I'LL Teach You Marianne

Masih mencari



Masih mencari

0Jack menatap foto pernikahannya dengan Anne selama hampir 30 menit tanpa kata, wajah cantik Anne yang sedang tersenyum dalam foto itu membuatnya tersiksa. Setelah mengetahui kenyataan bahwa Anne tidak berselingkuh Jack benar-benar hancur, ia mengutuk tindakan bodohnya yang tidak berpikir jernih saat itu hingga akhirnya Anne mengalami keguguran.     

"Apa kau belum puas menghukumku, Anne? Selama tiga tahun ini aku selalu menyesali perbuatanku hari itu, selama tiga tahun ini juga aku selalu memohon pada Tuhan agar mengembalikanmu padaku. Harus berapa lama lagi aku hidup dalam kehancuran ini Anne? Maafkan aku Anne, maafkan aku." Jack bicara sendiri saat sedang meraba wajah cantik Anne yang ada di figura.      

Begitu mengetahui kenyataan kalau foto-foto yang ia terima adalah foto palsu Jack sangat menyesal, apalagi ditambah ketika tahu Anne tengah mempertaruhkan nyawanya untuk mempertahankan bayi kedua mereka pasca mengalami keguguran. Jack benar-benar hancur saat itu, bahkan ia sampai tak mau berbicara dengan siapapun dan mengurung dirinya di dalam kamar sampai akhirnya ia harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri karena mengalami dehidrasi pasca tidak ada cairan yang masuk ke dalam tubuhnya selama 3 hari.      

Setelah kembali dari rumah sakit Jack menjadi orang yang sangat pendiam, ia tak mau berbicara dengan siapapun. Bahkan pada Erick dan Nicholas, kedua asistennya. Ia kembali mengurung diri di dalam kamar, setiap malam Erick dan Nicholas harus berjaga di depan kamar Jack. Hal itu dilakukan karena mereka khawatir Jack akan terluka pasca menghancurkan semua barang-barang didalam kamar, selama satu bulan pertama setiap malam Jack melampiaskan kemarahannya dengan menggila di dalam kamar. Bahkan berkali-kali ia harus mendapat jahitan di tangan dan kaki yang terkena pecahan benda tajam yang ia hancurkan, sudah tak terhitung berapa kali ia meminta maaf dan menyebut nama Anne setiap malam. Sungguh kondisi Jack saat itu membuat semua orang takut dan khawatir, Luis yang selama ini dingin bahkan ikut tak tenang ketika hampir setiap malam ia mendengar teriakan Jack dari kamar.      

Beruntung Jack memiliki dua asisten hebat yang menghandle semua pekerjaannya di kantor, saat ia terpuruk seperti itu selama dua bulan. Kondisi Jack baru membaik setelah bulan ketiga pasca kepergian Anne berjalan, saat itu Luis berhasil membuat Jack kembali menjadi manusia yang waras. Luis memberikan pelajaran pada Jack, ia memukul Jack berkaki tanpa takut dipecat. Apa yang Luis lakukan malam itu berhasil menyadarkan Jack, Luis berhasil membuat Jack kembali sadar kalau dia seorang pria yang harus menghadapi kenyataan. Bukan meratapi kesalahan yang sudah ia perbuat seperti seorang pengecut.      

Setelah 6 bulan proses pencarian Anne dilakukan dan tanpa hasil akhirnya Jack memutuskan pindah ke Swiss, ia ingin menenangkan diri sambil terus fokus melakukan pencarian Anne. Keputusan Jack yang ingin pindah ke Swiss didukung Luis, ia berharap dengan kepindahan Jack ke Swiss kondisinya akan lebih baik. Selama mencari Anne di Luksemburg Jack nyaris gila, pasalnya tak ada satupun dari anak buahnya yang berhasil menemukan jejak keberadaan Anne. Bahkan detektif swasta yang ia sewa untuk mencari Linda dan Paul di Inggris juga tak berhasil menemukan keberadaan sepasang suami istri yang langsung menghilang tak lama setelah Anne pergi itu, Jack yakin Anne pasti bersama Linda dan Paul. Namun keyakinannya itu tak kunjung terbukti, pasalnya Linda dan Paul juga sulit diketahui keberadaannya. Bahkan ketika para detektif swasta itu mendatangi rumah Linda yang ada di desa, mereka justru mendapatkan kenyataan pahit di mana ternyata Linda dan kedua orang tuanya sudah tidak berhubungan selama hampir satu tahun terakhir. Hubungan Linda dan kedua orangtuanya yang renggang itu, semakin membuat para detektif swasta itu kehilangan celah untuk mengetahui keberadaan Anne.      

Mereka benar-benar kehilangan jejak Linda yang menghilang seperti ditelan bumi, pasalnya tak ada satupun orang yang tahu dimana keberadaannya saat ini sama seperti Anne yang menghilang tanpa jejak. Meskipun Jack sudah mengerahkan semua orang-orang terbaiknya dalam pencarian itu, namun sampai detik ini keberadaan Anne dan Linda tak kunjung diketahui keberadaannya. Hidup dalam rasa bersalah yang besar membuat kepribadian Jack berubah, ia menjadi lebih mengerikan. Sudah tak terhitung banyaknya karyawan Clarke Enterprise yang dipecat hanya karena melakukan sebuah kesalahan kecil dan sikapnya yang arogan itu membuatnya mendapat julukan monster oleh para karyawan.      

Drrttt      

Jack tersadar dari lamunannya ketika ponsel yang ia letakkan diatas meja bergetar. Dengan sedikit malas Jack menerima panggilan masuk yang ternyata berasal dari Erick.      

"Bicaralah."      

"Maaf mengganggu anda Tuan, di depan ruangan anda saat ini sudah berdiri Nona Sophia bersama kedua orang tuanya yang ingin bertemu dengan anda. Kami sudah berusaha keras untuk menahan mereka agar tidak masuk dan menemui anda, namun ia tetap bersikeras ingin bertemu dengan anda,"ucap Erick dengan cepat.     

Rahang Jack mengeras. "Biarkan mereka masuk, aku ingin tahu apa yang akan mereka lakukan."      

"Baik Tuan."      

Setelah Erick menutup teleponnya tiba-tiba pintu ruangan Jack terbuka dan masuklah Shopia Higgins bersama Robert dan Hannah Higgins kedua orang tuanya.      

"Jack, kau harus memecat mereka. Mereka lagi-lagi menahanku, memangnya mereka tak tahu kalau aku calon istrimu apa!"jerit Shopia dengan keras saat sudah berada di dalam ruangan Jack.      

Hannah Higgins tersenyum. "Sabar sayang, kau harus bisa mengontrol emosimu."     

"Benar Shopia, kau adalah calon nyonya Clarke. Kau harus bisa bersikap baik di hadapan anak buah calon suamimu ini." Robert ikut bicara, menimpali perkataan Hannah istrinya.      

Shopia melipat kedua tangannya di dada. "Tetap saja, aku benci sekali mendapatkan perlakuan seperti ini lagipula seharusnya Erick tahu kalau aku adalah calon istri tuannya. Kalau kita sudah menikah nanti kau harus memecatnya Jack, aku tak suka pada Erick. Sejak dulu dia sangat menyebalkan."     

Hannah Higgins terkekeh mendengar perkataan sang putri, begitu juga dengan Robert yang sedang merapikan rambut Shopia. Selama 2 tahun terakhir ini Shopia memang kembali berada dipuncak ketenaran, bukan hal sulit bagi Jack untuk membuat Shopia kembali bersinar.      

Jack yang sejak tadi diam memperhatikan tingkah keluarga Higgins dihadapannya kemudian tersenyum, ia lalu menekan sebuah tombol kecil yang berada di bawah mejanya yang membuat Erick dan Nicholas masuk ke ruangannya.      

"Kau... kenapa kau masuk, siapa yang memberikanmu izin?!"hardik Shopia dengan congkak, ia tak sadar posisinya.      

Setelah meletakkan sebuah amplop di hadapan tuannya, Erick langsung menoleh ke arah Shopia. "Jangan terlalu berharap lebih Nna Higgins."     

"Apa maksudmu!!"     

"Maksudnya adalah…"     

"Erick."      

Erick langsung menghentikan perkataannya saat mendengar suara Jack, ia pun langsung menunduk dan berjalan mundur mendekati Nicholas yang masih berdiri dengan tenang disamping kiri Jack.     

"Dasar pelayan rendahan!"umpat Shopia kesal..     

Jack menipiskan bibirnya mendengar perkataan Shopia. "Apa yang kau inginkan Shopia?"     

"Kenapa kau bertanya seperti itu padaku Jack, bukankah kau yang memintaku datang. Bukankah dulu kau mengatakan akan membicarakan pernikahan kita saat kau kembali ke Luksemburg?"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.