I'LL Teach You Marianne

Connery's Junior



Connery's Junior

0Muller Finance Internasional     

Selama meeting berlangsung pikiran Jack terus tertuju pada Anne, ia memikirkan Anne bukan karena mengingat percintaan panas mereka tadi pagi, tapi karena Jack merasa lega saat melihat Anne tak shock ketika tahu Jack meninggal. Sepertinya Anne benar-benar sudah tak memiliki rasa apapun pada Leon, hal itu terbukti ia nampak sangat tenang ketika tahu Leon meninggal karena bunuh diri. Tidak seperti saat ia tahu Steffi meninggal waktu itu.     

Melihat Jack nampak tak fokus Aaron merasa kesal, dengan menggunakan kaki dibawah meja Aaron mencoba untuk menyadarkan Jack kembali dan usahanya berhasil. Terbukti Jack langsung menatapnya dengan tatapan marah.     

"Fokus." Aaron bicara tanpa suara pada Jack.     

Jack berdehem kecil sebelum akhirnya kembali fokus pada meeting yang sedang berlangsung, saat ini sedang berlangsung presentasi dari salah satu rekan bisnis Connery Corporation yang sedang mencoba mempresentasikan programnya di depan Jack dan Aaron. Perusahaan pengembang resort dan hotel asal Cina itu mencoba mengajak Muller Finance Internasional bergabung dengan perusahaannya untuk mendanai proyek yang sedang dikerjakan perusahaannya bersama Connery Corporation.     

"Saya yakin sekali jika Muller Finance Internasional bergabung proyek resort dan hotel kami di kawasan The Bund Shanghai, maka nama Muller Finance Internasional akan semakin dikenal para pengusaha di Asia,"ucap pria bernama Victor Wang sang CEO dari W Construction.     

Aaron tersenyum. "Iya, saya yakin juga seperti itu. Apalagi dengan proyek yang sedang berjalan di Korea saat ini. Bukan tidak mungkin Muller Finance Internasional akan menjadi sebuah perusahaan pendanaan terbesar di dunia."     

Jack menipiskan bibirnya mendengar ucapan dua orang pria yang ada dihadapannya, sebenarnya jika Jack menginvestasikan uangnya pada proyek hotel dan resort yang sedang dikerjakan W Construction saat ini ia tidak mengalami kesulitan apapun apalagi ada Clarke Enterprise yang menyokongnya dengan kuat. Hanya saja Jack tak mau terburu-buru, ia harus mempelajari semua berkas yang diberikan W Construction padanya untuk bahan pertimbangan dengan semua anak buahnya.     

"Beri saya waktu dua hari, saya harus mempelajari semuanya terlebih dahulu bersama tim,"ucap Jack serius.     

"Siap Tuan Clarke, saya akan sabar menunggu kabar dari anda,"jawab Victor Wang dengan senyum merekah. "Saya percaya pada anda, Tuan Clarke."     

Jack kembali tersenyum dan menoleh ke arah Aaron yang duduk disamping Victor Wang, Aaron menganggukkan kepalanya memberikan kode pada Jack. Seperti yang sebelumnya dibahas oleh Aaron dan Jack, mereka berdua sepakat berjalan bersama mencoba menjajaki wilayah Asia untuk mengembangkan kekuasaan di daerah itu. Setelah proyek pulau buatan yang sedang berjalan saat ini di Korea nama Muller Finance Internasional dan Connery Corporation memang semakin santer terderngar di Asia Timur, karena itu tak heran jika sudah banyak sekali perusahaan yang mencoba mengajak kerja sama Muller Finance Internasional untuk menawarkan kerja sama.     

Setelah meeting yang berlangsung hampir dua jam akhirnya rombongan Victor Wang pamit undur diri dari Muller Finance Internasional, Aaron dan Jack pun mengantar pengusaha pengembang hotel dan resort itu secara langsung ke lobby.     

"Bagaimana menurutmu proyek ini?"tanya Aaron pelan pada saat Victor Wang sudah masuk kedalam mobil.     

"Not bad, hanya saja aku perlu membaca ulang semuanya,"jawab Jack datar.     

"Baguslah kalau begitu, Victor Wang itu dikenal sebagai seorang pengusaha yang tak mudah diajak kerja sama di Cina daratan, Jack. Karena itu kita tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini,"ucap Aaron penuh ambisi.     

Jack terkekeh. "Tapi tetap dengan perhitungan yang matang, aku tak mau karena berbekal nama besarnya saja kita semudah itu percaya padanya. Aku harus membaca data terlebih dahulu sebelum setuju untuk menginvestasikan uangku padanya."     

Aaron menggerakkan tangannya dan menepuk pundak Jack. "Aku percaya padamu, kau pasti tahu yang terbaik. Kau cukup pintar untuk itu."     

"Jangan terlalu memujiku, brengsek. Oh iya, bukankah kau harus segera kerumah sakit saat ini, ya?'     

Damn, seketika wajah Aaron langsung pucat pasi saat teringat dengan Rose yang sudah berada dirumah sakit karena ia sudah mengalami kontraksi.     

"Fuck, kau lupa. Ya sudah kalau begitu lanjutkan sisanya, ya. Kau bisa melakukan tanpa aku, bukan?"pekik Aaron panik saat berlari menuju mobilnya yang sudah terparkir didepan kantor.     

Jack terkekeh geli. "Aku bisa, sudah sana pergi. Jangan sampai anakmu memanggilmu dengan sebutan uncle, Connery."     

"Shit, itu tidak akan mungkin terjadi, Clarke." Aaron menjerit keras dari dalam mobilnya seraya melambaikan tangan pada Jack.     

Melihat sikap Aaron membuat Jack tertawa geli, calon ayah baru itu membuatnya teringat akan dirinya sendiri yang selalu panik pada Anne jika ia merasakan sakit pada perutnya ketika sedang mengandung princess beberapa bulan yang lalu. Mengingat princess membuat Jack sedikit sedih, andai saja putrinya itu selamat mungkin saja saat ini ia sudah berusia 7 bulan dan sedang sangat lucu-lucunya.     

Seketika kedua mata Jack menjadi basah saat mengingat hal itu, dadanya pun terasa sesak ketika mengingat nasib tragis sang putri yang belum sempat ia sentuh sama sekali.     

"Anda tidak apa-apa, Tuan?"Suara Erick yang pelan membuat Jack tersadar.     

Dengan cepat Jack mengangkat wajahnya ke atas, mencoba untuk menahan air matanya agar tidak menetes. "I'm fine, ya sudah ayo kita kembali ke ruanganku. Banyak hal yang harus kita kerjakan, Erick,"jawab Jack serak seperti orang yang sedang menahan tangis.     

"Siap Tuan." Erick menjawab dengan sopan mengikuti Jack menuju lift.     

Geneva University Hospitals     

Anne duduk disamping ranjang tempat dimana Rose berbaring, sejak pertengahan malam Rose terus mendapatkan kontraksi setiap lima menit sekali. Karena itulah pagi-pagi sekali ia sudah dibawa kerumah sakit untuk berjaga-jaga, Anne mendampingi Rose karena Aaron ada meeting penting bersama Jack yang tak bisa ditinggal.     

"Sakit Anne,"rintih Rose serak.     

Anne tersenyum. "Rileks, Rose. Jangan panik dan tetap tenang, kau masih pembukaan lima."     

"Sakit."     

"Iya aku tahu, tapi percayalah rasa sakitmu ini akan terbayar lunas saat sikecil sudah lahir,"ucap Anne lembut mencoba untuk memberi dukungan pada Rose.     

Rose menggelangkan kepalanya ke kanan dan kekiri, mencoba untuk menyingkirkan rasa sakit yang menderanya. Sejak tadi malam rasa sakitnya masih sama namun pembukaannya belum juga bertambah dan hal itulah yang menyiksanya, sebagai seorang wanita yang sudah pernah melahirkan Anne paham dengan rasa sakit yang saat ini menyerang Rose karena itu ia mencoba untuk terus memberikan dukungan positif padanya. Anne awalnya takut menemani Rose di rumah sakit, ingatan akan kematian Linda karena melahirkan membuat Anne sedikit takut. Namun setelah berbicara dengan dokter Caitlyn yang selama ini terus berhubungan baik dengannya, akhirnya Anne memiliki keberanian untuk menemani Rose seperti saat ini.     

Brak     

Saat Anne sedang membersihkan keringat Rose tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dari luar secara kasar dan muncullah Aaron yang baru saja berlari-lari.     

"Bagaimana, Anne? apakah anakku akan segera lahir?"tanya Aaron dengan nafas tersengal-sengal.     

Anne menggelengkan kepalanya. "Kita masih harus menunggu."     

"Jesus, berapa lama lagi?"tanya Aaron kembali, kedua matanya menatap sayu pada Rose yang sedang kesakitan.     

"Sampai Rose dan bayi kalian siap,"jawab Anne pelan.     

Aaron mengacak rambutnya dengan kasar. "Pembukaan berapa istriku, Anne?"     

"Lima."     

"My lord, kenapa lama sekali?"     

Anne tersenyum dan menepuk pundak Aaron. "Bersabarlah, berikan motivasi pada Rose. Jangan panik, Aaron. Dukunganmu sebagai suami sangat diperlukan saat ini."     

"Baik Anne."     

"Go." Anne menggerakkan kepalanya meminta Aaron duduk disamping ranjang Rose, tempat dimana ia duduk sebelumnya.     

Aaron pun bergegas pergi ke kursi yang sudah disediakan, begitu bokongnya menyentuh kursi Aaron langsung menggenggam tangan Rose dengan kuat. "I'm here, honey. I'm here..."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.