I'LL Teach You Marianne

Dejavu



Dejavu

0Selama perjalanan menuju Luksemburg Jack berusaha bersabar, untuk tidak mengirimkan pesan kepada Rudolf yang memilihkan pakaian seksi untuk Anne. Ia harus tenang dan konsentrasi karena saat ini karena sedang menerbangkan helikopter sendiri, pasalnya pilot yang kemarin mengantarnya ke Paris sedang terkena flu dan Jack tak mau mengambil resiko terbang dengan pilot yang sedang sakit. Karena itu ia memilih untuk menerbangkan sendiri helikopternya menuju ke Luksemburg.     

"Aku tak tahu kalau kau bisa menerbangkan helikopter sendiri Jack,"puji Anne tulus.     

"Dulu saat umurku 12 tahun aku sudah dimasukkan ke sebuah sekolah penerbangan profesional oleh Daddy dan pada saat umurku 17 tahun aku sudah mendapat lisensi untuk menerbangkan pesawat ku sendiri. Jadi sebenarnya menerbangkan helikopter tidaklah sulit untukku karena sudah bertahun-tahun aku menguasainya,"jawab Jack dengan cepat.     

"12 tahun ya, dulu saat itu aku masih hidup berpindah-pindah bersama ayahku untuk menghindari kejaran rentenir."     

Jack langsung menoleh ke arah Anne dengan cepat. "Jangan ingat-ingat yang sudah berlalu, lagi pula saat ini kau bersamaku. Jadi jangan pernah bahas lagi kehidupan masa lalumu yang menyedihkan itu."     

"Jack fokus!!"jerit Anne panik.     

"Berjanji dulu."     

Anne langsung memejamkan kedua matanya. "Iya aku janji!!!"     

Sebuah senyum tersungging di wajah Jack, ia kemudian kembali fokus dan tak menggoda Anne lagi. Saat menyadari Jack sudah kembali menerbangkan helikopter dengan baik Anne bernafas lega, ia hampir terkena serangan jantung saat helikopter menukik beberapa saat yang lalu. Anne tak tahu kalau Jack sengaja melakukan itu untuk menggodanya, setelah menghabiskan waktu selama 1 jam 20 menit Eurocopter EC135 milik keluarga Clarke pun mendarat dengan mulus di helipad yang ada di dalam mansion keluarga Clarke.     

Dengan bantuan Jack yang sudah turun dari helikopter terlebih dahulu Anne berhasil menginjakkan kaki di tanah kembali. "Finally home."     

Jack terkekeh. "Katakan saja kau mau kemana lagi, aku siap mengantarnya."     

"Aku tak mau terbang lagi berdua denganmu, kau menyebalkan,"sahut Anne ketus sambil melangkahkan kakinya menjauhi Jack.     

"Benarkah? Tapi kau cinta bukan?"     

Anne menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Jack. "Tidak, siapa bilang aku cinta padamu. Jangan terlalu percaya diri."     

Jack menggeram. "Coba ulangi Anne!!!"     

Bukannya menjawab pertanyaan Jack, Anne justru menjulurkan lidahnya menggoda Jack. Setelah itu ia langsung berlari masuk ke dalam rumah meninggalkan Jack, menyadari Anne ingin menghindar Jack pun tak tinggal diam. Ia pun bergegas lari mengejar Anne, akan tetapi saat hampir tiba di pintu utama Jack terkejut saat melihat Anne tiba-tiba berhenti dan berdiri tegak di tengah-tengah anak tangga.     

"Ada apa An…"     

"Long time no see Mr Muller."     

Jack menghentikan perkataannya saat mendengar suara seorang pria yang sangat ia benci.     

"Leonardo Ganke,"gumam Jack dingin.     

Anne langsung mencengkram lengan Jack dengan kuat secara tidak sadar saat Leon menatapnya sambil tersenyum, menyadari perubahan sikap dari sang istri Jack lalu berdiri di hadapan Anne menghalau pandangan Leon.     

Leon tersenyum saat melihat apa yang Jack lakukan, ia lalu menuruni anak tangga menuju ke tempat Jack dan Anne berada.     

"Aku datang ke tempat ini karena ingin bertemu denganmu Tuan Muller, Aku merasa sangat senang ternyata kau masih hidup. Begitu aku membaca artikel tentangmu, aku langsung bertolak datang ke Luksemburg. Aku ingin…"     

"Kehadiranmu tak diinginkan di sini."Jack langsung memotong perkataan Leon.     

Leon terkekeh. "Ayolah, kita adalah rekan kerja. Dan aku juga ingin mengucapkan selamat atas pernikahanmu, sungguh aku sangat terkejut sekali. Ternyata mantan istriku pintar sekali mencari suami, aku benar-benar takjub."     

Cengkram tangan Anne pada lengan Jack semakin kuat, perkataan Leon begitu menusuk hatinya.     

"Karena kau sudah melihatku, sekarang lebih baik kau pulang,"ucap Jack sinis.     

Leon tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Jack, ia terlihat tenang dan tidak marah sama sekali meskipun sudah diusir oleh Jack dengan kasar. Tanpa rasa malu Leon kembali mendekati Jack dan Anne. "Bagaimana rasanya menikmati wanita yang sudah aku buang? Aku tak percaya ternyata selera seorang Jackson Patrick Muller adalah bekas istri Leonardo Ganke, aku penasaran dengan malam pertama kalian. Apakah Marianne bisa memuaskanmu mengingat dia adalah mantan istri yang…"     

"Jack jangan!!!"jerit Anne spontan saat Jack langsung mencekik leher Leon untuk menghentikan perkataannya.     

Wayne yang sejak tadi diam pun langsung berusaha menghampiri tuannya yang dalam bahaya, sementara Erick dan Nicholas langsung berteriak seperti Anne mencoba menghentikan Jack.     

Leon yang masih sadar langsung mengangkat tangannya, meminta Wayne tak ikut campur. Sementara tuan David Clarke dan Luis yang berdiri tepat di depan pintu hanya bisa diam saat melihat Jack sangat marah.     

"Sekali lagi, coba sekali lagi kau menjelekkan istriku maka akan kucabut lidah dari dalam mulut busukmu itu Leon!"ucap Jack dengan suara meninggi.     

Leon tertawa mendengar perkataan Jack, ia tak terlihat takut sama sekali dengan ancaman yang diberikan Jack padanya. Karena tak mau Jack sampai lepas kendali Aaron yang sejak tadi berdiri disamping tuan David Clarke langsung berlari mendekati Jack yang masih mencengkram leher Leon.     

"Lepaskan Jack, jangan kotori tanganmu dengan darah orang ini. Lebih baik kau bawa Anne masuk, kasihan Anne,"ucap Aaron pelan mencoba menyadarkan Jack.     

Mendengar perkataan Aaron membuat Jack langsung melepaskan cengkraman tangannya dari leher Leon, bersamaan dengan itu Jack merasakan cengkraman tangan Anne di tangannya semakin lemah. Jack pun langsung meraih pinggang Anne saat menyadari ada yang tak beres dengan istrinya. Wayne pun langsung menolong tuannya begitu ia terbebas dari cengkraman Jack.     

"Lebih baik kau bawa pergi Tuanmu dari tempat ini, sebelum hal-hal yang tak diinginkan terjadi padanya,"ucap Aaron pelan pada Wayne.     

Wayne tak menjawab perkataan Aaron, akan tetapi ia langsung melakukan apa yang diperintahkan Aaron. Meski awalnya Leon menolak namun akhirnya ia tak bisa berbuat apa-apa saat anggota the warrior berjalan dibelakang mereka, memastikan orang-orang itu pergi dari area mansion keluarga Clarke.     

Karena melihat wajah Anne yang pucat Jack lalu menggendong Anne ala pengantin dan bersiap membawanya masuk kedalam rumah, akan tetapi langkah Jack kembali terhenti saat mendengar teriakan Leon yang digiring pergi anggota the warrior. Leon terus saja mengeluarkan kalimat merendahkan untuk Anne dan kalimat ejekan untuk Jack yang menikahi seorang janda, Leon terlihat sangat menikmati sekali perbuatannya. Ia tak sadar kalau saat ini sedang ada dirumah orang lain, sementara Anne yang kembali mendapatkan hinaan dari Leon hanya bisa diam dan semakin menundukkan wajahnya, menyembunyikan dirinya ke dada bidang Jack.     

Jack terus menaiki anak tangga menuju pintu utama rumah sang kakek, akan tetapi saat melintasi Nicholas ia menghentikan langkah kakinya sejenak. "Pastikan singa brengsek itu angkat kaki dari Luksemburg hari ini juga Nick."     

"Siap Tuan."     

Jack kembali melanjutkan langkahnya masuk kedalam rumah dengan Anne di gendongannya, mengabaikan semua orang yang menatapnya. Mungkin orang lain tak tahu betapa tersiksanya Anne saat ini, namun Jack tahu akan hal itu. Ia bisa merasakan betapa dingin dan gemetarannya Anne saat ini dan itu sangat menyiksanya, melihat wanitanya terluka membuat hati Jack terasa sangat sakit.     

"It's ok Anne…I am here."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.