I'LL Teach You Marianne

Meet old friend



Meet old friend

0Anne yang sedang membawa anjing golden jenis retriver naik ke ruangan Jack terkejut saat mendengar nama si anjing yang sedang ia bawa terucap dari seorang pria yang merupakan tamu suaminya.     

"Snowee, come here boy."Edgar memanggil Snowee yang tali kekangnya dipegang Anne.     

Paham dengan panggilan sang tuan anjing pintar itu langsung berlari ke arah tuannya, beruntung Anne tak terlalu kuat memegang tali kekang Snowee. Sehingga pada saat anjing itu berlari tali yang ia pegang terlepas dari genggaman tangannya sehingga Snowee tidak terluka.     

Melihat anjingnya datang Edgar langsung berlutut dan menyambut kedatangan anjing kesayangannya itu dengan tersenyum lebar, ditemani selama tiga tahun terakhir ini oleh Snowee membuat Edgar sangat menyayangi anjing kesayangannya itu.     

"Snowee-"     

"Yes, dia yang selama tiga tahun ini menuntunku kemanapun aku pergi, Jack."Edgar memotong perkataan Jack sambil tersenyum menikmati jilatan demi jilatan yang Snowee berikan padanya.     

Jack tersenyum, perlahan tangannya terulur pada Snowee. "Good boy, terima kasih sudah menjaganya anak pintar."     

Anne membeku, ia bingung dengan pemandangan yang ada dihadapannya. Seorang pria dengan anjing yang namanya familiar ditelinganya ternyata sangat akrab dengan suaminya, Anne benar-benar tak tahu harus bagaimana saat ini. Rasanya canggung sekali.     

Beruntung Jack langsung terigat akan keberadaan Anne yang berdiri dihadapannya dengan senyum mengembang Jack menghampiri Anne dan langsung melingkarkan tangan di pinggan Anne dengan posesif seperti biasa.     

"Ayo kukenalkan dengan teman baikku."     

Anne menaikkan satu alisnya. "Best Friend?"     

Jack mengangguk. "Yes, salah satu teman baikku yang bodoh."     

"Yang bodoh?"     

"Nanti kau akan tahu kenapa dia kusebut bodoh, babe."     

"Aku mendengar apa yang kau ucapkan, Muller!!"sahut Edgar dengan keras.     

Jack terkekeh, ia lalu berjalan mendekati Edgar bersama Anne dipelukannya.     

"Babe, kenalkan, dia Edgar Jones."Jack mengenalkan Edgar pada Anne. "Dan Edgar, kenalkan satu-satunya wanita yang aku cintai didunia ini Anne, istriku."     

Mendengar nama Edgar Jones disebut membuat Anne akhirnya ingat dengan seorang pria tunanetra yang ia temui di St. Pierre Chatedral beberapa hari yang lalu setelah menduga-duga sebelumnya saat pria itu memanggil nama anjingnya.     

Edgar yang sebelumnya belum melihat wajah Anne langsung mengulurkan tangannya pada Anne. "Hallo, aku Edgar."     

"Anne, aku Anne. Senang bertemu dengan anda Mr Jones,"ucap Anne tegas saat berjabat tangan dengan Edgar, berusaha menutupi kekagetannya.     

Jack tersenyum melihat istri dan sahabatnya berkenalan, ia lalu mengajak Anne untuk duduk disampingnya. Sementara Edgar duduk dengan Snowee yang berada didekatnya, anjing pintar itu benar-benar setia dan hanya mau berada disamping tuannya.     

"Aku belum pernah mendengar kau menyebut nama Tuan Jones sekalipun, Jack,"ucap Anne pelan membuka percakapan.     

"Please, only Edgar. Jangan terlalu formal, Nyonya."     

Anne tersenyum. "Ok Edgar dan panggil aku cukup dengan Anne."     

"Deal,"sahut Edgar dengan cepat.     

"Edgar adalah satu temanku yang paling bodoh, babe. Jadi maafkan aku jika aku tak pernah menyebut namanya."     

"Fuck you, Muller!!"     

Jack tertawa lebar mendengar cacian yang keluar dari Edgar. "See, selain bodoh dia juga sangat temperamental. Karena alasan itulah aku tak memperkenalkannya padamu."     

Anne menepuk tangan Jack yang melingkari pinggangnya dengan lembut memperingatkan. "Jangan begitu, kau ini senang sekali menggoda orang."     

"Ok ok..maafkan hamba, Nyonya. Jadi Edgar ini adalah salah satu teman baikku di sekolah menengah atas sampai perguruan tinggi, seorang playboy kampus yang menjadi idaman banyak wanita tapi bodohnya dia mencintai wanita yang salah. Wanita yang sudah-"     

"Jack,"geram Edgar dingin memperingatkan Jack.     

Jack yang tak takut pada Edgar hanya menjulurkan lidahnya saja dan kembali melanjutkan perkataannya kembali tanpa rasa bersalah.     

Mendengar perkataan Jack membuat Anne tersenyum. "Jadi kalian berdua sama-sama menjadi korban para wanita cantik, ya?"     

Wajah usil Jack yang sebelumnya menggoda Edgar berubah pucat pasi saat Anne balik menggodanya.     

"Tunggu, apa maksud dari ucapanmu tadi, Anne?"     

Anne tersenyum. "Shopia Higgins mantan tunangan Jack aku yakin kau mengenalnya juga, kan?"     

"Ahaaa...aku paham sekarang. Hahaha...mati kau Muller, makanya jangan menggodaku. Lihat istrimu sendiri yang kini menggodamu, bukan?"     

"Diam kau,"sahut Jack ketus. "Ayolah sayang, jangan bahas wanita itu lagi. Aku benar-benar sudah malas membahasnya."     

"Malas? Dia adalah bagian dari masa lalumu dan masa lalu itu tidak bisa diubah."     

Tawa Edgar semakin keras mendengar perkataan Anne, ia senang sekali ternyata istri sahabatnya orang yang menyenangkan. Tanpa aba-aba Edgar mengulurkan kepalan tangannya ke arah Anne untuk melakukan toast, beruntung Anne langsung paham dengan maksud Edgar. Sembari tersenyum Anne membalas toast Edgar.     

"Fix, mulai saat ini aku ada disisimu, Anne,"celoteh Edgar sambil tersenyum.     

"Well, itu sebuah kehormatan untukku."     

Jack mendengus kesal. "Babe, kau istriku. Ingat statusmu."     

Anne menoleh ke arah Jack sambil tersenyum. "Aku tahu, tanpa kau ingatkan aku akan selalu mengingatnya, sayang."     

"Kau ini pemarah sekali jika menyinggung pianis idamanmu itu, Jack,"sahut Edgar dengan cepat sambil tersenyum lebar.     

"Wow..pianis idaman."Anne mengulang perkataan Edgar dengan nada naik satu oktaf.     

Merasakan adanya perubahan emosi Anne dengan cepat Jack menoleh ke arah Edgar, menatapnya tajam memberi peringatan keras memalui kontak matanya.     

"Ok im done, aku tak akan melanjutkan permainan ini lagi. Bukan begitu, Snowee."     

Guk     

Snowee menyalak sekali saat namanya dipanggil sang tuan, anjing pintar itu kembali berguling-guling menikmati sentuhan yang diberikan tuannya di bagian bawah mulutnya.     

Anne tersenyum kecil melihat tingkah Snowee. "Anjing yang pintar."     

"Ya, dia tak hanya seekor anjing untukku. Dia lebih dari itu, dia penuntunku disaat aku berada dalam titik paling rendah dalam hidupku selama tiga tahun."     

"Kadang-kadang binatang itu lebih tulus dari manusia,"ucap Anne pelan mengomentari perkataan Edgar.     

Jack menyugar rambutnya dengan kasar. "Babe."     

Anne tak memperdulikan panggilan Jack yang sangat putus asa itu, sepertinya keputusannya menggoda Edgar dengan membahas mantan kekasihnya menjadi kesalahan terbesar untuk Jack.     

"Snowee aku adopsi saat-"     

"Saat dia masih berusia 2 bulan setelah kau mengalami kecelakaan mobil tiga tahun yang lalu,"ucap Anne pelan memotong perkataan Edgar sambil tersenyum penuh arti.     

Edgar langsung diam, begitu juga dengan Jack yang nampak bingung kenapa Anne bisa tahu soal kapan waktu Edgar mengadopsi anjingnya. Selama beberapa detik tak ada percakapan apapun yang terjadi selain suara nafas Snowee yang cukup keras diruangan itu.     

"St. Pierre Chatedral, waktu itu kita bertemu di gereja itu saat kau masih belum melakukan operasi,"ucap kembali mencoba mengingatkan Edgar perihal pertemuan pertama mereka.     

Kedua mata Edgar membeliak. "Wait, jadi kau wanita yang saat itu berdoa seorang diri di gereja itu? Wanita yang mengira Snowee betina?"pekik Edgar dengan keras.     

Anne tersenyum. "Yes, that's me Marianne."     

"Jesus, dunia ini sangat kecil rupanya."     

"Senang melihatmu sudah mendapatkan penglihatan kembali, Mr Jones."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.