I'LL Teach You Marianne

Epilog 3



Epilog 3

0Anne hanya bisa diam saat melihat dua orang koki berkewarganegaraan Jerman yang bekerja di Hotel des Bergues memasak dirumahnya saat ini, saat Jack mengatakan akan memanggil koki berdarah Jerman beberapa saat yang lalu Anne mengira suaminya itu sedang bergurau. Namun ketika dua orang pria itu tiba dengan helikopter di rumah mereka saat ini akhirnya Anne sadar kalau semua yang diucapkan suaminya itu bukanlah sebuah gurauan.     

Dalam waktu yang tidak lama berbagai hidangan lezat yang berasal dari Jerman sudah terhidang diatas meja makan, Anne hanya bisa menelan ludahnya ketika melihat deretan makan lezat itu.     

"Ayo makan,"ucap Jack lembut.     

Anne yang sedang menatap makanan lezat itu menoleh kearah Jack yang baru saja mengantar kedua orang koki yang sudah selesai masak pulang.     

"Yang mau menghabiskan ini semua siapa, Jack?"tanya Anne dengan polosnya.     

"Tentu saja kita,"jawab Jack dengan santainya.     

"Astaga, Jack. Makanan ini banyak sekali."     

Jack tersenyum, ia lalu mendekati meja dan meraih sepotong roti dan mencelupkannya kedalam semangkuk Gulaschsuppe dan menikmatinya dengan lahap. Gulaschsuppe adalah salah satu makanan khas Jerman yang menjadi favorit Jack, Gulaschsuppe merupakan sup kuah kental, terbuat dari daging sapi atau daging babi sebagai bahan utama. Daging-daging tersebut dipotong agak besar dan disajikan dengan roti.     

"Makanlah, Anne. ini enak."     

Anne menelan ludahnya. "Melihat semua makanan ini aku mendadak kenyang, Jack."     

Jack terkekeh. "Mana mungkin hanya melihat bisa kenyang, jangan sembarang bicara. Ayo duduk, kita nikmati makanan lezat ini. Ingat Anne, saat ini kau sedang menyusui. Kau butuh banyak asupan makanan bergizi tinggi untuk Suri."     

"Aku tahu, tapi tidak dengan makanan sebanyak ini juga, Jack."     

Erick yang sejak tadi berdiri didekat sepasang suami istri itu hanya bisa tersenyum saja tanpa berani bicara sepatah katapun, ia hanya bisa menjadi penonton tingkah sang tuan yang sangat luar biasa itu.     

Karena memang lapar akhirnya Anne pun bergabung dengan Jack dan menikmati makanan lezat itu dalam diam, melihat masih banyak makanan yang belum tersentuh Anne mengajak Erick dan beberapa bodyguard untuk bergabung makan. Meski pada awalnya mereka menolak karena sungkan dan takut namun pada akhirnya mereka semua ikut menikmati makanan itu bersama sang tuan dan sang nyonya di meja makan.     

Dibantu makan banyak orang akhirnya makanan yang sebelumnya memenuhi meja makan kini nyaris habis, hanya tersisa beberapa menu yang menjadi favorit Anne saja diatas meja itu. Saat Anne baru saja menyeka bibirnya dengan sapu tangan terdengar suara tangisan Suri yang cukup keras.     

Anak pintar!     

Suri menangis di saat yang tepat, sepertinya Suri paham jika sang ibu sedang menikmati makan malam karena itu ia tidak menangis sama sekali ketika ibunya sedang makan. Namun begitu saja ibunya selesai anak itu langsung menjerit dengan keras, meminta susu seperti biasanya.     

"See, anakku benar-benar pintar, Anne. Dia bangun disaat yang tepat,"ucap Jack pelan sembari bergegas membantu Anne bangun dari kursi.     

Anne memukul dada Jack dengan tangan kirinya. "Dia anakku juga, jangan lupa itu."     

Jack terkekeh. "Tapi sepertinya ia memiliki 60 % genku, Anne."     

"Ya ya ya...semua saja genmu, tak ada yang diwarisi dariku,"jawab Anne ketus sambil mempercepat langkahnya menuju lift yang sudah menunggu.     

Sejak melahirkan Jack melarang Anne naik turun tangga, karena itu di depan lift sudah ada seorang pelayan yang standby seperti saat ini.     

Begitu sampai di kamar Anne langsung meraih Suri dari gendongan pelayan yang sebelumnya menggantikan Anne menjaga Suri, bayi cantik itu menyusu dengan lahap. Namun yang lucu ia tetap menangis, satu hal yang tak pernah Christian lakukan ketika ia masih kecil dulu. Suri benar-benar sangat istimewa.     

"Aku menarik kata-kataku tadi, Anne,"ucap Jack lirih setengah berbisik.     

Anne yang sedang menatap Suri langsung mengalihkan pandangannya pada Jack. "Apa maksudmu?"     

"Tadi aku menyebutkan kalau Suri mewarisi 60% gen dariku, tapi sepertinya aku salah. Suri mewarisi semua kecantikanmu, lihat bulu matanya yang panjang dan lentik ini. Mirip sepertimu, lalu alisnya yang seperti bulan sabit ini juga sama sepertimu. Begitu juga dengan bibir, bentuk dagu dan..."     

"Dia mewarisi kebaikan hatimu, Jack."Anne langsung memotong perkataan Jack sambil tersenyum. "Saat masih dalam perutku Suri benar-benar baik, dia sama sekali tak menyulitkanku sama sekali. Berbeda dengan kakaknya yang membuatku harus keluar masuk rumah sakit."     

Kedua mata Jack tiba-tiba terasa panas, membahas Christian membuat Jack mendadak sedih.     

"Maafkan aku, Anne,"ucap Jack serak.     

"Minta maaf untuk apa?"tanya Anne bingung.     

Jack yang sedang berlutut dihadapan Anne lalu mengangkat wajahnya menatap Anne yang juga sedang menatapnya. "Aku minta maaf padamu atas semua masa-masa sulitmu dulu ketika sedang mengandung Christian." Suara Jack sedikit bergetar saat bicara.     

Anne menggeleng. "Jangan bahas itu lagi, semua itu sudah berlalu sangat lama, Jack. Aku juga sudah memaafkanmu jauh sebelum kau minta maaf padaku. Jadi stop membahas hal itu lagi, ya."     

Jack meraih tangan kiri Anne dan menciumnya dengan penuh cinta. "Aku tak tahu jika bukan kau yang menjadi istriku, Anne. Entah akan sehancur apa hidupku."     

"Awww..."     

Jack berteriak secara spontan saat Anne tiba-tiba saja menyentil keningnya.     

"Maka dari itu lebih baik mulai saat ini kau lebih baik padaku, Jack. Di dunia ini tidak ada lagi wanita yang sesempura diriku,"kelakar Anne mencoba melucu.     

Kedua mata Jack langsung berkaca-kaca, tanpa bicara Jack lantas bangun dari lantai dan langsung memeluk Anne yang sedang menyusui Suri. Dipeluk seperti itu oleh suaminya membuat Anne terkekeh geli.     

Suri yang sedang lahap menyusu nampak tersenyum, sepertinya Suri bisa merasakan kebahagian yang terpancar dari kedua orangtuanya.     

Setelah menyusu selama hampir sepuluh lima menit dengan rakusnya Suri kembali terlelap, gadis kecil itu kini sudah kembali tidur di keranjangnya dalam posisi yang damai dan tenang. Bulu matanya yang lentik terlihat jelas ketika ia sedang tidur seperti saat ini. Fix dalam dua puluh tahun kedepan Suri akan menjadi seorang gadis cantik yang akan membuat banyak pria tergila-gila padanya.     

Jack membantu Anne berbaring diatas ranjang dengan hati-hati, setelah memastikan Anne tidur dalam posisi terbaiknya Jack lalu ikut berbaring disebelah Anne.     

"Christian besok datang,"ucap Jack lembut.     

"Benarkah? Acara Luis sudah selesai?"tanya Anne penuh semangat.     

"Sepertinya sudah, tapi aku juga tidak tahu pasti juga sebenarnya karena menurut yang aku tahu dari Noah sudah tiga hari ini Christian marah-marah hampir setiap dua jam sekali,"jawab Jack sambil tersenyum     

"Marah-marah hampir dua jam sekali? Kenapa? Apa Christian sedang sakit sampai ia seperti itu?"     

Jack menggelengkan kepalanya. "Tidak, putra kita sehat-sehat saja, sayang."     

"Kalau dia sehat lalu kenapa dia marah-marah seperti itu, Jack?"     

"Christian marah-marah karena sudah tidak sabar ingin bertemu adiknya, Anne."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.