I'LL Teach You Marianne

Back to Jenewa



Back to Jenewa

0Erick, Nicholas, Alice, Daniel, Rose dan Aaron tak bisa berkata-kata saat mendengar perkataan Luis yang baru saja tiba di rumah sakit. Penerbangan selama hampir 14 jam tak membuat Luis terlihat lelah sama sekali, ia sudah biasa terjaga berhari-hari saat sedang bertugas dulu.     

Begitu tiba di rumah sakit Luis langsung bertemu dengan semua orang yang kebetulan sedang berkumpul di depan ruangan perawatan Jack, tak mau membuang waktu Luis langsung menunjukkan rekaman detik-detik proses pemakaman princess.     

Awalnya semua orang mengira kalau sedang mengerjai mereka, namun karena sudah melihat perut Anne yang sudah tidak buncit lagi mereka yakin bayi yang sedang mereka lihat adalah princess yang selama ini selalu disebut-sebut oleh Jack. Princess benar-benar seperti bayi pada umumnya yang tengah tidur, tak akan ada yang tahu kalau dia sudah meninggal jika tak melihatnya dimasukkan ke peti mati.     

"Saat ini bukan waktunya kalian bersedih, saat ini tugas kita adalah memberitahukan hal ini pada Tuan,"ucap Luis pelan sambil melepaskan kacamata hitam yang sejak tadi ia gunakan.     

"Bagaimana kita bisa memberitahukan kabar ini kepada Tuan, kau lihat sendiri kan saat ini Tuan sedang dalam kondisi yang tidak mungkin menerima berita-berita buruk seperti ini,"sahur Erick dengan cepat.     

"Iya, yang Erick katakan benar. Saat ini tuan sedang dalam kondisi yang…"     

"Kalian berdua adalah asisten pribadinya, kenapa bisa kalian bicara seperti ini. Terutama kau Erick, dari kami semua disini kau adalah orang yang paling lama mengenalnya. Tapi kenapa kau malah menyangsikan Tuan muda? Saat ini kita semua bersedih, terutama Tuan dan Nyonya yang menjadi orang tua princess. Tapi kalian harus ingat satu hal, saat ini ada seorang wanita, seorang ibu yang harus kehilangan bayinya lagi. Wanita itu saat ini masih terbaring lemas diatas ranjang rumah sakit pasca melakukan operasi caesar dan operasi pada tangannya yang patah, apakah kalian bisa membayangkan perasaan wanita itu ketika tahu bayinya tidak selamat? Sakit di tubuhnya saat ini tak akan sesakit rasa yang ada dalam hatinya, dialah orang yang paling terluka dari kita semua,"ucap Luis panjang lebar dengan suara meninggi. "Dan kalian tahu apa yang menyebabkan Nyonya jatuh? Itu karena Christian, nyonya ingin menghampiri Christian yang memanjat balkon malam itu."     

"Christian, apa maksudmu, Luis?"Aaron langsung mencekal tangan Luis dan langsung memberikannya pertanyaan.     

Luis kemudian menceritakan apa yang membuat Anne harus melakukan operasi caesar, ketika tahu bahwa Christian adalah penyebab adiknya meninggal dunia semua orang yang ada dihadapan Luis memberikan ekspresi kaget yang luar biasa. Bahkan Rose dan Alice sampai memekik kecil saat tahu Anne jatuh karena ingin menolong putra pertamanya yang sedang memanjat teralis di kamarnya.     

"Kau tahu dari mana Luis?"tanya Aaron serak.     

"Aku memeriksa cctv di kamar Christian, dari rekaman CCTV terlihat jelas bagaimana cara Christian membuka kunci pada pintu balkon yang hanya digeser itu. Rekaman itu juga menunjukkan bagaimana cara Nyonya jatuh, yang jelas dalam hal ini tak ada yang bisa disalahkan baik Christian ataupun Nyonya. Karena keduanya tidak mengira hal seperti ini akan terjadi, terlebih lagi Christian yang masih belum tahu apa-apa. Aku percaya apa yang terjadi kali ini adalah salah satu bentuk ujian lain dari Tuhan untuk menguji kekuatan cinta Tuan dan Nyonya sekali lagi,"jawab Luis kembali dengan tatapan sayu, terlihat sekali kalau Luis sangat lelah saat ini.     

Aaron langsung memegangi keningnya yang tiba-tiba terasa sakit, ia tak bisa membayangkan bagaimana sakitnya ketika jatuh. Rose dan Alice sendiri sudah saling berpelukan dengan air mata yang sudah membanjiri wajah mereka.     

"Lalu bagaimana cara kita memberitahukan kabar duka ini kepada Tuan? Kau tahu sendiri bukan, kalau Tuan sangat menginginkan princess,"tanya Erick lirih.     

Luis menoleh dan mengamati sekeliling ruangan ICU tempat dimana Jack dirawat, ia terlihat seperti sedang mencari sesuatu sampai akhirnya Luis tersenyum ketika melihat seorang dokter berjalan mendekati mereka. Tanpa bicara Luis langsung menghampiri dokter Kang Yo yang ingin melakukan pemeriksaan pada Jack.     

Dokter Kang Yo nampak menganggukkan kepalanya berkali-kali pada saat Luis berbicara, tak lama kemudian keduanya pun berjalan bersama mendekati ruangan Jack.     

"Kalian bersiaplah, kita akan kembali ke Jenewa satu jam lagi,"ucap Luis pelan pada saat ia tiba di hadapan Erick dan yang lainnya.     

"Kau serius, Luis?!"pekik Aaron terkejut.     

Alice yang sedang memeluk Rose langsung melepaskan pelukannya dan bergegas mendekati Luis. "Tapi kondisi Tuan masih belum stabil, apakah tidak masalah kalau seandainya kita kembali?"     

Luis tersenyum. "Dokter Kang Yo akan mendampingi kita, jadi kalian tak usah khawatir."     

"Dokter Kang ikut ke Jenewa?"Nicholas langsung menyahut perkataan Luis dengan cepat.     

"Iya, saya akan mendampingi Tuan Clarke kembali ke Swiss,"jawab dokter Kang lembut.     

Aaron langsung meraih tangan dokter Kang Yo dan mencengkramnya erat. "Terima kasih dok, terima kasih banyak sudah mau kami repotkan."     

"Ini sudah tugas saya, Tuan. Kalau begitu saja masuk terlebih dahulu, saya harus membantu para suster untuk membantu Tuan Clarke bersiap."     

"Silahkan dok, kami juga akan bersiap."     

Dokter Kang menganggukkan kepalanya perlahan kemudian masuk ke dalam ruang perawatan Jack, karena luka operasi Jack sudah membaik dokter Kang mengizinkan Jack dibawa pulang. Apalagi setelah mengetahui apa yang terjadi pada anak dan istrinya.     

Jack yang belum diberitahu apa yang terjadi pada princess nampak terlihat senang dan bersemangat ketika diperbolehkan pulang, ia sudah mulai bosan berada di rumah sakit. Jack merasa ia sudah baik-baik saja saat ini, bahkan menurutnya luka di dadanya saat ini belum apa-apa dibandingkan dengan luka tembak yang pernah ia alami beberapa tahun yang lalu ketika belum mengenal Anne.     

Satu jam kemudian mereka sudah tiba di bandara, Jack yang belum diizinkan banyak bergerak nampak duduk di kursi roda. Senyum Jack terus mengembang saat melihat keberadaan Luis.     

"Kenapa kita menggunakan pesawat jet milik Aaron?"tanya Jack pelan pada Luis saat menyadari pesawat yang akan mereka gunakan adalah pesawat milik Aaron bukan miliknya.     

"Kenapa memangnya? Apa pesawatku kurang bagus, begitu!"sahut Aaron dengan cepat pura-pura marah.     

Jack terkekeh. "Bukan begitu, aku merasa heran saja. Aku memiliki 3 pesawat jet dan rasanya sangat aneh sekali aku harus menggunakan pesawat orang lain, bukan berarti aku tak suka pesawatmu. Pesawatmu ini juga bagus meskipun masih bagus milikku."     

"Ck, kau ini masih sakit tapi tetap saja bisa sombong dan arogan seperti ini. Benar-benar menyebalkan,"jawab Aaron ketus.     

Jack tersenyum tipis, ia mengingat pesan dokter Kang untuk tidak terlalu banyak tertawa terlebih dahulu mengingat luka di dadanya yang masih belum sempurna. Pada saat sudah berada di pesawat Jack merasa ada yang salah, tapi ia tak tahu apa. Sebuah perasaan yang tak dapat dideskripsikan padahal seharusnya Ia senang karena bisa pulang bertemu dengan Anne dan anak-anaknya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.