I'LL Teach You Marianne

Cheesecake



Cheesecake

0Luis dan semua pelayan di mansion keluarga Clarke nampak sedang khawatir karena sang nyonya belum juga kembali, padahal sebelumnya ia berkata hanya ingin pergi sebentar saja. Namun setelah 6 jam berlalu tanda-tanda kepulangan sang nyonya tak terlihat, ditambah lagi saat ini sang tuan sedang dalam perjalanan pulang bersama para bodyguard dan asistennya setelah bekerja seharian di kantor.     

"Bagaimana ini Luis, nyonya gak kunjung pulang. Bagaimana kalau Tuan sampai marah,"ucap Noah panik untuk yang kesekian kalinya.     

"Benar Luis, bagaimana kalau Tuan marah lagi."     

"Aduh Nyonya...dimana anda, kenapa tak kunjung pulang."     

Para pelayan terlihat khawatir dan saling berbisik karena takut terkena amarah sang tuan, apalagi sudah terdengar suara banyak mobil yang berhenti di halaman. Wajah para pelayan itu seketika pucat dengan keringat dingin yang terus menetes dari keningnya.     

Noah yang berdiri disamping Luis langsung mencengkram lengan pria itu. "Bagaimana ini Luis, sepertinya Tuan sudah kembali."     

Luis tak merespon perkataan Noah, ia terlihat sangat tenang sekali padahal badai topan akan segera mendatanginya. Suara tapak sepatu Jack dan rombongan mulai terdengar mendekat sehingga membuat semua orang semakin ketakutan, hanya Luis satu-satunya orang yang masih berdiri tegak menyambut kepulangan Jack.     

"Selamat datang Tuan."     

Sepuluh pelayan yang berjajar rapi mengucapkan salam pada Jack.     

Jack tersenyum, ia tak menghentikan langkahnya dan langsung mendekati Luis yang sedang menatapnya di dekat tangga bersama Noah.     

"Apa yang aku minta sudah kau lakukan Luis?"     

Luis tersenyum. "Sudah Tuan, kalau anda kurang puas silahkan periksa kembali."     

Jack melirik ke arah kamar kakeknya yang sudah kosong, menyisakan beberapa hiasan dinding yang tergantung dan beberapa foto saja. Lemari, meja, dan ranjang sudah tak ada dikamar utama yang ada di lantai satu itu.     

"Good, aku suka cara kerjamu."     

"Tapi ada satu masalah lagi Tuan,"ucap Luis dengan cepat.     

Seketika suasana langsung hening dan horor, tak ada suara yang terdengar pasalnya para pelayan langsung menundukkan kepalanya dalam-dalam. Termasuk Noah yang berdiri disamping Luis, melihat gerak-gerik aneh para pelayannya membuat Jack berpikir keras.     

"Ada apa Luis, apa yang sudah terjadi?"     

Luis menatap Jack tanpa berkedip, setelah menarik nafas panjang ia kemudian mengatakan apa yang sudah terjadi. Saat Luis bicara kepala para pelayan tertunduk semakin dalam, tak ada satupun dari mereka yang berani membuat suara. Bahkan Erick dan Alice saja sampai saling melirik satu sama lain ketika menyadari aura kemarahan tiba-tiba keluar dari tubuh Jack, begitu dingin dan hitam yang penuh tekanan dan membuat semua orang tak ada yang berani membuat suara sampai akhirnya Nicholas yang baru masuk langsung membeku di depan pintu ketika melihat semua orang berdiri tanpa suara.     

Saat Nicholas akan membuka mulutnya tiba-tiba ia melihat ada sebuah taksi berhenti di belakang mobil yang baru saja i parkirkan, kedua mata Nicholas menyipit berusaha melihat lebih jelas siapa orang yang baru saja turun dari taksi. Bibirnya menipis saat berhasil mengenali orang yang sedang berjalan menaiki anak tangga menuju tempatnya berdiri itu.     

"Anda dari mana Nyonya, kenapa pulang naik taksi?"tanya Nicholas dengan suara cukup keras dan membuat Jack yang sedang menatap Luis langsung menoleh seketika, ke arah pintu di mana Nicholas sedang berdiri membelakanginya menatap Anne yang sedang menaiki anak tangga.     

Anne yang terlihat kelelahan nampak langsung membuka botol air minum mineral yang sedang ia pegang saat berhenti di hadapan Nicholas.     

"Anda seperti baru selesai kerja keras saja Nyonya, minum air sampai selahap itu,"goda Nicholas sambil tersenyum.     

Anne menyeka bibirnya dengan sapu tangan. "Iya aku lelah sekali setelah berputar-putar mencari…"     

"Mencari apa?"     

Deg, Anne langsung terdiam saat mendengar suara bariton Jack yang terdengar sangat marah.     

Perlahan Anne mengalihkan pandangannya mencoba melihat ke arah Jack yang sedang berjalan mendekatinya, beruntung Anne saat ini berdiri di medan yang datar kalau tidak mungkin saja ia sudah terjatuh saat mundur secara tak sadar. Jack yang sudah berdiri dihadapan Anne dan Nicholas memancarkan kemarahan yang sangat besar, meski ia tak bicara apa-apa namun dari tubuhnya terasa aura membunuh yang sangat kuat dan cukup membuat anggota the warrior tersenyum tipis saat menyadari sang tuan belum berubah.     

"Kenapa diam?"     

Anne menelan ludahnya dengan cepat, ia lalu mengangkat satu box cheesecake yang baru ia beli beberapa saat yang lalu. "Karena aku terlalu asik di toko kue ini alhasil aku lupa dimana aku memarkirkan mobilmu Jack, aku benar-benar lupa sudah berhenti dimana tadi. Sampai akhirnya aku menyerah mencari keberadaan mobil itu dimana, setelah berputar-putar seperti orang gila selama hampir dua jam di mall."     

"Mobil, mobil apa?"     

"Mercedes S65 AMG Coupe Black salah satu koleksimu, tadi aku menggunakan mobil itu untuk berjalan-jalan sebentar untuk mencari udara segar. Dan akhirnya aku berhenti di mall karena tergoda melihat berbagai macam makanan enak di sana, sampai akhirnya ya itu tadi. Aku lupa memarkirkan mobil itu dimana, makanya aku pulang terlambat,"jawab Anne lirih, memasang wajah memelas mencoba mencari iba dari Jack.     

Seketika wajah Nicholas langsung pucat saat mengetahui salah satu mobil koleksi tuannya dihilangkan oleh istrinya, meski Anne adalah istri sang tuan namun Nicholas yakin sekali kalau tuannya itu pasti akan sangat marah. Apalagi mobil Mercedes S65 AMG Coupe Black itu adalah salah satu mobil edisi terbatas yang baru dipakai satu kali oleh sang tuan sejak mobil itu dibawa pulang ke mansion.     

Alih-alih marah Jack justru langsung meraih tubuh Anne dan memeluknya erat sehingga membuat kantung berisi cheesecake yang Anne pegang jatuh. "Jadi kau pulang semalam ini karena mencari mobil itu?"     

"Iya, aku takut kau marah. Apalagi itu mobil mahal,"jawab Anne lirih di pelukan Jack.     

Jack menipiskan bibirnya, ia kemudian melepas pelukannya dari Anne dan mencengkram kedua pundak Anne dengan cukup keras. "Dengar, ini adalah pertama dan terakhir kali kau mengendarai mobilku lagi. Di masa depan kalau kau ingin pergi biarkan supir yang mengantarmu, aku tak mau kau mengendarai mobil lagi. Apa aku mengerti, Anne?"     

"I-iya aku tahu."     

"Apa Anne, aku tak bisa mendengar perkataanmu!"     

Anne menghela nafas panjang. "Iya aku berjanji tak akan mengendarai mobil lagi."     

"Ya sudah kalau begitu kita…"     

"Jack!!"jerit Anne dengan keras.     

"Ada apa?"tanya Jack bingung.     

Anne menunduk melihat ke arah kaki Jack, perlahan ia mengangkat wajahnya dan menatap Jack dengan tatapan membunuh. "Kau menginjak cheesecake yang aku beli dengan susah payah Jack!! Kau menghancurkan usahaku yang antri selama 30 menit untuk mendapatkan cheesecake itu, kau jahat."     

"Cheesecake apa yang.."     

"Tuan,"bisik Nicholas lirih mencoba memberitahu keberadaan cheesecake yang ada di bawah kakinya.     

"Oh cheesecake ini.."     

Jack tak menyelesaikan perkataannya saat melihat Anne yang sudah hampir menangis.     

"Anne.."     

Anne menyeka air mata yang menetes dari matanya. "Aku benci padamu, kau jahat!!!"     

Anne langsung berlari dengan cepat masuk kedalam rumah, mengabaikan Jack yang masih tak merasa bersalah setelah menginjak cheesecake yang dibeli Anne dengan susah payah. Anne lupa kalau saat ini ia sudah tak sendiri lagi, ia lupa kalau sekarang ada nyawa lain yang harus ia jaga dalam dirinya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.