I'LL Teach You Marianne

Kembali



Kembali

0Anne menatap Paul dan Linda secara pergantian meminta penjelasan kenapa anaknya tiba-tiba marah seperti itu, padahal selama ini Christian adalah seorang anak yang baik dan tidak pernah marah sampai di berlebihan.     

"Kau pasti tak akan percaya Anne, aku saja sampai detik ini masih bingung,"ucap Linda lirih.     

"Aku pun juga bingung dan tak mengerti, kenapa Christian bisa seperti itu." Paul ikut bicara, menimpali perkataan Linda.     

Anne semakin bingung. "Bicaralah langsung ke inti, aku tak mengerti."     

"Kemarin di pantai Christian memberikan ice cream kesukaannya pada anak kecil yang sedang menangis, kami tak menyangka dia akan melakukan itu. Christian benar-benar membuat kami bangga, Anne,"ucap Linda serak dengan mata berkaca-kaca.     

"Kau serius?"tanya Anne kembali.     

"Iya Anne, kalau kami tak melihatnya sendiri kami mungkin juga akan tak percaya dengan apa yang ia lakukan,"jawab Paul ikut bicara.     

Anne terdiam cukup lama, ia masih tak percaya kalau putranya melakukan hal seperti itu. padahal selama ini tak ada yang mengajarinya berbuat seperti itu, sungguh Christian benar-benar sangat mengagumkan untuk ukuran anak seusianya.     

"Give me sugar Mommy, This pancake has no taste." Christian tiba-tiba membuyarkan lamunan Anne.     

"Baby, pancake yang kau makan itu sudah sangat manis. Kalau kau beri gula lagi nanti tak enak, rasanya justru akan seperti bubur,"jawab Anne lembut, kedua matanya masih berkaca-kaca akibat perkataan Linda.     

Christian yang cerdas tak langsung percaya dengan ucapan sang ibu begitu saja, dengan cepat ia menoleh ke arah Linda meminta penjelasan.     

Linda yang mengerti dengan arti tatapan Christian kemudian tersenyum. "Yang dikataka Mommy benar, pancake yang sedang kau makan itu sudah sangat manis. Jadi kalau seandainya diberikan gula lagi maka akan mengerikan rasanya, mama tak bisa membayangkan."     

"Benarkah?"     

"Benar, apa Christian tak percaya pada mama?"     

Christian menggeleng. "Mana mungkin aku tidak percaya, ya sudah kalau begitu aku makan saja pancakenya tanpa diberi gula lagi."     

"Good boy."     

Christian terkekeh mendengar pujian yang dialamatkan padanya, anak lelaki itu selalu suka kata-kata manis dan akan langsung diam jika sudah dirayu dengan memberikan pujian padanya. Entah sifat yang aneh itu menurun dari siapa, karena Anne tak pernah mengajarkan hal semacam itu. Percakapan Anne dan Linda pun terhenti karena Christian terlalu sayang jika diabaikan, anak itu terlalu menggemaskan sehingga membuat mereka semua selalu tertawa karena tingkah Christian. Kehadiran Christian benar-benar memberikan semangat untuk mereka bertiga.     

Setelah selesai makan Christian dibawa Paul ke kamar bermain, Paul berusaha membuat anak itu tak langsung tidur. Pasalnya beberapa kali Christian terlihat menguap dan Anne selalu melarang keras jika putranya itu langsung tidur setelah makan, Anne tak mau kesehatan Christian terganggu jika hal itu terjadi.     

"Jangan khawatir Anne, anak kita bukan anak lemah. Dia kuat dan hebat,"ucap Linda pelan, berusaha menenangkan Anne.     

"Aku tahu, hanya saja berat tubuhnya sudah melebihi berat tubuh anak seusianya. Karena itulah aku mengurangi gula padanya,"jawab Anne jujur.     

Linda terkekeh. "Aku tahu, tapi percayalah Christian itu tidak mengalami obesitas dia justru sangat sehat dan kalau misalkan dia masih mengkonsumsi makanan manis seperti itu justru lebih baik untuknya Anne. Christian membutuhkan banyak makanan bergizi untuk menunjang pertumbuhan tubuhnya yang luar biasa itu, jadi tenanglah jangan terlalu khawatir. Kita sudah membesarkan bersama-sama selama ini, aku juga tak akan mungkin membiarkan hal buruk terjadi padanya. Christian juga anakku, aku tak akan mungkin diam saja jika ada hal yang tak benar menimpanya."     

Anne tersenyum mendengar perkataan Linda, ia kemudian memberikan pelukan pada Linda. Linda bukan hanya sahabat untuknya, Linda sudah seperti ibu, kakak dan psikiater yang selalu ada untuknya. Seorang sahabat terbaik yang disiapkan Tuhan untuk menolongnya di saat ia berada di titik terendah dalam kehidupannya, Anne sangat menyayangi Linda begitupun Linda yang juga sudah menganggap ini sebagai saudaranya sendiri. Karena hari sudah siang akhirnya Anne memutuskan untuk pergi ke toko seorang diri, ia memberikan waktu kepada Linda dan Paul untuk beristirahat di rumah hari ini bersama Christian yang kini sudah terlelap dalam pelukan Paul.     

"Kau yakin bisa mengurus toko sendirian?"tanya Linda kembali.     

"Yakin, ya sudah aku berangkat. Tidurlah, lihatlah kedua kantung matamu terlihat jelas, kau harus segera tidur."     

Linda langsung menyentuh kedua kantung matanya dengan panik dan membuatnya Anne tertawa puas karena sebenarnya kantung mata Linda tidaklah separah yang ia ucapkan. Menyadari kalau sudah terjebak oleh tipuan yang Anne lakukan Linda langsung berkacak pinggang pura-pura marah, Anne pun memilih langsung pergi karena tak mau membuat Linda semakin marah padanya. Dengan melambaikan tangan, Anne berjalan menuju jalan setapak meninggalkan Linda yang berdiri di depan pintu. Setelah Anne tak terlihat Linda akhirnya masuk ke kamar bermain Christian dan meraihnya dari gendongan Paul untuk dibawa ke tempat tidur, seperti yang Anne katakan sebelumnya ia butuh istirahat hari ini. Melihat istrinya tidur, Paul pun ikut menyusul. Akan tetapi ia memilih tidur di sofa di depan pintu, tidak di dalam kamar. Christian tidak suka tidur dalam ranjang yang sempit jika tidur siang, karena itulah Paul mengalah.     

Karena toko tidak terlalu jauh dari rumah Anne memilih berjalan kaki, saat hamil berat badan Anne baik hampir 15 kilo karena ia terus dipaksa makan makanan bergizi oleh Linda dan Paul yang mana akhirnya membuat badan Anne menjadi lebih berisi. Karena itulah setelah melahirkan Anne lebih memilih banyak berolahraga dengan berjalan kaki ketika berangkat ke toko, hal itu dilakukannya supaya tubuhnya kembali lagi seperti semula dan berhasil. Banyak orang yang tak menyangka kalau Anne sudah mempunyai seorang anak, karena tubuhnya masih terlihat sangat ideal, kencang dan tidak terlihat sama sekali tanda-tanda pernah mengandung. Bahkan Anne juga tak memiliki stretchmark dan garis memanjang dari pusar ke tulang kemaluan yang disebut linea negara, tubuhnya benar-benar kembali ke bentuk semula seperti saat belum hamil. Hanya ada satu bekas jahitan di bagian perut bawahnya sajalah yang menunjukkan kalau ia sudah pernah melahirkan, Anne melahirkan Christian melalui operasi caesar. Meski awalnya Anne ingin melahirkan secara normal, namun karena saat itu Anne tak memiliki tenaga lagi untuk melahirkan Christian yang sudah menyiksanya selama lebih dari 16 jam itu akhirnya operasi caesar pun diambil sebagai pilihan terakhir.     

Luksemburg     

Derap langkah sepatu dari beberapa orang pria yang baru saja tiba di lobby Clarke Enterprise membuat semua staf langsung bersikap sempurna, menyambut kedatangan sang tuan yang baru saja datang setelah hampir dua tahun berada di Swiss mengurus Muller Finance Internasional.     

"Selamat datang kembali, Tuan."     

Beberapa staf memberikan salam pada Jack yang sedang berjalan bersama Erick dan Nicholas yang selalu mengikutinya, meski hampir semua orang memberi salam namun tak satupun yang dijawab oleh Jack. Pria itu menjadi sedingin es saat ini dan hanya orang-orang terdekatnya saja yang tahu apa yang menyebabkan pria itu menjadi tak pernah tersenyum selama 3 tahun terakhir ini.     

Erick dan Nicholas baru memisahkan diri dari Jack ketika sang tuan sudah duduk di kursi kebesarannya yang ada di ruangan pribadinya, begitu sang tuan duduk kedua asisten itu langsung pergi tanpa diperintah.     

"Aku kembali ke tempat dimana aku kehilanganmu Anne, apa tiga tahun ini kau belum puas menghukumku? Berapa lama lagi aku akan hidup dalam kesendirian seperti ini Anne?"ucap Jack lirih sambil menatap foto pernikahannya dengan Anne yang ada di atas meja kerjanya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.