I'LL Teach You Marianne

Bukan lawan sepadan



Bukan lawan sepadan

0Setelah semua tamunya pergi Anne duduk seorang diri di ruang tamu dengan keadaan semua lampu sudah dimatikan, Anne masih sangat tak percaya Jack melakukan semuanya dalam waktu singkat untuknya. Membeli beberapa aset milik keluarga Llyod tanpa berpikir dua kali.     

"Kalau Jack sudah ikut campur itu artinya dari awal keluarga Llyod memang berniat mengusir anak-anak panti itu, benar-benar orang yang tak punya hati"ucap Anne lirih, secara tanpa sadar ia mencengkram kertas yang ada ditangannya dengan kuat.     

Karena sudah terlalu lelah perlahan kedua mata Anne tertutup, Anne tertidur di sofa dalam posisi duduk. Senyumnya mengembang karena semua kekhawatirannya akan nasib anak-anak panti itu kini sudah lenyap, segala gundah dan rasa takutnya dengan mudah diselesaikan oleh Jack dengan mudah. Malam ini Jack sedang dalam perjalanan kembali ke Jenewa dan Anne sudah tak sabar ingin bertemu dengan suaminya itu, semua pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Jack sudah terkumpul dalam kepalanya.     

****     

Potter and Friend, 8 AM.     

12 jam sebelum semua tim pengacara datang ke mansion Jack.     

Sebuah mobil sedan berwarna hitam berhenti tepat didepan halaman kantor firma hukum Potter and Friend yang sebelumnya dikunjungi Anne bersama Liam dan Felix, seorang pria berambut perak langsung bergegas masuk kedalam gedung 5 lantai itu begitu mobil berhenti. Dia adalah Joey Potter sang ceo dari firma hukum yang Jack pekerjakan untuk mengurus semua aset keluarganya.     

Dengan setengah berlari dan sedikit cemas pria yang sudah tak lagi muda itu masuk kekantornya dengan tergesa-gesa.     

"Ada pekerjaan besar yang harus kita lakukan hari ini." Joey Potter langsung berteriak cukup keras begitu ia keluar dari lift.     

Semua anak buahnya yang baru saja menikmati sarapannya langsung menoleh ke arah sang ceo yang baru tiba itu dengan bingung.     

"Ada masalah apa Sir?"     

"Apakah ada keadaan darurat, Sir?"     

"Apa ada masalah dengan salah satu pekerjaan yang sudah kami kerjakan sebelumnya, Sir?"     

Joey Potter menggelengkan kepalanya. "Ini adalah perintah langsung dari Tuan Clarke yang saat ini berada di Jepang untuk mengambil alih beberapa aset milik keluarga Llyod."     

"Llyod? Maksud anda keluarga Chester Llyod si sekretaris jendral PBB itu?"     

"Iya, tanya saja pada Joseph. Dia tahu apa yang sedang aku bicarakan saat ini,"jawab Joey Potter pelan sambil tersenyum penuh arti pada Joseph yang wajahnya langsung pucat.     

Semua orang yang ada diruangan itu seketika menoleh ke arah Joseph yang baru saja kembali dari pantry dengan membawa secangkir kopi pahit ditangannya, beberpaa orang diantara mereka langsung mendekati Joseph dan bertanya apa yang kasus apa yang dimaksud sang bos pada Joseph yang terlihat sangat bingung karena ia tak tahu apa-apa.     

Di dera rasa penasaran yang tinggi Joseph akhirnya memberanikan diri masuk keruangan bosnya untuk menanyakan masalah apa yang harus mereka urus karena ia benar-benar tak mengerti dengan arah ucapan bosnya itu sebelumnya.     

Joey Potter yang baru duduk di kursinya langsung tersenyum saat melihat kedatangan Joseph, Joseph adalah salah satu pengacara muda yang cukup berprestasi di Zurich sebelum akhirnya ia pindah ke Jenewa.     

Alih-alih langsung bicara Joey Potter justru bangun dari kursinya dan berjalan ke arah sisi meja kerjanya yang lain dan bersandar di ujung berhadapan secara langsung dengan Joseph yang tengah berdiri. "Aku taku kau pasti bingung sekali saat ini, tapi satu hal yang ingin aku katakan padamu sebelumnya adalah tuan kita Tuan Jackson Knight Clarke adalah seorang pria yang sangat pencemburu dan sangat mencintai istrinya. Dia akan melakukan semua hal tak masuk akal demi menyenangkan istri yang sangat dicintainya itu."     

"A-apa maskud anda bicara seperti itu pada saya, Sir?"     

"Kemarin Nyonya Clarke sudah datang dan menemuimu bukan untuk meminta bantuan soal tanah keluarga Llyod yang saat ini sudah didirikan panti asuhan, bukan?"     

Joseph menganggukkan kepalanya perlahan. "Iya, Nyonya Clarke datang dengan membawa surat peringatan untuk pindah dari pengacara keluarga Llyod yang diberikan kepada kepala panti asuhan itu, Sir."     

"Nah itu masalahnya, saat ini Tuan Clarke meminta kita untuk mengambil alih semua aset itu dalam waktu kurang dari 12 jam."     

Kedua mata Joseph membeliak. "Jesus, mengambil alih aset mereka dalam waktu kurang dari 12 jam?"     

"Yes, karena itulah aku datang pagi-pagi sekali saat ini. Dan karena kau sudah tahu aset mana yang akan kita ambil alih maka aku memintamu memimpin tugas ini, Joseph,"jawab Joey Potter pelan tanpa rasa bersalah.     

"Sir."     

"Ini adalah bagian dari peringatan kecil yang diberikan Tuan Clarke padamu karena berani mengirimkan email secara personal pada istrinya, Joseph. Aku tak bisa apa-apa karena ini adalah permintaan langsung darinya selain menyampaikan pesan ini padamu." Joey Potter langsung bicara ke inti masalah.     

Joseph langsung diam membisu, ia tak percaya semua pekerjaan berat yang diberikan padanya ini hanya karena ia mengirimkan tiga email kepada Anne secara langsung menggunakan email pribadinya bukan email kantor.     

Melihat Joseph tak berbicara apa-apa Joey Potter kemudian berdiri dengan tegak dan mendekati Joseph yang nampak sangat shock, perlahan pria itu menggerakkan tangannya dan menepuk pundak Joseph dengan cukup keras. "Tuan Clarke adalah seorang pria yang sangat pencemburu seperti yang aku katakan sebelumnya tadi, Joseph. Beliau sangat tidak suka dengan apa yang kau lakukan itu, karena itu beliau memintamu secara khusus untuk memimpin proyek ini sebagai bentuk pemberian kesempatan kedua padamu untuk tetap bekerja di kantor ini."     

"Tapi aku tidak macam-macam pada istrinya, Sir,"ucap Josep serak.     

"Aku tahu, hanya saja salahmu adalah kenapa mengirimkan email menggunakan email pribadimu bukan email kantor. Itu yang menjadi masalahnya, Joseph. Apalagi ditambah saat ini Tuan Clarke ada di Jepang, sebagai seorang suami yang sangat mencintai istrinya pasti dia akan melakukan apapun termasuk menyadap ponsel istrinya. Dan ketika beliau menemukan email darimu seperti yang sudah bisa ditebak, pria itu marah besar. Aku harap ini bisa menjadi salah satu pelajaran padamu kedepannya, untuk tetap bisa profesional. Jika memang ini ada kaitannya dengan pekerjaan kau bisa menggunakan email perusahaan, kenapa harus menggunakan email perusahaan aku yakin kau pasti sudah tahu?"     

Joseph mengernyitkan keningnya, ia benar-benar tak mengerti dengan jalan pikiran Jack yang mempermasalahkan email yang ia gunakan untuk berkomunikasi dengan Anne. Rasanya sungguh sangat berlebihan dan tidak masuk akal, lagipula email yang ia kirimkan pada Anne adalah email yang ada kaitannya dengan masalah tanah yang saat ini ditempati panti asuhan bukan sebuah email rayuan.     

"Aku tahu kau pasti sangat bingung dan kesal saat ini, Joseph. Tapi percayalah teguran ini akan bermanfaat untukmu di masa depan, sekali lagi aku tegaskan padamu Tuan Clarke adalah seorang pria yang sangat mencintai istri cantiknya itu. Jadi aku harap kau mengerti dan buktikan pada Tuan Clarke bahwa kau memang tidak punya niat apapun karena mengirimkan email menggunakan email pribadimu kemarin, aku yakin jika kau bisa menyelesaikan masalah ini Tuan Clarke akan senang padamu. Kau masih muda Joseph, karirmu masih panjang dan Tuan Clarke adalah orang yang mampu membuatmu bersinar dimasa depan sebagai pengacara hebat,"ucap Joey Potter kembali sambil tersenyum. "Ini adalah nasehat secara pribadi yang diberikan seorang paman pada keponankannya, aku percaya kau bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik, Joseph."     

"Baik paman, aku akan melakukan pekerjaan ini."     

Joey Potter tersenyum lebar dan memeluk Joseph keponakannya dengan erat. "Jadikan ini pelajaran, jangan pernah mencoba mengagumi bunga yang ditanam orang lain dengan penuh cinta. Kau masih muda, Joseph. Masa depanmu masih panjang."     

Joseph menipiskan bibirnya. "Iya paman, aku tahu."     

"Baguslah sekarang mulailah bekerja,"ucap Joey Potter pelan seraya melepaskan pelukannya pada Joseph.     

Joseph mengangukkan kepalanya dan bergegas pergi dari hadapan pamannya untuk melakukan tugas yang diberikan padanya.     

"Maafkan paman, Joseph. Kali ini paman tak bisa membantumu, paman harap dengan kejadian ini kau akan menjadi lebih dewasa kedepannya. Tuan Clarke bukanlah lawanmu, dia terlalu tinggi untuk kau susul,"gumam Joey Potter lirih saat Joseph sudah benar-benar keluar dari ruangannya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.