I'LL Teach You Marianne

The begining



The begining

0London Marriot Hotel County Hall, 8 PM.     

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahka akhirnya Jack dan Anne tiba juga dihotel tempat dimana mereka akan menghabiskan waktu untuk satu minggu kedepan, di kamar yang akan ditempati mereka juga sudah tersedia keranjang bayi seperti yang Anne minta sebelumnya.     

"Akhirnya kita sampai juga, lebih baik kita makan malam di kamar saja, Jack. Aku malas turun ke restoran lagi,"ucap Anne pelan saat sidah masuk ke kamarnya yang ada dilantai paling atas.     

Jack tersenyum. "Baiklah, aku akan meminta mereka menyiapkan makan malam di kamar."     

"Terima kasih."     

"Ini soal mudah sayang, kau tak perlu berterima kasih."     

Anne menipiskan bibirnya, begitu dua orang petugas hotel yang membawakan barang-barang mereka meninggalkan kamar Anne lalu bergegas menuju kamar mandi untuk memandikan Asher. Anne tak mungkin tega membiarkan Asher tidur dalam keadaan belum bersih.     

Pada saat Anne berada dikamar mandi bersama Asher yang terdengar sangat senang ketika dimandikan Jack mendapatkan telepon dari kakek dan nenek Asher di desa.     

"Kami baru saja tiba di hotel, saat ini Asher sedang dimandikan istriku,"ucap Jack pelan saat sedang berbicara dengan Laura.     

"Oh begitu, ya sudah kalau begitu lebih baik kalian istirahat. Aku yakin kalian sangat lelah saat ini, sampaikan salamku pada Anne, Jack."     

Jack tersenyum menatap wajah Laura dan semua keluarga lain yang saat ini sedang muncul di layar ponselnya. "Siap, akan kusampaikan salam untuk istriku. Selamat malam dan selamat tidur juga untuk kalian."     

Tepat pada saat Jack menutup teleponnya Anne keluar dari kamar mandi bersama Asher yang sudah terbalut handuk kecil, bayi itu tidak menangis sama sekali. Ia benar-benar bahagia.     

"Perlu bantuan, sayang?"tanya Jack pelan saat Anne sudah membaringkan Asher diatas changing table.     

Anne menggeleng. "Nope, aku bisa melakukannya sendiri."     

Jack yang sudah berdiri disisi Anne nampak melebarkan senyum ketika melihat Asher bermain-main dengan kedua kakinya sendiri. "Lihat anak ini, dia benar-benar seperti Paul."     

"Nah iyakan, gen Paul terlalu kuat pada Asher. Linda hanya mewariskan mata dan bibir saja, selebihnya adalah warisan Paul,"ucap Anne dengan girang.     

"Bukankah memang seharusnya seperti itu, sayang. Anak laki-laki mirip ayahnya."     

Anne yang sedang membersihkan tubuh Asher dengan handuk tersenyum. "Tidak juga, tergantung dari gen siapa yang paling kuat."     

"Ishh.... apa masih kurang bukti? Coba lihat Christian, dia kurang mirip apa lagi dariku, hem?"     

"Menyebalkan, selalu bawa-bawa Christian."     

Jack tertawa penuh kemenangan. "Lho bukan begitu, aku hanya bicara fakta saja, saynag."     

"Iya iya..."     

Jack kembali terkekeh geli saat menyadari Anne kalah berdebat dengannya, pada saat Jack akan kembali menggoda Anne tiba-tiba ada suara ketukan di pintu. Dengan cepat Jack pun pergi menuju pintu meninggalkan Anne dan Asher.     

"Room servsie." Dua orang pelayan hotel langsung berbicara dengan kompak begitu Jack membuka pintu untuk mereka.     

"Wah cepat sekali, ya sudah ayo bawa masuk. Kebetulan aku dan istriku sudah sangat lapar,"ucap Jack dengan suara meninggi saat melihat makanan yang mereka pesan sudah datang.     

"Permisi Tuan."     

Jack langsung memberikan jalan untuk kedua petugas yang sedang membawakan makanan untuknya itu, tak butuh waktu lama kedua petugas itu pun sudah berhasil menata makanan diatas meja dengan sangat apik. Jack benar-benar mengagumi pekerjaan kedua petugas itu. Karena tugasnya sudah selesai kedua petugas itu pun pergi dari kamar Jack untuk melanjutkan pekerjaan yang lain.     

"Wine,"gumam Jack pelan saat melihat botol wine didalam ember dinginnya yang sudah dipenuhi batu es.     

Anne yang sudah selesai membantu Asher memakai pakaian tidurnya lalu mendekati Jack. "Tolong jaga Asher untukku, aku ingin mandi, Jack."     

"Sure, give it Asher to Daddy."     

Anne tersenyum mendengar perkataan Jack, tanpa kesulitan yang berarti Jack berhasil menggendong Asher dengan baik.     

"Beri aku lima menit untuk mandi,"ucap Anne pelan sembari membenarkan posisi Asher yang sudah berada dalam gendongan Jack.     

"Lebih dari itu juga tidak apa-apa, Mommy. Tenang saja, nikmati waktu mandimu dengan nyaman. Asher akan baik-baik saja bersama Daddy."     

Anne terkekeh geli. "Ok ok, kalau begitu Mommy akan berendam beberapa saat. Baby Daddy tidak masalah, bukan?"     

"Tentu saja, baby Daddy bukan orang yang lemah. Tapi Mommy harus ingat kita belum makan malam, jadi kalau bisa jangan terlalu lama dikamar mandi. Karena Daddy juga belum mandi,"jawab Jack sambil tersenyum lebar.     

"Ck, dasar curang. Ya sudah aku tak akan lama-lama, titip Asher sebentar ya."     

Jack menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, setelah memastikan Asher akan baik-baik saja dalam penjagaan sang suami Anne pun langsung pergi ke kamar mandi. Anne yang sebelumnya ingin berendam membatalkan niatnya dan memilih untuk mandi dibawah shower, karena pintu kamar mandi yang tak tertutup sempurna Anne bisa mendengar tawa Asher.     

Perlahan Anne menutup kedua matanya dengan bibir yang mengulas senyum. "Kalian berdua tenang ya diatas sana, aku dan Jack pasti akan membuat putra kalian bahagia seperti Christian. Aku harap kalian berdua akan terus menjaga kami dari atas sana, aku sangat merindukanmu Linda, Paul."     

Karena tetesan air yang terlalu banyak dari shower alhasil air mata Anne yang baru saja menetes tak terlihat, air mata haru penuh kerinduan seorang wanita yang ditinggal pergi sahabat terbaiknya. Setelah merasa sudah segar Anne pun menyudahi acara mandinya, ia lupa harus memberi makan Asher. Bayi itu belum makan malam, meski saat ini Asher tidak menangis meminta susu namun Anne yakin sekali anak itu sudah kelaparan. Dengan hanya menggunakan handuk yang tidak terlalu besar, Anne keluar dari kamar mandi untuk menghampiri Jack dan Asher.     

"Ok, i'm done. Your turn, babe,"ucap Anne dengan terburu-buru.     

"Cepat sekali?"     

"Iya, aku lupa Asher belum makan malam. Dia saat ini pasti sudah-"     

Anne tak melanjutkan perkataannya saat melihat Asher yang sedang menyusu diatas ranjang, bayi tiga bulan itu bahkan sudah memegangi botol susunya sendiri sembari mengangkat kedua kaki mungilnya ke udara. Persis seperti Christian saat ia masih bayi dulu ketika sedang menyusu.     

"Jack.."serak Anne lirih.     

Jack berjalan mendekati Anne dengan senyum yang sudah tersungging lebar. "Aku tidak sebodoh itu, sayang. Kau tidak usah khawatir."     

Kedua mata Anne tiba-tiba terasa panas, tanpa bicara ia langsung memeluk Jack dengan erat. "I love you, Jack. I love you."     

Jack semakin melebarkan senyumnya. "I love you more, baby. Ya sudah aku mau mandi, aku harus segera mendinginkan kepalaku jika tidak maka Ahser akan melihat bagaimana adiknya di proses sesaat lagi."     

"Eh?"     

Jack langsung melepaskan pelukannya dari tubuh Anne, perlahan tangan pria itu meraih tangan istrinya dan mengarahkannya ke benda yang saat ini sudah mengeras dan tegang diantara kedua pahanya.     

"Jack!!!"jerit Anne keras dengan wajah memerah saat menyadari apa yang saat ini ia pegang.     

Jack terkekeh. "Aku selalu menginginkanmu, kau tahu itu, bukan?"     

"Sudah-sudah, sana pergi mandi. Bersihkan tubuhmu dan otak mesummu itu, aku mau berpakaian."     

Bersambung     

Note. Terima kasih untuk kakak-kakak semua yang sudah mengikuti Anne dan Jack sampai ini, dalam beberapa episode kedepan Anne dan Jack akan segera tamat dan untuk kisah Christian sudah dimulai yan kakak-kakak. Baca The Ice Prince's Love untuk tahu kisah Christian, sekali lagi terima kasih dan sayang kakak-kakak semua. i love you...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.