I'LL Teach You Marianne

'Tolong anakku'



'Tolong anakku'

0Jack pergi bersama Erick dan Nicholas beserta anggota the warrior, mereka langsung mengawal Jack tanpa diperintah. Saat Jack pergi, ia berpapasan dengan Luis yang baru saja selesai memindahkan barang-barang yang ia beli dengan Anne.     

"Usir wanita itu Luis, aku tak akan pulang sebelum dia pergi,"ucap Jack dingin.     

Luis mengangkat satu alisnya. "Apa maksud anda, Tuan?"     

Jack menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Luis. "Anne, usir wanita itu. Aku tak mau melihatnya."     

Kedua mata Luis membeliak, belum sempat ia bertanya apa alasannya Jack sudah berjalan menjauh. Luis langsung paham kalau sesuatu yang buruk sudah terjadi, tanpa berpikir dua kali Luis langsung masuk ke dalam rumah dan terkejut saat melihat kondisi Anne.     

"Nyonya!!"     

"Ayo kita ke dokter, Luis. Kita bawa kak Anne ke rumah sakit,"jerit Alice khawatir, kedua matanya sudah dibanjiri air mata saat melihat lantai yang sudah berubah warna.     

"Baik, tunggu aku akan…"     

"Jangan Luis, panggil dokter Caitlyn saja. Aku bisa bertahan, aku tak mau ke rumah sakit." Anne langsung memotong perkataan Luis sambil memejamkan kedua matanya saat merasakan kesakitan luar biasa yang mendera perutnya.     

Luis terdiam beberapa saat sampai akhirnya ia memberikan ponselnya pada Noah yang tengah berjongkok di samping Alice. "Telepon dokter Caitlyn, aku akan membawa Nyonya ke kamar."     

"Ba-baik."     

Dengan sedikit gugup Noah langsung mencari nomor dokter Caitlyn, beruntung pada percobaan pertama ia berhasil menghubungi sang dokter. Sementara Luis sudah menggendong Anne ala bridal menuju lantai dua diikuti Alice yang menangis karena panik melihat darah mengalir dari tubuh Anne yang dibawa Luis.     

"B-bersihkan darah ini, jangan sampai dokter Caitlyn melihatnya,"ucap Noah tergagap.     

"Baik." Empat pelayan langsung menjawab kompak perintah yang Noah berikan.     

Noah pun langsung bergegas menyusul Luis membawa sang nyonya, Noah tak menghubungi Jack. Ia terlalu panik untuk menghubungi sang tuan terkait kondisi istrinya, seumur hidup Noah belum pernah melihat wanita mengalami pendarahan. Karena itu ia panik sekali saat ini dan ingin tahu apa yang terjadi pada sang nyonya, langkah kaki Noah sempat terhenti saat mendengar erang kesakitan dari Anne. Padahal saat ini ia baru saja tiba di lantai dua dan kamar Anne masih cukup jauh.     

"Mana dokter Caitlyn, Luis. Aku akkhh membutuhkannya,"erang Anne kesakitan, tangan kirinya mencengkram kuat tangan Alice yang sangat khawatir.     

"Noah sudah menghubunginya Nyonya, tunggu sebentar,"jawab Luis pelan berusaha tenang.     

Anne memejamkan kedua matanya saat merasakan sakit yang kembali menyerangnya. "Aku butuh dokter Caitlyn secepatnya Luis, dokter Caitlyn harus menolong anakku."     

Wajah Luis dan Alice langsung pucat, mendengar kata anak terucap dari bibir Anne membuat mereka akhirnya sadar bahwa saat ini sang nyonya sedang hamil. Begitu Noah masuk Luis langsung menanyakan soal dokter Caitlyn, Noah pun menjelaskan kalau saat ini dokter Caitlyn sedang dijalan dan dipastikan akan tiba ke rumah dalam waktu 10 menit lagi. Luis terlihat sedikit tenang beberapa saat sampai akhirnya ia sadar kalau sang tuan belum mengetahui keadaan istrinya. Luis yakin sekali Noah tak mungkin menghubungi Jack, karena itulah ia langsung menghubungi Jack dan panik karena tak berhasil tersambung dengan sang Tuan. Luis tak tahu kalau Jack sudah membanting ponselnya ke vas bunga saat bertengkar dengan Anne beberapa saat yang lalu, saat sedang berusaha menghubungi Jack yang tak kunjung tersambung Luis melihat dokter Caitlyn datang. Ia pun langsung menyimpan ponselnya kembali kedalam saku bajunya dan menghampiri dokter Caitlyn yang sedang berlari-lari ke arahnya.     

"Bagaimana kondisi Anne, Luis?"tanya dokter Caitlyn dari kejauhan sambil berlari mendekati Luis.     

Luis menggeleng, ia tak bisa berkata-kata karena takut salah. Melihat jawaban dari Luis, Dokter Caitlyn menghela nafas panjang. Tanpa bicara lagi dokter Caitlyn langsung masuk ke dalam kamar dan terkejut ketika melihat kondisi Anne.     

"Laki-laki keluar, biarkan aku bekerja,"ucap dokter Caitlyn dengan suara meninggi.     

Mendengar perkataan dokter Caitlyn, Noah langsung keluar bersama dengan Luis yang baru sampai di depan pintu. Kedua pria itu menunggu didepan pintu dengan penuh khawatir, sementara dokter Caitlyn dibantu Alice berusaha menolong Anne. Saat melihat banyaknya darah yang keluar dari kewanitaan Anne dokter Caitlyn langsung lemas, ia terlambat. Anne keguguran, ia kehilangan bayinya. Namun sebagai dokter profesional, dokter Caitlyn tetap memberikan perawatan maksimal untuk Anne. Setelah memasang jarum infus dokter Caitlyn meminta Alice untuk mengambil air hangat, ia ingin membersihkan darah dari paha Anne.     

Begitu Alice pergi tiba-tiba Anne mencengkram tangan dokter Caitlyn yang akan mengganti pakaiannya yang penuh darah.     

"Tolong anakku dok,"ucap Anne lirih dengan air mata yang membanjiri wajahnya.     

Dokter Caitlyn menatap iba pada Anne. "Maaf Anne, kau kehilangan bayimu. Aku terlambat datang, maafkan aku."     

Anne terdiam beberapa saat berusaha menenangkan dirinya sampai akhirnya dia kembali bicara dengan dokter Caitlyn secara serius, kedua mata dokter Caitlyn langsung membulat sempurna. Tanpa bicara lagi dokter Caitlyn kembali bekerja, ia kembali memeriksa pembuluh nadi Anne dan memberikan beberapa suntikan ke dalam selang infus Anne. Saat dokter Caitlyn baru saja selesai menyuntikkan cairan ke dalam selang infus Anne tiba-tiba pintu kamar dibuka dengan paksa sehingga menimbulkan suara yang sangat keras.     

Anne yang baru saja mendapatkan suntikan obat dari dokter Caitlyn terlihat sangat lemas sekali, ia tak mampu menoleh ke arah pintu untuk sekedar melihat siapa yang datang.     

"Brengsek kau Anne, kau membunuh anakku!!"jerit Jack dengan keras.     

Dokter Caitlyn yang akan menyambut dam berbicara dengan Jack hanya mampu berteriak keras saat melihat Jack sudah melompat ke atas ranjang dan langsung mencekik leher Anne.     

"Tuan…"     

"Diam kau dokter, ini masalah kami."hardik Jack dengan keras memotong perkataan dokter Caitlyn.     

Anne yang setengah sadar hanya bisa mengedipkan kedua matanya ke arah dokter Caitlyn, Anne memberikan sebuah kode yang langsung dipahami sang dokter. Dokter Caitlyn pun memilih keluar dari kamar, meninggalkan Anne dan Jack berdua.     

"Katakan, apa maumu Anne!! Apa kau sudah benar-benar bosan padaku? Apa kau benar-benar sudah tak ingin menjadi nyonya di rumah ini? Katakan Anne!!"bentak Jack keras tanpa melepaskan cengkraman tangannya dari leher Anne yang sudah tak berdaya. "Kau benar-benar wanita yang gak punya hati Anne, setelah kau mengkhianati aku kini kau membunuh anakku. Apa kau benar-benar ingin hidup bahagia dengan Leon? Begitu Anne? Baik kalau itu maumu."     

Jack langsung menghentikan ucapannya dan melepaskan tangannya dari leher Anne, ia langsung berjalan menuju meja kerjanya terlihat sibuk beberapa saat lalu kembali ke ranjang tempat dimana Anne berada.     

Swing     

Jack kembali melemparkan kertas-kertas ke arah Anne, sama seperti sebelumnya ia melempar foto perselingkuhan Anne dan Leon.     

"Itu adalah beberapa akta tanah peninggalan kakek, aku yakin kau mengharapkan itu. Aku akan memberikannya tanpa kau minta Anne, kau bisa ambil itu dan hidup bahagia bersama mantan suamimu itu. Aku akan mengurus perceraian kita besok pagi, supaya kau bisa hidup bahagia dengan Leon. Supaya kalian tak perlu sembunyi-sembunyi lagi untuk bercinta, wanita rendahan sepertimu memang pantas untuk pria seperti Leon. Kalian cocok, aku menyesal bertemu denganmu Anne. Aku menyesal mencintaimu sepenuh hatiku, mulai saat ini aku akan melupakanmu. Bagiku kau sudah mati dan aku harap kita tak bertemu lagi di masa depan, aku benar-benar membencimu Anne."     

Setelah berkata seperti itu Jack lalu keluar dari kamar, Jack tak memperdulikan Anne yang terlihat sangat kesakitan. Beberapa kali Anne memejamkan kedua matanya, bukan karena ia tak mau melihat Jack. Akan tetapi karena menahan rasa sakit yang menggigit di perutnya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.