I'LL Teach You Marianne

Christian is mine



Christian is mine

0Sejak pagi Anne sudah di buat pusing oleh tingkah Christian yang tak mau diam, anak itu aktif sekali berlarian kesana kemari didalam rumah sehingga membuat kondisi rumah saat ini sudah seperti kapal pecah. Christian merajuk, ia kesal karena tak diizinkan main hujan-hujanan di luar. Linda dan Paul bahkan sudah memberikan berbagai jurus andalan untuk merayu Christian, namun anak itu tetap tak mau diam.     

"Baby, kemari. Mommy punya sesuatu untukmu,"ucap Anne pelan untuk kesekian kalinya mencoba merayu Christian.     

Christian menoleh ke arah sang ibu. "No, aku tak mau makan."     

Anne terkekeh. "Mommy tak mengajakmu makan, Mommy hanya minta ditemani makan. Sejak tadi malam Mommy belum makan sampai saat dan perut Mommy sudah lapar sekali."     

"Kenapa belum makan?"     

Yes, cara yang dilakukan Anne berhasil. Putranya berhasil fokus padanya.     

"Lidah Mommy pahit sekali, Mommy tak bisa merasakan rasa makanan. Maka dari itu Mommy ingin ditemani Christian untuk makan,"jawab Anne berbohong dengan memasang wajah sedih.     

Christian terdiam beberapa saat sampai akhirnya dengan langkah kecilnya ia berjalan mendekati sang ibu yang sedang berada di pantry. "Are you sick, Mommy?"     

"I don't know baby."     

"Ya sudah kalau begitu aku suapi Mommy makan, ya." Seperti seorang pria dewasa Christian memberikan perhatian yang manis pada ibunya.     

Kedua mata Anne pun mendadak berkaca-kaca, bayi kecilnya kini sudah bisa memberikan perhatian yang tak disangka-sangka olehnya. Tanpa bicara Anne kemudian meraih tubuh Christian untuk di dudukan di atas counter.     

"Ok, Mommy mau makan sekarang."     

Christian tersenyum, tanpa bicara anak tampan yang sangat mirip dengan Jack itu mulai meraih garpu yang ada diatas piring sang ibu untuk mulai menyuapi ibunya makan, dari kejauhan Paul dan Linda tersenyum haru. Mereka tak menyangka Christian bisa melakukan itu. Anne benar-benar menikmati makan pagi sekaligus makan siangnya kali ini, makanan yang disuapkan sang putra terasa 10 kali lipat lebih enak. Christian sendiri menikmati kegiatan barunya, sesekali ia melakukan kesalahan dengan menjatuhkan saus spageti diatas meja namun ia tak menghentikan kegiatannya itu dan terus menyuapi ibunya dengan penuh semangat sampai akhirnya spageti yang ada di atas piring itu habis tanpa sisa.     

"Apa Mommy sudah kenyang?"     

"Yes, lihatlah sekarang perut Mommy sudah buncit,"jawab Anne dengan cepat sembari menunjukkan perutnya pada Christian.     

Christian terkekeh melihat perbuat sang ibu, perlahan Christian meletakkan satu tangannya diatas perut sang ibu. "Bagaimana aku bisa ada di perut Mommy dulu? Apa Mommy memakanku?"     

"Makan? Mana mungkin Mommy memakanmu sayang."     

"Lalu bagaimana aku bisa ada di perut Mommy?"tanya Christian kembali.     

Anne kebingungan, ia tak tahu harus menjawab apa. Semakin besar Christian semakin banyak pula pertanyaan kritis yang ia lontarkan dan kadangkala pertanyaan-pertanyaan itu sulit dijelaskan, seperti pertanyaan yang baru saja terucap dari bibir Christian. Christian yang penasaran dengan jawaban dari pertanyaan yang sebelumnya ia tanyakan nampak duduk dengan sabar menunggu jawaban dari sang ibu, ia masih menatap ibunya penuh harap. Anne yang tak bisa menjawab pertanyaan dari Christian akhirnya menyerah, ia pun memberikan izin pada anaknya bermain air hujan di luar.     

"Kau ini bagaimana Anne, katanya jangan biarkan Chris main hujan. Tapi kenapa ini kau malah memberinya izin?"protes Linda dengan kesal pada Anne.     

Anne menghela nafas panjang. "Aku tak mungkin menjawab pertanyaan yang ia tanyakan Linda, karena itu aku biarkan saja dia main hujan."     

"Memangnya apa yang ditanyakan Chris padamu? Sampai kau tak bisa menjawabnya?!"     

Anne menatap tajam ke arah Linda yang sama seperti dirinya mengawasi Christian main hujan bersama Paul. "Dia bertanya bagaimana bisa ada dalam perutku? Tak mungkin bukan aku mengatakan hal yang sebenarnya."     

Linda membeliak. "Dia masih menanyakan hal itu?"     

"Iya, anak itu keras kepala sekali. Rasa ingin tahunya tak terkalahkan,"jawab Anne frustasi.     

Linda memijat keningnya yang tiba-tiba terasa sakit. "Sungguh ide yang buruk mengatakan padanya kalau bayi itu berasal dari perut ibunya, semakin lama anak itu makin seperti ayahnya."     

"Linda, jangan bicara seperti itu. Christian anakku, dia tak ada hubungannya dengan pria itu,"sahut Anne dengan cepat, selama tiga tahun ini Anne sudah berusaha menghilangkan nama Jack dari dalam hatinya.     

Linda tersenyum tipis mendengar perkataan Anne, perlahan ia membelai rambut Anne yang berantakan. "Jack, pria itu semakin kuat. Kau tahu sendiri kan bagaimana kekuasaannya saat ini, karena itulah kau harus menyiapkan diri jika suatu saat kita bertemu dengannya Anne."     

"Tidak Linda, aku tak mau bertemu dengannya. Aku gak mau."     

"Aku tahu Anne, aku tahu. Tapi kau harus bersiap dengan kemungkinan apapun, kita tak bisa selamanya bisa bersembunyi darinya Anne. Jackson Knight Clarke adalah pria yang mengerikan, kau harus mampu menghadapinya lagi Anne. Tak menutup kemungkinan ia akan mencoba mengambil Christian dari kita, karena itulah kau harus mampu menghadapinya,"ucap Linda pelan mencoba menyadarkan Anne betapa berkuasanya Jack saat ini.     

Anne tertunduk. "Aku tak akan membiarkan dia mengambil anakku, Linda. Aku yang berjuang mempertahankan Christian sejak dalam kandunganku, aku yang selalu menangis saat Christian sakit, bukan dia. Bukan pria jahat itu."     

"Aku tahu Anne, kita yang sama-sama membesarkan Christian. Aku dan Paul pun tak akan mungkin membiarkan dia mengambil Christian dari kita, hanya saja kita harus bersiap dengan kemungkinan terburuk yang akan datang Anne."     

"A-apa kita perlu pindah Linda?"     

Linda menggeleng. "Itu bukan solusi terbaik, kita tak mungkin terus menerus bersembunyi Anne. Selain hal itu akan menyulitkan kita, Christian pasti juga tak akan suka. Anak itu pasti akan bertanya lebih detail lagi kenapa kita harus pindah, kau tahu sendiri kan rasa ingin tahu Christian sangat besar. Karena itulah kita harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi kemungkinan terburuk itu, Anne."     

Anne terdiam mendengar perkataan Linda, sebenarnya tanpa diberitahu Linda pun ini sudah tahu seberapa kuat dan besarnya kekuasan Jack saat ini. Nama besarnya cukup membuat banyak wanita berbondong-bondong mendekatinya, meskipun begitu Anne mencoba membodohi dirinya sendiri kalau semuanya akan baik-baik saja.     

"Aku belum siap untuk menghadapi semua itu Linda, jangankan bertemu membayangkan melihatnya lagi secara langsung aja aku belum berani Linda,"ucap Anne jujur.     

"Aku tahu, tapi percayalah Anne kita pasti bisa melewati semua ini lagi. Kita sudah melewati hal-hal buruk yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini, karena itulah aku yakin kita semua pasti bisa melewati kemungkinan terburuk lainnya. Kita hanya perlu bersiap saja Anne, jadi seandainya hal yang tak kau inginkan itu benar-benar terjadi maka kita sudah tahu harus melakukan apa. Kau tahu sendiri bukan, orang-orang Jack terus mengawasi keluargaku."     

Anne terdiam cukup lama, ia terlihat sangat gelisah sekali. Kedua matanya terus menatap nanar ke arah Christian yang sedang tertawa bersama Paul di luar.     

"Aku tak akan menyerahkan Christian padanya Linda, Christian anakku,"ucap Anne lirih dengan suara bergetar.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.