsung melepas jas yang ia gunakan untuk menutupi paha Anne yang terekspos, diperlakukan seperti itu oleh Jack membuat detak jantung Anne berpacu lebih cepat dan bukan hanya itu saja. Jack rupanya langsing meraih tubuh Anne, ia menggendongnya ala bridal.     

"Turunkan aku, Jack."     

"Lalu membiarkan mata lelaki lain melihat tubuhmu yang terekspos seperti itu? Oh thanks, hal semacam itu tidak akan pernah terjadi selama aku masih hidup." Jack menyahut ucapan Anne dengan cepat.     

"Tapi Jack…"     

"Diam Anne, patuhlah padaku. Percayalah singa yang sudah berpuasa selama tiga tahun ini tak akan bisa menahan dirinya lebih lama lagi jika kau terus bergerak seperti itu."     

Singa yang berpuasa? What apa maksudnya. Lelaki ini benar-benar menyebalkan.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.