I'LL Teach You Marianne

New Fact



New Fact

0Saat melihat Jack datang bersama Shopia ke kantor semua staf berbisik-bisik, mereka terkejut saat melihat sang bos membawa seorang wanita yang jelas-jelas bukan istrinya. Bahkan Alice sampai menjatuhkan cangkir teh yang ia bawa ketika melihat keberadaan Shopia di ruangan Jack.     

"Kau pasti sekertaris Jack, kenalkan aku…"     

"Wanita penggoda, ingat posisimu!"sahut Alice ketus.     

Mendengar perkataan Alice membuat senyum di wajah Shopia langsung hilang. "Jack…"     

"Watch your manners, Alice!"     

Alice langsung menoleh ke arah Jack, kedua matanya menatap Jack dengan tajam tanpa rasa takut. "Baru semalam anda kehilangan bayi, sekarang anda sudah bersama jalang ini dan…"     

"Alice!!!"     

"What? Apa? Yang aku ucapkan benar, dia adalah wanita yang sudah mengkhianatimu sejak pertama kalian bertunangan. Dia sudah menghianatimu, berselingkuh dengan pemain sepak bola yang anda sponsori. Lalu bagaimana bisa sekarang anda kembali bersamanya? Anda membuang berlian untuk rongsokan seperti ini!"sahut Aaric dengan keras tanpa rasa takut.     

Wajah Shopia memucat mendengar perkataan Alice, begitu juga dengan Nicholas. Ia tak percaya Alice akan berani bicara seperti itu, sementara Erick hanya diam dan tak berkomentar apapun. Ia sudah menduga Alice akan berbicara seperti ini, Erick tahu betapa besar rasa sayang Alice pada Anne.     

Jack menggeram. "Perhatikan kata-katamu Alice, kau ada di kantor sekarang dan aku adalah atasanmu!"     

"Fine, kalau begitu aku mengundurkan diri. Lebih baik aku kembali ke London dan bekerja disana, daripada harus melihat kebodohan anda ini."     

Jack langsung terdiam, ia tak menyangka Alice akan memilih mengundurkan diri dengan cara seperti ini. Erick yang sejak tadi diam pun langsung bereaksi, tanpa bicara ia langsung mencengkram lengan Alice dengan kuat. Berusaha meminta penjelasan atas kata-kata yang baru ia ucapkan.     

"Aku akan kembali ke London, keputusanku sudah bulat. Silahkan kau bersamanya Erick, dia atasanmu. Sementara aku tidak, aku sudah mengundurkan diri. Jadi aku tak punya ikatan apapun dengannya."     

"Alice, tenangkan dirimu. Semuanya bisa dibicarakan baik-baik,"ucap Erick pelan mencoba menenangkan kekasihnya.     

Alice menampik tangan Erick dengan kuat. "Tadi malam kau hanya diam saja saat dia berbuat jahat pada istrinya, bahkan saat istrinya mengalami keguguran pria jahat itu masih mengalahkan istrinya. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti kau juga akan diam saja saat dia memperlakukan aku dengan jahat, aku tak mau Erick. Aku tak sebaik dan sesabar kak Anne, karena itu lebih baik aku pergi sebelum hal itu terjadi. Apalagi saat ini di sampingnya ada wanita penyihir yang tak punya malu itu, jelas-jelas dia hanya orang asing beraninya dia tanpa malu datang ke kantor dan bertingkah seperti Nyonya. Padahal kak Anne, yang jelas-jelas Nyonya Clarke yang sah saja tidak bertingkah sepertinya. Jadi tolong jangan tahan aku Erick, aku tak mau lagi ada disini."     

Erick langsung menutup rapat bibirnya saat mendengar perkataan Alice, ia dilema harus memilih kekasih atau majikannya.     

Melihat Erick yang tak berkutik Alice tersenyum, ia kemudian berjalan menuju mejanya dan meraih tasnya kemudian langsung pergi dari ruangan Jack. Meninggalkan Erick, Nicholas serta Jack yang hanya diam, sementara Shopia tampak tersenyum samar. Ia sangat puas melihat apa yang baru saja terjadi.     

Ruangan Jack langsung hening selama hampir 5 menit, tak ada kata-kata yang terucap dari bibir Jack, Nicholas ataupun Erick. Ketika pria itu larut dalam pikirannya masing-masing sampai akhirnya Shopia tanpa rasa malu langsung mendekat Jack dan berusaha menyentuh dadanya, beruntung Jack langsung menangkapnya mencegah Shopia bertindak lebih jauh.     

"Jack,"desah Shopia lirih.     

Jack menatap Shopia dengan tajam. "Pulanglah dan jangan datang ke kantorku lagi, disini bukan tempatmu."     

"Tapi Jack…"     

"Get lost!!"     

Shopia tersentak saat mendengar teriakan Jack, tanpa berpikir dua kali Shopia pun langsung pergi meninggalkan ruangan Jack. Ia tak mau membuat suasana hati Jack lebih kacau, baginya apa yang ia lakukan hari ini sudah sangat sempurna. Shopia tak mau membuat Jack membencinya, ia harus tetap berada disamping Jack disaat-saat seperti ini. Apalagi Anne sudah tak ada disampingnya dan wanita itu sudah keguguran, mengingat hal itu Shopia tertawa girang. Ia tak percaya datang disaat yang tepat seperti ini, karena itulah saat ini Shopia harus menurut pada Jack.     

Setelah Shopia pergi Nicholas mengajak Erick keluar dari ruangan Jack, Nicholas tak mau membuat suasana hati Jack semakin rusak.     

"Hubungi Alice, aku yakin Alice tak sungguh-sungguh dengan ucapannya."     

Erick menggeleng. "Alice tak pernah tidak serius dengan ucapannya, apalagi Alice sangat memuja Nyonya. Tadi malam saja kau tahu sendiri bagaimana Alice terus mengirimkan pesan kepadaku yang memintaku untuk pulang dan melihat kondisi Nyonya yang kesakitan, Alice tak hanya marah kepada Tuan. Dia juga marah kepadaku karena membela Tuan, karena itulah sikapnya seperti itu Nick."     

Nicholas menghela nafas panjang. "Lalu apa yang akan kau lakukan?"     

"Untuk saat ini aku aku harus tetap disamping Tuan, kita harus berada di sisi-nya dan menemaninya di saat seperti ini Nick. Aku tak mungkin membiarkan Tuhan sendirian menghadapi masalahnya yang sangat berat ini dan untuk Alice aku akan memikirkan nanti, aku yakin Alice akan mengerti."     

Nicholas menepuk pundak Erick perlahan, ia mencoba memberikan dukungan kepada Erick. Meskipun dulu Nicholas sangat membenci Erick, akan tetapi saat ini Nicholas sudah menghilangkan kebenciannya pada Erick. Ia tahu Erick ada dalam kapal yang sama seperti dirinya, sama-sama memiliki tujuan untuk melayani Jack dengan baik.     

Di dalam ruangannya Jack terus memikirkan perkataan Alice, ia tak terima disebut sebagai pria jahat yang tidak memperdulikan istrinya. Padahal jelas-jelas dia adalah korban dari perselingkuhan yang dilakukan Anne.     

"Apa yang aku lakukan tidak salah, semua itu salah wanita itu termasuk dengan kematian anakku. Semua salahnya, seandainya saja dia tak berselingkuh mungkin saja anakku masih ada dan kami akan tetap bahagia seperti dulu. Dasar wanita murahan beraninya dia mengkhianati aku, kau adalah pembohong paling hebat Anne. Didepanku kau terus berkata kalau kau sangat membenci Leon, tapi dibelakangku kau justru bercinta dengannya. Dasar wanita munafik, murahan. Aku menyesal jatuh cinta padamu, kau adalah orang yang pantas disalahkan atas meninggalnya anakku. Kau harusnya mendekam dalam penjara Marianne…"     

Tring     

Sebuah notifikasi yang masuk ke tablet pintarnya membuat Jack menghentikan umpatan-umpatannya untuk Anne, dengan sedikit malas Jack membuka pesan masuk yang ternyata dikirimkan Luis.     

"Cek email yang aku berikan padamu."     

Jack membaca pesan yang dikirimkan Luis perlahan, meski sebenarnya sedang tak punya mood untuk bekerja akhirnya Jack menuruti perintah yang diberikan Luis memeriksa sebuah tautan email yang dikirimkan Luis. Kedua matanya langsung membulat sempurna saat melihat sebuah video sex dari beberapa wanita yang memiliki tubuh hampir mirip dengan Anne, mulai dari bentuk tubuh dan warna kulitnya sangat mirip dengan Anne. Seketika dadanya langsung terasa sesak, ia merasa familiar dengan beberapa adegan yang ada dalam video yang sedang ia lihat.     

Saat sedang melihat video sex itu tiba-tiba telepon kantornya berbunyi, Jack belum mendapatkan ponsel baru pasca tadi malam ia menghancurkan ponselnya ke vas bunga saat sedang marah kepada Anne. Alhasil seperti kali ini, banyak sekali orang yang menghubunginya menggunakan telepon kantor.     

"Hallo…"     

"Oh Thanks God, ini aku Tuan. Dokter Caitlyn." Dokter Caitlyn langsung memotong perkataan Jack, suaranya terdengar sedikit panik.     

Raut wajah Jack langsung berubah saat mengetahui siapa yang menghubunginya. "Ada apa dok? Aku sedang dikantor."     

"Maaf Tuan mengganggu, hanya saja aku harus meminta anda untuk membawa Nyonya ke rumah sakit sekarang untuk melakukan….."     

Brak     

Gagang telepon yang dipegang Jack jatuh menghantam meja kaca dengan cukup keras, Jack langsung mematung pasca mendengar perkataan dokter Caitlyn.     

"Ti-tidak mungkin... Anne…."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.