I'LL Teach You Marianne

Teror yang berlanjut



Teror yang berlanjut

0Jack menggaruk kepalanya yang tak gatal saat menyadari kebodohannya, ia kemudian meraih kantong cheesecake yang berada di bawah kakinya dan memberikannya kepada Nicholas.     

"Pergi dan belikan cheesecake yang sama, waktumu satu jam Nick,"ucap Alan pelan sambil memberikan kantong berisi kotak cheesecake yang sudah hancur pada Nicholas.     

"Ba-baik Tuan, saya mengerti."     

Semua orang yang ada di tempat itu pun langsung saling pandang satu sama lain tak lama setelah Jack baik ke lantai dua.     

"Aku sedang tak bermimpi bukan?"tanya Noah lirih.     

Luis mendengkus. "Mana mungkin kau bermimpi, kau mau merasakan sakitnya cubitanku?"     

"Jangan, bukan begitu. Maksudnya apa yang baru kita lihat itu nyata?"     

Erick tersenyum mendengar perkataan Noah. "Tentu saja Noah, kau tak sedang bermimpi."     

Noah menatap Erick dengan tajam. "Jadi tuan tidak marah bukan, meski nyonya pulang terlambat?"     

"Tidak Noah, percayalah Tuan itu sangat mencintai istrinya. Jadi aku rasa pulang terlambat seperti tadi bukan masalah yang besar dan dapat memicu pertengkaran mereka,"jawab Erick sambil tersenyum.     

Noah menganggukkan kepalanya berkali-kali mendengar perkataan Erick, sementara Luis tersenyum tipis merespon perkataan Erick. Tak lama kemudian semua Luis dan pelayan yang lain pun kembali pada kesibukannya masing-masing setelah melihat Erick dan Alice kembali ke kamar mereka.     

Jack yang sedang diabaikan oleh Anne hanya bisa duduk manis di ranjang saat melihat Anne mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer.     

"Ayolah Anne, jangan marah begitu. Aku kan sudah minta maaf padamu, mau sampai kapan kau mengabaikan aku?"tanya Jack pelan pada Anne untuk kesekian kalinya.     

Anne tak merespon perkataan Jack, ia justru terus asik pada rambut panjangnya. Jack pun menghela nafas panjang mencoba bersabar lebih lama, meskipun hari ini sangat lelah dan sudah ingin beristirahat namun Jack tetap memilih untuk meminta maaf terlebih dahulu pada Anne atas kesalahan yang tak sengaja ia lakukan. Setelah melepas beberapa kancing kemejanya Jack berjalan mendekati meja rias dan berdiri dibelakang Anne yang sedang menggunakan skincare ke wajahnya.     

"Aku hari ini sangat lelah Anne, sebenarnya aku ingin bermanja-manja denganmu. Tapi ternyata kau justru marah padaku seperti ini, hmm ya sudah lah aku mandi saja,"ucap Jack pelan sambil menatap Anne melalui kaca.     

Anne menoleh dan menatap Jack yang berdiri dibelakangnya. "Kalau kau mau mandi ya sudah pergi."     

"Aku akan mandi kalau kau sudah tak marah,"jawab Jack dengan cepat.     

"Aku tak marah, memangnya yang marah siapa?"tanya Anne ketus.     

Jack terkekeh, ia gemas melihat tingkah ajaib Anne. "Ya sudah aku mandi, setelah mandi kita bicara. Aku penasaran dengan apa yang kau lakukan hari ini selain mengantri cheesecake."     

Wajah Anne pun langsung pucat mendengar perkataan Jack, ia tak mau membahas soal apa yang sudah ia lakukan hari ini. Jack yang tak tahu apa yang sedang Anne pikiran hanya tersenyum, ia kemudian meraih kening Anne, memberikan kecupan panjang disana sebelum akhirnya pergi ke kamar mandi. Tanpa sadar kedua tangan Anne terkepal saat mengingat soal apa yang terjadi beberapa jam yang lalu, kebenciannya pada pria itu sudah mencapai puncak saat ini. Melebihi kebenciannya saat melihatnya berselingkuh di depan matanya, saat sedang memikirkan pria itu tiba-tiba perut Anne berkontraksi yang membuat Anne meringis kesakitan.     

"Ok baby..ok, mommy tak akan mengingat orang itu lagi. Ya sudah kita tidur ya, mommy juga sudah lelah,"ucap Anne pelan bicara pada anak yang ada dalam perutnya sambil tersenyum, setelah berkata seperti itu Anne kemudian meraih ponsel pintarnya yang ada diatas meja rias dan berjalan menuju ranjang untuk tidur.     

Anne memutar musik klasik dari ponselnya sebagai lagu penghantar tidur, baru lima menit mendengar alunan melodi indah kesukaannya Anne benar-benar tertidur pulas dan melupakan keinginannya untuk makan cheese cake yang sebelumnya sangat ia inginkan. Kehangatan ranjang yang penuh aroma tubuh Jack membuatnya nyaman dan tenang, hingga akhirnya langsung tertidur pulas.     

Tak lama setelah Anne tidur Jack keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama mandinya, setelah mendapatkan telepon dari Nicholas yang sudah kembali dan sedang berdiri di depan pintu kamarnya dengan membawa dua kotak cheesecake yang baru.     

"Maaf Tuan membuat anda menunggu lama Tuan,"ucap Nicholas pelan saat memberikan cheesecake pada Jack.     

Jack tersenyum. "It's ok Nick, thanks."     

"Siap Tuan, apa ada lagi yang bisa saya lakukan Tuan?"     

"Lebih baik kau tidur, hari sudah cukup malam. Besok pagi saja kau cari mobil yang hilang itu."     

Nicholas menganggukan kepalanya, ia pun akhirnya pergi dari hadapan Jack dan kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Setelah Nicholas pergi Jack lalu masuk kembali ke dalam kamar dan tersenyum saat melihat Anne sudah tidur sambil memeluk bantal, ditemani alunan musik klasik dari ponselnya.     

"Kau seperti koala jika tidur seperti itu Anne,"gumam Jack lirih saat melihat cara Anne tidur.     

Karena tak mau mengganggu Anne yang sudah sangat pulas Jack kemudian menyimpan dua kotak cheesecake yang baru saja diberikan Nicholas ke dalam mini kulkas dalam kamarnya, setelah memastikan makanan yang Anne inginkan aman Jack lalu berganti pakaian tidur dan bersiap menyusul Anne. Meski sebenarnya ia sangat penasaran dengan apa yang Anne lakukan hari ini di luar, namun karena tak mau mengganggu Anne yang sudah tidur Jack akhirnya memilih untuk menyimpan rasa penasarannya dan memilih bergabung dengan Anne di ranjang.     

"Sepertinya kau benar-benar lelah sayang, baru aku tinggal mandi beberapa menit saja sudah langsung pulas. Good night baby, sleep well. I love you,"bisik Jack lirih saat mengucapkan selamat malam pada Anne, setelah mendaratkan sebuah kecupan penuh cinta di keningnya.     

Anne bergerak karena merasa terganggu dengan ciuman Jack, namun ia tak membuka kedua matanya. Ia masih terlelap dalam mimpinya, secara tiba-tiba Anne justru mendekati Jack dan tertidur di atas dada Jack. Melihat hal itu Jack hanya tersenyum, ia pun akhirnya memejamkan kedua matanya dengan Anne yang berada di pelukannya.     

****     

Sebuah mobil berwarna putih nampak berhenti tak jauh dari pintu gerbang utama mansion keluarga Clarke, sang pengemudi mobil itu nampak tersenyum lebar. Di tangannya saat ini sudah ada sebuah ponsel yang berisi banyak sekali hal menarik yang akan mampu membuat Jack marah besar.     

"Ok, setelah ini kita hanya perlu menunggu hasilnya saja. Maafkan aku sayang, aku terpaksa melakukan ini. Karena hanya ini satu-satunya cara membuatmu kembali padaku, aku berjanji setelah ini kita akan hidup bahagia selama-lamanya tanpa ada yang mengganggu kebahagiaan kita lagi."     

Bersamaan dengan itu sebuah email baru masuk ke email Jack, email yang dikirimkan oleh orang yang sama dengan isi yang berbeda.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.